Anda di halaman 1dari 29

REKAYASA BAHAN GALIAN INDUSTRI

Kelompok 2

• Elsa tri yulita (F1D114019)


• Dira septi rangga (F1D115022)
• Riska faramodita (F1D116007)
• Niza desiana (F1D116017)
• Mustafa effendi N (F1D116023)
• Intan yulian S (F1D116032)
APA ITU DOLOMITE ????
Dolomite " adalah kata yang digunakan oleh ahli
geologi dalam dua cara yang berbeda :
• Sebagai nama mineral dolomit
• Sebagai nama sebuah batu yang dikenal
sebagai dolomit , dolostone atau dolomit rock
SEJARAH DITEMUKAN DOLOMITE
• Pertama kali batuan dolomit di dipaparkan oleh mineralogis
Perancis bernama Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 di
daerah Southern Alps di tempat terdapatnya yaitu
dipengunungan
• Kini pegunungan tersebut disebut dolomit.
• Pada saat Dolomieu menjelaskan bahwa batuan dolomit
adalah seperti batu gamping, tetapi mempunyai sifat yang
tidak sama dengan batu gamping, pada saat diteteskan
larutan asam batuan dolomite tidak membuih.
PEMBENTUKAN DOLOMIT
Keterdapatan dolomit di alam tidak seperti batu gamping, namun tersebar
cukup luas dalam jumlah relatif banyakProses hidrotermal adalah salah satu
teori mula jadi dolomit. Walaupun demikian ada beberapa teori mula jadi
dolomit, diantaranya adalah :
A. Cara Primer
Merupakan sedimentasi langsung dari air laut yang belum dapat
dibuktikan. Secara umum, dolomit berbentuk urat, terbentuk bersama-sama
dalam cebakan bijih;
B. Cara Sekunder
mineral dolomit terjadi karena penggantian mineral kalsit. Beberapa
mineral sekunder membentuk kristal yang tidak sempurna karena peresapan
magnesium dari air laut ke dalam batugamping, yang lebih dikenal dengan
proses dolomitisasi, yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit.
Dolomit sekunder dapat juga terbentuk karena proses presifitasi sebagai
endapan evaporit.
PROSES DOLOMITISASI
Secara umum proses dolomitisasi dapat terjadi sebagai berikut:
• Pemompaan kembalinya air laut yang terperangkap melalui batugamping
• Pencampuran antara air laut dan air tanah dalam lapisan batugamping
• Pengaruh air hujan melarutkan serta memindahkan ion magnesium dari
mineral kalsit yang satu ke mineral kalsit lain atau dari mineral lempung
• Proses penguapan dan pengendapan dari air laut
• Proses hidrotermal
• Peresapan air laut yang terperangkap ke dalam lapisan batugamping
dibawahnya.
SIFAT FISIK DOLOMITE
• Berwarna sering merah muda atau kemerah merahan dan dapat tidak berwarna, putih, kuning,
beruban/kelabu atau bahkan warna coklat atau hitam ketika besi hadir di kristal.
• Berkilap seperti mutiara ke seperti kaca ke tumpul..
• Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya..
• Sistem hablur adalah trigonal
• Perpecahan sempurna di tiga arah yang membentuk rombohedron.
• Belahan conchoidal.
• Kekerasannya adalah 3.5-4 Specific Gravity adalah 2.86 ( rata-rata)
• Warna lapisan putih.
• Karakteristik yang lain: Tidak sama dengan kalsit, berbuih dengan lemah dengan cuka yang
hangat atau ketika lebih dulu bertepung/berbubuk dengan HCl yang dingin.
• Mineral yang dihubungkan: meliputi kalsit, mineral bijih sulfida, fluorit [CaF], barit, kwarsa
dan adakalanya dengan emas.
SIFAT KIMIA DOLOMITE
• Dolomite termasuk dalam rumpun mineral karbonat dengan
kandungan MgCO3 nya 45,6%, atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3
• Rumus kimia dari mineral dolomite ini sendiri yaitu
CaCO3.MgCO3. dalam penamaan dolomite sendiri, kandungan
unsur magneaium (Mg) lah yang paling menentukan
Contohnya batugamping yang mengandung +-10 % MgCO3, maka
namanya yaitu batugamping dolomitan, sedangkan batugamping
yang mengandung 19% MgCO3, disebut dengan dolomite
PERBEDAAN DOLOMITE DAN CALCITE
• Di Calcite struktur adalah terdiri atas lapisan
yang bertukar-tukar notulen karbonat, CO3,
dan notulen zat kapur.
• Di dolomit, magnesium menduduki satu
lapisan dengan sendirinya yang diikuti oleh
suatu lapisan karbonat yang mana diikuti oleh
suatu eksklusif lapisan kalsit dan sebagainya
Menurut Tushadi (1990), penyebaran dolomite diindonesia adalah sbb:
a. Propinsi Jawa Barat
Dijumpai di daerah Cibinong, Bogor yaitu dipasir Gedongan. Dolomite
didaerah ini umumnya berwarna putih abu-abu dan putih, serta termasuk
batu gamping dolomitan yang bersifat keras, kompak dan kristalin.

