Anda di halaman 1dari 24

Lokakarya Pemanfaatan Peralatan Laboratorium

Institut Pertanian Bogor


Auditorium Toyib Hadiwidjaya
24 Juni 2010

Sistem
Perencanaan Dan Pengadaan Peralatan
Laboratorium

Dr D.Iwan Riswandi, M.Si.


Direktorat Perencannaan
dan Pengembangan IPB
10/28/2018
ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN IPB
KEBIJAKAN DASAR
PENGEMBANGAN IPB 2025

ARAH
PENGEMBANGAN
2025

Fondasi RBU dan Tanggungjawab Sosial dan


Tatakelola Universitas Kesejahteraan (Social
Enterpreneurial
yang Baik (Good Responsibility and
University
University Governance) Prosperity)

PILAR STRATEGIS
PENGEMBANGAN IPB 2008-2013

Perluasan Akses &


Peningkatan Kualitas Penguatan
Peningkatan
Pendidikan & Peningkatan Sistem
Kualitas Peningkatan
Kemahasiswaan Kapasitas Manajemen
Penelitian Kesejahteraan
dan PPM Sumberdaya

28/10/2018 2
Pilar Strategis IPB
Tahun 2008-2013

Visi IPB
Menjadi universitas berbasis riset kelas dunia
dengan kompetensi utama pertanian tropika
dan biosains serta berkarakter kewirausahaan

PERFORMANCE EXCELLENCE

Perluasan Akses Peningkatan


dan Peningkatan Kualitas Peningkatan Peningkatan
Kualitas Penelitian dan Kesejahteraan Kapasitas
Pendidikan dan Pengabdian Sumberdaya
Kemahasiswaan Masyarakat

Penguatan Sistem Manajemen


Berbasis pada Manajemen Kinerja- (BSC)

10/28/2018 Page : 3
Kebijakan
PERLUASAN AKSES DAN PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN

PROGRAM:
1. Peningkatan Mutu Proses Pendidikan dan
Kemahasiswaan
2. Pemantapan Kurikulum Mayor Minor Program Sarjana
dan Pascasarjana
3. Peningkatan Intensitas dan Efektivitas Promosi
Pendidikan
4. Peningkatan Mutu dan Penyelenggaraan Program
Diploma

10/28/2018 4
Program
PENINGKATAN MUTU PROSES PENDIDIKAN DAN
KEMAHASISWAAN

SUB PROGRAM:
1. Perluasan akses dan kesempatan belajar pada program
multistrata
2. Pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan
(perbaikan/penambahan fasilitas perkuliahan, praktikum,
perpustakaan, teaching farm, teaching industry, student
center, sport center, student banking, pojok bursa, dll
4. Fasilitasi departemen dalam optimalisasi sumberdaya untuk
peningkatan kualitas kegiatan akademik
5. Pembinaan kegiatan kemahasiswaan dan softskill mahasiswa
melalui kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler
6. Pembinaan lulusan menjadi wirausahaan yang tangguh

28/10/2018 5
Kebijakan
PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN
DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PROGRAM:
1. Pembinaan Kualitas Penelitian Bertaraf Internasional
2. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian
3. Pengembangan Kelembagaan Penelitian yg Terarah

10/28/2018 SISTEM PELAPORAN KINERJA IPB 6


Program
PEMBINAAN KUALITAS PENELITIAN TEROBOSAN
BERTARAF INTERNASIONAL

SUB PROGRAM:
1. Pengembangan kualitas penelitian
2. Peningkatan kualitas sumberdaya penelitian
3. Pengembangan kualitas materi dan hasil
penelitian yang relevan

28/10/2018 7
ROADMAP RENSTRA IPB 2010
 Pilar Strategis
 Program


Sub Program
Sasaran
VISI
 Indikator
IPB 2013
 Kegiatan
 Pengadaan Alat
2012/
PRIMA PRESTASI
2013
PRIMA AKREDITASI 2011

PRIMA AKUNTABILITAS 2010

PRIMA TRANSPARANSI 2009

PRIMA ORGANISASI 2008

10/28/2018 8
PERENCANAAN PERALATAN

TEMA - PRIORITAS
 Tema merupakan turunan Renstra 2008-
2013  mutu dan dayasaing IPB 2025
 Prioritas Nasional berdasarkan mandat
IPB dari DIKTI-KEPMENDIKNAS
 Prioritas IPB (Roadmap Renstra tahunan)
 Prioritas Unit Kerja/Lab/Bagian (payung
riset/mandat keilmuan)
PERENCANAAN PERALATAN

