Anda di halaman 1dari 30

Benda Asing Trakeobronkial

Pembimbing:
dr. , Sp.THT-KL (K), FICS
By:
1.Cahaya Intan, S.ked
2.Virdhanitya Vialetha, S.ked
Outline

Kesimpulan
03
Tinjauan Pustaka

Pendahuluan
02
01
2
Pendahuluan
Pendahuluan

Benda yang dalam keadaan Terbanyak terjadi pada


normal tidak ada anak berusia dibawah 4
tahun (laki-laki lebih
tinggi dari perempuan)

Benda Asing
Dapat berupa benda padat, menyebabkan perubahan-
cair, dan gas atau Trakeobronkial
perubahan pada saluran
eksogen dan endogen napas seperti edema,
granulasi, bronkiektasis,
dan pneumonia obstruksi

Faktor yang mempengaruhi  Benda Asing  Maka


faktor personal, faktor dibutuhkan kecepatan dan
fisik, faktor proteksi, ketepatan mendiagnois
faktor dental, faktor
4
kejiwaan
Tinjauan Pustaka
Anatomi Trakea

1. mulai dari kartilago krikoid sampai percabangan ke 18mm


bronkus utama kanan dan kiri 5. Trakea bercabang dua di setinggi torakal empat menjadi
2. Dewasa iga ke-2 anak-anak iga ke3. bronkus utama kanan dan kiri yang diantara keduanya
terdapat karina.
3. Batas atas anak-anak C3, dewasa C6 6
4. Panjang 12 -13 cm diameter 13mm, diameter trransversal
Anatomi Trakea

• Pipa yang dikelilingi oleh cincin tulang rawan dan otot yang dilapisi oleh epitel thorak berlapis semu bersilia
• Lumen trakea ditunjang oleh kira-kira 18 cincin tulang rawan yang bagian posteriornya tidak bertemu

7
Anatomi Trakea

• berasal dari arteri tiroid inferior atas

• Setengah bagian atas trakea disuplai oleh tiga cabang trakeoesofagus • Arteri tiroid superior beranastomosis dengan arteri tiroid inferior
dari arteri tiroid inferior.
• Arteri bronchial mensuplai darah trakea paling bawah.
• Cabang pertama memvaskularisasi bagian trakea paling rendah
8
• Cabang kedua memvaskularisasi bagian tengah trakea, dan ketiga bagian
Anatomi Bronkus

• Trakea bercabang bronkus kanan dan bronkus kiri. • Bronkus kanan berbeda dari bronkus kiri
• Sekat dari percabangan itu disebut karina. • Lumen kanan > kiri
• Panjang kanan < kiri
• Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea 9
• Kanan lebih vertikal 250
Anatomi Bronkus

• Bronkus kanan bercabang menjadi 3 buah lobus yaitu lobus superior dan inferior
superior, medius, dan inferior • Tiap lobus bercabang lagi menjadi segmen
• bronkus utama kiri bercabang menjadi 2 buah lobus yaitu bronkopulmoner
10
Fisiologi Pendengaran

1. Ventilasi – Mekanisme mukosiliar


– pasase udara (konduksi) setelah dari hidung-faring- – Kontraksi otot polos
laring sampai ke bronkus terminalis dan langsung ke 4. Mengatur keseimbangan kardiovaskular
bronkus respiratorius,
5. Mengatur tekanan intrapulmonal
2. Drainase
– mekanisme gerakan silia (ciliary wafting), batuk (tussive 6. Mengatur tekanan CO2 dalam darah
squeeze) dan hembusan mendehem (bechic blast)
3. Daya perlindungan paru 11
– Mukus
Benda Asing
ialah benda asing yang berasal dari luar
tubuh atau dari dalam tubuh, yang dalam
keadaan normal tidak ada dan masuk ke dalam
saluran traktus trakeobronkial.

Klasifikasi
1. Benda Asing Eksogen
2. Benda Asing Endogen

12
Epidemiologi

Epidemiologi Epidemiologi Epidemiologi


Kasus benda asing di saluran napas kejadian aspirasi benda asing di traktus Benda asing di trakea lebih sering terdapat
didapatkan sebesar 66% dengan trakeobronkial lebih banyak terjadi pada bayi kurang dari 1 tahun. Benda asing
80% dari kasus tersebut dialami pada anak laki-laki daripada bronkus paling sering berada di bronkus
pada anak-anak usia dibawah 3 perempuan, yaitu 51%-75% dengan kanan, karena bronkus utama kanan lebih
tahun dan rata-rata pada kelompok perbandingan 2:1 dan rata-rata terjadi besar, mempunyai aliran udara lebih besar,
usia 1-2 tahun. pada kelompok umur 0-5 tahun yaitu dan membentuk sudut lebih kecil terhadap
60%-75% trakea dibandingkan dengan bronkus utama13
Benda Asing Pada Trakea
Epidemiologi dan Etiologi

Epidemiologi Etiologi Etiologi


66% dengan 80% dari kasus sering adalah makanan (terutama Pada dewasa disebabkan adanya
tersebut dialami pada anak-anak kacang dan biji-bijian), gigi, peralatan gangguan pada
usia dibawah 3 tahun dan rata-rata dental, dan instrumen medis – Reflex menelan
pada kelompok usia 1-2 tahun Lebih sering pada anak 1-3 tahun – Refleks batuk
karena gigi belum sempurna – Kondisi mental retardasi
– Pengaruh alkohol
14
Gejala Klinis
Gejala mirip dengan
benda asing di laring,
1 tanpa suara parau dan 3 5
afonia. Trias Klinis Dipsneu
– Audible slap
– Palpatory thud
– Asthmatoid wheeze

Batuk tiba-tiba
dan rasa tercekik Sianosis

2 4
15
Diagnosis
• Gejala inisial berupa choking dan
kecurigaan adanya benda asing
• Anak-anak – Alloanamnesis
• Kebiasaan anak
Anamnesis • Jika batuk atau sesak nafas
- Berapa lama ?????

• Bentuk, Ukuran dan jenis benda asing


Menyeluruh
Pemeriksaan Fisik
Cepat
Jam-jam pertama ditemukan perubahan aliran udara
– Wheezing oada satu sisi paru
Pemeriksaan Penunjang Rontgen thoraks segera
– Benda radiolusen 24 jam setelah kejadian
– Foto thoraks lateral
Video fluoroskopi
Bronkogram
16
Pemeriksaan Laboratorium
Tatalaksana
• Tindakan ini dilakukan segera dengan pasien tidur telentang dalam
posisi Trendelenburg, supaya benda asing tidak lebih turun ke
dalam bronkus.
1. Bronkoskopi
• benda asing dipegang dengan cunam yang sesuai dengan benda
asing itu dan ketika dikeluarkan melalui laring

Benda asing dikeluarkan dengan cunam


2. Trakeostomi atau alat pengisap melalui trakeostomi jika
mungkin

17
Benda Asing Pada Bronkus
Etiologi

Etiologi Etiologi Etiologi


Benda asing organik – Higroskopis Benda asing anorganik - radioopak Benda asing organik lebih
berbahaya dari benda asing
anorganik

18
Gejala Klinis

1 3 5
Fase Awal Fase pulmonum
– Ekspirasi memanjang
– Mengi
– Emfisema
– Atelektasis
– Drowned lung Derajat sumbatan dan gejala
bervariasi tergantung pada benda
Fase asimtomatis asing

Mukosa masih
beradaptasi, gejala
inisial menghilang
2 4
19
Klasifikasi Jackson
Sumbatan seperti pentil yang
Sumbatan sebagian lain ialah inspirasi yang
dari bronkus (by-pass terhambat (inspiratory check-
valve obstruction = valve obstruction = katup
katup bebas) penghambat inspirasi)

Sumbatan seperti pentil. Sumbatan total


Ekspirasi terhambat atau (stop valve
katup satu arah obstruction =
(expiratory check-valve katup tertutup)
obstruction = katup
penghambat ekspirasi) 20
Klasifikasi Jackson

