karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu- satunya cara mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah. Bagaimana kita waspada? Semua orang dewasa sebaiknya memeriksa tekanan darah mereka setidaknya setiap bulan sekali
Hipertensi awal : kadang bergejala kadang tidak
Hipertensi lanjut : sering kali tidak bergejala dan bergejala pada peningkatan yang signifikan Resiko Hipertensi, factor pemicu:
Berusia di atas 65 tahun.
Mengonsumsi banyak garam. Kelebihan berat badan. Memiliki keluarga dengan hipertensi. Kurang makan buah dan sayuran. Jarang berolahraga. Minum terlalu banyak kopi/minuman lain yang mengandung kafein. Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras. Bagaimana mengurangi resiko?
pengidap hipertensi dapat dikurangi
dengan mengubah pola/gaya hidup tidak sehat dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin juga bisa membantu diagnosis pada tahap awal. mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa membuat penderita hipertesi awal tanpa perlu mengonsumsi obat. Mengukur Tekanan Darah
Kekuatan darah dalam menekan dinding
arteri ketika dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi akan membebani arteri dan jantung, sehingga pengidap hipertensi berpotensi mengalami serangan jantung, stroke, atau penyakit ginjal. Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG) dicatat dalam dua bilangan, yaitu tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan darah Anda 130 per 90 atau 130/90 mmHG, berarti Anda memiliki tekanan sistolik 130 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Angka normal tekanan darah adalah yang berada di bawah 120/80 mmHG. Anda akan dianggap mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah Anda tetap mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Pencegahan pantaulah dengan ketat sampai angka tersebut turun dan bisa dikendalikan dengan baik. Terapkan langkah : Mengonsumsi makanan sehat. Mengurangi konsumsi garam dan kafein. Berhenti merokok. Berolahraga secara teratur. Menurunkan berat badan, jika diperlukan. Mengurangi konsumsi minuman keras. Pengobatan: Diuretik, direkomendasikan sebagai kombinasi dari 2 obat sebagai terapi awal apabila Anda memiliki hipertensi stadium 2. Calcium Channel Blocker (CCBS): Kategori pertama disebut dihydropyridine CCB dan termasuk amlodipine (Norvasc), felodipine (plendil), nifedipine (Procardia), dan nicardipine (cardene). kedua, diistilahkan dengan nondihydropyridine CCB termasuk 2 obat, diltiazem (dilacor, Cardizem, cartia, dan tiazac), dan verapamil (calan, covera, isoptin, verelan). Lanjutan..
Alpha-2 receptor agonist, Obat-obatan ini adalah
pilihan pengobatan utama pada masa kehamilan, karena umumnya berisiko kecil untuk ibu dan bayi. Methyldopa (aldomet) adalah bentuk umum dari jenis obat ini. Captopril adalah obat yang masuk ke dalam kelompok penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors). Fungsi utama captopril adalah untuk mengobati hipertensi dan gagal jantung. Sebaiknya Mencegah lebih baik dari pada mengobati