PEMETAAN
 Konsentrasi keberadaan peralatan
 Mandat utama unit kerja
 Kompabilitas alat tua dengan kapasitas/
spesifikasi peralatan baru
 Keberimbangan peralatan dengan perkembangan
iptek, jumlah peneliti, dan jumlah mahasiswa
 Produktivitas pemanfaatan Alat
 “Rasa memiliki” unit kerja
PENGADAAN PERALATAN

MEKANISME PENGADAAN
A. Pembelian barang/bahan operasional sampai
dengan nilai Rp 10 juta, dilaksanakan melalui
Unit Kerja Masing-masing (SPJ berupa kuitansi)
B. Pembelian/pengadaan barang/jasa di atas Rp 10
juta, dilaksanakan melalui Panitia Pengadaan
Barang/Jasa DM (SK. Rektor 129 thn 2004)
maupun APBN (Kepres 80 thn 2003)(SPJ berupa
Kontrak)
PENGADAAN PERALATAN

PENGADAAN OLEH UNIT KERJA


• Pagu RKAT (DM)
• Porsi Bahan/Alat
dari BPMP

Unit Kerja :
Usulan Ditkeu (BPMK/BPMP) Kepala PUMK
Peralatan Ditrenbang (BPIF/Monev) Unit Unit
Kerja Kerja
Ditfaspro (Inventarisasi)

Pembukuan
Barang Unit
Kerja

Penerima Barang
Rekanan
Unit Kerja
PENGADAAN PERALATAN

PENGADAAN TERPUSAT
• Pagu RKAT Ditrenbang (Short List
Ditrenbang
(DIPA & DM ) Daftar Alat/Harga
(Long List
• Prioritas/Tema Definitif)
Usulan
• Pemetaan
Peralatan) APBN
• Investigasi (Kepres
80/2003)
Unit Kerja :
Usulan DM
Peralatan (SK Rektor 129/2004)
Panitia Pengadaan
APBN/HIBAH

Panitia Pengadaan
Inventarisasi Barang/Jasa DM
(Ditfaspro)
Pejabat
Ditkeu Pembuat
Komitmen
Panitia Pemeriksa
dan Penerima Kontrak/
Barang/Jasa Rekanan
Rekanan SPMK
Rekanan
PENGADAAN PERALATAN
ALIR PENGADAAN
Departemen Lab/Bagian Pusat Studi Peneliti

Kebutuhan
Barang/Jasa

Unit Kerja Spesifikasi Barang/Jasa


(Fakultas/Departemen/ Barang/Jasa
LPPM/Unit Penunjang)
Inventarisasui &
Distribusi Barang/Jasa

Direktorat
Jalur Penyedia
Perencanaan dan Konfirmasi
Pengadaan Barang/Jasa
Pengembangan Spesifikasi
Daftar Barang/Jasa

Panitia PBJ Barang/Jasa


Spesifikasi Barang /Jasa
Permintaan Pembayaran

Direktorat
Keuangan Proses Pembayaran

Aliran Permintaan

Direktorat
Aliran Distribusi
Faspro Aliran Pembayaran
Aliran Pelaporan
PENGADAAN BARANG/JASA
APBN

• Berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003


tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan-
peraturan Perubahannya
STRUKTUR ORGANISASI
PENGADAAN APBN

PRESIDEN

PENGGUNA ANGGARAN
(Menteri/Kepala LPND)

KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
(Satuan Kerja)

PPK Panitia/Pejabat Bendahara Bendahara Pejabat Pejabat


Pengadaan/Unit Pengeluaran Pembantu Verifikator Penandatangan
Layanan SPM
Pengadaan
PENGERTIAN
(Keppres 80/2003)

 Prakualifikasi : proses penilaian kompetensi dan


kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan
lainnya dari penyedia barang/jasa sebelum
memasukan penawaran

 Pascakualifikasi : proses penilaian kompetensi dan


kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan
lainnya dari penyedia barang/jasa setelah
memasukan penawaran
TABEL PENILAIAN KUALIFIKASI

KOMPLEKSITAS PEKERJAAN
JENIS PENGADAAN METODA PENGADAAN
Kompleks Tidak Kompleks
1 Barang/Jasa Pemborongan a. Pelelangan Umum Pascakualifikasi/ Pascakualifikasi
/Jasa Lainnya Prakualifikasi
b. Pelelangan Terbatas Prakualifikasi Prakualifikasi
c. Pemilihan Langsung Prakualifikasi Prakualifikasi
d. Penunjukan Langsung Prakualifikasi -
2 Jasa Konsultansi a. Seleksi Umum Prakualifikasi Prakualifikasi

