Anda di halaman 1dari 37

KELOMPOK 7

ATRIANI MARSELLY
COSMAS BAFARESO ZEBUA
HANI HAZARANI
MARDHATILLAH RAHMI
MUTHIARA SYAHBANI
NAFILATAINI
RAMZIL HUDA
Parasitic Disease
jenis penyakit infeksi yang
Penyakit parasit terjadi di daerah
disebabkan oleh parasit dalam
yang hangat dan lembab di
tubuh manusia seperti protozoa,
daerah tropis, subtropis dan
cacing, arthropoda, annelida dan
beriklim sedang.
moluska

Parasitic
Disease

di negara-negara berkembang,
prevalensi penyakit parasit merupakan
ancaman bagi kehidupan dan
kesehatan manusia.
Parasitic disease yang sering terjadi di US adalah :
 Parasit di saluran pencernaan (gardiasis and amebiasis)
 Infeksi protozoa (malaria and South American trypanosomiasis)
 Helminthic diseases (disebabkan oleh nematoda and cestoda), and
 Ectoparasites (kutu rambut and kudis).

(Dipiro Edisi IV)


 Berdasarkan statistik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap
tahunnya ada sekitar 207 juta kasus penyakit malaria dengan perkiraan
kematian adalah 627 ribu orang yang meninggal setiap tahunnya.

 Dari statistik ini, dapat dikatakan bahwa malaria atau tepatnya parasit
Plasmodium adalah parasit yang paling sering terjadi dan membahayakan
bagi manusia.
MALARIA

Penyakit ini terutama terdapat di


negara-negara beriklim panas dan
Penyakit infeksi dengan demam
lembap yang letaknya lebih rendah
berkala yang disebabkan oleh
dari 2.200 m di atas permukaan laut
parasit Plasmodium dan ditularkan
karena tempat ini merupakan
oleh sejenis nyamuk tertentu
tempat ideal untuk
(Anopheles).
berkembangbiaknya nyamuk
Anopheles
EPIDEMIOLOGI

 Kematian akibat malaria di seluruh dunia : 1,5 – 2,7


juta / tahun
 Laporan WHO : 500 juta penderita malaria / tahun,
terutama di Afrika dan Asia, dengan kematian 1,1 juta
/ tahun
RISKESDAS 2013
JENIS MALARIA
Parasit penyebab malaria
pada manusia

Plasmodium Plasmodium
Plasmodium Plasmodium Plasmodium
malariae knowlesi
falcivarum vivax ovale
Bila tidak langsung diobati,
Merupakan penyakit dapat mengakibatkan kematian
malaria yang paling ganas dalam beberapa hari akibat
banyaknya eritrosit yang rusak
dan berbahaya yang
(sampai 50%) menyumbat
disebabkan oleh kapiler otak. Terutama pada
Plasmodium falcivarum anak dalam mengakibatkan
koma dan kematian hanya dalam
hitungan jam
Malaria
Tropika

Komplikasi dari malaria tropika Sering kali ditandai dengan Gejala yang timbul berupa
dalah malaria otak dengan ciri- pembesaran hati dan terdapat kurangnya kesadaran dan
ciri cepat hilang kesadaran, timbul penyakit kuning (icterus) dan serangan demam yang tidak
kejang, koma, dan kematian. urin bewarna coklat tua/hitam menentu, adakalanya terus-
Sebagian orang memiliki akibat hemolisis (black-water menerus (suhu rektal 40˚C),
kecenderungan genetik mendapat fever). Tidak menimbulkan residif
malaria otak setelah terinfeksi P. dapat pula berkala tiga hari
(kambuh) seperti jenis malaria
falcivarum lain sekali
Ciri-cirinya demam
Malaria yang disebabkan
berkala tiga hari sekali
oleh P. vivax dan P. Ovale.
dengan puncak setelah
setiap 48 jam

Malaria
Tersiana

Tidak bersifat mematikan


meskipun tidak langsung Gejala lain yang timbul
diobati. Sering kali kambuh berupa nyeri kepala dan
kembali berhubung adanya punggung, mual,
bentuk eksoeritrositer (EE) pembesaran limpa dan
sekunder malise umum.
Ciri-cirinya demam
Malaria yang disebabkan
berkala empat hari sekali
oleh P. malariae
dengan puncak setiap 72
jam

Malaria
Kwartana

Gejala lain yang timbul sama


Sering kali kambuh kembali seperti pada malaria tersiana
berhubung adanya bentuk yaitu berupa nyeri kepala
eksoeritrositer (EE) sekunder dan punggung, mual,
pembesaran limpa dan
malise umum.
Gejala Malaria

Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)

Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami


demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah,
diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal.
Malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium:

