Anda di halaman 1dari 24

DASAR-DASAR MIKOLOGI

Nirmawati Angria

PROGRAM STUDI D-IV ANALIS KESEHATAN


STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2018
Mikroba eukariot:
• Fungi
• Algae
• Protozoa
• Parasitic helminths

2
PENDAHULUAN

• MIKOLOGI BERASAL DARI BAHASA YUNANI MYKES YANG BERARTI


CENDAWAN / JAMUR DAN LOGOS YANG BERARTI ILMU.
• MIKOLOGI MERUPAKAN ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG CENDAWAN
/ JAMUR.
• DALAM BAHASA INGGRIS JAMUR DISEBUT FUNGI / FUNGUS.
• MENURUT ALEXOPOULUS, MIMS & BLACKWELL (1996) , FUNGI ADALAH
ORGANISME EUKARIOTIK YANG MEMPRODUKSI SPORA, TIDAK
MEMPUNYAI KLOROFIL, MENGAMBIL NUTRISI SECARA ABSORBSI,
REPRODUKSI SECARA SEKSUAL DAN ASEKSUAL, STRUKTURNYA SOMATIK
TERDIRI ATAS FILAMEN YANG BERCABANG-CABANG, DINDING SEL TERDIRI
DARI KHITIN DAN SELULOSA.
CIRI-CIRI FUNGI

MERUPAKAN SEL EUKARIOTIK


BERKEMBANG BIAK DENGAN SPORA SECARA ASEXUAL MAUPUN
SEXUAL
TIDAK BERKLOROFIL
DINDING SEL TERDIRI DARI KHITIN DAN SELULOSA
BERSIFAT SEBAGAI SAPROFIT
Perbedaan Jamur dan Tumbuhan
tingkat tinggi
• Tidak berklorofil
• Dinding sel dari kitin • Berklorofi
• Monoseluler dan • Dinding sel dari selulosa
multiselulur • Multiseluler
• Memperoleh nutrisi • Memperoleh nutrisi
dengan absorbsi dengan cara sintesis
PERANAN FUNGI
MENGUNTUNGKAN MERUGIKAN

• Decomposer • Efek negatif: mycoses,


• Sumber antibiotic (Penicillium produksi toxin, merusak
notatum) makanan
• Membantu proses • Bersifat pathogen pada
pembuatan makanan manusia
• Sebagai pengendali penyakit • Merusak perabot, penyakit
secara hayati tumbuhan
KINGDOM FUNGI

• Terdiri dari >100,000 species dibagi menjadi 2 groups:


• Macroscopic fungi ( mushrooms)
• Microscopic fungi (molds, yeasts)
• Dari >100,000 species yang ditemukan  ± 100 spesies
patogen bagi manusia.

7
MORFOLOGI FUNGI

• Dinding sel : mengandung chitin


• Membran sel : mengandung ergosterol
• Mikroskopik : memiliki 2 macam morfologi:
• yeast – berbentuk bulat-oval
• hyphae – berbentuk filamen , disebut juga:molds

• Beberapa fungi mempunyai kedua fase tersebut 


disebut sbg fungi dimorphic merupakan karakteristik
jamur patogen
8
Kapang (Mold)

 Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-benang hifa /


filament
 Kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman.
 Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
 Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
 Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai
alat untuk menyerap makanan.
Contoh
: Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epid
ermophyton
Khamir (Yeast)

Jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan


diameter 3 – 15 micron
Berkembang biak dengan cara membelah diri
(asexual) membentuk tunas atau budding cell.
Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler
yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast
like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk
pseudohifa.
Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna
merah / orange), Cryptococcus neoformans
Dimorfik

Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan


Mold.
 Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada
suhu inkubasi 37 derajat C
 Berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu
inkubasi suhu ruang.
 Contoh : Histoplasma
capsulatum, Coccidioidesimmitis, Blastomyces dermatidis
STRUKTUR TUBUH JAMUR

• Terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa


• Hifa: suatu struktur fungi yang berbentuk tabung
menyerupai seuntai benang panjang yang terbentuk dari
pertumbuhan spora atau konidia.
• Miselium: kumpulan hifa.
• Hifa ada bersekat/bersepta dan ada yang tidak
bersekat/bersepta.
Struktur Hifa

Jenis hifa ada 3 berdasarkan bentuk :


1. hifa bersepta/sekat: berpori (bbrp inti;1 inti) contoh
pdAscomycota; basidiomycota; Deuteromycota
2. hifa tdk bersepta:banyak inti;senositik. Contoh pada zygomycota
3. Pseudohifa : seakan-akan menyeruapi rangkaian sel-sel, tetapi
rangkaian sel tersebut sewaktu-waktu dapat berubah.
•Jenis hifa berdasarkan fungsi : generatif (sporangiosfor dan
konidiofor) dan vegetatif (stolon dan rhizoid)
Gambar Hifa
Hifa tidak bersekta (a) dan hifa bersekat (b)
Modifikasi hifa

• Jamur yang hidup parasit pada makhluk hidup lain memiliki hifa
yang termodifikasi menjadi haustorium (ujung hifa yang
,menembus inang untuk menyerap sari makanan
NUTRISI FUNGI
• Heterotrophic
• Mayoritas tidak membahayakan, hidup secara saprofit pada
tumbuhan atau hewan yang mati
• Beberapa mrpkn parasit yang hidup pada jaringan organisme lain
 infeksi jamur mycoses
• growth temperature 20o-40oC

18
REPRODUKSI

Aseksual:
• Spora aseksual/vegetatif (multi) -> sporangiopsora atau konidiospora
• Fragmentasi hifa
• Pembentukan tunas
Seksual:
• zygospora,
• askospora,
• Basidiospora
Reproduksi seksual melalui dua tahap yaitu : plasmogami (penyatuan
plasma) dan kariogami (penyatuan inti sel)
• Spora seksual terbentuk dari hasil peleburan inti jenis kelamin
• Spora aseksual yaitu spora yang dibentuk langsung dari hifa tanpa ada
peleburan ini.
JENIS SPORA ASEKSUAL
• Sporangiospora: dihasilkan dari
pembelahan mitosis dalam kotak
spora (sporangium) yg terletak di
ujung sporangiofor
• Konidiospora : dihasilkan dari
pembelahan mitosis sel pada ujung
konidiofor
• Blastospora : spora yang dibentuk
sebaga tunas dari sel intuk kemudian
dilepaskan
• Artrospora : spora yang dibentuk
karena septanya terputus, sehingga
berkas septa menebal kemudian
tampak beruas-ruas
REPRODUKSI ASEKSUAL (DENGAN SPORA)

• Jamur menghasilkan spora.


• Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya
uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler.
• Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan
memproduksi sejumlah besar spora aseksual.
• Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan
tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh
menjadi jamur dewasa
REPRODUKSI SEKSUAL
• Melalui kontak gametangium dan konjugasi.
• Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan
sel dari dua individu.
• Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami
(peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan
inti).
• Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu
tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
• Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam
waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
• Akhirnya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis

Anda mungkin juga menyukai