Gangguan Perilaku Demensia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 38

Gangguan Perilaku pada

Dementia
Pembimbing: dr. Agustina Konginan Sp.KJ
Demensia
Demensia

• Sindroma

• Gangguan faal otak

• langsung/tak langsung

• pada otak dengan


intelegensia stabil
Penyebab Demensia
• Degeneratif : Alzheimer, Parkinson
• Vaskuler
• Toksisitas alkohol/obat
• Defisiensi B12 dan asam folat
• Creutzfeld-Jakob disease
• Hipotirioidsm dan hipoglkemi
• Lain-lain : Infeksi, tumor dan lain-lain
Alzheimer
• Gangguan daya ingat,
praksis dan gnosis

• Makroskopik : atrofi difus


dengan pendataran
sulkus kortikal

• Patologi (post-mortem) :
Senile plaque,
neurofibrillary tangles

• Neurologis : Hipoaktif
Asetilkolin dan
Norepinefrin
Demensia Vaskuler

• Karena penyakit
vaskuler

• RPD: Hipertensi dan


dislipidemia

• Onset akut
Penyakit Pick

• Atrofi banyak pada


frontotemporal

• Dominasi gejala
perilaku dan
kepribadian di awal

• Patologi : Pick bodies


Gejala Klinis
Gejala Demensia
• Stadium awal : Gangguan
ingatan, Sulit
mempertahankan kinerja
mental, fatigue,
kecenderungan gagal dalam
tugas kompleks

• Defek utama : ingatan,


orientasi, persepsi,
intelektual, pemikiran, -->
progresif dan pelan

• Perubahan afektif dan


perilaku : penonjolan
kepribadian premorbid,
labilitas emosional, depresi
(30% kasus)
Gangguan Ingatan

• Ciri awal demensia


• Terutama pada proses di korteks
(Alzheimer)
• ingatan -- gangguan eksekutif --
gangguan perilaku
Perubahan
Kepribadian
• Paling menganggu keluarga
• Introvert
• Waham paranoid
• Mudah marah
Psikosis

• Halusinasi, waham, terutama dengan


sifat paranoid persekutorik, tidak
sistematik, sampai waham komples dan
tersistematik dengan baik
Behavioral and Psychological
Symptoms of Dementia (BPSD)
Behavioral and Psychological
Symptomps of Dementia
(BPSD)
• Bervariasi : apati dan depresi sampai agitasi dan
agresif dan juga gejala psikosis
• 2 bentuk :
• Gejala pada wawancara : kecemasan, depresi
halusinasi, waham
• Gejala pada observasi : agresivitas, teriak-teraik,
gelisah, wandering, agresivitas verbal, disinhibisi
seksual

• Gejala bisa lebih dr 1


Klasifikasi BPSD
• Gangguan perilaku primer :
• tidak dapat diatasi dengan farmako terapi -->
wandering, suka kumpulkan barang, apatis
• dapat di atasi : psikosis, depresi, kecemasan
• Gangguan perilaku sekunder : disebabkan
komorbid
• Gangguan perilaku campran : dasar primer
diperparah sekunder atau sebaliknya -->
biasanya perilaku agresif
Kesepian
• Diatasi dengan
tingkatkan keterlibatan
dengan orang lain

• Interaksi dengan
hangat ke pasien

• Pelihara binatang

• Pemutaran video dari


keluarga
Bosan
• Dengan stimulus
musik yang disukai
pasien

• Buku-buku yang
mudah dimengerti

• Keterampilan tangan
sederhana
Psikosis
• Halusinasi dan waham
(insidens : 20,1% thn I
-- 51,3% thn IV)

• Waham : merasa
dicuri, makannya
diracuni

• Halusinasi visual,
auditori : isinya orang
dari masa lalu
Depresi
• Terjadi pada 30%
pasien

• ringan - berat

• mood rendah, distres


psikologis

• lambat disadari karena


bias gejala lain
Kecemasan

• Karena antisipasi pada


hal yang dapat
mengakibatkan stres
Sundowning

• Gejala saat senja hari

• Gangguan tidur,
kesepian, gangguan
sosial lain

• Baik dengan non


farmakologis
Apatis
• faktor stres untuk
pengasuh

• gangguan motivasi,
hilangnya minat,
retardasi motorik, afek
tumpul

• Baik dengan non


farmakologis
Suka berteriak
• Bisa bersamaan
dengan gaduh gelisah

• Bisa saat perawatan


ataupun karena isolasi
sosial

• Intervensi : musik,
hadiah bila pasien
diam, touch therapy
Gangguan Tidur

• Perubahan siklus tidur

• REM turun

• siklus tidur terbalik


(siang tidur malam
bangun)
Wandering/pacing

• Stres pada pengasuh

• Bahaya pada pasien

• farmakoterapi tidak
membantu

• Pengawasan
Agresi Fisik
• Bersamaan dengan
depresi dan psikosis

• Intervensi perilaku

• Kasus berat : anti-


psikotik dan mood
stabilizer (jangka
pendek)
Menyakiti Diri Sendiri

• Luka gores karena


waham atau perasaan
ada pasir di tangan

• Dapat dengan
farmakologis
Mengumpulkan
barang
• Mempengaruhi
hygiene

• Gelisah saat koleksi


barang diganggu

• Intervensi: non
farmakologis
Disinhibisi Seksual

• Eksibisionis, suka
menyentuh

• Sulit diobati dengan


farmakologis
Gangguan Perilaku
Sekunder

• Karena nyeri : pada muskuloskeletal


• Karena kondisi komorbid
• Lingkungan
Tatalaksana
Terapi
• Paliatif : nutrisi, olahraga, supervisi
• Obat : agitasi dan gangguan perilaku :
propranolol, buspiron
• Tacrine dan donepezil : perbaikan
kognitif dan fungsi
• Suplemen vitamin
Perlu diperhatikan
• 1. Tidak mencelakai diri atau orang lain
• 2. Diagnosis sebab gangguan perilaku
sekunder dan mengobati
• 3. Gejala psikiatri spesifik : depresi,
waham, halusinasi harus segera
diterapi
• 4. Psikoterapi untuk gangguan perilaku
Farmakologis
• Cholinesterasi inhibitor : Donepezil,
Rivastigmine
• Antipsikosis: Haloperidol, Perphenazine,
Risperidone, Olanzepine, Quetiapine
• Antiansietas : lorazepam, alprazolam,
clobazam
• Antikonvulsan : carbamazepine dan asam
valproat
• Antidepresan : fluoxetine, citalopram
Non-Farmakologis

• Pendekatan personal
• Pengasuh harus menyadari
keterbatasan adaptasi pasien
• Behavioral therapy sebelum gejala
maladaptif
Terimakasih
“Ada saat kamu menangis pada
orang tuamu, maka peluklah
mereka jika mereka menangis
kepadamu”
Parent Love Quote-NN

Anda mungkin juga menyukai