b. Seleksi Terbatas Prakualifikasi Prakualifikasi


c. Seleksi Langsung Prakualifikasi Prakualifikasi
d. Penunjukan Langsung Prakualifikasi Prakualifikasi
TABEL PERBANDINGAN METODA PENGADAAN
BARANG/JASA PEMBORONGAN/JASA LAINNYA
Pelelangan Umum Pelelangan Terbatas Penunjukan Langsung
Pemilihan Langsung
1. Tunjuk langsung ke 1
1. Diumumkan 1. Lelang sulit penyedia barang/jasa.
1. Lelang sulit
secara luas. dilaksanakan dilaksanakan/Tidak 2. Dilakukan negosiasi teknis
karena penyedia akan mencapai
2. Untuk yang mampu dan harga.
sasaran.
menciptakan mengerjakan 2. Membandingkan Kriteria Penujukan Langsung:
persaingan sehat. diyakini terbatas. penawaran dari
1. Keadaan Tertentu :
beberapa penyedia
3. Semua pengadaa 2. Diumumkan yg memenuhi syarat. a. Darurat yang tidak bisa
prinsipnya harus secara luas dengan 3. Dilakukan negosiasi ditunda.
dilelang mencantumkan b. Pekerjaan rahasia seijin
teknis dan harga Presiden.
penyedia secara bersaing c. Pekerjaan dengan nilai < 50
barang/jasa yang juta rupiah.
diyakini mampu
2. Keadaan Khusus : .
melaksanakan Kriteria Pemilihan
pekerjaan. Langsung : a. Tarif resmi pemerintah.
b. Pekerjaan spesifik (penyedia
tunggal, pabrikan, dan
Kriteria Pelelangan Pekerjaan dengan nilai pemegang hak paten).
Terbatas : < 100 juta rupiah c. Pekerjaan kompleks yg
penyedia yg mampu
mengerjakan hanya satu.
1. Penyedia yang d. Merupakan hasil produksi
usaha kecil yg mempunyai
mampu pasar dan harga yg stabil.
mengerjakan e. Pengadaan logistik untuk
PILKADA SEBELUM JULI
diyakini terbatas. 2005 yang segera tidak dapat
2. Pekerjaan ditunda (PERPRES 32 Thn
2005 Perubahan II Keppres
Kompleks No. 80 Thn 3003)
Contoh Jadwal Pelelangan Umum
dengan Pascakualifikasi
Hari Kerja Ke-
No Uraian Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Pengumuman lelang min 7 hari
2 Pendaftaran dan pengambilan 13 hari
dokumen
3 Penjelasan (Aanwijzing) paling cepat 7 hr sejak
tanggal pengumuman

4 Pemasukan penawaran min 7 hari


5 Pembukaan dokumen penawaran hari terakhir pemasuk-
kan dok. penawaran
6 Evaluasi dokumen penawaran tidak diatur
7 Penetapan pemenang tidak diatur
8 Pengumuman pemenang maks 2 hr setelah
surat penetapan
9 Masa sanggah maks 5 hr sejak
pengumuman
10 Penunjukan pemenang (SPPBJ) paling lambat 5 hr
sejak pengumuman
11 Penandatanganan kontrak paling lambat 14 hr
sejak SPPBJ
Contoh Jadwal Pelelangan Umum
dengan Prakualifikasi
Hari Kerja Ke-
No Uraian Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Pengumuman Prakulifikasi 7 hari
2 Pendaftaran dan pengambilan 9 hari
dokumen prakualifikasi
3 Pemasukan dokumen prakualifikasi 9 hari
4 Evaluasi dokumen prakualifikasi tidak diatur
5 Pengumuman hasil prakualifikasi tidak diatur
6 Masa sanggah atas hasil tidak diatur
prakualifikasi
7 Undangan Lelang tidak diatur
8 Pengambilan dokumen pemilihan tidak diatur lama
penyedia pengambilan
9 Penjelasan (Aanwijzing) min 7 hr sejak
pengumuman
10 Pemasukan dokumen penawaran 7 hari
11 Pembukaan dokumen penawaran hari terakhir pemasuk-
kan dok. penawaran
12 Evaluasi dokumen penawaran tidak diatur
13 Penetapan pemenang tidak diatur
14 Pengumuman pemenang maks 2 hr setelah
surat penetapan
15 Masa sanggah maks 5 hr sejak
pengumuman
16 Penunjukan pemenang (SPPBJ) paling lambat 5 hr
sejak pengumuman
17 Penandatanganan kontrak paling lambat 14 hr
sejak SPPBJ
Selesai
PENGADAAN BARANG/JASA
APBN
• Berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan Peraturan-peraturan Perubahannya
• Perubahan-perubahan Keppres 80 Tahun 2003
-Keppres 61 Tahun 2004
-Perpres 32 Tahun 2005
-Perpres 70 Tahun 2005
-Perpres 8 Tahun 2006
-Perpres 79 Tahun 2006
-Perpres 86 Tahun 2006
-Perpres 95 Tahun 2007

Anda mungkin juga menyukai