Anda di halaman 1dari 4

Modul 3 GEH DD

Nama Ileus Obstruktif ec intususepsi (invaginasi) Konstipasi Fungsional Hirschsprung Disease segmen pendek
penyakit
Definisi Penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi Keadaan ditemukan sejumlah tinja terakumulasi Kelainan kongenital dimana tidak dijumpai
karena adanya daya mekanik yang bekerja atau di dalam kolon yang berdilatasi pleksus auerbach dan pleksus meisneri pada
mempengaruhi dinding usus sehingga kolon.
menyebabkan penyempitan/penyumbatan
lumen usus.
Epidemiologi • Pada umu antara 3 bulan sampai 6 tahun • 3% anak usia prasekolah dan 1-2% anak usia • Terjadi dalam 1:5000 kelahiran
• Insidens 1-4 per 1.000 kelahiran hidup sekolah. • Laki-laki lebih banyak dari perempuan (4:1)
• Laki-laki berbanding perempuan (4:1) • Usia prasekolah, angka kejadian konstipasi • Diturunkan oleh ibu aganglionosis
pada anak perempuan dan laki-laki dibanding oleh ayah
seimbang
• Usia sekolah, konstipasi lebih sering
ditemukan pada anak laki-laki
Etiologi 1. blokade intralumen(obturasi), • Kelainan neurologis, endokrin • Ketiadaan sel-sel ganglion
2. intramural atau lesi intrinsik dari dinding • Psikologis • Mutasi pada RET Proto-oncogene
usus, • Obat-obatan • Kelainan dalam lingkungan
3. kompresi lumen atau konstriksi akibat lesi • Metabolik (hiperkalsemia, hipokalemia). • Matriks Protein Ekstraseluler
ekstrinsik dari intestinal
patofisiologi Akibat akumulasi cairan intestinal di proksimal Tinja yang berada di kolon akan terus Tidak adanya gelombang propulsive dan
daerah obstruksi disebabkan karena adanya mengalami reabsorbsi air dan elektrolit dan abnormalitas atau hilangnya relaksasi dari
gangguan mekanisme absorbsi normal membentuk skibala. Tinja keras-retensi tinja- sphincter anus internus yang disebabkan
proksimal daerah obstruksi serta kegagalan isi tinja makin banyak-reabsorbsi air-tinja makin aganglionosis, hipoganglionosis atau
lumen untuk mencapai daerah distal dari keras dan makin besar disganglionosis pada usus besar
obstruksi.
Referensi :
1. Behrman, Richard E dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Volume 2. Jakarta: EGC.
2. Bernie Endyarni, Badriul Hegar Syarif. 2004. Konstipasi Fungsional, Sari Pediatri Volume 6.
Jakarta: IDAI.
Nama penyakit Ileus Obstruktif ec intususepsi (invaginasi) Konstipasi Fungsional Hirschsprung Disease segmen pendek

Manifestasi klinis Nyeri abdomen, muntah, distensi, kegagalan Defekasi kurang dari 3 kali seminggu, nyeri Kesulitan makan, distensi abdomen yang
buang air besar atau gas (konstipasi) saat BAB, impaksi rektum, adanya massa kronis dan ada riwayat konstipasi, obstipasi,
feses di abdomen demam, hematochezia dan peritonitis.
Kembung berat dan perut seperti tong.
Pemeriksaan  Tes laboratorium : membantu  Barium enema : jumlah feses banyak,  Barium enema : zona transisi, evakuasi
penunjang memberikan penilaian berat ringannya tidak ada zona transisi terlambat (24 jam)
dan membantu dalam resusitasi.
 Anorectal manometry : distensi rektum  Anorectal manometry : tidak ada
 Foto polos abdomen : adanya gelung usus disebabkan relaksasi sfingter internal relaksasis fingter atau peningkatan
terdistensi dengan batas udara-cairan tekanan paradoksikal
dalam pola tangga pada film tegak sangat
menggambarkan ileus obstruksi sebagai  Biopsi rectal : normal  Biopsy rectal : merupakan “gold standard
diagnosis. ” untuk mendiagnosis penyakit
hirschprung. Tidak ada sel ganglion
peningkatan asetilkolinesterase

Referensi :
1. Behrman, Richard E dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Volume 2. Jakarta: EGC.
2. Bernie Endyarni, Badriul Hegar Syarif. 2004. Konstipasi Fungsional, Sari Pediatri Volume 6.
Jakarta: IDAI.
Gejala Klinis pada Ileus Obstruktif ec intususepsi (invaginasi) Konstipasi Fungsional Hirschsprung Disease segmen pendek
pasien
Anak laki-laki + + +
Usia 3 tahun + + +
Nyeri perut + + +
Sulit buang air besar + + -
Konsistensi bab normal + - -

Bab berlendir - - -

Bab berdarah - - -
Sering nyeri hilang + + +
timbul

Anda mungkin juga menyukai