Anda di halaman 1dari 26

OSTEOMYELITIS

DEFINISI
 Osteomielitis (osteo – berasal dari bahasa yunani, yang
berarti tulang, mielo-yang berarti sumsum tulang, dan –itis
adalah inflamasi) yang berarti suatu infeksi dari tulang dan
sumsum tulang.
 dapat tetap terlokalisasi atau dapat tersebar melalui tulang,
melibatkan sumsum, korteks, jaringan kanselosa dan
periosteum.
ETIOLOGI
Staphylococcus
aureus

penyakit
Haemophilus influenza
immunocomprimesed

Etiologi

Mycobacterium
Streptococcus
tuberculosis
KLASIFIKASI
 Sistem tradisional
- membagi infeksi tulang berdasarkan durasi gejala: akut,
subakut, dan kronis
 Sistem Waldyogel
- berdasarkan etiologi dan kronisitas: hematogen, penyebaran
secara kontinyu dan kronis
 Ciemy dan Mader
- berdasarkan luas anatomis dari infeksi dan status fisiologis
host dibandingkan dengan kronisitas dan etiologi
JENIS OSTEOMYELITIS
 Osteomyelitis hematogen akut
 Osteomyelitis hematogen subakut
 Osteomyelitis kronis
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
 merupakan infeksi tulang dan sumsum tulang akut
yang disebabkan oleh bakteri piogenik dimana
mikro-organisme berasal dari focus di tempat lain
dan beredar melalui sirkulasi darah.
 Kelainan ini sering ditemukan pada anak-anak
 sering sekali mengenai metafisis tulang panjang
pada anak-anak, tersering pada femur dan diikuti
oleh tibia, humerus, radius, ulna, dan fibula
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
Pada bayi:
irritable/
letargik

Demam
dan
Gejala Nyeri biasanya
terlokalisir/menjalar
mengiggil klinis ke bagaian yang
lain

Pergerakan
terbatas
pada sendi
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
 Faktor predisposisi osteomyelitis akut :
a. Umur
b. Jenis kelamin,
c. Trauma
d. Lokasi; osteomielitis hematogen akut sering terjadi di
daerah
e. Nutrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta
adanya fokus infeksi sebelumnya (seperti bisul,
tonsilitis)
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
Penyebaran ostemyelitis akut melalui dua cara yaitu :

• Melalui sirkulasi darah berupa


Penyebaran bakteremia dan septikemia
• b. Melalui embolus infeksi yang
umum menyebabkan infeksi multifocal
pada daerah-daerah lain

• a. Subperiosteal abses akibat


penerobosan abses melalui periost
Penyebaran • b. Selulitis akibat abses subperiosteal
menembus sampai di bawah kulit
lokal • c. Penyebaran ke dalam sendi
sehingga terjadi arthritis septik
• d. Penyebaran ke medula tulang
sekitarnya sehingga sistem sirkulasi
dalam tulang terganggu.
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT

 Pemeriksaan fisik
- Status lokalis :
Look : bengkak (+), merah (+)
Feel : Nyeri tekan (+)
Move : Pergerakan terbatas karena nyeri
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
1. Pemeriksaan darah:
4. Biopsi Leukositosis
>30000,peningkatan LED

Pemeriksaan
laboratorium

2. Pemeriksaan titer
3. Kultur darah
antibody anti- stapilokokus
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
Foto polos

Pemeriksaan Pemeriksaan
MRI
radiologis radioisotop

USG
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
Septikimia

Osteomyelitis Arthrtitis
kronis Komplikasi supuratif

Gangguan
pertumbuhan
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
Artritis
supuratif
akut

Tumor Diagnosis Selulitis


Ewing
banding

Demam
reumatik
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
 Pengobatan :
1. Bed rest
2. Analgetik
3. Pemberian cairan intra vena
4. Antibiotik
5. Drainase
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN SUBAKUT
 Gejala osteomielitis subakut lebih ringan oleh
karena organism penyebabnya kurang purulen dan
penderita lebih resisten.
 Osteomielitis hematogen subakut biasanya di
sebabkan oleh Stafilokokus aureus dan umumnya
berlokasi di bagian distal femur dan proksimal
tibia.
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN SUBAKUT

Atrofi
otot

Gambaran
klinis

Bengkak Nyeri
/pincang lokal
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN SUBAKUT
 Diagnosis
- foto rontgen biasanya ditemukan kavitas
berdiameter 1-2 cm terutama pada daerah metafisis
dari tibia dan femur atau kadang-kadang pada
daerah diafisis tulang panjang.

 Pengobatan
- Pemberian antibiotik selama 6 minggu
OSTEOMYELITIS KRONIK
 merupakan lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak
terdiagnosis atau tidak diobati dengan baik.
 dapat juga terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah
tindakan operasi pada tulang.
 Bakteri penyebab osteomielitis kronis terutama oleh
Stafilokokus aureus (75%), atau E. colli, Proteus, atau
Pseudomonas.
 Stafilokokus epidermidis merupakan penyebab utama
osteomielitis kronis pada operasi-operasi ortopedi yang
menggunakan implant.
OSTEOMYELITIS KRONIK
Cairan keluar
dari luka
setelah operasi
menahun

Gambaran
klinis

Nyeri lokal
Demam yang hilang
timbul
OSTEOMYELITIS KRONIK
 Pemeriksaan fisik :
- fistel/ sikatris bekas operasi dengan nyeri tekan (+)

 Pemeriksaan laboratorium
- Peningkatan LED, leukositosis, peningkatan titer antibodi
anti- stafilokokus

 Pemeriksaan radiologis
- Foto polos
- Radio isotop scanning
- CT dan MRI
OSTEOMYELITIS KRONIK
 Pengobatan
1. Pemberian antibiotik
2. Tindakan operatif
OSTEOMYELITIS KRONIK
Kontraktur
sendi

Gangguan
pertumbuhan Komplikasi Penyakit
amiloid

Fraktur
patologis
PROGNOSIS
 beragam tergantung dari berbagai macam faktor seperti :
- virulensi bakteri
- imunitas host
- penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien. :
DAFTAR PUSTAKA
 1. Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. PenerbitYarsifWatampone. 2003. Halaman
132-141.
 2. Skinner, Harry B, MD, PhD. Current Diagnosis and Treatment in Orthopedics, Fourth Edition.
Chapter 8 : Orthopedic Infections. The McGraw Hill Companies, Inc. 2006.
 3. Swiontkowski, Marc F, MD; Stovitz, Steven D, MD. Manual of Orthopaedics, 6th Edition.
Lipponcott Williams and Wilkins. 2001. Chapter 3 : Prevention and Management of Acut
Musculoskeletal Infections.
 5. Kumar, Vinay; Abbas, Abul K.; Fausto, Nelson; & Mitchell, Richard N. (2007). Robbins
Basic Pathology (8th ed.). Saunders Elsevier. pp. 810–811a
 6. Adam, Greenspan. Orthopedic Imaging: A Practical Approach, 4th Edition. Lippincott
Williams & Wilkins. USA. 2004.
 7. Anonym, “Osteomyelitis”.2011.
Available from: http://www.mayoclinic.com/health/osteomyelitis/DS00759
 8. Anonym, “OSTEOMIELITIS : Perkembangan 10 tahun Terakhir”. Available
from: http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_023_sendi_&_tulang.pdf
 9. Daniel, Lew, et al. 2012. “Review Article Current Concepts OSTEOMYELITIS” available
from : http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/nejm199704033361406

Anda mungkin juga menyukai