UU 32 /’04
mencari keseimbangan
WAJIB PILIHAN
3
URUSAN PEMERINTAHAN
(Pasal 9 s.d Pasal 26)
6 Urusan: 24
1. politik luar negeri Urusan Meliputi:
2. pertahanan Pemerintahan Wajib 1. pembinaan wawasan kebangsaan
3. keamanan & ketahanan nasional
4. yustisi 2. pembinaan persatuan dan
5. moneter dan fiskal kesatuan bangsa
nasional 3. pembinaan kerukunan antarsuku
6 18
6. agama & intrasuku, umat beragama, ras,
Urusan Urusan dan golongan lainnya guna
Wajib Wajib Non mewujudkan stabilitas kemanan
lokal, regional, dan nasional
Pelayanan Pelayanan 4. Konflik sosial
Pemerintah Pusat:
Dasar Dasar 5. koordinasi pelaksanaan tugas
1. melaksanakan sendiri
2. melimpahkan kpd 6. pengembangan kehidupan
Instansi Vertikal di demokrasi
Daerah atau gubernur
8 7. pelaksanaan semua Urusan
pemerintahan yg bukan
sebagai wakil Urusan merupakan kewenangan Daerah
Pemerintah Pemerintahan
Pilihan
URUSAN KONKUREN
WAJIB PILIHAN
6
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
(Pasal 19 s.d Pasal 23)
URUSAN KONKUREN
PEMERINTAH DAERAH
DAERAH PROVINSI
PUSAT KAB/KOTA
SENDIRI
SENDIRI SENDIRI oleh Daerah Kab/Kota
oleh Daerah Provinsi
oleh PEMPUS
Menugasi DESA
Menugasi ditetapkan dengan
DAERAH KAB/KOTA peraturan bupati/wali kota
Melimpahkan kpd asas tugas pembantuan sesuai dengan ketentuan
GUBERNUR/INSTANSI ditetapkan ditetapkan peraturan perundang-
VERTIKAL dengan peraturan undangan
asas dekonsentrasi gubernur sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Menugasi DAERAH
asas tugas Menugasi DESA
pembantuan ditetapkan dengan
ditetapkan dengan peraturan gubernur
peraturan Menteri/Kepala sesuai denganketentuan
Lembaga berkoordinasi peraturan perundang-
dgn MDN undangan.
WEWENANG PEMERINTAH PUSAT
DALAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
KONKUREN
(Pasal 16-17)
1. NSPK BERUPA KENTENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT SEBAGAI
PEDOMAN DALAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT
DAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH.
3. PENETAPAN NSPK DILAKUKAN PALING LAMA 2 (DUA) TAHUN TERHITUNG SEJAK PP PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN
KONKUREN DIUNDANGKAN.
4. DAERAH BERHAK MENETAPKAN KEBIJAKAN DAERAH UNTUK MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI
KEWENANGANANNYA
5. DAERAH MENETAPKAN KABIJAKAN DAERAH WAJIB BERPEDOMAN PADA NSPK YANG TELAH DITETAPKAN OLEH PUSAT.
6. APABILA KEBIJAKAN DAERAH DIBUAT TIDAK BERPEDOMAN PADA NSPK, PEMERINTAH PUSAT MEMBATALKAN KEBIJAKAN DAERAH.
7. APABILA DALAM JANGKA 2 TAHUN PEMERINTAH PUSAT BELUM MENETAPKAN NSPK, PENYELENGARA PEMERINTAHAN DAERAH
8
MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH.
PENETAPAN NSPK
SUB BIDANG URUSAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
9
PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN
1. LAKUKAN UNTUK MENENTUKAN INTESITAS URUSAN 1. LAKUKAN UNTUK MENENTUKAN DAERAH YANG
WAJIB YANG TIDAK TERKAIT PELAYANAN DASAR. MEMPUNYAI URUSAN PILIHAN.
HASIL PEMETAAN :
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
URUSAN PENUNJANG
WAJIB& URUSAN
PILIHAN PEMERINTAHAN
PADA PRINSIPNYA
SETIAP URUSAN
DIBENTUK DALAM
ORGANISASI
TERSENDIRI
DIWADAHI DIWADAHI
DLM DINAS DLM BADAN
PERANGKAT DAERAH
DALAM UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN DAERAH
UU 32/2004 UU 23/2014
Ps. 120 s/d Ps.128 Ps. 209
Perangkat Daerah Prov Perangkat Daerah Prov
a. Setda a. Setda
b. Set DPRD b. Set DPRD
c. Dinas Daerah c. Inspektorat
d. Lembaga Teknis Daerah d. Dinas
e. Badan
Perangkat Daerah Kab./Kota Perangkat Daerah Kab./Kota
a. Setda a. Setda
b. Set DPRD b. Set DPRD
c. Dinas Daerah c. Inspektorat
d. Lembaga Teknis Daerah d. Dinas
e. Kecamatan e. Badan
f. Kelurahan f. Kecamatan
PP.41/2007 PP ?
DRAF RPP ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
KLASIFIKASI DINAS)
VARIABEL
1. Provinsi:
1. Jumlah Penduduk a. Jumlah Angkatan Kerja Dalam Daerah Provinsi 16
Tahun Keatas
b. Jumlah Perusahaan Besar
2. Luas Wilayah
c. Jumlah Perusahaan Mengah
d. Jumlah Perusahaan Kecil
3. Jumlah APBD
2. Kabupaten/K ota:
a. Jumlah Angkatan Kerja Dalam Daerah
Kabupaten/Kota 16 Tahun Keatas
b. Jumlah Perusahaan Kecil
KLASIFIKASI DINAS:
1. Dinas Tipe A beban kerja yang besar dengan skor 800 keatas.
1. Pada dinas daerah dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu.
PEMERINTAH
1. Pasal 404 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa serah terima personel,
pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen (P3D) sebagai akibat pembagian urusan
pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang diatur
berdasarkan Undang-Undang ini dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak
Undang-Undang ini diundangkan.
Dengan memperhatikan ketentuan pasal 404 diatas, siklus anggaran dalam APBN dan
APBD, serta untuk menghindari stagnasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
berakibat terhentinya pelayanan kepada masyarakat, maka penyelenggaraan urusan
pemerintahan konkuren yang bersifat pelayanan kepada masyarakat luas dan masif, yang
pelaksanaannya tidak dapat ditunda dan tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan P3D,
tetap dilaksanakan oleh tingkatan/susunan pemerintahan yang saat ini
menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren tersebut samapai dengan
diserahkannya P3D
Lanjutan
3. Khusus penyelenggaraan perizinan dalam bentuk pemberian atau pencabutan izin dilaksanakan
oleh susunan/tingkatan pemerintahan sesuai dengan pembagian urusan pemerintahan konkuren
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 dengan mengutamakan
kecepatan dan kemudahan proses pelayanan perizinan serta mempertimbangkan proses dan
tahapan yang sudah dilalui
5. Urusan Pemerintahan Umum sebagaimana dimaksud Pasal 25 UnU No. 23 Tahun 2014
dilaksanakan oleh Badan/Kantor Kesbangpol dan/atau Biro/Bagian pada sekretariat daerah yang
membidangi pemerintahan sebelum terbentuknya instansi vertikal yang membantu Gubernur dan
Bupati/Walikota untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum tersebut.
6. Pelaksanaan tugas dan wewenang gubernur sebagai wakil pemerintah pusat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 UU 23 Tahun 2014 dibantu oleh SKPD provinsi sampai deangan
dibentuknya perangkat Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
TUGAS GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA
DLM PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN
1. Menyelesaikan inventarisasi P3D
5. Melakukan koordinasi
antar tingkatan/susunan
dengan pimpinan DPRD
pemerintahan paling lambat 31
masing-masing.
Maret 2016 dan serah terima
personel, sarana dan prasarana serta
dokumen (P2D) paling lambat
tanggal 2 Oktober 2016.
4. Melakukan koordinasi
dengan GUBERNUR
Kementerian/Lembaga BUPATI 2. Hasil inventarisasi P3D
terkait yang membidangi WALIKOTA tersebut menjadi dokumen
masing-masing urusan dan dasar penyusunan
pemerintahan dan dapat RKPD, KUA/PPAS dan
difasilitasi oleh Rancangan Peraturan
Kementerian Dalam Daerah tentang APBD
Negeri. Provinsi/Kkabupaten/
Kota TA 2017.
NOMOR : ..........................................
NOMOR : ............................................
