DAN PERMUKAAN
tu antar
Bilamana beberapa fase berada bersama-sama,
maka batas di antara fase-fase ini dinamakan
antarmuka (interface).
???
Antar muka dapat berada dalam beberapa jenis, yang
dapat berwujud padat, cair atau gas.
Tabel 1. Penggolongan Antarmuka
Penggolongan Antarmuka
Fase Jenis antarmuka dan contoh
Gas - gas Tidak ada antar muka
Gas - cair Antarmuka cair, air dengan udara
Gas - padat Permukaan padat, permukaan meja
Cair - cair Antarmuka cair-cair, emulsi
Cair - padat Antarmuka cair-padat, suspensi
Padat - padat Antarmuka padat-padat, partikel serbuk
Fenomena antar muka di dalam bidang
farmasi dan kedokteran:
Tegangan
Substansi Substansi Tegangan Antarmuka
permukaan terhadap air (dyne/cm)
(dyne/cm)
Air 72,8 Air raksa 375
Gliserin 63,4 n-Heksana 51,1
Asam Oleat 32,5 Benzena 35,0
Benzena 28,9 Kloroform asam 32,8
Kloroform 27,1 Oleat 15,6
Karbon tetraklorida 26,7 n-Oktil alcohol 8,52
Minyak Jarak 39,0 asam kaprilat 8,22
Minyak Zaitun 35,8 Minyak Zaitun 22,9
Minyak Biji Kapas 35,4 Etil eter 10,7
Perafin cair 33,1
Tegangan permukaan dapat diperagakan dengan alat Bantu suatu
bingkai kawat yang di atasnya diberi batang yang dapat bergerak
bebas. Satu lapisan (film) sabun terbentuk pada daerah ABCD
dan dapat diregangkan dengan memberikan gaya (dengan
menambahkan suatu beban) pada batang, panjang L, yang
bergerak bebas tersebut. Batang ini bertindak melawan tegangan
permukaan film sabun, jika beban (massa) dihilangkan maka film
akan berkontraksi karena adanya tegangan permukaan.
Oleh karena itu tegangan permukaan, , larutan pembentuk film
adalah fungsi gaya yang harus diberikan agar film pecah dan
fungsi panjang batang penggerak yang kontak dengan film. Oleh
karena film sabun mempunyai dua antarmuka cair/gas (satu di
atas dan satu di bawah kertas), maka panjang kontak seluruhnya
adalah dua kali panjang batang tersebut.
γ = ½ rhρg
Percobaan menentukan tegangan permukaan dengan
cara ini, harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
Bejana luar harus mempunyai garis tengah yang besar
dibandingkan dengan kapilernya.
Tabung kapiler garis tengahnya harus seragam dan
penampang lintangnya harus bundar.
Dinding kapiler sebaiknya dibasahi lebih dulu sebelum
dimulai pengukuran.
Suhu harus diawasi (dikontrol)
b. Metoda Tensiometer Du-Nouy
Keterangan:
γS = Tegangan Permukaan cairan dibawah (yang diberi cairan sebar)
γL = Tegangan Permukaan cairan sebar
γLS= Tegangan antarmuka kedua cairan
Tabel Koefisien Sebar Awal pada Suhu 20C
Nama Bahan S (dyne/cm)
Etil alkohol 50, 4
Asam propionat 45,8
Etil eter 45,5
Asam asetat 45,2
Aseton 42,4
Asam Undesilenat 32 (25C)
Asam Oleat 24,6
Kloroform 13
Benzene 8,9
Heksana 3,4
Oktana 0,22
Etilena dibromida -3,19
Paraffin cair -13,4
Jenis struktur molekul yang dapat memberikan nilai koefisien sebar tinggi
sangat penting untuk diperhatikan.
Suatu minyak dapat menyebar di atas air karena minyak tersebut
mengandung gugus polar seperti COOH atau OH.
Oleh karena itu asam propionat dan etil alkohol akan memberikan
nilai S yang tinggi seperti tampak dalam tabel di atas.
Banyak zat-zat non polar seperti parafin cair (S= -13,4) tidak akan
berhasil menyebar di atas air. Benzena yang menyebar di atas air
bukan karena ia polar melainkan karena gaya kohesif diantara
molekulnya lebih lemah dari pada gaya adhesi terhadap air.
Penerapan koefisien sebar dalam bidang farmasi
dapat dilukiskan pada peristiwa berikut.
Lebih tinggi nilai HLB zat maka akan semakin hidrofilik zat tersebut.
Span, suatu ester sorbitan buatan ICI USA, bersifat lipofilik dan
mempunyai nilai HLB yang rendah (1,8 sampai 8,6); Twen, suatu
turunan polioksietilen dari span, bersifat hidrofilik dan mempunyai
nilai HLB yang tinggi (9,8 sampai 16,7).
Tabel di bawah ini menunjukan nilai HLB beberapa
surfaktan.
Nama zat HLB
Asam oleat 1
Gliseril Mono Stearat 3,8
Sorbitan mono-oleat (span 80) 4,3
Sorbitan monolaurat (Span 20) 8,6
Trietanolamin oleat 12,0
Polioksietilen sorbitan mono – oleat (Tween 80) 15
Polioksietilen sorbitan monolaurat (Tween 20) 16,7
Natrium oleat 18,0
Natrium lauril sulfat 40