• Tujuan dasar kontrol proses adalah mengatur atau menjaga nilai yang
diinginkan supaya tidak berubah walaupun terdapat gangguan
• Nilai yang diinginkan tersebut disebut nilai referensi (reference
value) atau setpoint
𝐴 = න 𝑒(𝑡) 𝑑𝑡 = 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑎1 𝑎2
𝑎2 = , 𝑎3 = , 𝑑𝑠𝑡
4 4
𝑉 ± ∆𝑉 = 𝐾 ± ∆𝐾 𝐺 ± ∆𝐺 𝐶 (1)
Dimana
𝑉 = tegangan output
±∆𝑉 = ketidakpastian/keakuratan tegangan output
𝐾, 𝐺 = nilai fungsi transfer
∆𝐾, ∆𝐺 = ketidakpastian fungsi transfer
𝐶 = variabel dinamik
∆𝑉 ∆𝐾 ∆𝐺 ∆𝑉 ∆𝐾
= ± ± (3)
𝑉 𝐾 𝐺 𝑉 𝐾
∆𝑉 ∆𝐾 ∆𝐺
=± ± (4)
𝑉 𝐾 𝐺
Persamaan (4) merupakan ketidakpastian sistem
Lebih presisi, persamaan (4) dibuat dalam bentuk root-mean-square
(rms)
2 2
∆𝑉 ∆𝐾 ∆𝐺
=± +
𝑉 𝑟𝑚𝑠 𝐾 𝐺
Kurva hysteresis
𝑐𝑚 = 𝑚𝑐 + 𝑐0 (5)
Dimana
𝑐 = variabel yang diukur
𝑚 = kemiringan kurva
𝑐0 = perpotongan kurva
𝑐𝑚 = hasil pengukuran
Input sensor berubah terhadap waktu Output sensor berubah terhadap waktu
− 𝑡ൗ
𝑏 𝑡 = 𝑏𝑖 + 𝑏𝑓 − 𝑏𝑖 1− 𝑒 𝜏
dimana
𝑏𝑖 = output awal sensor dari fungsi transfer static saat input awal
𝑏𝑓 = output akhir sensor dari fungsi transfer static saat input akhir
𝜏 = konstanta waktu
• Untuk perubahan step, respon output kira-kira mencapai nilai akhir
setelah lima kali konstanta waktu 5𝜏
Contoh 1.6
Sebuah tranduser memiliki fungsi transfer 22,4 𝑚𝑉ൗ 𝑜𝐶 untuk mengukur
temperatur. Hasil penukuran didapat tegangan sebesar 412 𝑚𝑉.
Berapa besar temperatur ?
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑛
𝑥ҧ =
𝑛
σ 𝑥𝑖
𝑥ҧ =
𝑛
Sistem Instrumentasi - Teknik Elektro - UIN Bandung 67
Statistik (cont.)
• Biasanya hasil pengukuran yang berulang tidak cukup dengan
informasi nilai rata-rata
• Misalkan terdapat dua hasil pengukuran berulang 50, 40, 30, 70
dengan nilai rata-rata 47,5 dan 5, 150, 21, 14 dengan nilai rata-rata
47,5
• Apa yang membedakan hail pengukuran pertama dan kedua ?
Sementara nilai rata-ratanya sama
• Yang membedakan adalah penyebaran nilai pengukuran
• Standar deviasi mengukur penyebaran nilai pengukuran