b. Propinsi Jawa Tengah


Dijumpai didaerah Pamotan, tepatnya sekitar 1 km di sebelah timur laut
Pamotan. Cebakan daerah ini berupa batuan dolomite atau batu gamping
dolomitan.
c. Propinsi Jawa Timur
Dijumpai dibeberapa daerah yaitu:
• Di daerah G. Ngaten, dan G. Ngembang, Tuban yang terdapat pada
bagian atau formasi batu gamping yang berumur pliosen. Cadangan
dolomite denagn kandungan MgO 18,50% sebesar 9 juta M3,
sedangkan dengan kandungan MgO 14,5% sebesar 3 juta m3.
• Di daerah Sekapuk, endapan dolomite terdapat disebelah uatara
kampong Sekapuk yang terletak antara Sedayu-Tuban. Endapan batu
gamping dan dolomite didaerah ini membentuk bukit Sekapuk,
Kaklak, dan Malang. Batuan dolomite didaerah ini terdapat formasi
gamping berumur pliosen dengan ketebalan 50 m dan mempunyai
sifat lunak serta berwarna putih. Jumlah cadangan sekitar 50 juta m3.
d. Propinsi Sumatera Barat
Dijumpai didaerah G. Kajal, analisa batu gamping yang diambil dari
bongkahan lepas yang berasal dari dap[ur bakar batu gamping dekat Kajal (
antara Bukit Tinggi – Payakumbuh), diperkirakan berumur permokabron.

e. Propinsi Sulawesi Selatan


Dijumpai di daerah Tonasa, beberapa contoh batu gamping yang berasal
dari Tonasa telah dianalisa, hasilnya menunjukkan bahwa contoh tersebut
adalah dolomite yang berumur Eosen dan merupakan lensa-lensa dalam
batu gamping.

