Disusun oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
IDENTITAS
Nama : Bp. S
TTL : Wonogiri, 27 Juli 1980
Umur : 38 tahun
Alamat : Boyolali
Pekerjaan : Wiraswasta
No. RM : 324xxx
Tanggal MRS: Sabtu 27 Oktober 2018
KELUHAN
UTAMA
Nyeri pada
kaki kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pekerjaan • Wiraswasta
Riwayat psikiatri
• tidak ada gangguan mental
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien merupakan seorang wiraswasta sebagai
penjual pakaian, selain itu pasien juga bekerja
sebagai pemotong ayam dan bebek membantu
pekerjaan orang tua. Penghasilan dari pekerjaan
pasien perbulan tidak menentu kurang lebih
1.500.00 – 2.000.000,.
Pasien tinggal di rumah bersama istri dan kedua
anak laki-lakinya. Rumah berada dilingkungan
pedesaan dengan ukuran 7x4 m dan rumah
berbatas langsung dengan rumah tetangga.
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN UMUM
VAS 5 (nyeri
sedang)
TD :
120/80
mmHg
TANDA Nadi :
S : 36.5 96
VITAL x/mnt
RR : 20
x/mnt
Kulit
• Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-),
venectasi (-), spider naevi (-), striae (-), hiperpigmentasi (-
), hipopigmentasi (-)
Kepala
• Bentuk kepala mesochepal, kedudukan kepala simetris,
luka (-), rambut hitam terdapat uban berwarna putih,
tidak mudah rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-).
Mata
• Conjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
perdarahan palpebra (-/-), pupil isokor dengan diameter
(3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-).
• Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), pucat (-), lidah
kotor (-), papil lidah atrofi (-), stomatitis (-), luka pada
Mulut sudut bibir (-), foetor ex ore (-), gigi caries (+), karang gigi
(+).
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
• Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
• Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, intensitas normal, reguler,
bising (-), gallop (-)
Pulmo
• Inspeksi : pengembangan dada kanan=kiri
• Palpasi : fremitus raba kanan=kiri
• Perkusi : sonor/sonor
• Auskultasi : SDV(+/+), Suara tambahan (-/-)
Punggung
• kifosis (sde), lordosis (sde), skoliosis(sde), nyeri ketok
kostovertebra (sde)
Abdomen
• Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani, pekak alih (-). Liver span: 6cm
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-). Hepar dan lien
tidak membesar.
Genitourinaria
Gait
sulit berjalan
Nervi cranialis
ANKLE
0-15°
Dorsoflexsi 0-5°
0-55°
Plantarflexi 0-45°
0-20°
Inversi 0-20°
0-10°
Eversi 0-10°
0-40°
Fleksi MTP 0-40°
0-65°
Ekstensi 0-65°
0-60°
0-60°
Fleksi IP 0°
0°
Ekstensi IP
KNEE 0° 0°
Ekstensi
0°-135° 0-135°
Flexi
HIP
5°-20° 5°-20°
Ekstensi
0°-120° 0°-120°
Fleksi
0°-40° 0°-40°
Abduksi
0°-25° 0°-25°
Adduksi
0°-35° 0°-35°
Endo Rotasi
0°-45° 0°-45°
Ekso Rotasi
Kesimpulan : ROM pada ankle Sinistra pada posisi dorsoflexi adalah 0°-5° dan
pada posisi plantarfleksi adalah 0-45°
MMT Dextra Sinistra
Extremitas Inferior
Sensorik protopatik N N
Sensorik
N N
proprioseptik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebelum operasi (27 Oktober 2018)
Setelah operasi
Sebelum OP (Tanggal pemeriksaan 29 Oktober
2018)
Hematokrit 36 37-47%
Hematokrit 34 37-47%
Kesan : - Anemia
- Hiperglikemi
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis
Diagnosis Medis :
Disability
Handicap
Body
Body Functions Activity
Structures
Environmental Personal
Participation
Factors Factor
GOAL REHABILITASI FRAKTUR
1. Mobilisasi segera untuk mencegah terjadinya komplikasi pada post
Orif Fraktur Tibia
2. Mencegah disabilitas pada post post Orif Fraktur Tibia
3. Memperbaiki ROM
4. Meningkatkan penyerapan udem yang masih ada
5. Melunakkan dan meregangkan jaringan fibrosa
6. Meningkatkan gerak sendi dan kekuatan otot
7. Mempertahankan kemampuan fungsional sebelum terjadinya fraktur
8. Meningkatkan kualitas hidup pasien pada post Orif Fraktur Tibia
TERAPI REHABILITASI MEDIK
Fisioterapi
Okupasi terapi
Ortotik prostetik
• Kruk
PROGNOSIS
a.Quo ad vitam :dubia ad bonam