VIRA WELDIMIRA
1018011128
Preceptor:
dr. Tantri Dwi Kaniya, Sp.Rad
ANATOMI
ToF
Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung bawaan tipe sianotik. didapatkan adanya
empat kelainan anatomi sebagai berikut3 :
Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara kedua rongga ventrikel
Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep pembuluh darah yang keluar dari
ventrikel kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga menebal dan menimbulkan
penyempitan
Aorta overriding dimana pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri
mengangkat sekat ventrikel, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar dari ventrikel
kanan
Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di ventrikel kanan karena peningkatan
tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal
.
ToF
Epidemiologi
Tetralogi Fallot timbul pada 3-6 per 10.000 kelahiran dan menempati urutan keempat
penyakit jantung bawaan pada anak setelah defek septum ventrikel, defek septum atrium
dan duktus arteriosus persisten, atau lebih kurang 10-15 % dari seluruh penyakit jantung
bawaan. Diantara penyakit jantung bawaan sianotik, Tetralogi Fallot merupakan 2/3 nya.
Tetralogi Fallot merupakan penyakit jantung bawaan yang paling sering ditemukan yang
ditandai dengan sianosis sentral akibat adanya pirau kanan ke kiri. Angka kejadian antara
bayi laki-laki dan perempuan sama.
Etiologi
Faktor Endogen Faktor Eksogen
Penyakit genetik Riwayat kehamilan ibu :
Anak yang lahir sebelumnya Ibu menderita penyakit infeksi :
menderita penyakit jantung rubella
bawaan Pajanan terhadap sinar X
Adanya penyakit tertentu Nutrisi yang kurang pada saat
dalam keluarga seperti kehamilaN
diabetes melitus, hipertensi, Alkohol
penyakit jantung atau kelainan Ibu hamil yang berusia > 40
bawaan. tahun
Nutrisi yang buruk saat
kehamilan
PATHWAY
Manifestasi Klinis
Cyanotic Spell
Gejala hipoksia biasanya mulai timbul pada umur 18 bulan.
Anak yang sudah dapat berjalan sering menunjukkan gejala sering
jongkok (squatting = hocken (Jerman)). Bila berjalan sekitar 20-50 m,
anak ini lalu jongkok, kegiatan ini selalu dikerjakan berulang-ulang.
Pada pemeriksaan, biasanya sianosis pada kulit dan mukosa. Jari tabuh,
kuku seperti gelas arloji, dan ginggiva hiperplasi. Takipnea pada saat
istirahat dan bertambah berat pada saat kerja fisik sedikit saja. Vena
jugularis biasanya terisi penuh sehingga kelihatan sedikit menonjol,
Getaran kadang-kadang dapat diraba sepanjang linea parasternal kiri,
tetapi jarang teraba pada fosa suprasternalis.
Pada auskultasi sangat khas. Bisingnya ada 2 macam, yaitu bising sistolik
keras dengan nada rendah terdengar terkeras pada sela iga 4 linea
parasternalis kiri (bising VSD) dan bising sistolik ejeksi dengan nada
sedang.
Fenomena Hepato-jugular
Diagnostik
Elektrokardiografi
Rontgen Thorax
Pada foto polos tampak paru yang lebih radiolusen daripada biasa. Pembuluh darah paru
berkurang dan pembuluh darah yang nampak mempunyai caliber kecil. Jantung membesar ke
kiri dengan pinggang jantung yang mendalam, konkaf. Arkus aorta sering Nampak di sebelah
kanan kolumna vertebra; kira-kira sebanyak 30% kasus tetralogi fallot menunjukkan arkus
aorta dekstra ini. Arkus aorta dekstra ini sering menjadi sebab terjadinya disfagi, karena aorta
menekan esophagus dari sisi kanan belakang
Diagnostik
Radiograph of an infant with
tetralogy of Fallot (same
patient as in the previous
image). Note the anterior
compression of the trachea by
the large ascending aorta.
Diagnostik
Angiografi
Penampang subcostal-sagittal
tetralogi fallot.
Memperlihatkan deviasi
septum conus (panah putih)
dan obstruksi infundibular
aliran keluar ventrikel kanan
(RVOT). Annulus pulmonal
yang hipoplasia juga terlihat
(panah merah). AAo, aorta
asendens; RV, ventrikel kanan;
LV, ventrikel kiri.
Diagnosis Banding
Atresia Pulmonal
Transposisi Aorta