My Neuro's Case
My Neuro's Case
CAUSA CORTICAL
BLINDNESS
OLEH :
LOVINA FALENDINI ANDRI
NPM H1AP11016
Riwayat
penyaki
Ganggu t yang
an mendas
Terkait ari
Fisiologi Kehamil
s an
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. L
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 41 tahun
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sutoyo, Tanah Patah, Kota Bengkulu
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
NRM : 77.03.74
Tanggal Masuk : 28 April 2018
Tanggal Keluar : 4 Mei 2018
ANAMNESIS (28 APRIL 2018)
Keluhan Utama : Kedua mata tiba-tiba tidak dapat melihat sejak 8 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit
serupa
Status Present :
1. Keadaan umum: Tampak sakit sedang
2. Kesadaran: E4 M6 V5
3. Tekanan darah: 130/80 mmHg
4. Nadi: 80 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
5. Frekuensi nafas: 24 kali/menit, reguler
6. Temperatur: 36,5 0C
7. Keadaan gizi: Cukup
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
29 April 2018
Kolesterol total : 238 mg/dl
Trigliserida : 789 mg/dl
Kolesterol HDL : 45 mg/dl
Kolesterol LDL : 86 mg/dl
Asam urat : 6,7 mg/dl
CT SCAN KEPALA TANPA KONTRAS (24 APRIL 2018)
Keterangan :
• Tak tampak soft tissue swelling extracranial.
• Girus, sulcus, dan fissura sylvii tak prominen.
• Batas white matter dan grey matter mengabur.
• Tak tampak lesi isodens, hipodens, atau hiperdens patologis di intraserebri
maupun intraserebeli. CT artefak hipodens menutupi midline brain stem.
• Sistema ventrikel dan cysterna tak melebar atau menyempit.
• Midline tak terdeviasi.
• Ganglia basalis, talamus, kapsula eksterna/ interna tak tampak kelainan.
• Sella dan parasella baik.
• Infratentorial : pons, serebelum, dan CPA tak tampak kelainan.
• Cavum orbita dan bulbus okuli tak tampak kelainan.
• SPN dan air cellulae mastoidea tampak normodens.
• Tak tampak discontinuitas pada neurocranium maupun viscerocranium yang
tervisualisasi.
Kesan:
• Edema cerebri. Tak tampak gambaran berniasi serebri maupun serebeli pada
CT Scan saat ini.
• Tak tampak masa.
DIAGNOSIS
Perubah
an
Peningka adneksa
tan TIO
Perubaha
n Kornea
GANGGUAN PENGLIHATAN SELAMA KEHAMILAN :
1. PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Terjadi akibat penyempitan atau spasme arteriol retina dengan penurunan
rasio arteri-vena retina (Cheung dan Scott, 2018).
Kelainan okular : perdarahan retina, papiloflebitis, Elschnig spots, edema
makula, lesi pigmen epitel retina, arteri retina dan oklusi vena, neuritis optik,
atrofi optik, neuropati optik iskemik, ablasio retina dan kebutaan kortikal
(Cheung dan Scott, 2018).
2. KORIORETINOPATI SEROSA SENTRAL
A. Retinopati hipertensi
Perubahan retina yang dihasilkan dapat bermanifestasi sebagai
penurunan rasio vena retina, cotton-wool spots, perdarahan,
Elschnig spots, dan ablasio retina. Jaffe dan Schatz, menemukan
hubungan yang signifikan antara penurunan rasio arteriol-vena
dengan preeklampsia, vasospasme retina dan resistensi terhadap
aliran darah sebagai penjelasan yang mungkin berhubungan
dengan gejala visual (Samra, 2012).
Spasme arteriol berat adalah temuan funduskopi yang paling
umum, terjadi pada 70% kasus eklampsia. Temuan funduskopi
lainnya termasuk penyilangan arteriovenosa, eksudat menyerupai
kapas, perdarahan retina, dan head swelling optikus (Samra, 2012).
B. SEROUS RETINA DETACHMENT (SRD)
Infus Manitol
Kontrol hiperventilasi
Drainase cairan serebrospinal
Pemberian obat-obatan
Terapi steroid
Terapi pembedahan
Radioterapi
PEMBAHASAN