Anda di halaman 1dari 18

Skill Lab

Dysuria dan Proteinuria


Oleh:
Achmad Ma’ruf Fauzi
(142011101101)

Pembimbing:
dr. Atika Purnamasari, M.Kes., Sp.PD.

KSM ILMU PENYAKIT DALAM


RSD dr. SOEBANDI JEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERTAS JEMBER
2018
Pendahuluan
• Disuria adalah rasa tidak nyaman saat BAK seperti terasa terbakar, kesemutan, atau
menyengat pada uretra dan meatus.

• Sistitis akut adalah penyebab paling umum pada wanita mengalami dysuria.

• Disuria hadir setidaknya kadang-kadang di sekitar 3% orang dewasa yang lebih tua dari
40 tahun

• Gangguan inflamasi kandung kemih dan uretra adalah penyebab paling umum dari
disuria.

• Inflamasi, kondisi non infeksius yang dapat menyebabkan disuria termasuk keberadaan
benda asing (misalnya, stent, batu kandung kemih)
Definisi
• Disuria adalah gejala rasa sakit,
ketidak nyamanan, atau rasa
terbakar ketika buang air kecil. Ini
lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pada pria. Pada
pria, lebih sering terjadi pada pria
yang lebih tua dari pada pria yang
lebih muda.
Etiologi
Infectious Noninfectious
• urethritis • Termasuk benda asing di saluran
kemih dan kondisi dermatologis.
• Sexually transmitted infections
• Kelainan anatomi uretra
• Vaginitis.
• Trauma lokal
• Sindrom nyeri interstitial cystitis
Patifisiologi
TNF-a, INF-gama, Inflamasi di lapisan
INFEKSI (Bacterial epitel Traktus Urinarius
IL 1, IL 2
infection)

Menekan saraf
Sumbatan
NON INFEKSIUS sensorik yang terletak
( e.c : Batu, DJ Stent) di bawah dinding
mukosa epitel.

Peningkatan Rasa
Sakit
Test
Laboratory Tests
URINALYSIS

CULTURES

IMAGING
Faktor Resiko
Perbandingan
Dysuria
Laki-laki dan Perempuan
Treatment
Treatment of dysuria depends on its cause

• Cystitis and pyelonephritis : hese infections, usually caused by


bacteria, can be cured with antibiotics taken by mouth.

• Urethritis : treated with antibiotics.

• Vaginitis : Trichomoniasis and bacterial vaginosis are treated


with antibiotics.
Proteinuria
Pendahuluan
• Penilaian Proteinuria adalah kunci dalam menyelidiki penyakit ginjal
kronis (CKD) tetapi ketidakpastian ada mengenai metode
pemeriksaan yang optimal.

• Proteinuria, paling sering dinilai sebagai albuminuria, yang


merupakan prediktor independen yang kuat untuk risiko gagal ginjal,
dan mortalitas.

• Albuminuria, dapat mencerminkan adanya kerusakan pada


glomerular.
Definisi
• Proteinuria didefinisikan sebagai terdapatnya protein dalam urin manusia
yang melebihi nilai normal yaitu lebih dari 150 mg/hari atau pada anak-
anak lebih dari 140 mg/m2.

• Proteinuria juga disebut albuminuria atau urin albumin adalah suatu


kondisi di mana urin mengandung jumlah protein yang tidak normal.
Proteinuria merupakan tanda penyakit ginjal kronis, yang dapat
mengakibatkan diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit yang
menyebabkan peradangan pada ginjal.
Etiologi
Glomerulonefritis Pasien dengan CKD Lupus nephritis

Wanita hamil dengan Urinary tract infection


Nefrolitiasis preklamsia

Infection-related GN (e.g., HIV, hepatitis B and C, post-


streptococcal, visceral abcess, endocarditis, other)
Patofisiologi
Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat
melalui salah satu cara dari ke-4 jalan dibawah ini :

1. Perubahan permeabilitas glomerulus yang mengikuti peningkatan


filtrasi dari protein plasma normal terutama albumin.

2. Kegagalan tubulus mengabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal


difiltrasi.

3. Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal, Low Molecular Weigh


Protein (LMWP) dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.

4. Sekresi yang meningkat dari makuloprotein uroepitel dan sekresi IgA


(Imunoglobulin A) dalam respon untuk inflamasi.
Types of proteinuria
• Proteinuria glomerulus: peningkatan filtrasi makromolekul (seperti albumin)
melintasi dinding kapiler glomerulus.

• Tubular proteinuria: ekskresi protein berbobot molekul rendah, seperti beta2-


mikroglobulin, rantai ringan imunoglobin, protein pengikat retinol dan
polipeptida berasal dari pemecahan albumin.

• Proteinuria melimpah: peningkatan ekskresi protein dengan bobot molekul


rendah; hampir selalu karena imunoglobin pada multiple myeloma, lysozymes
dalam AML.

• Proteinuria pasca-ginjal: peradangan di saluran kemih (ISK), protein yang


diekskresikan umumnya non-albumin (IgA atau IgG)
Pemeriksaan
• Visual interpretation of urinary dipstick
• Automated testing of urinary dipstick
• Sulfosalicylic acid testing
• Spot protein: creatinine ratio
• Spot albumin: creatinine ratio
• Timed urine collection
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai