Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK I :

RISKI ARDI SAPUTRA


SELVIA NUR AFIFAH
YULIANA
DATA STATISTIK
DAN SKALA
PENGUKURAN
A. Data
Bahan mentah yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan,
baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukkan fakta.

Jenis data :
A. Data kualitatif : data yang berhubungan
dengan kategorisasi, karakteristik
berwujud pertanyaan atau berupa kata-
kata (wanita itu cantik, pria itu tampan).
B. Data kuantitatif : data yang berwujud
angka-angka (IPK 3,59).
• Data kualitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk kata,
kalimat, dan gambar.
• Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka, atau data
kualitatif yang diangkakan
(skoring: baik sekali = 4, baik = 3,
kurang baik = 2 dan tidak baik = 1).
B. Skala pengukuran
A. Data kualitatif
a. Data Intern
Data yang dikumpulkan dan dicatat oleh suatu badan,
dan hasil pengolahan data ini digunakan dalam badan itu
sendiri.
Misalnya, IKIP Bandung mengumpulkan, menyusun, mengolah
semua kegiatan yang ada dan terjadi didalam kampusnya,
kemudian data tersebut digunakan oleh IKIP Bandung sendiri.
Misalnya, data tentang jumlah mahasiswa, dosen, keadaan
bangunan dsb.
b. Data Ekstern
Data yang diperoleh dari sumber yang lain, diluar badan
terebut.
Data ini dibagi menjadi 2:

1. Data ekstern Primer


Data yang dicatat dan dikumpulkan oleh suatu badan,
kemudian dikeluarkan atau diterbitkan oleh badan itu sendiri.
Misalnya, IKIP Bandung mengumpulkan data tentang jumlah
lulusan program diploma dan sarjana tahun 1987/1988, kemudian
data tersebut di terbitkan oleh IKIP Bandung pula.
2. Data Ekstern Sekunder
Data yang dikeluarkan oleh suatu badan, akan tetapi badan
ini tidak langsung mengumpulkan sendiri, melainkan diperoleh
dari pihak lain yang telah terlebih dahulu mengumpulkan dan
menerbitkan.
Misalnya, laporan-laporan, dokumentasi, buku-buku, majalah,
dsb.
B. Data Kuantitatif
a. Data Diskrit
Data yang:
a). Diperoleh dari hasil perhitungan, penjumlahan.
Misalnya, Pria= 2 orang; Wanita= 5 orang.
b). Hanya mempunyai sejumlah nilai-nilai yang
terbatas.
Misalnya, Banyak murid, banyaknya buku
pelajaran, banyaknya guru, banyakmnya kepala
sekolah, dsb.
c). Diperoleh dari hasil observasi.
Misalnya, observasi terhadap banyaknya guru
disuatu sekolah.
b. Data kontinu
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan bukan dari hasil
menghitung.
Misalnya, hasil belajar siswa, minat siswa, sikap guru, motivasi
kerja, IQ, gaya kepemimpinan kepala sekolah, tingkat sosial ekonomi
orang tua siswa, baik buruknya tata ruang di sekolah.
Data kontinu mempunyai empat tingkatan;
1). Data Nominal
Data yang hanya digolongkan secara terpisah, diskrit, kategorik,
yang bervariasi.
Misalnya, jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, agama;
Islam,Hindu,Budha,Kristen( protestan dan katholik), Konghucu.
2). Data Oridinal
Data yang berjenjang(bertingkat), sesuatu lebih dari yang lain.
Misalnya Juara I-II-III, siswa mendapat rangking(peringkat) 1-2-3-4-5
dst.
3). Data Interval
Data yang jarak antara satu dengan yang lain sama,
tetapi tidak mempunyai nilai nol(0) absolut. Nilai nol disini
bukan berarti tidak bernilai, tetapi ada nilainya.
Misalnya, data pada Termometer. Termometer skala datanya
adalah sama, tetapi data nol derajat tetap ada suhu panasnya,
bahkan ketika dibawahnya pun juga masih tetap ada.
4). Data Rasio
Tingkat data tertinggi adalah data rasio. Data ini
mempunyai interval yang sama juga mempunyai nilai nol (0)
absolut.
Misalnya hasil pengukuran panjang, tinggi, dan berat.

Anda mungkin juga menyukai