Gagal Jantung Fix
Gagal Jantung Fix
REVIEW ANATOMI
Aliran darah melalui jantung
2
Aorta dan arteria Pulmonalis saling menyilang,
sehingga pada auskultasi suara katup Aorta di ICS 2
parasternal kanan, sedang katup a.Pulmonalis di ICS
2 parasternal kiri.
PROYEKSI SUARA JANTUNG
4
PROYEKSI SUARA JANTUNG DI DADA
Berasal dari suara katup jantung.
5
STROKE VOLUME
( ISI SEKUNCUP )
CO = SV x HR
Rangsang saraf
parasimpatik
atau acetilcholin
me-nurunkan HR.
9
GAGAL JANTUNG
Gagal jantung adalah suatu sindroma
klinik yang kompleks akibat kelainan
struktural dan fungsonal jantung yang
mengganggu pengisian ataupun
pengosongan ventrikel .
Manifestasi utama :
(1) Sesak nafas dan rasa lelah
(2) Retensi cairan
10
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
13
KLASIFIKASI FUNGSIONAL
Klasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit
jantung menurut NYHA:
Kelas I
Tidak ada keterbatasan aktifitas fisik
Kelas II
Keterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin
menyebabkan keletihan, sesak nafas, palpitasi dan nyeri
angina
Kelas III
Keterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak nyaman saat
istirahat
Kelas IV
Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun dengan
nyaman. Tanda insufusiensi jantung dan nyeri angina 14
dirasakan saat istirahat.
BACKWARD FAILURE & FORWARD FAILURE
Backward Failure terjdi secara bersamaan ketika
darah yang tidak dapat masuk dan dipompa keluar
oleh jantung terus terbendung di sistem vena
15
KEGAGALAN AKUT DAN KRONIK
Akut:kegagalan jantung terjadi secara cepat
dimana kompensasi SS simpatis tidak efektif,
menghasilkan pembentukan edema pulmoner
dan kolaps sirkulasi secara cepat
Etiologi: Infark Miokard, disfungsi katub akut
18
PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG SISTOLIK
KONDISI PENYEBAB GAGAL
JANTUNG
Abnormalitas volume: inkompetent aorta, mitral &
trikuspid, overtransfusi, shunt, hipervolemi sekunder
Abnormalitas tekanan: stenosis aorta, Kardiomiopati,
hipertensi primer & sekunder
Disfungsi miokardium: Kardiomiopati, miokarditis,
infark, arritmia.
25
PADA KELAINAN KATUP MITRAL
27
RESPON SISTEM SARAF SIMPATIS
Stimulasireseptor beta-adrenergik
peningkatan denyut jantung dan
kontraktilitas
Tahap lanjut meningkatkan kebutuhan oksigen
miokard
29
DILATASI VENTRIKEL
HIPERTROFI MIOKARDIUM
Massa otot jantung meningkat
Terjadi seiring dengan dilatasi ventrikel
30
RESPON NEUROHORMONAL
Aktivasi sitem renin – angiotensin – aldosteron
Sekresi ADH di hipofisis
31
MANIFESTASI KLINIS
GAGAL JANTUNG KANAN
Pembesaran ventrikel kanan
Murmur
Edema perifer, terlokalisis, anasarka
Peningkatan BB
Peningkatan HR
Asites
Distensi vena jugularis
Hepatomegali
Efusi pleura
32
MANIFESTASI KLINIS
GAGAL JANTUNG KIRI
Pembesaran ventrikel kiri
Pernafasan Cheyne-Stokes
Pulsus alternans
Peningkatan HR
Hipertropi ventrikel kiri
Pertukaran O2 buruk
Crackles
Bunyi jantung S3 dan S4
33
MANIFESTASI KLINIS GAGAL JANTUNG AKUT
Edema pulmoner
34
MANIFESTASI KLINIS
GAGAL JANTUNG KRONIS
Kelemahan
Dyspnea
Takikardia
Edema
Nokturia
Perubahan kulit
Perubahan memori dan perhatian
Nyeri dada
Perubahan berat badan
35
KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG (1)
38
KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG (2)
Trombus ventrikel kiri: pembesaran ventrikel
kiri dan penurunan curah jantung meningkatkan
kemungkinan pembentukan trombus
39
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Troponin
Protein regulator ini terletak didalam apparatus
kontraktil miosit dan mengandung 3 sub unit dengan
tanda C, I, T.
Peningkatan troponin menjadi pertanda positif
adanya cedera sel miokardium dan potensi
terjadinya angina. Nilai normal < 0,16 Ug/L
40
CK/CPK (creatin posfo Kinase)
Enzim berkonsentrasi tinggi dalam jantung dan otot rangka,
konsentrasi rendah pada jaringan otak, berupa senyawa nitrogen
yang terfosforisasi dan menjadi katalisastor dalam transfer posfat
ke ADP (energy)
Kadarnya meningkat dalam serum 6 jam setelah infark dan
mencapai puncak dalam 16-24 jam, kembali normal setelah 72 jam.
Peningkatan CPK merupakan indicator penting adanya kerusakan
miokardium.
Nilai normal :
Dewasa pria : 5-35 Ug/ml atau 30-180 IU/L
Wanita : 5-25 Ug/ml atau 25-150 IU/L
Anak laki-laki : 0-70 IU/L
Anak wanita : 0-50 IU/L
Bayi baru lahir : 65-580 IU/L
41
No Peningkatan CPK Penyebab
1 Peningkatan 5x / > dari nilai • Infark jantung
normal • Polimiositis
• Distropia muskularis Duchene
2 Peningkatan ringan/sedang • Kerja berat
(2-4x nilai normal) • Trauma
•Tindakan bedah
• Injeksi IM
•Miopati alkoholika
• Infark Miokard/iskemik berat
• Infark paru/edema paru
3 Dengan hipotiroidisme Psikosis akut
42
CKMB (CREATINKINASE LABEL M DAN B)
45
LDH (laktat dehidrogenase)
Merupakan enzim yang melepas hydrogen dari suatu
zat dan menjadi katalisator proses konversi laktat
menjadi piruvat. Tersebar luas pada jaringan
terutama ginjal, rangka, hati dan miokardium.
49
SGPT (SERUM GLUTAMIK PYRUVIK
TRANSAMINASE):
50
a. Peningkatan SGOT/SGPT : > 20X normal :
hepatitis virus, hepatitis toksis.
52
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
GAGAL JANTUNG (1)
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisik
Identifikasi faktor penyebab
53
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
GAGAL JANTUNG (2)
Monitoring hemodinamik
EKG
Echokardiogram
Kateterisasi jantung
54
PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG
Menurunkan volume
intravaskular
Menurunkan venous return
Menurunkan afterload
Mengurangi kecemasan
55
PENATALAKSANAAN: KOLABORASI
ACE inhibitor
Diuretik
Antagonis Aldosteron
Obat inotropik
Obat vasodilator
Antiarritmia
Beta adrenergik bloker
Diet: rendah sodium (500 –
2000 mg)
Restriksi cairan 1,5-2L/hari
untuk gagal jantung berat 56
RINGKASAN PENGOBATAN GAGAL JANTUNG
SISTOL
I IV
Kelas fungsional GJ Ringan
II III GJ Berat
NYHA
ACE-I
Diuretik – overload
cairan GJ Akut
Sangat hati
B-Bloker – GJ Stabil
hati
Digoksin – fibrilasi
atrial
I IV
Kelas fungsional GJ Ringan
II III GJ Berat
NYHA
Warfarin – fibrilasi
atrial
Warfarin – ritme
Untuk pasien risiko tinggi tromboembolisme
sinus