Gangguan Dissosiatif
Gangguan Dissosiatif
Taufik Ashal
• Berdasarkan DSM-IV-TR gambaran utama ggn
dissosiatif yaitu gabungan dari gangguan fungsi
kesadaran, memori, identitas ataupun persepsi ttg
lingkungan
• Gangguan dapat terjadi tiba-tiba ataupun gradual,
sementara atau kronik.
• Terdiri dari
– Amnesia dissosiatif
– Gangguan depersonalisasi,
– Fugue dissosiatif,
– Gangguan identitas dissosiatif dan
– Gangguan dissosiatif yang tidak di spesifikasi (NOS).
Amnesia Dissosiatif
• DSM-IV-TR gambaran utama → ketidaksanggupan merecall
informasi pribadi penting, biasanya disebabkan traumatic atau
stress yang hebat.
• Gangguan tidak tejadi secara exclusif pada
– Gangguan identitas dissosiatif,
– Fugue dissosiatif,
– posttraumatic stress disorder (PTSD),
– Gangguan stress akut atau ggn somatisasi and
– Bukan akibat langsung efek fisiologis zat, neurologis ataupun KMU.
• Gangguan dapat didasarkan pada adanya perubahan nurologis otak
yang disebabkan oleh stress traumatik
Epidemiologi
• Trauma penghianatan
Adanya trauma yang menetap dan adanya kejadian
negatif yang lama yang merupakan penghianatan
terhadap kepercayaan . Penghianatan ini akan
mempengaruhi cara kejadian itu diproses dan diingat.
Diagnosis dan Gambaran Klinik
Tampilan klasik
• Gambaran klasiknya jelas, beragam, dramatis yang menjadi
perhatian klinis. Scr berkala ditemukan pada mereka yg mengalami
trauma akut berlebihan, adanya konflik intrapsikik yg dalam ataupun
stress emosional.
• Bisa terlihat gejala intercurent somatoform atau gejala konversi,
perubahan kesadaran, depersonalisasi, derealisasi, keadaan trans,
regresi umur spontan dan amnesia anterograde disosiatif.
• Depresi dan ide suicide dilaporkan pada banyak kasus.
• Tak ada kepribadian tertentu meskipun terdapat riwayat somatoform
atau disosiatif dalam keluarga yang merupakan predisposisi
berkembangnya amnesia akut selama situasi trauma.
• Pada banyak pasien terdapat riwayat penganiayaan atau trauma
masa kecil, pada kasus perang adanya posttraumatic combat
Diagnosis dan Gambaran Klinik
Tampilan Nonklasik
• Pasien ini datang berkala dengan berbagai gejala
seperti
– depresi ataupun perubahan mood,
– substance abuse,
– gangguan tidur,
– gejala somatoform,
– anxietas dan panic,
– suicide atau impuls dan perbuatan mutilasi diri,
– ledakan kemarahan,
– gangguan makan dan
– masalah interpersonal.
• Mutilasi diri dan perilaku kekerasan disertai dengan
amnesia.
• Amnesia dapat terjadi karena flashbacks atau episode
reexperience akibat trauma
DSM IV TR: KRITERIA DIAGNOSTIK AMNESIA
DISOSIATIF
A. Gangguan yang predominan adalah satu atau lebih episode
ketidakmampuan mengingat informasi pribadi yang penting,
biasanya bersifat traumatik atau stres, yang terlalu luas untuk
dijelaskan oleh kelupaan yang biasa.
Traumatic Stress
• 1/3-1/2 tdp riwayat trauma yg signifikan
• Studi pada korban kecelakaan 60% pasien yg megalami peristiwa
megancam jiwa mengalami ggn depersonalisasi sementara
• Pelatihan militer → stress dan fatique.
Neurobiological Theories
• Depersonalisasi berhubungan dengan migrain dan marijuana, respon
obat SSRI, penurunan L-tryptophan, a serotonin precursor, point to
serotoninergic involvement.
• drug-challenge studies→ N-Methyl-D-aspartate (NMDA) subtype of the
glutamate receptor sebagai pusat timbulnya gejala depersonalisasi.
