Anda di halaman 1dari 17

PERAN KELUARGA DALAM

PERAWATAN KLIEN STROKE


DI RUMAH
PERAN PERAWAT

 Peran : seperangkat tingkah laku yang


diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.

 Peran : bentuk dari perilaku yang diharapkan


dari seseorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier,
Barbara, 1995:21)
Peran dan fungsi keluarga sangat penting
saat salah satu anggota keluarganya
mengalami stroke.

Untuk berfungsinya peran secara adequat


merupakan hal yang sangat penting bukan
hanya untuk berfungsinya individu secara
sukses melainkan juga untuk keberhasilan
fungsi keluarga.

Fungsi-fungsi keluarga dicapai lewat


penampilan peran-peran keluarga (Marilyn.
M. Friedman, 1998).
PERAN KELUARGA

 Pemberi layanan perawatan


 Educator

 Motivator

 Pemberi dukungan

 Penghubung

 Pengubah lingkungan

 Pengambil keputusan

 Pencari dana perawatan


1. PEMBERI BANTUAN PERAWATAN

 Keluarga membantu melakukan rehabilitasi,


menjaga pola diet, dan mengatur istirahat dan tidur

 Keluarga akan membantu anggota keluarga yang


stroke di rumah terutama dengan memberikan
pemenuhan kebutuhan sehari hari seperti
 Makan / minum
 Eliminasi
 Mandi
 Berpindah
 Berjalan
 dll
2. EDUCATOR / PENDIDIK

 Dalam upaya belajar untuk hidup dengan kecacatan


permanen, pasien diajarkan program Aktivitas
Kehidupan Sehari-hari (AKS) agar penderita dapat
melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari secara
mandiri atau tanpa bantuan orang lain, misalnya:
tata cara makan, berpakaian, mandi, tidur, juga
melatih penderita dalam mobilisasi, berkomunikasi,
melakukan latihan anggota gerak atas dan bawah
secara pasif sampai penderita mempu
menggerakkan sendiri.
3. MOTIVATOR

 Mendorong pasien agar tidak putus asa, agar pasien


patuh terhadap program latihan dan pasien
melakukan latihan secara rutin.

 Sehingga dapat menimbulkan semangat pada diri


pasien demi tercapainya peningkatan status
kesehatan secara optimal.
4. PEMBERI DUKUNGAN

A. Dukungan Penilaian

B. Dukungan Instrumental

C. Dukungan Informasional

D. Dukungan Emosional
A. DUKUNGAN PENILAIAN

 Keluarga memberikan pemahaman akan


kejadian yang menimpa klien

 Memfasilitasi strategi koping yang


digunakan
B. DUKUNGAN INSTRUMENTAL

 Merupakan pemberian dukungan yang


bersifat jasmaniah atau dukungan nyata

 Dukungan ini memfasilitasi klien untuk


memenuhi segala kebutuhan perawatan
stroke di rumah
C. DUKUNGAN INFORMASIONAL

 Meliputi jaringan komunikasi dan tanggung


jawab bersama, termasuk di dalamnya
memberikan solusi dari masalah, memberikan
nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik
tentang apa yang dilakukan oleh seseorang.

 Keluarga dapat menyediakan informasi dengan


menyarankan tentang dokter, terapi yang baik
bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu

 Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai


penghimpun informasi dan pemberi informasi.
D. DUKUNGAN EMOSIONAL
 Selama sakit stroke berlangsung, individu sering
menderita secara emosional, sedih, cemas dan
kehilangan harga diri.

 Dukungan emosional memberikan individu


perasaan nyaman, merasa dicintai saat
mengalami depresi, bantuan dalam bentuk
semangat, empati, rasa percaya, perhatian
sehingga individu yang menerimanya merasa
berharga.

 Pada dukungan emosional ini keluarga


menyediakan tempat istirahat dan memberikan
semangat.
5. PENGHUBUNG
 Keluarga melakukan komunikasi efektif dengan
penderita, petugas kesehatan, sehingga terjalin
hubungan kerja sama yang baik sehingga tercipta
suasana saling percaya dan keterbukaan antara
pasien dengan keluarga dan petugas kesehatan
(dokter, perawat, fisioterapist, terapi wicara, dll).
 Hubungan yang saling percaya antara pasien,
keluarga dengan petugas kesehatan merupakan
dasar utama untuk membantu mengungkapkan
dan mengenal perasaannya, mengidentifikasi
kebutuhan dan masalahnya, mencari alternatif
pemecahan masalah serta mengevaluasi hasilnya.
 Proses ini harus dilalui oleh pasien dan keluarga
sehingga keluarga dapat membantu pasien
dengan cara yang sama pada saat dirumah.
6. PENGUBAH LINGKUNGAN
 Manipulasi lingkungan, terdiri dari merubah
lingkungan, pengaturan tata ruangan agar
penderita mudah melakukan aktivitas secara
efisien.
 Ciptakan ruangan yang memberi ketenangan dan
menyenangkan, suara tidak ribut/berisik, cahaya
yang terang benderang, banyak orang, kegiatan,
dan kesibukan yang berlebihan dan menjauhkan
fasilitas yang menimbulkan bahaya.
 Usahakan mengurangi stimulus lingkungan yang
mengakibatkan gangguan.
 Usahakan agar ciptakan waktu untuk istirahat
sehingga pasien rileks dan tenang.
7. PENGAMBIL KEPUTUSAN

 Keluarga menentukan pencarian sumber-sumber


yang penting.

 Keluarga mempunyai kontrol substansial terhadap


keputusan apakah keluarga yang sakit akan
mendapatkan layanan kuratif atau preventif.

 Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga


sebagai pasien, keluarga tetap berperan sebagai
pengambil keputusan dalam memelihara
kesehatan anggotanya.
8. PENCARI DANA PERAWATAN

 Keluarga berperan mencari sumber dana

untuk biaya pengobatan penderita dan untuk

menghindari ketiadaan dana untuk biaya

pengobatan
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai