Seminar Beras 22 23 2009
Seminar Beras 22 23 2009
Tim Peneliti :
Tanti Novianti
Rita Nurmalina
Yudiyanto
Dibiayai DIPA IPB
Nomor : 36/I3.24.4/SPK/BG-PD/2009
Tanggal 30 Maret 2009
Pendahuluan
Tujuan
Metode Penelitian
2 3
1 4
Menilai indeks dan Mengidentifikasi
status keberlanjutan atribut/peubah yang
Menilai indeks multidimensi dari sensitif berpengaruh Menentukan faktor
keberlanjutan masing- masing-masing pada sistem dominan dalam
masing dimensi wilayah di Indonesia ketersediaan beras keberlanjutan
(ekologi, ekonomi, (Jawa, Sumatera, ketersediaan beras
sosial budaya, Sulawesi,
teknologi, dan Kalimantan, dan
kelembagaan) wilayah lainnya) dan
nasional
Tahun 2
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membangun model neraca
ketersediaan beras yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan
pangan nasional. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk:
1 2 3
Metode Analisis
Dimensi Dimensi
Ekonomi Ekologi
Dimensi Keberlanjutan
Kelembagaan Ketersediaan Beras Dimensi
Nasional & Regional Sosial Budaya
Dimensi
Teknologi
Indeks Keberlanjutan Ketersediaan Beras Multidimensi di
Tingkat Nasional sebesar 65.51. Artinya, secara nasional
berada dalam status cukup berkelanjutan
UP
40
Other Distingishing Features
20
0
BAD
0 20 40 60 80 GOOD100 120
64.51
-20
-40
DOWN
-60
Ke be rlanjutan Siste m Ke te rse diaan Be ras Nasional
Real Rice References Anchors
RAPFISH Ordination
Regional
60
UP
40
Other Distingishing Features
36,79
20
33,37 39,38
-20
-40
DOWN
-60
Fisheries Sustainability
f r_bhn_Baku_Ind
Konsumsi_perkapita_kota
Penduduk_Kota Kebutuhan_Bahan_Baku_Industri
Lj_pertumbuhan_kota
Kebutuhan_beras_kota
Fraksi_pertumbuhan_kota
KEBUTUHAN_BERAS_NASIONAL
Kebutuhan_konsumsi_beras_RT_nasional
Penduduk_Desa Kebutuhan_beras_desa
Lj_pertumbuhan_desa
Fraksi_pertumbuhan_desa
Konsumsi_perkapita_desa
Simulasi Model
Simulasi Model
Model Pengaruh
Adanya Perubahan
Perubahan
Aktual Kebijakan pada
Kebijakan pada
Kebutuhan Beras
Penyediaan Beras
Neraca ketersediaan beras positif atau dengan perkataaan lain bahwa bila
kebijakan-kebijakan yang dilakukan saat ini tidak berubah (status Quo)
seperti misalnya kebijakan subsidi pupuk urea, subsidi pupuk NPK , subsidi
pupuk organik dan penguatan modal melalui PUAP, kebutuhan beras nasional
dapat dipenuhi dari penyediaan dalam negeri sampai dengan tahun 2020.
Setelah itu pada tahun 2021 ketersediaan beras nasional mulai mengalami
defisit
Model 2 : Adanya Kebijakan Pembangunan Jalan Tol Trans
Jawa
Model 3:
Adanya Kebijakan Pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa Diikuti
Dengan Pembukaan Lahan Potensial
Model 4:
Adanya Kebijakan Pengurangan Subsidi Pupuk yang dapat
Berpengaruh pada Penurunan Produktivitas
Model 5:
Adanya Kebijakan Peningkatan Indeks Pertanaman Padi
Model 6 :
Adanya Kebijakan Pengelolaan Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Model 7 :
Adanya Kebijakan Penurunan Konsumsi Beras Per Kapita Melalui
Diversifikasi Pangan
Model 8 :
Penurunan Pertumbuhan Penduduk dan Konsumsi Per Kapita
Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada
Sistem yang Dikaji
2.50
Produktivitas Usahatani
2.00
Ketersediaan Sistem Irigasi
BPTP
Kesesuaian Lahan Konversi Lahan Sawah
Pencetakan Sawah
1.50
Pengaruh
Pertumbuhan Konsumsi
Penduduk Per Kapita Produksi Padi
1.00 Jumlah RT Pertanian
Perubahan Upah Riil Buruh Pompa Air
Dengan Luas Lahan Yang
Tani Mesin Pemberantas Jasad
Mesin Pengering Gabah Dikuasai
Nilai Tukar Petani Pengganggu
Mesin Pembersih Gabah
Jumlah TK Pertanian LKM BPSBPTPH
0.50 BPTPH
Perempuan Berpendidikan RT Pert Yang Pernah
Mengikuti Penyuluhan Pert
% Desa Tidak Memiliki
Akses Penghubung
- -
- 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80
Ketergantungan
Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada
Sistem yang Dikaji
2.50
Produktivitas Padi
2.00 Penggunaan Pupuk
- -
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa metoda Rap Rice cukup baik
untuk dipergunakan sebagai salah satu alat untuk mengevaluasi
keberlanjutan sistem ketersediaan beras di tingkat nasional
maupun regional atau beberapa wilayah di Indonesia secara cepat
(rapid appraisal).