Diagnosis dan Gambaran Klinis
• Depersonalisasi terdiri dari komponen merasakan:
1. Perubahan tubuh
2. Dua kepribadian, sebagai pengamat dan aktor
3. Tertutup dengan orang lain
4. Tertutup emosi terhadap orang lain
• Kesulitan menyatakan perasaannya
• Mencoba menyatakan penderitaannya dengan frase
dangkal, seperti “saya serasa mati, tak ada yang nyata,
saya berada diluar tubuh”
• Sering tidak menyampaikan scr adekuat gangguannya
kepada pemeriksa.
• Ketika menyampaikan kepahitan hidupnya,
penampilannya sungguh undistressed
DSM IV TR: KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGGUAN DEPERSONALISASI
A. Pengalaman perasaan terlepas dari, dan seolah-olah menjadi
pengamat dari luar, terhadap proses mental atau tubuhnya sendiri
(misalnya, perasaan seseorang seperti berada dalam mimpi) yang
menetap atau berulang.
Billy (23)tidak seperti anak lelaki pada umumnya. Dia sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri pada saat
menunggu persidangan, sehingga pengacaranya meminta sebuah evaluasi psikiatrik. Psikolog dan psikiater yang
memeriksa Billy menyimpulkan adanya 10 kepribadian dalam dirinya. Delapan diantaranya laki-laki dan dua
wanita. Kepribadian Billly telah terpecah yang disebabkan kebrutalan di masa kecilnya. Kepribadian-kepribadian
tersebut tampil dalam ekspresi muka, ingatan dan pola suara yang berbeda-beda. Pada tes-tes kepribadian dan
inteligensi, mereka juga menampakkan kinerja yang berbeda.
• Arthur, seseorang dengan kepribadian perasa namun plegmatik, berbicara dengan aksen Inggris.
• Danny(14),seorang pelukis benda tak bergerak.
• Christopher(13),cukup normal, tapi cenderung mudah cemas.
• Seorang anak perempuan Inggris berusia 3 tahun muncul dengan nama Christine
• Tommy(16),seorang escape artist (ahli melepaskan diri dari borgol, ikatan, dll) dan memiliki kepribadian
antisosial. Tommylah yang mendaftar ke Angkatan Laut.
• Allen(18), adalah seorang penipu dan perokok.
• Adelena(19),adalah lesbian introvert. Dialah yang melakukan sejumlah pemerkosaan. Mungkin Davidlah
yang membuat pengaduan misterius lewat telepon.
• David(9), anak kecil pencemas yang secara terang-terangan menunjukkan penderitaan akibat trauma di
masa kecil.
Setelah usaha bunuh diri yang kedua, Billy diikat dengan jaket ketat. Namun, saat penjaga memeriksa selnya, ia
tidur dengan menggunakan jaket itu sebagai bantal! Tommy kemudian menjelaskan bahwa ialah yang
bertanggungjawab atas lepasnya Billy.
Pembela memberikan argumen bahwa Billy menderita gangguan kepribadian ganda.
Sejumlah kepribadian pengganti berada dalam dirinya. Kepribadian alter mengetahui
tentang Billy, tetapi Billy tidak sadar akan kehadiran mereka. Billy, kepribadian yang inti
atau dominan telah belajar sebagai seorang anak kecil bahwa ia dapat tidur sebagai cara
untuk menghindari penyiksaan seksual dan fisik dari ayahnya. Seorang psikiater
menyatakan bahwa Billy seperti sudah”tertidur”-dalam arti semacam koma psikologis-
saat kejahatan tersebut dilakukan. Sehingga Billy seharusnya dianggap tidak bersalah
dengan alasan tidak waras.
Ia ditetapkan tidak bersalah dengan alasan tidak waras. Ia dimasukkan ke dalam suatu
institusi mental. Dalam institusi tersebut, muncul 14 kepribadian tambahan. 13 di
antaranya sukar diatur dan dicap “tidak diinginkan” oleh Arthur. Kepribadian yang ke-14
adalah guru yang kompeten dan diharapkan bisa merepresantisakan integrasi dari
semua kepribadian yang lain. Billy dilepaskan 6 tahun kemudian.
Total Billy mempunyai 24 kepribadian.
Kriteria diagnosis DSM IV
Sedikitnya dua kepribadian yang berbeda ada dalam diri
seseorang, dimana masing-masing memiliki pola yang relatif
kekal dan berbeda dalam mempersepsikan, memikirkan dan
berhubungan dengan lingkungan serta self.