Quote:
1. Di era carut-marutnya realitas yang sudah tidak bisa lagi
mengatasi permasalahan-permasalahan hidup yang diawali
oleh terjadinya Revolusi Perancis pada abad ke 15, bangsa
Eropa mulai kembali pada romantisme era klasik yang sarat
dengan konteks nalar rasional.
1. Denah (Plan)
Denah bangunan berbentuk simetris dan seimbang.Untuk beberapa bangunan Canon seperti Gereja, denahnya tid
berbeda jauh dengan denah yang sudah ada di Italia sebelum terjadinya revolusi minat terhadap gaya arsitektur klasik (ga
arsitektur Gothic). Namun, bentuk dan konfigurasi beberapa bangunan sudah mulai terbebas dari konfigurasi perse
panjang (seperti pada arsitektur Gothic). Bentuk sirkular, persegi, dan radial mulai digunakan, yang merupakan adopsi da
tepat peribatan Pagan, seperti pada Cappella Chigi del Popolo karya Raphael, atau Gereja Santa Maria della Consolazione.
2. Fasade (Façade)
Pada masa ini, kubah sering digunakan sebagaifitur ornamentasi pada bagian eksterior, dan jugasebagai atap bagi ruanga
lebih kecil. Pediment sebagai adopsi dari arsiektur Yunani juga dapat ditemui. Barisan kolom juga kembali digunaka
sebagai hiasan dan sebagai penopang struktur (atau hanya sebagai hiasan saja). Ini dapat terlihat dalam desain fasad
Basilica di Santa Maria del Fiore karya Brunelleschi, dan Basilica Papale di San Pietro in Vaticano (Basilika Santo Petru
karya Michelangelo dengan Fasade dari Moderno, juga Villa Rotonda milik Palladio.
. Bukaan
Bukaan pada masa ini biasanya datar, atau menggunakan
arch semi-sirkuler, terkadang dapat juga berbentuk elips, tapi
hampir tidak pernah ada yang menggunakan arch berbentuk
lancip. Arsitektur bangunan pada masa ini dapat dibagi
menjadi dua bagian, antara lain bangunan yang
mengandalkan efek dari jendela dan juga bangunan yang
mengandalkan efek dari ornament seperti cornice, pilaster,
dan kolom-kolom sebagai fasade.
ARSITEKTUR RENAISSANCE