DALAM DUNIA
OBAT-OBATAN/FARMASI
Oleh
Arif Purnawan
Febrina Nur Habibah
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
Manfaat Teoritis
Dapat memperkaya pengkajian berbagai hal yang
mencakup kedalam bidang bioteknologi obat-obatan,
beserta dampak positif (manfaat) ataupun dampak
negatif (kerugian)nya
Manfaat Praktis
Memberikan sumbangan pemikiran alternatif kepada
penulis dan para pembaca untuk dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan, khususnya bioteknologi
dalam bidang farmasi.
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
PENERAPAN
BIOTEKNOLOGI
INDUSTRI FARMASI
PANGAN KEDOKTERAN
PERTANIAN PETERNAKAN
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
antibiotik vaksin
2.3 DAMPAK PENERAPAN 4. PENUTUP MULAI
3. PEMBAHASAN VIDEO BIOTEKONOLOGI FARMASI SELESAI
1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
Vaksin generasi
Tahun 1796 Edward Vaksin generasi kedua
pertama
Jenner Mikroorganisme
Mikroorganisme
Vaksin virus cacar dimatikan
hidup dilemahkan
1929 Alexander
1939, Rene Dubous Vaksin generasi ketiga
Fleming
Antibiotik gramisidin Vaksin rekombinan
Menemukan
dan tirosidin modern (vaksin sub unit)
antibiotik Penisilin
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
A. Antibodi
B. Vaksin
C. Antibiotik
D. Terapi Gen
Vaksin
Vaksin adalah bahan antigenik yang
digunakan untuk menghasilkan kekebalan
aktif terhadap suatu penyakit sehingga
dapat mencegah atau mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme alami atau
"liar". Vaksin dapat berupa
galur virus atau bakteri yang telah
dilemahkan sehingga tidak menimbulkan
penyakit. Vaksin dapat juga berupa
organisme mati atau hasil-hasil
pemurniannya (protein, peptida, partikel
serupa virus, dsb).
PREV
PREV D.
D. Terapi
Terapi Gen
Gen NEXT
NEXT
MULAI
MULAI 2.2
2.2 Penerapan
Penerapan Pada
Pada Farmasi
Farmasi SELESAI
SELESAI
Para peneliti membuat insulin manusia rekombinan
dengan struktur yang identik dengan insulin
manusia menggunakan vektor bakteri E. coli yang
telah dilemahkan.
Sejak Banting dan Best menemukan hormon
insulin pada tahun 1921, pasien diabetes mellitus
yang mengalami peningkatan kadar gula darah
disebabkan gangguan produksi insulin, telah
diterapi dengan menggunakan insulin yang
berasal dari kelenjar pankreas hewan.
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
Dampak Positif :
Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik)
seperti Penisilin, Streptomysin dan Sefalosporin.
Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu
sesuai dengan jenis vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B,
TBC dsb. Selain pada manusia, vaksin juga digunakan untuk
melindungi ternak (ayam, sapi dsb) dari serangan berbagai
penyakit menular.
Memproduksi zat kebal antibodi untuk diagnosis penyakit,
penelitian dan terapi yaitu antibodi monoclonal.
Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita
kencing manis.
Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah
atau otot, terapi penyakit genetis (bawaan), sel embrional (Germ
line gene therapy).
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
Dampak Negatif :
Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi
racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
Rekayasa genetik yag tidak terkontrol, genom bermutasi dan
bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau
imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa
genetik.
Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen
horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur
utama penyebab penyakit.
Virus didalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit
mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan
kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan
kanker dengan pengaktifan materi dasar sel-sel kanker .
2.3 DAMPAK PENERAPAN 4. PENUTUP MULAI
3. PEMBAHASAN VIDEO BIOTEKONOLOGI FARMASI SELESAI
1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
Bioteknologi Hasil
Bioteknologi
Farmasi penerapan
Dampak
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
Kesimpulan:
1. Perkembangan bioteknologi dalam bidang obat-obatan dimulai
tahun 1960-an sampai 1970-an dengan ditemukannya vaksin dan
antibiotik.
2. Bioteknologi obat-obatan merupakan aplikasi dari bioteknologi
yang lebih khusus mengkaji berbagai hal yang berkaitan erat
dengan obat-obatan ataupun hal medis.
3. Bidang kajian yang termasuk kedalam bioteknologi obat-obatan
diantaranya antibiotik monoklonal, vaksin, antibiotik, dan
terapi gen.
4. Dampak positif dari penerapan bioteknologi obat-obatan yaitu
produksi antibodi, vaksin, antibiotik, terapi gen dan hormon,
yang bermanfaat untuk menanggulani berbagai penyakit.
5. Dampak negatif dari penerapan bioteknologi obat-obatan yaitu
produk gen baru yang dapat berevolusi menjadi racun, DNA
rekayasa genetik yang dapat mengaktifkan materi-materi dasar
sel kanker, serta rekayasa genetik yang tidak terkontrol
sehingga dapat menimbulkan penyakit baru, penyebaran gen yang
tahan antibiotik.
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI
Saran:
1. Perlu dikembangkan lagi penelitian yang
bisa menciptakan bioteknologi farmasi
dengan minim dampak negatifnya.
2. Dalam pengembangan bioteknologi farmasi
perlu juga memperhatikan norma sosial dan
juga norma agama
3. Perlu adanya campur tangan pemerintah
dalam hal penelitian yang harus
didukung/support dengan serius dan
maksimal baik segi pendanaan, sarana dsb
untuk masa depan umat manusia.
1.4 MANFAAT 2.1 DEFINISI DAN SEJARAH 2.2 PENERAPAN PADA FARMASI