• Pada stadium dingin • Pada stadium ini penderita • Stadium berkeringat yaitu
penderita merasakan dingin merasakan panas, muka merah, pengidap penyakit malaria ini
dan menggigil yang kulit kering, muntah dan kepala selalu berkeringat, suhu tubuh
rasanya sangat sakit. Suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga
luarbiasa, denyut nadi terasa biasanya mencapai 40 derajat
semakin cepat namun menyebabkan suhu tubuh
celcius atau lebih. Kadang menjadi dingin. Karena sering
lemah, bibir dan jari terlihat penderita mengalami kejang-
kebiruan, kulit kering, berkeringat, biasanya sering
kejang. Gejala ini berlangsung
merasakan haus dan kondisi
muntah-muntah yang terjadi biasanya 2 hingga 4 jam lebih.
tubuh sangat lemah.
kurang lebih 15 menit.

1. Stadium 2. Stadium 3. Stadium


dingin demam berkeringat
Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)

Penderita yang masuk dalam kriteria ini biasanya sangat lemah


sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga
memiliki komplikasi sebagai berikut:

Tidak sadarkan diri kadang hingga koma


Sering mengigau
Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
Kejang-kejang
Suhu tubuh sangat tinggi
Dehidrasi
Nafas cepat, sesak nafas
PATOGENESIS
 Secara alamiah, patogenesis malaria
terjadi karena adanya interaksi antara agent
(parasit Plasmodium spp), host definitive (nyamuk Anopheles spp) dan host
intermediate (manusia).

Di dalam tubuh
nyamuk
Siklus Hidup Anopheles
Plasmodium
Di dalam tubuh
manusia
Siklus Hidup Plasmodium
Di Dalam Tubuh Manusia
Nyamuk Anopheles infektif Sebagian merozoit
mengisap darah manusia, Sebagian merozoit yang yang lainnya
sporozoit masuk ke dalam keluar akan menginfeksi sel membentuk stadium
peredaran darah selama darah merah lainnya. seksual yaitu gametosit
eksoeritrositer

kurang lebih 30 menit.


jantan dan betina.

sporozoit akan masuk ke


dalam sel hati dan menjadi
tropozoit hati, berkembang Selanjutnya eritrosit yang
menjadi skizon hati yang terinfeksi skizon pecah dan
merozoit keluar Bersamaan dengan pecahnya
terdiri dari 10.000 sampai sel darah merah, dikeluarkan
30.000 merozoit hati. senyawa racun yang dihasilkan
merozoit sehingga penderita
akan timbul rasa menggigil
kedinginan yang diikuti
perasaan demam panas
Di dalam sel darah merah,
Merozoit yang berasal dari parasit tersebut
skizon hati yang pecah akan berkembang dari stadium
masuk ke dalam peredaran tropozoit sampai skizon (8-
darah dan menginfeksi sel 30 merozoit). Proses
darah merah. perkembangan aseksual ini
disebut skizogoni.
Di Dalam Tubuh Nyamuk

Apabila nyamuk Anopheles Di luas dinding lambung


betina menghisap darah yang nyamuk ookinet akan
Zigot ini akan berkembang
mengandung gametosit, di menjadi ookista dan
menjadi ookinet kemudian
dalam tubuh nyamuk, gamet selanjutnya menjadi
menembus dinding lambung
jantan dan gamet betina sporozoit yang nantinya akan
nyamuk.
melakukan pembuahan bersifat infektif dan siap
menjadi zigot. ditularkan ke manusia
Siklus Hidup Plasmodium pada Anopheles spp

• Di dalam darah sebagian • Di lambung nyamuk


parasit akan membentuk mikrogamet mengadakan
mikrogametosit dan perkawinan dengan
makrogametosit makrogamet menghasilkan
• Bila nyamuk menghisap zigot
darah manusia yang sakit • Zigot berkembang menjadi
akan terjadi siklus seksual oocyt, tumbuh, pecah,
dalam tubuh nyamuk mengeluarkan sporozoit dan
bermigrasi ke kelenjar
ludah nyamuk dan siap
menginfeksi
Patofisiologi Malaria
4 proses patologi yang terjadi pada malaria

Immuno
Demam
patologi

Anoksia
Anemia Jaringan

21
Cont….

DEMAM

pecahnya eritrosit sewaktu proses skizogoni-


eritrositik dan masuknya merozoit ke dalam
sirkulasi darah

22
Cont……

ANEMIA

destruksi eritrosit yang berlebihan,


hemolisi autoimun, dan gangguan
eritropoesis

23
Cont….

IMUNOPATOLOGI

SPLENOMEGALI
adanya peningkatan jumlah eritrosit yang terinfeksi
parasit sehingga terjadi aktivasi RES untuk
memfagositosis eritrosit baik yang terinfeksi maupun
yang tidak

24
Cont…..

ANOKSIA JARINGAN

Kelainan patologik pembuluh darah kapiler


disebabkan karena eritrosit yang terinfeksi
menjadi kaku dan lengket, perjalanannya dalam
kapiler terganggu sehingga melekat pada ensotel
kapiler, menghambat aliran kapiler
25
DIAGNOSIS
 Diagnosis malaria ditegakkan seperti diagnosis penyakit lainnya
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboraturium.