21
Tatalaksana
Prinsip : mengeluarkan benda dengan tindakan infasif seminimal mungkin

Bronkosopi Kaku dan fiber-


optic

Servikotomi atau torakotomi

Kortikosteroid dan
bronkodilator setelah tindakan

Antibiotik sebelum tindakan :


perbaikan KU

22
Pembedahan

Mastoidektomi Mastoidektomi Mastoidektomi radikal


1 Sederhana 2 radikal 3 dengan modifikasi

• OMK tipe aman dengan pengobatan • OMK tipe bahaya dengan infeksi atau • OMK tipe bahaya dengan
konservatif tidak sembuh. kolesteatoma yang sudah meluas.
kolesteatomi di atik
• Tindakan operasi  pembersihan • Tindakan operasi  meruntuhkan dinding
pembatas rongga mastoid, telinga tengah,
• Tindakan operasi  merendah
ruangan mastoid dari jaringan
dan telinga luar. dinding posterior liang telinga
patologik.
• Kerugian operasi ini adalah pasien tidak • Tujuan  mempertahankan
• Tujuannya supaya infeksi tenang
dan telinga tidak berair lagi. diperbolehkan berenang seumur hidupnya. pendengaran yang masih ada.
Pasien harus datang teratur untuk kontrol
supaya tidak terjadi infeksi kembali.
Timpanoplasti dengan
4 Miringoplasti 5 Timpanoplasti 6 pendekatan ganda
• Nama lain timpanoplasti tipe I • OMK tipe aman dengan • Pada kasus OMK tipe bahaya
dilakukan pada OMK tipe aman kerusakan lebih berat. dan aman
hanya ada perforasi membran • Tindakan  rekontruksi • Tindakan  membersihkan
timpani membran timpani dan tulang kolesteatoma dan jaringan
• Tindakan operasi  pendengaran granulai melalui 2 jalan  liang
rekonstruksi membran timpani telinga dan rongga mastoid
• Tujuan  untuk mecegah • Tujuan  memperbaiki
berulangnya infeksi telinga pendengaran tanpa teknik
tengah mastoidektomi radikal
23
Tatalaksana

24
Kesimpulan
Kesimpulan
Gejala sumbatan benda asing di dalam traktus
Benda asing di dalam suatu organ ialah trakeobronkial dapat bervariasi, mulai dari tanpa
benda yang berasal dari luar tubuh benda
gejala hingga kematian. Hal tersebut tergantung
asing eksogen) atau dari dalam tubuh
(benda asing endogen), yang dalam keadaan pada lokasi benda asing, derajat sumbatan, sifat,
normal tidak ada bentuk, dan ukuran dari benda asing.

Diagnosis benda asing trakeobronkial dapat ditegakkan Kelompok yang paling berisiko
berdasarkan anamnesis adanya riwayat tersedak sesuatu, mengalami aspirasi benda asing
timbul rasa tercekik (choking) yang tiba-tiba, gejala, adalah anak
tanda, pemeriksaan fisik dengan palpasi dan auskultasi
menunjukkan adanya wheezing, suara vesikuler menurun, atau
26
keduanya pada sisi paru yang mengalami aspirasi benda asing.
DAFTAR PUSTAKA
1. Junizaf M. Benda Asing di Saluran Nafas. Dalam: Soepardi E, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Ketujuh. Badan Penerbit FK UI, Jakarta, Indonesia, 2014.
h.237-243.
2. Gregori D, Salemi L, Scarinzi C, Morra B, Berchialla P, Snidero S. Foreign bodies in the upper airways causing complications
and requiring hospitalization in children aged 0–14 years: results from the ESFBI study. European Archives of Oto-Rhino-
Laryngology, 2008; 265(8): 971-78.
3. Paul DG. Diagnosis and Management of Upper Aerodigestive Tract Foreign Bodies. Otolaryngologic Clinics of North America,
2008; 41(3): 485-96.
4. Lea E, Nawaf H, Yoav T, Elvin S. Diagnostic evaluation of foreign body aspiration in children: a prospective study. Journal of
Pediatric Surgery, 2005; 40(7): 1122-27.
5. Aydogan LB, Tuncer U, Soylu L, Kiroglu M, Azsahinoglu C. Rigid bronchoscopy for the suspicion of foreign body in the
airway. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 2006; 70(5): 823-28.
6. Tokar B, Ozkan R, Ilhan H. Tracheobronchial foreign bodies in children: importance of accurate history and plain chest
radiography in delayed presentation. Clinical Radiology, 2004; 59(7): 609-15.
7. Alaaddin MS, Musab A, Dafalla MAE. World J Emerg Med. Airway foreign bodies: A critical review for a common pediatric
emergency, 2016; 7(1): 5-12.
8. Ciftci A, Bingöl KM, Senocak ME, Tanyel FC, Büyükpamukçu N. J Pediatr Surg. Bronchoscopy for evaluation of foreign body
aspiration in children, 2003; 38(8): 1170-6.
9. Shivakumar AM, Naik AS, Prashanth KB, Shetty KD, Praveen DS. The Indian Journal of Pediatrics. Tracheobronchial foreign
bodies, 2003; 70(10): 793-7.