f. Propinsi Papua
Terdapat di daerah Abe Pantai , sekitar G. Sehajiro, G. Mer, dan Tanah
hitam dengan kandungan MgO = 10,7% - 21,8%, merupakn lensa-lensa
dan kantong –kantong dalam batu gamping.
Penambangan dolomite
A. Eksplorasi
1. Tujuan Eksplorasi
• Untuk menentukan jumlah cadangan
• Untuk menginterprestasikan bentuk tubuh endapan, luas penyebaran, dan struktur
yang dominan di daerah tersebut
• Eksplorasi bahan galian industri pada umumnya lebih sederhana disbandingkan
dengan untuk mineral logam, karena sebaran fisikbahan galian industry biasanya
lebih mudah ditemukan.Eksplorasi biasanya dilakukan apabila penyelidikan
pendahuluan memenuhi syarat untuk perencanaan penambangan.
2. Eksplorasi batuan dolomite dilakukan bertahap sbb:
• Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara pemboran atau sumur uji.
• Perhitungan cadangan dilakukan berdasarkan korelasi data pemboran dengan data
geologi permukaan.
B. Penambangan batuan dolomite di Indonesia
umumnya dilakukan dengan cara tambang
terbuka dengan metoda quarry, yaitu dengan cara
sbb:
• Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari
tanah liat,pasir dan koral dikupas terlebih dahulu.
• Pengupasan dilakukan dengan menggunakan
bulldozer atau power scraper.
• Penambangan dilakukan dengan cara
konvensional dan mekanis
Penambangan batu kapur Dolomite
C.Pengolahan
Pengolahan dolomite dilakukan dengan cara yang
sederhana pula, yaitu sbb:
• Bongkah-bongkah dolomite dari penambangan
diangkut ke unit pengolahan.
• Kemudian bongkah-bongkah dolomite tersebut
direduksi ukurannya dengan menggunakan alat
pemecah batu
• Lalu digiling untuk mendapatkan dolomite yang
berukuran halus (tepung) dengan ukuran tertentu yang
disesuaikan dengan permintaan
Kegunaan dolomite
A.Sektor industri
• Industri alkali Pengikat senyawa sulfur dari bahan-bahan
yang banyak mengandung sulfur.
• Sebagai pembersih air :untuk mengikat SiO2 dalam air.
• Sebagai bahan pengisi (filler) pada industri ban, cat,
kertas, plywood.
• Sebagai bahan baku industri obat-obatan dan kosmetik.
• Sebagai pupuk
• Dolomit juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
bahan dasar pembuatan semen
• Bahan dasar pembuatan keramik
PEMANFAATAN DOLOMIT
Terbagi menjadi 3, yaitu
• Pemanfaatan dolomite secara langsung
• Pemanfaatan dolomite yang telah dikalsinasi
• Pemanfaatan kimia dolomite
Pemanfaatan dolomite secara langsung
• Pertanian : untuk menetralisir tanah yang sudah masam dan
menahan keasamanyang ditimbulkan oleh pupuk urea.
Pemberian pupuk yang terlalu banyak (dengan urea maupun
kalium) akan menurunkan Mg sehingga menyebabkan
kehilangankemampuan berasimilasi dengan CO2. Dengan
pemberian dolomit, pH tanah akan meningkat sehingga
unsur-unsur N, P, K akan menjadi semakin baik.
• Semen klinker mortar : penambahan dolomit terhadap
semen akan mempercepat hidrasi semen.
• Dempul rekahan :selain batugamping, dolomit atau
campuran keduanya dapatdigunakan sebagai penyemen
rekahan-rekahan pada kayu
PEMANFAATAN DOLOMITE YANG TELAH
DIKALSINASI
• Semen Magnesium Oksiklorida : digunakan dalam
industri komponen kendaraan mobil.
• Semen Magnesium Oksisulfat : seman ini banyak
digunakan untuk mempercepat pembuatan jalan raya,
pavement dan berbagai konstruksi sertauntuk mengisi
rekahan-rekahan
• Busa Magnesium Anorganik : untuk bahan pintu,
pelapis, dinding tahan api, bata
penyekat danpencegahan keling baja dari korosi.
PEMANFAATAN KIMIA DOLOMITE

• Industri gelas dan kaca lembaran


• Industri keramik dan porselen.
• Industri refraktori
Pengolahan dolomite untuk menghasilkan semen
magnesium oksisulfat
Tahap-tahap pengolahan bahan galian dolomit:
• Kominusi
Kominusi yaitu pengecilan ukuran bahan galian sesuai yang
diinginkan dan melepaskan dari mineral pengotor
• Sizing
Sizing merupakan pemisahan berdasarkan ukuran partikel.Setelah
bahan galian atau bijih diremuk dan digerus, maka akan diperoleh
bermacam-macam ukuran partikel. Oleh sebab itu harus dilakukan
pemisahan berdasarkan ukuran partikel agar sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan pada proses pengolahan yang berikutnya.
Spesifikasi batuan dolomite yang digunakan
untuk pembuatan semen
• Untuk menghasilkan semen maka perlu dipersiapkan
bahan dasar berupa MgSO4 7H20 yang nantinya
ditambahkan sodium heksameta fosfat dari dolomit,
kegunaan penambahan fosfat adalah Sebagai perubah
viskositas, semen ini banyak digunakan untuk
mempercepat pembuatan jalan raya.
Thank’s for your attention

wassalam

Anda mungkin juga menyukai