 Diagnosis pasti malaria harus ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan


darah secara mikroskopik atau tes diagnostik cepat (RDT – Rapid
Diagnostik Test).
1. Anamnesis
a. Pada anamnesis sangat penting diperhatikan:
• Keluhan utama: demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual,
a muntah, diare dan nyeri otot atau pegal – pegal.

• Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemik malaria.
b

• Riwayat tinggal di daerah endemik malaria.


c

• Riwayat sakit malaria.


d

• Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.


e

• Riwayat mendapat transfusi darah.


f
b. Selain hal di atas pada penderita tersangka malaria berat, dapat ditemukan keadaan
dibawah ini:
a • Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat.

b • Keadaan umum yang lemah (tidak bias duduk/ berdiri).

c • Kejang – kejang.

d • Panas sangat tinggi.

e • Mata atau tubuh kuning.

f • Perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan.

g • Nafas cepat dan atau sesak nafas.

h • Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum.

i • Warna air seni seperti teh tua dapat sampai kehitaman.

j • Jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria).

k • Telapak tangan sangat pucat.


2. Pemeriksaan Fisik
a. Demam (pengukuran dengan termometer 3 37,5o C).
b. Konjungtiva atau telapak tangan pucat.
c. Pembesaran limpa (splenomegali).
d. Pembesaran hati (hepatomegali).
Pada tersangka malaria berat ditemukan tanda-tanda klinis sebagai berikut:

a. Temperatur rektal 40o C.


b. Nadi cepat dan lemah/kecil.
c. Tekanan darah sistolik <70 mmHg pada orang dewasa dan pada anak-
anak <50 mmHg.
d. Frekuensi nafas > 35 x per menit pada orang dewasa atau > 40 x per menit
pada balita, anak di bawah 1 tahun > 50 x per menit.
e. Penurunan derajat kesadaran dengan Glasgow coma scale (GCS) < 11.
Con’t
f. Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, hematom).
g. Tanda dehidrasi (mata cekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang,
bibir kering, produksi air seni berkurang).
h. Tanda-tanda anemia berat (konjungtiva pucat, telapak tangan pucat,
lidah pucat dan lain-lain). i. Terlihat mata kuning/ ikterik.
j. Adanya ronki pada kedua paru.
k. Pembesaran limpa dan atau hepar.
l. Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai dengan anuria.
m. Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek patologik).
3. Diagnosis atas dasar pemeriksaan laboratorium
3.1 Pemeriksaan dengan mikroskop Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal
dan tipis di Puskesmas/lapangan/rumah sakit untuk menentukan :

a) Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).


b) Spesies dan stadium plasmodium.
c) Kepadatan parasit :
1) Semi kuantitatif
(-) = Negatif (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB/lapangan pandang besar).
(+) = positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB).
(++) = positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB).
(+++) = positif 3 (ditemukan 1-10) parasit dalam 1 LPB).
(++++) = positif 4 (ditemukan >10 parasit dalam 1 LPB).
2) Kuantitatif
 Jumlah parasit dihitung per mikro liter darah pada sediaan darah tebal
(leukosit) atau sediaan darah tipis (eritrosit).
3.2 Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)

 Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasite malaria,


dengan menggunakan metoda imunokromatografi, dalam bentuk dipstik.

 Tes ini sangat bermanfaat pada unit gawat darurat, pada saat terjadi
kejadian luar biasa dan di daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab
serta untuk survei tertentu.
Tes yang tersedia di pasaran saat ini mengandung:
a) HRP-2 (Histidine rich protein 2) yang diproduksi oleh trofozoit, skizon dan
gametosit muda P. falciparum.
b) Enzim parasite lactate dehydrogenase (p-LDH) dan aldolase yang diproduksi
oleh parasite bentuk aseksual atau seksual plasmodium falciparum, P. vivax,
P. ovale, dan P. malariae.

Kemampuan rapid test yang beredar pada umumnya yaitu:


a) Single yang mampu mediagnosis hanya infeksi P.falciparum.
b) Combo yang mampu mendiagnosis infeksi P.falciparum dan nonfalciparum.
4. Pemeriksaan penunjang untuk malaria berat:
a) Hemoglobin dan hematokrit.
b) Hitung jumlah leukosit, trombosit.
c) Kimia darah lain (gula darah, serum bilirubin, SGOT & SGPT, alkali fosfatase,
albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, analisis gas darah).
d) EKG.
e) Foto toraks.
f ) Analisis cairan serebrospinalis.
g) Biakan darah dan uji serologi.
h) Urinalisis.

Anda mungkin juga menyukai