Anda di halaman 1dari 10

Jamban (WC) merupakan tempat kita “MANUSIA” membuang kotoran (tinja),yang

tentunya sangat penting dijaga kebersihan dan kesehatannya baik terhadap

manusia, lingkungan sekitar maupun alam.


Jamban yang tidak memenuhi syarat /jamban yang tidak sehat adalah kotoran di bak penampungan

berpotensi merembes sehingga mencemari sumber air tanah atau sungai. BAB sembarangan

berdampak pada pencemaran terhadap sumber air tanah atau sungai oleh bakteri. Jika air yang

sudah tercemar bakteri dikonsumsi manusia, maka akan menyebabkan penyakit diare..
BAGAIMANAKAH BAKTERI TERSEBUT BISA MENULARI MANUSIA
?????

1. Pola kebiasaan manusia yang kurang benar, tidak mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir

setiap kali selesai melakukan aktifitas atau pun setelah selesai BAB.

2. Konsep jamban yang tidak sehat, lubang septik tank/pembuangan yang terbuka, sistem limbah

jamban yang salah, jarak jamban dengan sumur terlalu dekat ( minimal 10 Meter ).

3. Pola kebiasaan manusia yang salah, yaitu dengan membuang tinja di sungai, hutan, semak-semak,

laut, rawa, yang menimbulkan tanah dan air menjadi tercemar dan mendatangkan penyakit.

4. Perantara binatang seperti lalat dan lain lain, yang mampu membawa bibit bakteri ke dalam

makanan dan minuman yang di konsumsi manusia.


1. Jamban cemplung

Jamban yang penampungannya berupa lubang yang befungsi menyimpan

dan meresap cairan kotoran atau tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran

ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak

berbau. Jamban ini cocok untuk daerah yang kesulitan air.


Jamban ini dibangun di atas empang ikan. Sistem jamban empang memungkinkan terjadi daur

ulang, yaitu tinja dapat langsung dimakan ikan, ikan dimakan orang, dan selanjutnya orang

mengeluarkan tinja, demikian seterusnya..

Anda mungkin juga menyukai