Anda di halaman 1dari 28

Pembimbing :

dr. Bambang, Sp.THT-KL

Oleh
Nurul Ulfa Septa
30101307033
 Nama : Nn. B
 Umur : 19 tahun
 Jenis kelamin: Perempuan
 Agama : Islam
 Alamat : Magelang
 Pekerjaan : Mahasiswi
 Nyeri tenggorokan
 Sakit tenggorokan dirasakan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, sakit
tenggorokan dirasakan hilang timbul. Pasien mengeluhkan tenggorokan terasa
mengganjal dan terasa kering. Pasien mengeluhkan rasa sakit saat menelan
makanan, namun tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan
(padat/lunak) dan minum. Pasien merasakan mulutnya berbau. Pasien
mengalami demam yang dirasakan sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit,
demam dirasakan terus menerus. Pasien mengeluhkan badannya terasa lemas
dan pusing.
 Karena rasa sakit saat menelan, pasien mengaku nafsu
makannya juga menurun. Tidak terjadi penurunan berat badan pada pasien.
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam membuka mulut. Pasien tidak mual
dan muntah. Pasien tidak mengeluhkan batuk dan pilek, ataupun adanya
dahak di dalam tenggorokan. Pasien tidak mengeluhkan suaranya serak. Pasien
tidak sesak nafas. Menurut cerita dari ibu pasien, pasien mengorok saat tidur.
 Pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan di kedua
telinganya. Pasien juga tidak mengeluhkan hidung tersumbat, sering bersin
dipagi hari.
 Riwayat ISPA : beberapa kali ( >5x
dalam 1 tahun )
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat penyakit serupa : pasien pernah
mengalami keluhan yang sama dalam 2 tahun terakhir
(± 5x dalam setahun).
 Riwayat sakit gigi : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat penyakit serupa : disangkal
 Pasien sering jajan dan sering mengkonsumsi es diluar
rumah
 Biaya pengobatan menggunakan BPJS
 Kesan ekonomi cukup
 Kondisi umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Vital Sign :
 TD: 110/80mmHg
 RR : 20x/menit
 Suhu: 37.9 0C
 Nadi: 80x/menit
Kepala dan Leher
 Kepala : Mesocephale
 Wajah : Simetris
 Leher: Pembesaran kelenjar submandibular
(+), nyeri tekan (+)

Gigi dan mulut


 Gigi geligi : gigi tidak berlubang
 Lidah : normal, kotor (-), tremor (-)
 Pipi : bengkak (-)
Dextra Sinistra
Aurikula Bentuk normal Bentuk normal
Nyeri tarik (-) Nyeri tarik (-)
Oedem (-) Oedem (-)
Preaurikula Tragus pain (-) Tragus pain (-)
Oedem (-) Oedem (-)
Retroaurikula Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Oedem (-) Oedem (-)
Mastoid Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Oedem (-) Oedem (-)
CAE Discharge (-) Discharge (-)

Serumen (-) Serumen (-)


Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Corpus alienum (-) Corpus alienum (-)
Dextra Sinistra

Perforasi (-) (-)

Cone of light (+) anteroinferior (+) anteroinferior

Warna Putih keabu-abuan mengkilat Putih keabu-abuan mengkilat


seperti mutiara seperti mutiara

Bentuk Cekung Cekung


Luar: Kanan Kiri
Inspeksi
Bentuk Tidak ada deformitas Tidak ada deformitas
Inflamasi/tumor Eritem (-) bengkak (-) Eritem (-) bengkak (-)
Palpasi
Krepitasi (-) (-)
Nyeri tekan/ nyeri ketok (-) (-)
sinus
Pemeriksaan hidung Dextra Sinistra

Hidung Bentuk normal Bentuk normal

Sekret Mukoserous Mukoserous

Mukosa konka media Hiperemis(-), hipertrofi (-) Hiperemis(-), hipertrofi(-)

Mukosa konka inferior Hiperemis(-), hipertrofi (-) Hiperemis(-), hipertrofi(-)

Meatus media Hiperemis(-), hipertrofi (-) Hiperemis(-), hipertrofi(-)

Meatus inferior Hiperemis(-), hipertrofi (-) Hiperemis(-), hipertrofi(-)

Septum Deviasi (-) Deviasi (-)

Massa (-) (-)


Lidah Ulkus (-), Stomatitis (-)

Uvula Bentuk normal, posisi di tengah

Tonsil Dextra Sinistra

Ukuran T3 T3

Permukaan Tidak Rata Tidak Rata

Warna Hiperemis (+) Hiperemis (+)

Kripte Melebar (+) Melebar (+)

Detritus (+) (+)

Faring Mukosa hiperemis (+), dinding tidak rata, granular (+)


 Usulan Pemeriksaan Penunjang
 Swab Tenggorok  Kultur
 Pemeriksaan Darah Rutin : Leukosit, Hb, Trombosit,
CT/BT
 Keluhan utama  Riwayat penyakit dahulu
 Nyeri tenggorokan  Riwayat ISPA: beberapa
 Riwayat penyakit sekarang kali dalam 1 tahun
 Sakit tenggorokan  Riwayat penyakit serupa :
pasien pernah mengalami
 Tenggorokan terasa keluhan yang sama dalam
mengganjal, kering 2 tahun terakhir (± 5x
 Bau mulut dalam setahun).
 Odinofagia (+)  Riwayat penyakit keluarga:
 Nafsu makan mengalami  Keluhan serupa (-)
penurunan
 Riwayat sosial ekonomi:
 Demam kesan ekonomi cukup
 Mengorok saat tidur
 Pembesaran kelenjar limfe submandibular (+), nyeri
tekan (+)
 Tonsil: T3-T3, permukaan tidak rata, mukosa
hiperemis, kripte melebar, detritus (+)
 Faring: Mukosa hiperemis (+), dinding tidak rata,
granular (+)
DIAGNOSIS BANDING
 Tonsilofaringitis kronis
 Tonsilitis kronis
 Faringitis kronis hiperplastik

 DIAGNOSIS
 Tonsilofaringitis kronis
1. Non medikamentosa
 Bedrest
 Hindari makanan yang mengiritasi (makanan pedas,
asam)
 Diet lunak
 Kumur dengan air hangat atau obat kumur yang
mengandung desinfektan
 Antibiotik : Amoksisilin 500 mg + Asam Klavulanat
125mg, 3 x sehari, selama 10 hari
 Antiinflamasi : Dexamethason 2x0,5 mg
 Analgetik : Asam mefenamat 3x500mg
 Antipiretik : Paracetamol 3x500mg
 Betadine kumur  Kumur-kumur selama 30 detik. Ulangi
tiap 2-4 jam.
Edukasi
Operatif
 Apabila sudah tidak  Istirahat
 Minum obat secara
didapatkan tanda-
teratur sesuai petunjuk
tanda peradangan dan dokter.
keadaan umum  Menjaga higiene mulut
membaik maka dapat dengan baik (sikat gigi
pagi hari dan sebelum
dilakukan tidur).
tonsilektomi.  Jangan makan makanan
atau minuman yang
mengiritasi.
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad sanam : dubia ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai