sifat keturunan
Sifat yang diturunkan :
a. FENOTIP
Sifat organisma yang muncul/diekspresikan
b. GENOTIP
Susunan genetik organisma, tidak muncul
HIBRID
MONOHIBRID
Individu yang memiliki satu
sifat beda
Ex. Kulit hitam
DIHIBRID
Individu yang memiliki dua
sifat beda
Ex. Kulit hitam, Mata biru
KROMOSOM
Heterozygot
Sel diploid atau organisma yang memiliki dua
allele yang berbeda dalam satu gen spesifik
DOMINAN DAN RESESIF
DOMINAN
Pasangan gen dengan allel yang berbeda, diekspresikan kuat
Fenotip yang muncul pada keturunan F1 dan dalam ¾ dari
keturunan F2
RESESIF
Pasangan gen dengan allel yang berbeda dan efeknya tidak
tampak pada penampilan organisme
Fenotip tidak tampak pada F1 dan hanya tampak 1/4 dari jumlah
keturunan F2
MENDEL Substansi Hereditas
HUKUM MENDEL
Segregasi
Ex. Tt akan terpisah menjadi T dan t
Berpasangan Bebas
Ex.
BbKk
B dapat bergabung dengan K menjadi BK
B dapat bergabung dengan k menjadi Bk
b dapat bergabung dengan K menjadi bK
b dapat bergabung dengan k menjadi bk
DOMINASI
Ex.
MM X mm
Merah Putih
Mm
Merah Muda
Untuk mengetahui genotip
organisma yang belum diketahui
Wanita normal
Pria Normal
Individu abnormal
CARRIER, terikat
kromosom X
Mati/meninggal
K
R
KROMOSOM TUBUH
O
AUTOSOM M
KROMOSOM KELAMIN O
GONOSOM
S
O
M
HEREDITAS
PADA MANUSIA
TERIKAT KROMOSOM
. Resesif
(albino, botak, phenilketonuria)
. Dominan
(Sindactili, Polidactili, Brachidactili )
TERIKAT KROMOSOM KELAMIN
Hemofili, Buta warna
GANGGUAN GENETIS
BERSIFAT DOMINAN
ACHONDROPLASIA
Dwarfism
ALZHEIMERS DISEASE
Gangguan mental, menyerang pada umur lanjut
HUNTINGTONS DISEASE
Gangguan mental dan gerakan tidak terkontrol, meninggal
pada usia muda
HYPERCHOLESTEROLEMIA
Kelebihan kolesterol dalam darah, gangguan jantung
Achondroplasia
Kepala dan
badan tumbuh
normal
Tangan dan
kaki pendek
HUNTINGTON’S DISSEASE
Degenerasi pada sistem saraf, biasanya dimulai pada
umur petengahan
Gerakan badan tidak terkontrol
Kehilangan sel-sel otak yang menyebabkan kehilangan
memori, menyebabkan depresi
Kehilangan kemampuan motoris, terutama dalam
menelan dan bicara
Meninggal setelah 10 – 20 tahun munculnya gejala
GANGGUAN GENETIS
BERSIFAT RESESIF
ALBINISM
Tidak memiliki pigmen pada kulit, rambut dan mata
CYSTIC FIBROSIS
Kelebihan mukus dalam paru-paru, traktus digestivus, hati;
peningkatan infeksi; death in infancy unless treated
GALACTOSEMIA
Akumulasi Accumulation of galactose in tissues; mental
retardation; eye and liver damage
GANGGUAN GENETIS
BERSIFAT RESESIF
PHENYLKETONURIA
Akumulasi phenylalanin dalam darah; kehilangan
pigmen normal dan retardansi mental
SICKLE-CELL DISSEASE
Sel darah mengkerut, kerusakan jaringan
TAY-SACHS DISSEASE
Akumulasi lemak dalam otak, retardansi mental;
buta; mati saat kanak2
GANGGUAN GENETIS PADA
KROMOSOM KELAMIN
1. Sindrom Turner
Wanita dengan genotip XO, tinggi dewasa sekitar 120 cm,
kelamin sekunder tidak berkembang, ovarium tidak
berkembang, infertil
2. Sindrom Klinefelter
Pria, dengan genotip XXY, buah dada berkembang, lengan
dan kaki panjang, suara seperti wanita, retardansi mental,
testis kecil, genital eksternal normal, azoospermia
3. Sindrom Triple X
Wanita, genotip XXX, genital dan buah dada tidak
berkembang, gangguan mental, siklus menstruasi irregular,
memiliki 47 kromosom
Gangguan pada Otosom
Sindrom Edwards/Trisomi 18
Telinga rendah, rahang bawah rendah, mulut
kecil, tuna mental, ginjal dobel, tulang dada
pendek
Sindrom Patau/Trisomi 13
Cacat mental dan tuli, terdapat celah bibir atau
palatum, polidaktili, mata kecil, kelainan pada :
Otak, jantung, ginjal dan intestinum, tangan dan
kaki tampak rusak
Sindrom Down/Trisomi 21
Sindrom Down
Kelebihan sebuah autosom nomor 21
Kepala lebar
Wajah membulat
Hidung lebar dan datar
Kedua lubang hidung terpisah lebar
Jarak kedua mata lebar
Kelopak mata mempunyai lipatan
epikantus
Garis tangan satu mendatar
Ibu jari dan jari kaki kedua tidak rapat
IQ rendah (25 – 75)
Umur kurang dari 40
KROMOSOM KELAMIN
Jenis kelamin ditentukan secara genetik oleh dua kromosom
yang disebut KROMOSOM KELAMIN
Beberapa hewan, memiliki sepasang kromosom kelamin,
yaitu X dan Y, yang menentukan jenis kelamin individu.
Individu dengan satu kromosom X dan satu kromosom Y
merupakan individu jantan, sedangkan individu dengan
kromosom XX merupakan individu betina
Kromosom Y memiliki gen SRY (Sex-determining Region of
the Y chromosome)
SRY merupakan protein regulator yang terikat pada DNA,
berperan sebagai faktor transkripsi dalam diferensiasasi testis
VARIASI JENIS KELAMIN
Abnormalitas pada kromosom kelamin
yang disebabkan oleh gagal berpisah
selama meiosis
KROMOSOM SINDROM GAGAL BERPISAH
KELAMIN
XXY KLINEFELTER/MALE MEIOSIS IN EGG/SPERM
XYY NONE/NORMAL MALE MEIOSIS IN SPERM
Elektroforesis
Blotting
Hibridisasi
DNA Recombinan
Polymerase Chain Reaction/PCR
Sequencing
Elektroforesis
Merupakan teknik untuk mendeteksi
jenis asam nukleat atau protein
berdasarkan berat molekulnya
Sampel asam nukleat atau protein
ditempatkan pada suatu media gel pada
arus listrik tertentu, dengan protein
pembanding
Hasil akan terpisahkan (ter-separasi)
dalam bentuk band yang spesifik
tracheal swaps Agarose Gel Electrophoresis
in PBS
RT-PCR
Inoculated into
SPF embryonated fowl egg
allantoic fluids
harvesting RNA extraction
www.themegallery.com
Blotting
Penggabungan
segmen DNA dengan
segmen DNA lain
Untuk mendeteksi
ekspresi gen tertentu
DNA Recombinan
Transformasi
Ekspresi Protein
Tranformasi
DNArecombinan
pada Inang
PCR
Teknik menggandakan untai asam
nukleat
RT-PCR, menggunakan sampel RNA
untuk mendapatkan cDNA
Hasil PCR dapat dilihat melalui
elektroforesis
Hasil PCR
SEQUENCING
Merupakan teknik untuk mendeteksi
urutan basa penyusun asam nukleat
gen tertentu
Dilakukan langsung dari sampel RNA
atau DNA
Hasil berupa urutan basa dengan
panjang tertentu
Aplikasi
Isolasi/purifikasi/sintesis gen tertentu
Sequencing/Genomics/Proteomics
Mutagenesis
Analisis ekspresi (tingkat transkripsi atau translasi)
Pemodelan Biokimia atau Molekul
Gene therapy
Recombinant Vaccines
Tanaman Transgenik
Biosensors
Kasus Forensik
Aplikasi
Monoclonal antibodies
Cell/tissue culture
Xenotransplantation
Produksi antibiotik
Forensics/ Bioterrorism detection