CAIRAN
Intraseluler
Ekstraseluler
• interstitial
• intravaskuler
METABOLISME AEROB
Proses pembakaran utama
METABOLISME AN AEROB
Proses cadangan
Bekerja singkat
Sedikit energi
Produk sampingan
Aliran darah ↓ Oksigen ↓
Kematian sel
otot jantung
Penurunan
curah jantung
Gagal
jantung
gg. Perfusi
jaringan
tubuh
ORGAN MASA ISKEMIA
JANTUNG, OTAK, PARU 4 – 6 MENIT
GINJAL, HATI, TRAKTUS GI 45 – 90 MENIT
OTOT, TULANG, KULIT 4 – 6 JAM
DEFINISI:
Kegagalan sistem kardiovaskuler untuk memenuhi
kebutuhan tubuh untuk perfusi organ dan
oksigenisasi jaringan.
Dimana kondisi ini dapat diketahui dari tanda dan
gejala yang timbul akibat dari perfusi organ dan
oksigenasi jaringan yang tidak adekuat.
Penyebab:
Ketidak mampuan jantung untuk memompa darah
Kehilangan darah yang banyak
Dilatasi pembuluh darah yang berlebihan
Tanda dan gejala:
Nadi pasien cepat dan lemah
Akral tubuh dingin
Pengisisan kapiler lambat
Kompensasi
Fungsi masih dipertahankan
Dekompensasi
Tidak mempertahankan fungsi
Irreversible
Kerusakan menetap
Fase Fase Progresif Fase irreversibel
kompensatori
Frek. jantung > 100 x/m > 150 x/m Eratik atau sistol
Tek,. Darah normal TDS< 80-90 Membutuhkan
mmHg dukungan
mekanik atau
farmakologis
Status respiratori 20 Cepat, Membutuhkan
pernapasan intubasi
dangkal; krekels
Kulit Dingin, kusam Bercak, petekie Ikterik
Haluaran urin Menurun <20 ml/ jam Anuria,
membutuhkan
dialisis
Fungsi mental Kelam pikir Letargi Tidak sadar
Keseimbangan Respiratori Metabolik Asidosisi hebat
asam basa alkalosisi asidosis
SYSTEM SYOK DINI SYOK LANJUT
Metabolik - Asidosis
Hipokalemia
hipomagnesemia
Syok anafilaktif
Syok krn infeksi yg timbul segera setelah trauma
Pada cedera perut
Syok kardiogenik
Disfungsi miokardiak
Trauma tumpul jantung, tamponade jantung, emboli
udara,
Perlu EKG
Cedera tumpul: pemasangan CVP
Syok Hypovolemik
Hemorrhagic
Trauma multiple
Syok neurogenik
Cedera syaraf tulang belakang → kehilangan tonus
simpatis
Hipotensi tanpa takikardi atau vasokonstriksi kulit.
Dirawat untuk hipovolemi
Penyebab:
Kehilangan darah akibat perdarahan
Kehilangan plasma pada luka bakar
Kehilangan cairan akibat muntah dan diare yg
berkepanjangan.
Tanda dan gejala
Denyut nadi cepat dan lemah
Akral dingin
Sianosis
Kesadaran menurun
Sadar: merasa haus
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan darah (ml) 750 750- 1500 1500- 2000 > 2000
Kehilangan darah (% vol. 15 % 15 – 30% 30 – 40% > 40%
darah)
Denyut nadi < 100 > 100 > 120 > 140
Tek. Darah Normal Normal Menurun menurun
Tekanan nadi Normal/ Menurun Menurun menurun
naik
Frek. pernapasan 14-20 20 – 30 30 – 40 > 40
Prediksi urin (ml/ jam) >30 20 – 30 5 – 15 Tidak
berarti
Statusmental Sedikit Agak Cemas, Bingung,
cemas cemas bingung lesu
Penggantian cairan Kristaloi Kristtaloi Kristaloid Kristaloid
d d dan darah dan darah
Perdarahan internal:
Rongga thoraks
Rongga abdomen
Femur
Rongga pelvis
1. Penggantian cairan intravena
• Dibagi dalam 4 grup:
Air saja
Air dan elektrolit
Air dan protein
Sel darah merah
• Diberikan dalam kondisi hangat suhu 39o C
• Evaluasi cairan yang masuk dengan menghitung jml
urin yg keluar.
Respon cepat Respon Tanpa respon
sementara
Tanda vital Kembali normal Tensi dan nadi Tetap normal
kembali turun
Dugaan Minimal (10 – Sedang, masih Berat (> 40%)
kehilangan darah 20%) ada (20 – 40%)
Kebutuhan Sedikit Banyak banyak
kristaloid
Kebutuhan darah Sedikit Sedang – banyak segera
Persiapan darah Type spsific dan Tipe specific emergency
crossmatch
Operasi Mungkin Sangat mungkin Hampir pasti
Kehadiran ahli Perlu Perlu perlu
bedah
2. Monitor volume urin
• Utk menganalisa kesimbangan cairan yg masuk dan
keluar.
• Pasang folley catheter
• Kontra indikasi pemasangan FC:
Perdarahan pd OUE
Hematom pada skrotum/ labia mayora
Posisi prostat tdk teraba/ melayang pd saat rektal
touche.
3. Immobilisasi fraktur
• Utk mengurangi perdarahan dan mengurangi nyeri
• Lakukan pembidaian di primary survey pd fraktur
pelvis atau femur.