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan serah terima
Personel, Sarana dan Prasarana dan Dokumen ...... Provinsi/Kabupaten/Kota
.........., dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
(1) PIHAK KESATU menyerahkan Personel, Sarana dan Prasarana dan Dokumen
...... Provinsi/Kabupaten/Kota ..........., sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Berita Acara Serah Terima ini kepada PIHAK KEDUA sesuai peruntukannya
menjadi perangkat Pemerintah, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Personel, Sarana dan Prasarana dan Dokumen yang diserahkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
Pasal 2
PIHAK KEDUA menerima penyerahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
untuk didayagunakan seoptimal mungkin bagi kepentingan pelaksanaan
tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka pembangunan nasional.
Lanjutan...
Pasal 3
(1) Dalam hal penyerahan personel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 khusus penetapan Keputusan
Pemindahan Pegawai Negeri Sipil pada Provinsi ....... diberlakukan terhitung mulai tanggal
……………….. bulan ………………….. tahun ……………………….
(2) Berkenaan dengan hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tentang belanja pegawai yang terdiri dari
Gaji Pokok, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan dan Tunjangan lainnya serta pembiayaan
operasional Provinsi .......... masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi ……. sampai tanggal
….. bulan ……… tahun ………...
(3) Seluruh pembiayaan personel, pendanaan, sarana dan prasarana serta dokumen Provinsi …. mulai
tanggal …. bulan ….. tahun …… dan seterusnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Pasal 4
Bilamana terdapat daftar inventaris atau materi yang tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, dan
Lampiran III dari Berita Acara ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2), yang belum/tidak
lengkap dan/atau terdapat kekeliruan, PIHAK KEDUA dapat mengajukan kepada PIHAK KESATU,
untuk dilakukan klarifikasi dan perbaikan.
Lanjutan....
Pasal 5
Klarifikasi dan perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dapat
dilakukan perubahan setelah dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan
instansi terkait, yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Khusus
Perubahan Lampiran yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
Pasal 6
PIHAK KEDUA selanjutnya atas nama Pemerintah menyerahkan personel,
sarana dan prasarana dan dokumen Provinsi ........ kepada Menteri …….. untuk
menjadi Perangkat Kementerian …….. yang dilaksanakan secara resmi dan
dituangkan dalam Berita Acara serah terima berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan.
Pasal 7
Dalam hal ketentuan Pasal 6 telah dilaksanakan, namun serah terima PIHAK
KEDUA kepada Kementerian ……… belum terlaksana sebagian atau seluruhnya,
maka PIHAK KEDUA bertanggungjawab terhadap hal-hal yang sudah
diserahkan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1.
Pasal 8
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 8 (Delapan) masing-
masing disampaikan kepada PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Menteri ……..,
Menteri Keuangan, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Kepala Badan Kepegawaian Negara, Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia.
Lanjutan...
.................................... .......................................
Saksi saksi
........................................ ...........................................
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA PERSONEL
NOMOR :
TANGGAL :
1
2
3
........................ ..........................
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA SARANA
DAN PRASARANA
NOMOR :
TANGGAL :
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA YANG
DISERAHKAN
1. PERALATAN DAN MESIN
THN NILAI
KODE MEREK/TY NILAI
NO JENIS BARANG NUP PEROLEHA PEROLEHA KET
BARANG PE BUKU
N N
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
2
3
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
........................ ..........................
2. TANAH
KODE BUKTI NILAI
THN LUA
NO. STATUS TANAH BARAN NUP/KIB KEPEMILIK PEROLEH LOKASI
PEROLEHAN S
G AN AN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
2
3
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
........................ ..........................
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
SARANA DAN PRASARANA
NOMOR :
3. KENDARAAN
TANGGAL :
IDENTITAS
NO KODE MEREK/
JENIS BARANG NUP/KIB NO NO KONDISI
. BARANG TYPE NOPOL BPKB
MESIN RANGKA
(9)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (10)
1
2
3
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
........................ ..........................
4. GEDUNG/BANGUNAN
1
2
3
........................ ..........................
PENUTUP
1. DALAM RANGKA OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMERINTAHAN SESUAI UU 23/2014 PERLU SEGERA DILAKUKAN
INVENTARISASI DAN SERAH TERIMA P3D DARI KABUPATEN/KOTA
KEPADA PROVINSI
4. PEMERINTAHAN PROVINSI
BERDASARKAN HASIL INVENTARISASI
P3D MENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
PENYELENGARAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN UNTUK TA
2017.