27
DAFTAR PUSTAKA
10. Baharloo F, Veyckemans F, Francis C, Biettlot MP, Rodenstein DO. Tracheobronchial Foreign Bodies: Presentation and
Management in Children and Adults. Chest, 1999; 115(5):1357-62.
11. Lee KJ. Cancer of the Larynx. Dalam: Essential Otolaryngology Head and Neck Surgery 8th ed. McGraw-Hill, Philadelphia,
2003. h.598-606.
12. Pansky B. Development of the Lower Respiratory System: Larynx and Trachea. Dalam: Review of Medical Embriology.
McGraw-Hill, Philadelphia, 1982. h.58.
13. Sadler TW. Respiratory System. Dalam: Langman’s Medical Embryology 12th ed. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia,
2012. h.201-7.
14. Snell RS. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi Ke-enam. EGC, Jakarta, Indonesia, 2006.
15. Hermani B, Hutauruk SM. Disfonia. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Ketujuh Cetakan Ketiga. Badan Penerbit FK UI, Jakarta, Indonesia, 2014.
h.209-212.
16. Zaupa P, Saxena AK, Barounig A, Hollwarth ME. Management Strategies in Foreign-Body Aspiration. Indian Journal of
Pediatrics, 2009; 76(2): 157-61.
17. Drake R, Vogl AW, Mitchell AWM. Gray’s Atlas of Anatomy. Churchill Livingstone/Elsevier, Philadelphia, 2008.
18. Monnier P. Applied Surgical Anatomy of the Laynx and Trachea. Dalam: Pediatric Airway Surgery. Springer-Verlag, Berlin,
2011.
19. Behesti J, Mark EJ. Anatomy, Physiology, Patology, Method of Diagnostic. Dalam: Grillo HC. Surgery of the trachea and
bronchi. Hamilton, Decker, Canada, 2004. h.39-61.
20. Yunker, Warren K, Ellen M, Friedman. Ingestion Injuries and Foreign Bodies in the Aerodigestive Tract. Dalam: Bailey BJ. Head
and Neck Surgery Otolaringology Volume 2. JB Lippincot, Philadelphia. h.1961-85.

28
DAFTAR PUSTAKA
21. Holinger LD, Sheri A, Poznanovic. Foreign Bodies of the Airway and Esophagus. Dalam: Flint PW. Cummings Otolaryngology -
Head and Neck Surgery E-Book 5th Ed. Mosby, Philadelphia, 2010. h.1240-50.
22. Clarke R. Diseases of the Ear, Nose, and Throat 11th ed. Wiley Blackwell, UK, 2014. p.190-9.
23. Jackson C, Jackson CL. Bronchoesophagology. W.B. Saunders Company, Philadelphia, 1950. h.264-7.
24. Iskandar N. Sumbatan Traktus Trakeo-Bronkial. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Ketujuh Cetakan Ketiga. Badan Penerbit FK UI, Jakarta, 2014.
h.233-5.
25. Rajasekaran S, Krishnamoorthy, BalaChandran, Anbalagan S, Kumar PS, dan Vikram VJ. Management of Tracheo Bronchial
Foreign Bodies in Children – A Retrospective Study of Series of 50 Cases. Otolaryngology Online Journal, 2013; 3(3): 1-12.
26. Hoff SR, Chang KW. The Proximal Bronchoplasty Retrieval Technique for Removal of Embedded Distal Airway Foreign Bodies.
International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 2014; 78: 148-51.

29
30

Anda mungkin juga menyukai