Anda di halaman 1dari 11

Hipertensi

OLEH :

DR. HJ. TRI WINDYANI


Hipertensi /tekanan darah tinggi

adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada


dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat.

Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh diam-diam”


karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-
satunya cara mengetahui apakah Anda memiliki
hipertensi adalah dengan mengukur tekanan
darah.
Bagaimana kita waspada?
Semua orang dewasa sebaiknya memeriksa
tekanan darah mereka setidaknya setiap bulan
sekali

Hipertensi awal : kadang bergejala kadang tidak


Hipertensi lanjut : sering kali tidak bergejala dan
bergejala pada peningkatan yang signifikan
Resiko Hipertensi, factor pemicu:

 Berusia di atas 65 tahun.


 Mengonsumsi banyak garam.
 Kelebihan berat badan.
 Memiliki keluarga dengan hipertensi.
 Kurang makan buah dan sayuran.
 Jarang berolahraga.
 Minum terlalu banyak kopi/minuman lain yang
mengandung kafein.
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.
Bagaimana mengurangi resiko?

 pengidap hipertensi dapat dikurangi


dengan mengubah pola/gaya hidup tidak
sehat dan menerapkan gaya hidup yang
lebih sehat. Pemeriksaan tekanan darah
secara rutin juga bisa membantu diagnosis
pada tahap awal.
 mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat
bisa membuat penderita hipertesi awal
tanpa perlu mengonsumsi obat.
Mengukur Tekanan Darah

 Kekuatan darah dalam menekan dinding


arteri ketika dipompa oleh jantung ke
seluruh tubuh menentukan ukuran tekanan
darah.
 Tekanan yang terlalu tinggi akan
membebani arteri dan jantung, sehingga
pengidap hipertensi berpotensi mengalami
serangan jantung, stroke, atau penyakit
ginjal.
Pengukuran tekanan darah dalam takaran
merkuri per milimeter (mmHG) dicatat dalam
dua bilangan, yaitu tekanan sistolik dan
diastolik.
 Tekanan darah Anda 130 per 90 atau 130/90
mmHG, berarti Anda memiliki tekanan sistolik 130
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Angka
normal tekanan darah adalah yang berada di
bawah 120/80 mmHG.
 Anda akan dianggap mengidap hipertensi atau
tekanan darah tinggi jika hasil dari beberapa kali
pemeriksaan, tekanan darah Anda tetap
mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Pencegahan
pantaulah dengan ketat sampai angka tersebut
turun dan bisa dikendalikan dengan baik.
Terapkan langkah :
 Mengonsumsi makanan sehat.
 Mengurangi konsumsi garam dan kafein.
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara teratur.
 Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
 Mengurangi konsumsi minuman keras.
Pengobatan:
 Diuretik, direkomendasikan sebagai kombinasi dari
2 obat sebagai terapi awal apabila Anda memiliki
hipertensi stadium 2.
 Calcium Channel Blocker (CCBS): Kategori
pertama disebut dihydropyridine CCB dan
termasuk amlodipine (Norvasc), felodipine
(plendil), nifedipine (Procardia), dan nicardipine
(cardene). kedua, diistilahkan dengan
nondihydropyridine CCB termasuk 2 obat, diltiazem
(dilacor, Cardizem, cartia, dan tiazac), dan
verapamil (calan, covera, isoptin, verelan).
Lanjutan..

 Alpha-2 receptor agonist, Obat-obatan ini adalah


pilihan pengobatan utama pada masa kehamilan,
karena umumnya berisiko kecil untuk ibu dan bayi.
Methyldopa (aldomet) adalah bentuk umum dari
jenis obat ini.
 Captopril adalah obat yang masuk ke dalam
kelompok penghambat enzim pengubah
angiotensin (ACE inhibitors). Fungsi utama captopril
adalah untuk mengobati hipertensi dan gagal
jantung.
Sebaiknya
Mencegah lebih baik dari pada mengobati

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai