Anda di halaman 1dari 130

WORLD HEALTH

STATISTICS 2016
KELOMPOK GENAP KONSENTRASI GIZI
Seri World Health Statistics merupakan kompilasi
tahunan WHO yang berisi statistik kesehatan di 194
negara anggotanya

World Health Statistic 2016 sendiri berfokus pada


aspek-aspek kesehatan yang dirancang dalam
Sustainable Development Goals (SDGs)

World Health Statistic 2016 disusun menggunakan


publikasi dan database yang disusun oleh WHO
dan kelompok dalam PBB dimana WHO juga
berkontribusi sebagai anggota, seperti UN Inter-
agency Group for Mortality Estimation (IGME)
AGENDA 2030
BAB I
DORONGAN BARU UNTUK PEMANTAUAN KESEHATAN
AGENDA PEMBANGUNAN
SEPTEMBER 2015
BARU MAJELIS UMUM PBB

Transforming our world:


the 2030 agenda for sustainable development

MELIPUTI 17 SDGs DENGAN AGENDA 2030


MENGGABUNGKAN TIGA DIMENSI PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN (EKONOMI, SOSIAL, DAN LINGKUNGAN)
Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan
bagi semua pada segala usia - dan hubungan yang jelas
untuk tujuan lain yang banyak

SDG 3

MENCAKUP 13 TARGET PADA PRIORITAS KESEHATAN TERMASUK 4


TARGET YANG BELUM SELESAI PADA MDGs (MENGATASI
PENYAKIT TIDAKMENULAR, KESEHATAN MENTAL, CEDERA DAN
ISU-ISU LINGKUNGAN)
AGENDA 2030

Agenda 2030 menekankan pada sistematis tindak lanjut dan peninjauan


pelaksanaan SDG terkait di negara, regional dan global.

Pemantauan Kemajuan secara keseluruhan


terhadap SDG 3
Pemantauan yang berhubungan
dengan kesehatan terjadi dalam Target UHC
konteks penilaian kemajuan
secara keseluruhan menuju SDGs Target Kesehatan Lainnya
dan menjadi lebih lengkap
Target yang berhubungan dengan
Kesehatan dalam tujuan lainnya.
BAB II IMPLIKASI SDGs UNTUK
PEMANTAUAN KESEHATAN
CAKUPAN AGENDA UNTUK SEMUA NEGARA

SDGs tdk hanya berfokus pd negara berkembang. target dan


indikator mungkin lebih relevan untuk negara-negara
berkembang,

Topik utama pd pemantauan kesehatan tiap tahun terkait


laporan TB dan Malaria Laporan regional WHO

Indikator SDGs
Hanya ada 70 negara yg menyediakan data
reguler utk WHO sprt data kematian berdasarkan : Umur,
jenis kelamin, penyebab kematian
GAMBARAN KESEHATAN UNTUK INDIKATOR TARGET SETIAP NEGARA

Kesehatan Reproduksi, Ibu,


Kesehatan Mental
Bayi baru lahir dan balita

Kecelakaan Lalu
Penyakit menular
lintas

NCD UHC
Target
- Nutrition Penguatan Sistem SDGs
- Air Kesehatan

Kesehatan
Sanitasi
lingkungan

Kualitas Udara Kekerasan

Kunci kesehatan pendidikan dan kesehatan


Stakeholder kesehatan
Proses kemajuan dan penilaian
Badan statistik
kinerja akan memberikan
 Meningkatkan kualitas
kesempatan untuk pendekatan
pemantauan kesehatan
yang lebih holistik dalam
 Memastikan masukan yang
interpretasi hasil pada berbagai
kuat dari sektor lain dan
program dan indikator, dan
 Menyelaraskan proses
analisis yang komprehensif ke
monitoring SDGs secara
dalam tindakan yang efektif.
keseluruhan.
DATA MULTISEKTORAL SEBAGAI FAKTOR RISIKO YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU

Lingkungan
Sosial Faktor pendukung
Ekonomi

Faktor risiko kesehatan yang merupakan domain utama dari sektor


lain (misalnya, air dan sanitasi, kualitas udara dan gizi). Faktor
penentu kesehatan yang memiliki pengaruh besar yg tidak
langsung pada kesehatan, seperti pendapatan / kekayaan,
pendidikan, jenis kelamin, perdamaian dan keamanan, juga harus
dipertimbangkan.
REGIONAL AND GLOBAL MONITORING – MECHANISMS AND ESTIMATES

Sekjen PBB diamanatkan utk memberikan laporan perkembangan program


tahunan pada SDGs sebagai bahan pertimbangan HLPF ( High Level Political
Forum)

Indikator program MDGs dan indikator lainnya yang digunakan untuk


mengukur kemajuan dalam badan pemerintahan dalam sistem PBB, yang
dikembangkan dengan baik

Perkiraan ini berbeda dari satu negara berdasarkan data yg dilaporkan yang
sering tidak disesuaikan atau tidak mengacu pada tahun yang sama

data yang lebih baik dan analisis standar adalah cara terbaik untuk
meminimalkan perbedaan antara apa laporan statistik dan estimasi.
REVIEW – USING DATA FOR IMPROVED IMPLEMENTATION

Negara akan mengembangkan proses review mereka sendiri yang


harus didasarkan pada penilaian objektif yang meliputi statistik
kualitas serta pelengkap kualitatif Informasi yang menangkap
kompleksitas agenda dan mungkin menawarkan wawasan
mengapa kemajuan atau tidak sedang dibuat.

Manfaat melakukan review  memberikan peran bagi


masyarakat sipil untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja
pemerintah terhadap permasalahan kesehatan

Mekanisme regional dapat memberikan sintesis


untuk digunakan dalam review global pada WHA
BAB III PEMANTAUAN TUJUAN KESEHATAN-
INDIKATOR KESELURUHAN KEMAJUAN
HARAPAN HIDUP
Harapan Hidup adalah ukuran ringkasan angka kematian pada semua
umur, dan semua program kesehatan dan yang berhubungan dengan
kesehatan berkontribusi untuk itu.
Gambar 3.1 Pencapaian regional dan global pada rata-
rata angka harapan hidup per decade, 1970-2015
Kesenjangan harapan hidup orang-
orang Afrika dan Eropa telah
menyempit sebesar 4.9 tahun pada
tahun 2000. Kesenjangan anara
negara berpenghasilan tinggi dan
rendah akan menyempit dari sekitar
17.5 di tahun 2015 menjadi sekitar 13
sampai 14 tahun di tahun 2030.
HARAPAN HIDUP

29 Negara memiliki harapan hidup


rata-rata 80 tahun atau lebih tinggi.
Harapan hidup melebihi 82 tahun di
12 negara: Swiss, Spanyol, Italia,
Islandia, Israel, Prancis dan Swedia di
WHO Eropa Region, Jepang,
Singapura, Australia, dan Republik
Korea di WHO Western Pacific
Region; dan Kanada di WHO Wilayah
Amerika. Di ujung bawah dari kisaran
masih ada 22 negara dengan
harapan hidup di bawah 60 tahun. Di
Indonesia sendiri, usia harapan hidup
adalah pada usia 69.1 tahun.
HARAPAN HIDUP SEHAT
Gambar 3.4 Harapan hidup global dan harapan
hidup sehat pada saat lahir, dengan penyebab Gambar 3.5 Harapan hidup sehat saat lahir, jenis
dekomposisi harapan kesehatan hilang kelamin dan WHO region
HARAPAN HIDUP
Gambar 3.3 Angka Harapan Hidup (Sex), wilayah Tabel 3.1 Negara dengan harapan hidup
WHO, 2015 tertinggi dan terendah (dalam tahun), sex, 2015
PREMATURE MORTALITY DATA GAPS
Gambar 3.6 Regional dan global kematian dini dan
kematian yang seharusnya dihindari oleh pencapaian Tabel 3.2 Ketersediaan data untuk semua
target angka kematian SDG 2015 penyebab kematian
BAB IV UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
Teks utama dari deklarasi SDG didukung oleh kepala pemerintahan
pada Februari 2015 menempatkan UHC di pusat tujuan kesehatan
secara keseluruhan, dan membuat kemajuan menuju UHC
menargetkan prasyarat untuk pencapaian semua yang lain.

Target Spesifik SDG 3 “ Mencapai UHC perlindungan risiko keuangan,


akses ke kualitas kesehatan yang penting layanan perawatan, dan
akses keamanan, efektif, berkualitas, dan obat esensial terjangkau
dan vaksin untuk semua ".

Tujuan dari UHC


Semua orang dan masyarakat penerima layanan yang berkualitas
meliputi perlindungan kesehatan,promosi, pencegahan,pengobatan,
rehabilitasi, dan paliatis tanpa kesulitan keuangan.
INDEKS CAKUPAN UHC DALAM PELAYANAN KESEHATAN ESENSIAL

16 indikator pelacak tersebar di empat kategori


tersebut kemudian digunakan untuk melacak
cakupan pelayanan kesehatan
KETIDAKSETARAAN DALAM CAKUPAN –
MENUJU PENILAIAN TERPADU
Gambar 4.3. Skor Ketidaksetaraan Relatif
Reproduksi, Ibu, Bayi baru Lahir, dan Cakupan
Data terpilah standar paling luas Intervensi Kesehatan Anak
yang tersedia untuk indikator
dalam kategori pertama
(reproduksi, ibu, bayi baru lahir
dan kesehatan anak). Hal ini
terutama terjadi untuk negara-
negara berkembang. Data ini
digunakan untuk menghitung skor
ketimpangan relatif berdasarkan
rasio cakupan rata antara
populasi termiskin dengan rata-
rata nasional.

Indonesia berada pada skor 87 pada


tahun 2012
PERLINDUNGAN KEUANGAN - MENGUKUR DAMPAK DARI
PEMBAYARAN OUT-OF-POCKET

Kesehatan dibeberapa
negara sangat bergantung
pada pembayaran OOP
bahwa rumah tangga
adalah kontributor utama
untuk sistem pembiayaan
kesehatan
KESENJANGAN DATA Dapat dikatakan bahwa indeks UHC saat
ini adalah yang paling relevan untuk
negara berpenghasilan rendah dan
menengah (LMIC), sebagai indikator yang
Dalam tahun-tahun mendatang, dipilih cenderung memiliki tingkat
pengukuran di beberapa daerah cakupan dekat atau pada 100% di
perlu meningkatkan dalam rangka sebagian besar negara-negara
untuk meningkatkan kapasitas global berpenghasilan tinggi.
dan negara untuk melacak
kemajuan UHC. Sebagian besar
indikator untuk indeks cakupan Indikator Pemantauan UHC. Mencakup:
layanan penting diperkirakan secara (a)elemen struktur yang berkaitan
konsisten di seluruh sebagian besar dengan investasi di bidang kesehatan;
negara, namun masih ada elemen
kesenjangan data untuk indikator
utama seperti skrining kanker serviks (b) proses seperti reformasi sistem kesehatan (seperti
dan akses obat esensial. perubahan mekanisme pembayaran provider) yang
dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan atau
pemanfaatan layanan kesehatan; dan

(c) faktor-faktor penentu kesehatan.


BAB V KESETARARAAN/KEADILAN TANPA
MENINGGALKAN SATU DIBELAKANG
EKUITAS
Ekuitas adalah jantung dari SDGs, yang didirikan dengan konsep "tanpa
meninggalkan satu pun di belakang".

Ekuitas atau Kesenjangan kesehatan dalam negara terkait dengan


berbagai faktor, beberapa di antaranya seragam di semua negara

Contoh 1 3 5 kasta
jenis kelamin status ekonomi tempat tinggal
2 4 6 etnis agama
situasi daerah
usia pendidikan
atau negara
ras migran
JENIS KELAMIN
Perbedaan utama antara pria dan wanita mungkin pada angka
kematian dan penyebab kematian, kesakitan, cakupan intervensi, faktor
risiko dan faktor penentu

Tabel 3.3 Angka Harapan Hidup, by WHO Region, 2015


USIA
SDG 3 bertujuan untuk kesehatan Penduduk usia lanjut bukan
dan kesejahteraan untuk semua merupakan prioritas utama, namun
usia. Dengan demikian penting jumlah mereka terus meningkat.
untuk memantau perkembangan Untuk itulah perlunya peningkatan
kesehatan menggunakan usia pemantauan kesehatan untuk usia
data terpilah. lanjut.

STATUS EKONOMI Prporsi kelahiran yang dibantu


tenaga kesehatan terlatih
1 (midle-high income):
prevalensi stunting pada
anak usia <5 tahun:15% 80% lebih besar disbanding
lebih tinggi pada anak- yang tidak (low income)
anak dari ibu yang tidak
memiliki pendidikan
TEMPAT TINGGAL

Proporsi populasi dunia yang hidup di daerah perkotaan diproyeksikan


meningkat dari 54% pada tahun 2015 menjadi 60% di 2030
pertumbuhan perkotaan.
Hampir semua diproyeksikan akan terjadi di negara berkembang.

Gambar 5.2 Angka Kematian anak dibawah 5 tahun di LMIC, pada


kota/pedesaan, 2005-2013
MIGRAN & KELOMPOK MINORITAS
YANG MEMERLUKAN UPAYA KHUSUS

Di hampir setiap negara di dunia, kelompok minoritas dan masyarakat


adat adalah salah satu termiskin dan paling rentan dari kelompok,
menderita sakit yang lebih besar dan menerima perawatan kesehatan
yang berkualitas lebih buruk dibandingkan segmen lain dari populasi.

SDG 10
"Mengurangi ketidaksetaraan dalam dan di antara negara-negara" –
membuat referensi khusus untuk masyarakat adat, penggembala
dan kelompok terpinggirkan lainnya.
BAB VI SDG HEALTH AND HEALTH-
RELATED TARGETS
HEALTH TARGETS
13 TARGETS AND 26 PROPOSED INDICATORS AT 2030
SASARAN
• MENGATASI EPIDEMI AIDS, TUBERKULOSIS, MALARIA, PENYAKIT
TROPIS, HEPATITIS, PENYAKIT YANG DITULARKAN MELALUI AIR DAN
PENYAKIT MENULAR
SUBSTANSI
•  JUMLAH KEMATIAN DAN PENYAKIT DARI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DAN UDARA, AIR DAN TANAH POLUSI DAN KONTAMINASI
STRATEGI
• RENCANA AKSI GLOBAL YANG TELAH DIADOPSI DARI WHA
DENGAN PENEKANAN LINTAS SEKTOR DAN UHC
PENYEDIAAN SDG

KERANGKA KERJA UNTUK AKSI YANG LEBIH TERINTEGRASI

1 2 3

PEMANTAUAN KEMAJUAN KINERJA


TARGET DATA PROGRAM
HEALTH-RELATED TARGETS IN OTHER GOALS
MANY TARGETS LINKED TO HEALTH

MULTI SEKTOR
Tanggung Jawab Eksternal
Promosi Sektor Kesehatan
1. Transportasi,
2. Pertanian,
Target Masalah
1. Kesehatan di
3. Perumahan, Semua Kebijakan 1. Gizi,
4. Perdagangan 2. Sistematis 2. Risiko lingkungan
5. Kebijakan luar 3. Keputusan yg 3. Tata kelola
negeri implikasi kesehatn kesehatan tingkat
nasional dan
regional
TARGET SDG DAN SASARAN
1
TARGET SDG DAN SASARAN
2
SITUATION IN 2016
1
Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Mental

38 juta kematian per tahun (68%)


NCD
52% kematian prematur (< 70 thn) : >3/4 disebabkan
2012
oleh penyakit jantung, kanker, diabetes dan penyakit
pernapasan kronis. Secara global, 15% (2000 -2012.)

2012, > 800 000 diperkirakan kematian akibat


bunuh diri (86% adalah kematian prematur).
KESEHATAN
Secara global, di kalangan dewasa muda (15-29
MENTAL
thn) bunuh diri merupakan urutan ke-2 penyebab
kematian setelah cedera lalu lintas jalan (8,5%)
Tabel 6.3 Target SDG dan indikator yang diusulkan terkait dengan penya
kit menular dan kesehatan mental,berdasarkan jenis indikator

Jenis
Target SDG Indikator yang Diusulkan
Indikator
3.4 kematian NCD
Dampak 3.4 kematian karena bunuh diri
3.9 Kematian akibat polusi udara (rumah tangga dan ambient)
Kematian akibat polusi udara (rumah tangga dan ambient)
UHC: pelacakan cakupan NCD (pengobatan hipertensi; cakupan
3.8
Cakupan / pengobatan diabetes; skrining kanker serviks; penggunaan
faktor risiko tembakau)
3.a penggunaan tembakau
3.5 Penyalahgunaan zat (bahaya penggunaan alkohol)
7.1 Kebrsihan dalam rumah tangga
Faktor risiko/ 11.6 polusi udara ambien
penentu Bagian dari target pecapaian dalam hal kemiskinan, pendidikan,
Lain
kota, dll
2
Cedera dan Kekerasan

2012, diperkirakan 193 000 Pada tahun 2012, ada diperkirakan


kematian disebabkan oleh 475 000 pembunuhan, 4/5 laki-laki,
keracunan tidak disengaja tertinggi di Amerika
Tabel 6.4 Target SDG dan Indikator yang Diusulkan Terkait dengan Cedera dan
Kekerasan, Menurut Jenis Indikator

Jenis Indikator Target SDG Indikator yang Diusulkan


3.6 Kematian akibat kecelakaan lalu lintas
3.9 Kematian akibat keracunan tidak disengaja
Dampak 1,5, 11,5, 13,1 Kematian akibat bencana
16.1 Pembunuhan
16.1 Kematian terkait konflik
Perempuan & anak perempuan mengalami kekerasan
5.2
fisik, seksual atau fisiologis
Cakupan /
Faktor risiko/ 16.1 Penduduk mengalami kekerasan fisik, seksual/fisiologis
Penentu
Bagian dari target pencapaian dalam hal perdamaian
Lain
dan kemasyarakatan, kota, kemiskinan, pendidikan, dll
2
Sistem Kesehatan

Penguatan
Pelayanan
SDGs Sistem UHC
Berkualitas
Kesehatan
Tabel 6.5 Target SDG dan Indikator yang Diusulkan Terkait dengan Sistem
Kesehatan, Menurut Jenis Indikator

Jenis Indikator Target SDG Indikator yang Diusulkan


UHC Indeks:indikator pada akses layanan (akses rumah sakit)
Cakupan / 3.8 kepadatan tenaga kerja kesehatan dengan kader tertentu, akses
Perlindungan terhadap obat-obatan dan vaksin, kapasitas IHR)
Keuangan UHC: perlindungan finansial (bencana dan pemiskinan keluar dari saku
3.8
pengeluaran kesehatan)
3.b Akses terhadap obat-obatan dan vaksin
Penelitian dan pengembangan tentang isu-isu kesehatan terutama
3.b yang mempengaruhi negara-negara berkembang, termasuk
Official Development Assistance (ODA)
Sistem 3.c Kesehatan kepadatan tenaga kerja dan distribusi
3.d Kapasitas IHR dan kesiapsiagaan kesehatan darurat
17.18 pemilahan data
Cakupan kelahiran dan pencatatan kematian ; penyempurnaan
17.19
sensus penduduk regular.
KESENJANGAN DATA

4 5
1 2 3

Meningkatkan Memperkuat Negara telah Efektifitas Promosikan


tingkat dan kapasitas negara berfungsi penggunaan negara dan
efisiensi u/ mengumpulkan, dengan baik u/ data untuk tata kelola
investasi menyusun, menghasilkan meningkatkan global dengan
sesuai berbagi, data kesehatan fasilitas warga dan
dengan memisahkan, penduduk kesehatan partisipasi
standar menganalisa, sejalan dengan dan informasi masyarakat
internasional menyebarkan, & standar masyarakat untuk
& komitmen. menggunakan internasional akuntabilitas
data di semua
tingkat sistem
kesehatan
BOX 6.1 5 TITIK TINDAKAN PENGUATAN SISTEM
INFORMASI KESEHATAN NEGARA DENGAN TARGET

Meningkatkan tingkat dan efisiensi investasi untuk


memperkuat sistem informasi kesehatan negara
sesuai dengan standar internasional dan
komitmen
2020

Pemerintah&mitra investasi pembangunan


sepenuhnya selaras dengan satu negara
platform untuk informasi dan akuntabilitas
2030

Negara-negara yang berinvestasi secara


memadai dalam informasi kesehatan dan
sistem Statistik
Memperkuat kapasitas negara untuk mengumpulkan,
menyusun, berbagi, menganalisis, menyebarluaskan,
& menggunakan data di semua tingkatan sistem
kesehatan
2020
Setiap negara memiliki transparansi tinjauan
kemajuan kesehatan dan sistem kinerja,
berdasarkan data berkualitas tinggi dan analisis oleh
lembaga negara
2020
Negara memiliki arus informasi kesehatan yang
mencakup umpan balik reguler & lokal penggunaan
data lokal untuk meningkatkan pelayanan &
program
2025
Negara memiliki kualitas tinggi, komprehensif,
dipisahkan data untuk meninjau kemajuan terhadap
rencana nasional dan laporan kemajuan terhadap
SDGs Kesehatan
Memastikan bahwa negara memiliki sumber-sumber
yang berfungsi dengan baik untuk menghasilkan data
kesehatan penduduk sesuai dengan standar
internasional
2025
Negara-negara yang memiliki tempat biasa,
komprehensif program survei kesehatan disesuaikan
dengan kebutuhan negara, dan telah menyelesaikan
putaran 2020 sensus, sesuai dengan standar
internasional
2030

Semua kelahiran terdaftar oleh catatan sipil secepat


mungkin; 80% dari kematian yang dilaporkan,
terdaftar, secara medis bersertifikat, dan dipisahkan
oleh usia dan jenis kelamin
Memaksimalkan Penggunaan Yang Efektif Dari
Revolusi Data
2020

Negara sesuai dengan fungsi inti Nasional IHR untuk


pengintaian dan tanggapan dan telah efektif, real-
time sistem di tempat
2030
Negara-negara memiliki di tempat sistem elektronik
untuk real-time pelaporan statistik kesehatan dari
sekurang-kurangnya 80% fasilitas dan masyarakat,
termasuk data jaminan kualitas

negara memiliki biasa kematian ibu dan perinatal


pengawasan dan mekanisme response di nasional,
subnasional, dan tingkat Fasilitas
mempromosikan negara & pemerintahan global
dengan warga dan PSM untuk akuntabilitas melalui
inklusif, transparan ulasan kemajuan dan kinerja
kesehatan SDGs:
2016
koordinasi global dan mekanisme akuntabilitas yang
menghasilkan laporan rutin dan ulasan kemajuan
pengukuran roadmap dan tindakan rencana
kesehatan
2017
negara telah membentuk mekanisme untuk membuat
data kesehatan tersedia bagi pengguna melalui
penyebaran elektronik dan akses mudah ke pusat
data repositori
2020

organisasi masyarakat sipil di negara-negara secara


aktif dan bermakna berpartisipasi dalam negara
ulasan kemajuan dan kinerja pada semua tingkatan
ANNEX A SUMMARIES OF THE SDG HEALTH &
HEALTH-RELATED TARGETS

1
SITUASI Kematian Ibu
9800
28000
1800
WHO wilayah Afrika AFR
menanggung beban tertinggi AMR
dengan hampir 2/3 kematian SEAR
61000
maternal di dunia terjadi di EUR
wilayahnya 195000 EMR
WPR
7900
2
MENCAPAI TARGET 2030
Era MDG MMR global menurun 44 %  sama dengan penurunan rata-
rata tahunan 2,3% antara 1990-2015

Negara dengan MMR kurang


dari 432 kematian per 100 000
kelahiran hidup pada tahun
2015 perlu untuk mencapai
tingkat pengurangan yang
berkelanjutan 7,5%.
1
SITUASI

Sasaran SDG 3.1: Pada tahun


2030, mengurangi angka
kematian ibu di dunia kurang
dari 70 per 100.000 kelahiran
hidup
SDG 3.1.2: Proporsi kelahiran
yang dibantu oleh tenaga
kesehatan terampil
2
MENCAPAI TARGET 2030

Penyediaan perawatan yang


efektif untuk semua wanita dan
bayi pada saat lahir di fasilitas
bisa mencegah sekitar 113 000
kematian ibu, 531 000 lahir mati
dan 1,3 juta kematian neonatal
per tahun pada tahun 2020
1
SITUASI Gambar A.1.1 Estimasi global untuk kematian ibu 2003-2009
• Diperkirakan 5,9 juta anak di bawah usia 5 tahun meninggal pada
Kematiantahun 2015,
pada dengan
tahun 2015 global
yang di bawah lima angka kematian dari 42,5
1 per 1.000 kelahiran.
prematuritas, lahir-terkait
komplikasi (asfiksia lahir) dan
• 45% adalah bayi baru lahir, dengan angka kematian neonatal dari
neonatal
19 sepsis,
per 1.000yang menonjol
hidup kelahiran.
2
penyebab kematian anak dalam
periode pasca-neonatal
• Tingkat kematian anak yangtertinggi di sub-Sahara Afrika, di mana 1
pneumonia,diare, luka dan sebelum ulang tahun kelima mereka, diikuti
anak dari 12 meninggal
3 malaria.
oleh Asia Selatan di mana 1 dari 19 meninggal sebelum usia lima
tahun.
2
MENCAPAI TARGET 2030
Saat ini, 79 dan 83 negara melakukan tindakan tidak memenuhi target
2030 SDG untuk masing-masing kematian balita dan neonatal, dan 24
dan sembilan masing-masing memiliki tarif yang tiga kali lebih tinggi.

Gambar A.3.2. Cakupan Intervensi Kesehatan Anak


yang Terpilih di LMIC
Hanya 59% dari bayi yg lebih muda
dari 12 bln setelah kelahiran mereka
terdaftar, dgn sekitar 33% terdaftar di
Asia Selatan & sub-Sahara Afrika.
Estimasi nasional angka kematian
anak yang berasal dari data yang
dikumpulkan melalui CRVS (Civil
registration vital statistics) / survei
rumah tangga. Banyak kematian
neonatal terjadi pada hari pertama
kehidupan & perbedaan dalam
definisi kelahiran hidup dapat
mempersulit antara negara banding
Strategi Global untuk kesehatan Perempuan, Anak dan remaja, 2016-
2030 menekankan pentingnya memastikan kesehatan dan
kesejahteraan untuk semua segala usia:

Menurunkan angka kematian bayi baru lahir akan


1 memerlukan lebih baik pencegahan & pengelolaan kelahiran
prematur, perawatan inap suportif bayi baru lahir sakit

2 pengelolaan infeksi berat


dan promosi perawatan
Strategi
Global 1.Untuk periode pasca-neonatal, upaya yang lebih
besar dibutuhkan untuk meningkatkan cakupan
3 vaksin baru, dan untuk meningkatkan cakupan
pengobatan untuk pneumonia dan diare.

1.Pencegahan dan pengobatan penyakit tidak menular


4 (NCD) dan cedera juga membutuhkan perhatian, dengan
lebih dari satu di empat kematian pada anak usia 1-59
bulan sekarang disebabkan oleh kondisi non-infeksi.
3
KESETARAAN
Gambar A.3.3. Tingkat kematian balita di LMIC,
dengan kekayaan kuintil, 2005-2013

Berdasarkan hasil DHS di 54


Poorest
Richest negara. Setiap lingkaran
mewakili nilai negara; angka
dan garis horizontal
menunjukkan median. Nilai (titik
tengah) untuk setiap sub-
90 kelompok; band abu-abu
terang menunjukkan kisaran
interkuartil (tengah 50%) untuk
setiap sub-kelompok.
46
1
SITUASI
Gambar
Gambar A.4.3.
A.4.1. Infeksi
Global newHIV baru
HIV di dunia
infections bypada
age and
populasi kunci
sex, 2014
Pada tahun 2014 tingkat kejadian
Empat
adalahpuluh persen
17 per dari mereka
1000 antara orang- yang
hidup
orang yangdengan HIV menerima
menyuntikkan narkoba,ART,8
dengan
per 10001,2 juta kematian
antara akibat
laki-laki yang
penyebab terkait
berhubungan HIV pada
seks dengan 2014.
laki-laki
Sedikit
dan lebih
5 per dariantara
1000 setengah dari seks
pekerja 37 juta
orang yang hidup
perempuan dengan
(Gambar. HIV sadar
A.4.3).
bahwa mereka adalah HIV positif.
2
MENCAPAI TARGET 2030 Gambar A.4.2 Proses yang dibutuhkan untuk
90% dari orang dengan HIV mencapai target 2020 dan 2030
menyadari infeksi mereka, 90% dari
orang menyadari mereka telah HIV
memulai melakukan pengobatan

90% dari mereka yang menerima


antiretroviral pengobatan memiliki
tingkat tidak terdeteksi HIV di darah
mereka pada 2.020

3 target Milestone juga termasuk


pengurangan 75% pada infeksi HIV
baru antara 2010 dan 2020

mengurangi tahunan kematian


terkait HIV menjadi kurang dari 500
000 2020 (Fig.A.4.2).
3
KESETARAAN
Gambar A.4.3. Infeksi HIV baru di dunia pada
populasi kunci
Banyak penduduk yang sangat
terpengaruh telah meninggalkan
belakang dengan respon HIV,
termasuk gadis remaja, pekerja
seks, laki-laki yang berhubungan
seks dengan laki-laki, orang yang
menyuntikkan narkoba,
transgenderorang dan tahanan.
Pria yang berhubungan seks
dengan pria 19 kali lebih mungkin
HIV positif dibandingkan dengan
populasi umum
1
SITUASI Namun,
Lima negara Afrika
menyumbang memikul
Tuberkulosis (TB) adalah diobati 54% dari semua beban paling
dan disembuhkan penyakit, kasus baru - berat,
India, Indonesia, dengan 281
namun tetap menjadi kasus per
China, Nigeria
kesehatan global utama dan Pakistan
Pada tahun 2014, 100 000
masalah. Pada tahun 2014, ada penduduk -
jumlah terbesar kasus
9,6 juta baru kasus TB (133 per TB baru terjadi di lebih dari dua
100 000 penduduk) dan 1,5 juta wilayah WHO Asia kali rata-rata
Tenggara dan WHO global dari
kematian TB, termasuk 0,4 juta 133.
Kawasan Pasifik
kematian HIV-positif. Barat, akuntansi
untuk 58% dari kasus
baru secara global.
Gambar A. 5.1 Jalur insiden TB dan angka kematian TB
2 yang dibutuhkan untuk mencapaii target WHO End TB
MENCAPAI TARGET 2030 Strategy

Terpadu,
perawatan TB
Risiko penyakit TB berpusat pada
2030berkembang
target yang di ditetapkan
antara pasien dan
dalam
sekitarTB2-3WHO
miliarEnd Strategy
orang yang pencegahan
2,3 mencakup pengurangan
sudah terinfeksi
80% dalam Tingkat
Mycobacterium kejadian
tuberculosis Kebijakan Bold dan
TB dan penurunan
kemudian 90%
bias substansial sistem yang mendukung
dalam Jumlah
berkurang. kematian
Untuk mencapaiTB,
dibandingkan
kedua target 2030 dengandan
tingkat
tonggak di 2015. End
sebelumnya, Mengintensifk
an penelitian
Strategi TB WHO yang terdiri dan inovasi
dari tiga pilar:
1
SITUASI

Parasit Plasmodium falciparum


malaria bertanggung jawab untuk
sebagian besar kematian akibat
malaria. Namun, P. vivax
menyebabkan hampir 14 juta kasus
pada tahun 2015, terhitung sekitar
setengah dari jumlah total kasus
malaria di luar Afrika, dan juga
dapat menyebabkan penyakit
yang parah dan kematian.
2
MENCAPAI TARGET 2030
• Mempercepat upaya menuju
• Mengurangi insiden dan penghapusan dan pencapaian
mortalitas malaria hingga status bebas malaria
90%
• Mengubah surveilans malaria
• Penghapusan malaria lebih menjadi intervensi inti seperti tidur
dari 35 negara di bawah kelambu insektisida (ITN),
• Mendirikan pencegahan ruang penyemprotan insektisida,
malaria gratis di semua intermiten pencegahan
negara yang diidentifikasi pengobatan pada kehamilan, dan
sebagai malaria meningkatkan upaya pencarian
• Memastikan akses universal perawatan, tes diagnostik dan
untuk pencegahan malaria, pengobatan dengan terapi
diagnosis dan pengobatan kombinasi berbasis artemisinin.
Hambatan utama untuk mencapai target 2030 meliputi
perkiraan kesenjangan pendanaan dari US $ 2,4 milyar (53%)
pada tahun 2013, yang mengakibatkan kesenjangan dalam
cakupan intervensi (gbr. A.6.2), resistensi nyamuk malaria
dengan insektisida yang digunakan dalam ITN dan untuk residu
penyemprotan dalam ruangan, dan resistensi dari P. falciparum
untuk artemisinin dan perawatan lainnya.
3
4
KESETARAAN KESENJANGAN DATA

Penyediaan layanan untuk 13 dari 44 negara di Wilayah Afrika


kelompok ini mungkin lebih sulit WHO memiliki data yang cukup untuk
dan lebih mahal karena memantau tanpa perlu untuk
tantangan infrastruktur, masalah pemodelan matematika. Di daerah
keamanan, hambatan bahasa, WHO lainnya, 53 dari 61 negara yang
kepercayaan tradisional dan berisiko malaria memiliki cukup data
pertimbangan politik. untuk memantau tren dilaporkan.
1
SITUASI
Mayoritas (85%) dari kematian
hepatitis virus terjadi di Asia, Afrika
Timur, Afrika Utara dan Afrika Barat.
Meskipun beban penyakit yang
tinggi dan tersedia intervensi
pencegahan dan pengobatan,
hepatitis belum mendapat perhatian
yang sama seperti penyakit lainnya
dengan beban yang sebanding
penyakit, seperti HIV, TB atau
malaria.
2
MENCAPAI TARGET 2030

• Intervensi pencegahan tetap prioritas • Menekan replikasi virus untuk


dengan vaksinasi sebagian besar pasien dengan
• Meningkatkan cakupan vaksinasi virus infeksi HBV kronis
hepatitis B (HBV) dalam beberapa tahun • Pengurangan harga obat dan
terakhir
pendekatan kesehatan
• Preventif intervensi memperluas darah dan masyarakat untuk pengobatan
keselamatan injeksi dalam dan di luar
dan perawatan.
fasilitas pelayanan kesehatan
• Mengambil program pengurangan
dampak buruk (harm reduction) untuk
skala orang-orang yang menggunakan
narkoba
3 4
KESETARAAN KESENJANGAN DATA
Pada tahun 2016 WHO
menerbitkan Pertimbangan
Teknis Definisi Kasus untuk
Strategi pro-poor tersedia meningkatkan viral hepatitis
vaksin HBV gratis di Surveillance, bersama dengan
daerah barat dan di kerangka kerja baru untuk
daerah-daerah miskin monitoring dan evaluasi
yang terkena dampak program virus hepatitis.
dari daerah Central yang Jumlah infeksi hepatitis B baru
mengarah ke per 100.000 penduduk pada
pengurangan ditandai tahun tertentu, dan akan
kesenjangan cakupan didasarkan pada survei
nasional biomarker seperti yang
dijelaskan dalam panduan
WHO untuk mengevaluasi
dampak universal dari vaksinasi
hepatitis B
1
SITUASI
Gambar A.8.1 jumlah yang dilaporkan dari mereka yang memerlukan
intervensi terhadap NTDs, oleh kelompok pendapatan negara, 2014

Pada tahun 2014, setidaknya 1,7 miliar orang yang membutuhkan pengobatan individual
atau massal dan perawatan untuk NTDs di 185 bangsa. Dari jumlah tersebut, 1,1 miliar orang
yang di negara-negara berpenghasilan menengah bawah. 520 juta orang yang
memerlukan pengobatan di negara-negara berpenghasilan rendah mewakili 60% dari
populasi mereka
2 3
MENCAPAI TARGET 2030 KESETARAAN
• Resolusi penghapusan atau Pemantauan NTDs dan cakupan
pemberantasan di World Health intervensi lebih baik menargetkan
Assembly (WHA) populasi termiskin dan paling
• Mengakhiri epidemi menyiratkan terpinggirkan setidaknya menuju
penurunan jumlah orang yang UHC dan akses universal terhadap
memerlukan pengobatan dan air bersih dan sanitasi.
perawatan menuju nol
4
• Mengendalikan STH KESENJANGAN DATA
membutuhkan akses universal
Perkiraan konservatif jumlah orang
terhadap air dan sanitasi
yang memerlukan pengobatan dan
perawatan untuk NTDs, dengan
asumsi sempurna co-endemisitas
beberapa NTDs pada tingkat yang
tersedia satuan dan kelompok usia
terkecil
1
Tabel A.9.1 Probabilit of dying from any of the
SITUASI four main NCDs between ages 30 & 70 (%), 2012

NCD yang
bertanggung
jawab untuk sekitar
38 juta kematian
per tahun,
terhitung 68% dari
semua kematian di
seluruh dunia
2
MENCAPAI TARGET 2030
• Menekankan pencegahan risiko
utama NCD faktor dan akses
pengobatan untuk semua.
• Rencana Aksi Global termasuk
target yang berfokus pada
faktor-faktor risiko seperti sebagai
penggunaan tembakau,
konsumsi alkohol, fisik tidak aktif,
asupan garam yang tinggi,
obesitas, diabetes dan hipertensi

• Target pada akses untuk obat-


obatan NCD
• Terapi obat dan konseling bagi
mereka dengan NCD yang ada.
3 4
HAMBATAN KESENJANGAN DATA
• Kurangnya perencanaan • Estimasi nasional kematian NCD
(sekitar seperempat dari terutama berasal dari data yang
semua negara tidak memiliki dikumpulkan dalam sistem CRVS.
kebijakan atau operasional Hanya sekitar sepertiga dari
rencana dan / atau strategi kematian di seluruh dunia yang
untuk mengatasi NCD pada disimpan di sistem pencatatan
tahun 2015); sipil dengan sebab-kematian
• Pemasaran produk yang informasi berdasarkan sertifikasi
berbahaya seperti tembakau; medis.
• Urbanisasi yang tidak • Data yang CRVS dapat
terencana; dipisahkan secara geografis
untuk mengidentifikasi disparitas
• Peningkatan ukuran populasi
angka kematian NCD.
penuaan.
1
SITUASI

Gangguan mental terjadi di semua daerah dan


budaya di dunia. Yang paling umum dari gangguan
ini adalah depresi dan kecemasan

Secara global, di kalangan orang dewasa muda berusia


15-29 tahun, menyumbang bunuh diri untuk 8,5% dari
semua kematian dan peringkat sebagai penyebab
utama kedua kematian, setelah kecelakaan lalu lintas
jalan. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, tiga kali
lebih banyak laki-laki mati karena bunuh diri dari
perempuan, sedangkan secara global angka yang
sesuai 1.8 kali lebih banyak
2
MENCAPAI TARGET 2030

Pencegahan bunuh diri multisektoral


dengan strategi komprehensif diperlukan.
Depresi sedang dan berat keduanya Ini harus mencakup identifikasi awal dan
termasuk dalam Rencana Mental Action manajemen efektif perilaku bunuh diri,
Kesehatan target 2013-2020 untuk serta tindak lanjut dan dukungan berbasis
meningkatkan cakupan layanan bagi komunitas bagi mereka yang mencoba
orang-orang dengan gangguan jiwa bunuh diri, mengurangi penggunaan
berat sebesar 20% oleh 2.020 berbahaya dari alkohol dan membatasi
akses ke cara yang paling umum bunuh
diri (termasuk pestisida, senjata api dan
obat tertentu).
3 4
KESETARAAN KESENJANGAN DATA

Data yang tersedia tidak cukup untuk


Stigma depresi dan bunuh diri, yang
memberikan estimasi diandalkan tren
menghambat mencari bantuan dan
global dan regional. sistem informasi
layanan penyediaan, diperburuk untuk
kesehatan negara tidak secara rutin
marginal dan diskriminasi terhadap
mengumpulkan data pada inti set mental
kelompok. Selain itu, banyak Fasilitas di
indikator kesehatan di lebih dari dua
LMIC tidak memiliki kapasitas untuk
pertiga dari negara, dan tidak dapat
memberikan perawatan dasar untuk
memberikan informasi yang dapat
depresi, kesehatan pekerja tidak terlatih
dipercaya tentang luasnya cakupan
dalam masalah kesehatan mental dan
layanan, bahkan untuk cacat mental
obat-obatan tidak tersedia
berat.
1
SITUASI Tahun 2013, 5% dari populasi global
berusia 15-64 tahun menggunakan
Tahun 2010, 38% populasi obat-obatan terlarang.
mengkonsumsi alkohol, 16% Gambar A.21.1 Distribution of alcohol-attributable deaths, by
disease or injury cause, 2012
kecanduan alkohol

Tahun 2012, 5,9% dari semua


kematian terjadi akibat konsumsi
alkohol dengan proporsi yang
signifikan penyebab kematian
berasal dari NCD dan cedera.
2
MENCAPAI TARGET 2030 Gambar A.21.1 Total alcohol per capita (> 15 years of age)
consumption, in litres of pure alcohol, projected estimates, 2015

Tanggapan kesehatan masyarakat


terhadap masalah narkoba di dunia
mencakup langkah-langkah kesehatan
masyarakat untuk mencegah penggunaan
narkoba dan mengurangi kerentanan dan
risiko, pengobatan dan perawatan bagi
orang-orang dengan gangguan
penggunaan obat, pencegahan dan
pengelolaan bahaya terkait dengan
penggunaan narkoba, memastikan akses
untuk obat-obatan dikontrol, dan
monitoring dan prosedur evaluasi yang
tepat.
1
SITUASI
Gambar A.21.1 Trends in road traffic deaths and vehicle
numbers in high-income countries and in LMIC, 2000–2013
Menurut perkiraan terbaru dari
WHO, sekitar 1,25 juta orang
meninggal akibat kecelakaan
lalu lintas pada tahun 2013, dan
20-50 juta orang lainnya
mengalami cedera ringan akibat
kecelakaan lalu lintas atau
tabrakan.
Gambar A.21.1 Trends in road traffic death rates, by WHO region
and globally, 2000–2013
2
MENCAPAI TARGET 2030
3
KESETARAAN
Bertujuan untuk mengurangi
separuh jumlah kematian lalu lintas
Kecelakaan lalu lintas, cedera dan
di dunia dengan membuat dan
kematian terjadi terutama di
menegakkan undang-undang yang
negara-negara miskin pada
komprehensif tentang faktor risiko
pengguna pejalan kaki,
utama, meningkatkan infrastruktur
pengendara sepeda dan
jalan (terutama yang berhubungan
pengendara sepeda motor. Serta
dengan keselamatan pengguna
anak-anak, orang tua dan orang
jalan), meningkatkan standar
cacat berada pada risiko tinggi.
kendaraan dan meningkatkan
kesehatan pasca kecelakaan.
Gambar A.21.1 Road traffic mortality rate
(per 100 000 population), 2013
1
SITUASI Gambar A.21.1 Need for family planning satisfied with modern
methods among married or in-union women of
reproductive age, by WHO region and globally, 2015
Secara global pada tahun
2015, 76% dari wanita usia
reproduksi yang menikah
membutuhkan perencanaan
keluarga.

Memastikan akses pelayanan


informasi kesehatan seksual
dan reproduksi oleh semua
orang yang membutuhkan,
termasuk remaja.
Gambar A.21.1 Proportion of married or in-union women of reproductive age who
have their need for family planning satisfied with modern methods, 2005-2015
1
SITUASI Secara global pada tahun
Gambar A.21.1 Mortality rate attributed to household
2012, polusi udara yang
and ambient air pollution, by WHO region, 2012 berasal dari cerobong asap
rumah menyebabkan 4,3 juta
kematian.

Pada tahun yang sama,


polusi udara yang berasal
dari lalu lintas, sumber industri
dan limbah pembakaran,
juga menyebabkan 3,0 juta
kematian.
Gambar A.21.1 Distribution of deaths attributable to
household and ambient air pollution by disease type, 2012

Polusi udara merupakan


faktor risiko utama NCD pada
orang dewasa yang
menyebabkan penyakit
jantung, stroke, penyakit paru
obstruktif kronik, kanker paru-
paru, serta meningkatkan
risiko infeksi saluran
pernapasan akut.
2
MENCAPAI TARGET 2030
Gambar A.21.1 Mortality rate attributed to household and
ambient air pollution (per 100 000 population), 2012

Pelaksanaan skala besar


kebijakan dan langkah-langkah
yang membahas sumber utama
polusi udara, seperti
meningkatkan akses pembersih
cerobong asap rumah,
menerapkan sistem transportasi
kota yang bersih dan efisien dan
mengatur emisi industri dan
lainnya, dan untuk pemantauan
hasil dalam hal kualitas udara
dan kesehatan.
1
SITUASI
Di seluruh dunia pada tahun 2012,
Gambar A.21.1 Major causes of WASH- diperkirakan 871 000 kematian
service-related mortality, 2012
disebabkan oleh kontaminasi air
minum, badan air dan tanah, fasilitas
cuci tangan yang tidak memadai, dan
praktik yang tidak sesuai.

Pelayanan air, sanitasi dan kebersihan


yang tidak aman menyebabkan
kematian akibat penyakit diare. Tidak
hanya diare, tetapi juga karena
kekurangan energi protein dan infeksi
usus nematoda.
Gambar A.21.1 Number of deaths attributed to
unsafe WASH services, by WHO region, 2012

Hampir setengah (45%)


dari kematian pada tahun
2012 terjadi di wilayah
Afrika.
2
MENCAPAI TARGET 2030

Meningkatkan Sanitasi yang Praktek Peningkatan


cakupan pasokan memadai di kebersihan yang akses
air minum yang rumah tangga memadai seperti perlayanan
aman untuk dan fasilitas mencuci tangan kesehatan dan
mencegah lainnya (sekolah setelah buang air manajemen
konsumsi air yang dan fasilitas besar, atau kasus diare
terkontaminasi dan kesehatan) dan sebelum yang tepat .
meningkatkan pengelolaan mengkonsumsi dan
kebersihan diri; limbah feses; mempersiapkan
makanan;
3
KESETARAAN Gambar A.21.1 Mortality rate attributed to exposure to
unsafe WASH service (per 100 000 population), 2012
1
SITUASI 2
Gambar A.16.1. Angka Kematian akibat Keracunan Mencapai Target 2030
yang tidak disengaja di wilayah WHO, 2000 dan 2012
Ditahun 2012, diseluruh dunia
diperkirakan terdapat 193.000
kematian akibat keracunan yang
tidak disengaja. Yang sumbernya
berasal dari pestisida,bahan kimia
rumah tangga, karbonmonoksida,
dan obat-obatan. Secara global,
angka kematian akibat keracunan
yang tidak diketahui menurun
sebanyak 34% antara tahun 2000 dan
2012.
3 4
Kesetaraan Kesenjangan Data
Gambar A.16.2. Angka Kematian Global Akibat
Keracunan menurut jenis kelamin, 2012
Estimasi nasional kematian karena
keracunan tidak disengaja terutama
berasal dari data yang dikumpulkan
dalam sistem CRVS. Di negara-negara
dengan sistem CRVS berkualitas tinggi,
pendaftaran akurat dari kematian
akibat keracunan tidak disengaja, dan
khususnya membedakan ini dari
keracunan disengaja, tetap menjadi
tantangan. Namun, hanya sekitar
sepertiga dari kematian di seluruh
dunia tercatat dalam sistem
Angka kematian akibat keracunan yang tidak pencatatan sipil berdasarkan sertifikasi
disengaja lebih tinggi pada laki-laki medis
dibandingkan perempuan
1
SITUASI
Gambar A.17.1. Jumlah perokok,
berdasarkan usia dan wilayah WHO, 2015 • Pada tahun 2015, lebih dari 1,1
Milyar orang penduduk merokok.
• Ditemukan lebih banyak laki-laki
dibandingkan perempuan yang
merokok.
• Perilaku merokok meningkat di
wilayah WHO Eastern
Mediterranian.
• Diwilayah lain seperti Eropa dan
Pasific Barat perilaku merokok
masih cukup tinggi dan
dibutuhkan upaya yang lebih
intensif untuk menguranginya.
2
Mencapai Target 2030

Mengontrol penjualan produk tembakau


Meningkatkan pajak tembakau illegal

Mengidentifikasi tanaman alternatif


Larangan merokok di tempat publik
pengganti tembakau

Menggunakan peringatan merokok melalui Mencegah penjualan untuk dan oleh


gambar masyarakat

Mengumpulkan dan membagikan data


Pelarangan iklan rokok penggunaan tembakau dan upaya
pencegahan.
3 4
Kesetaraan Kesenjangan Data

Analisis hubungan prevalensi Database WHO mengenai tembakau


merokok dan status sosial mengandung data terakhir (sejak
ekonomi di negara-negara 2010) dari survei nasional yang
menggunakan survei multi- representatif untuk 146 negara
negara telah menemukan anggota. Di 20 negara, tidak ada
bahwa merokok saat ini sering data yang tersedia sejak 2005.
lebih menonjol pada golongan Laporan kemajuan global terhadap
masyarakat dengan strata pelaksanaan FCTC WHO didasarkan
sosial lebih rendah. Terlepas pada informasi yang diperoleh dari
dari tingkat pendapatan masing-masing Pihak pada Konvensi,
negara, jenis kelamin, yang wajib melaporkan
kelompok umur atau stratifier pelaksanaannya setiap dua tahun.
lainnya.
1
SITUASI Data terbaru menunjukkan ketersedian obat-
obatan dan vaksin esensial hanya tersedia 60% dan
Gambar A.18.1. Proporsi negara dengan daftar 56% di sektor publik pada negara-negara
obat-obatan esensial yang tersedia, 2011 berpenghasilan rendah dan sedang.
Ketersedian obat-obatan juga merupak isu yang
penting. Banyak negara yang tidak mempunyai
kapasitas untuk mengatur produk-produk tersebut.
Akibatnya mekanisme pembelian dan
pengembalian nasional untuk alat-alat medis
biasanya menjadi lemah dan berbahaya. Hanya
43% negara memiliki daftar alat-alat medis yang
resmi untuk pembelian dan pengembalian.
Sementara 41% tidak memiliki standar nasional atau
daftar rekomendasi alat-alat medis untuk jenis-jenis
berbeda dari fasilitas pelayanan keseahtan atau
prosedur yang spesific.
1
SITUASI
Sebuah analisis ditahun 2015
memperkirakan bahwa tenaga
keseahatan global mencapai
angka 43 juta pekerja meliputi 20,7
juta perawat atau bidan, 9,8 juta
dokter dan sekitar 13 juta tenaga
kerja kesehatan lainnya. Terkait
dengan kepadatan penduduk
wilayah Afrika dan Asia Tenggara
yang mengalami beban terbesar
penyakit yang memiliki jumlah
tenaga kesehatan yang lebih
sedikit dibandingkan negara maju
lainnya seperti Eropa dan Amerika.
1
SITUASI
Gambar A.20.1 Angka Kumulative
Bencana, berdasarkan jenisnya, 2005-2015
1
SITUASI Target nutrisi secara global pada stunting bertujuan untuk
Gambar A.21.1 Anak usia dibawah 5 tahun
mencapai penurunan sebesar 40% antara tahun 2012 dan
yang terkena stunting (dalam juta), oleh 2025 pada anak-anak yang terkena dampak.
wilayah WHO, 2015

Gambar A.21.2. Prevalensi anak stunting dan jumlah yang terkena


dampak, oleh wilayah WHO, 2000 dan 2015
2
MENCAPAI TARGET 2030
Kunci strategi dan aksi untuk WHA-endorsed Comprehensive
mencapai target global nutrisi telah Implementation Plan on Maternal,
diidentifikasi pada: Infant, and Young Child Nutrition,
the Global Nutrition Targets Policy
Stunting pada anak, dampak Briefs and the Second International
kronis pada gizi buruk dan kondisi Conference on Nutrition (ICN2)
lingkungan yang buruk, dapat Framework for Action.
dicegah melalui pendekatan 1
under a life-course melalui pemberian makan bayi dan anak
intervensi yang dapat 2
meningkatkan status gizi pada dapat meningkatkan akses pada
masa remaja dan wanita usia air bersih dan sanitasi yang adekuat
produktif, yang dapat menjamin 3
imunisasi dan perawatan pada
secara tepat: penyakit infeksi.
3
4
KESETARAAN KESENJANGAN DATA
Gambar A.21.3 Prevalensi anak stunting usia
Anak-anak adalah
dibawah 5 tahun di LMIC,faktor resiko
oleh tingat paling
pendidikan
besar mengalami
ibu hamil,stunting
2005-2013 jika mereka Panjang badan atau tinggi anak
lahir pada daerah pedesaan, rumah rata-rata diukur pada survei rumah
tangga miskin atau ibu yang menolak tangga LMIC, dengan frekuensi
pendidikan dasar. setiap 3-5 tahun.
39 Bagian dari survelain gizi

Untuk menafsirkan dan


Pada 61 Negara
membandingkan
Meskipun – sebagian
angka
demikian, besar
stunting,
terdapat
negara
data
beberapa dengan
harus pendapatan
dianalisis
negara berdasarkan
dimana yang
survei
tinggi
atauWHO
datamemiliki
Child beban
Growth
surveilan yang rendah
Standards,
dilaporkan tidak
terhadap
dimana telah
pada stunting
format–standar.
diadopsi tidak ada data
oleh lebih dari
tersedia sejak 2005.
130 negara.
Gambar A.21.1 Prevalensi stunting dibawah 5 tahun berdasarkan
umur, 2005-2015
1
SITUASI
Gambar A.22.1 Prevalensi berat badan lebih dan kekerdilan
pada anak-anak usia dibawah 5 tahun, wilayah WHO, 2015 Ini biasanya disebabkan oleh
penurunan berat badan yang tiba-tiba
karena penyakit yang akut atau asupan
makanan yang tidak adekuat.
Wasting meningkatkan resiko kematian
anak.

Kekerdilan mempengaruhi 50 juta anak-


anak dibawah 5 tahun (7% dari semua
anak-anak) secara global pada tahun
2015.
2
MENCAPAI TARGET 2030
Target global pada tahun 2025 untuk
kekerdilan dan berat badan lebih adalah:
Efektifitas peringatan sistem dini
termasuk surveilan penyakit dpt
membantu mencegah
kelaparan meluas & morbiditas
1
Untuk mengurangi & dgn memicu peringatan terkait
mempertahankan dgn intervensi yg segera.
kekerdilan anak <5%
Anak dengan berat badan
lebih dapat dicegah melalui
Strategi tindakan seperti promosi dari
2
preventif ASI ekslusif dan makanan
Tidak tejadi tambahan yang adekuat
peningkatan
pada anak
dengan berat Meningkatkan akses pada
badan lebih 3 keamanan air, sanitasi yang
adekuat dan pelayanan
kesehatan
3
KESETARAAN Gambar A.22.2. Prevalensi kekerdilan di LMIC,
kuantil kesejahteraan rumah tangga, 2005-2013
Anak-anak dari
rumah tangga
miskin lebih
cenderung Poorest
mengalami Richest
kekerdilan Meskipun
dibandingkan demikian, derajat
dengan rumah ketidaksama
tangga yang lebih rataan ekonomi
kaya. dalam negeri
bervariasi antar
satu negara
dengan negara
6.8
lainnya.

4.8

Hanya sedikit atau tidak ada perbedaan


pada prevalensi kekerdilan diantara
kuantil terkaya dan termiskin (2 poin
persentase atau kurang)
4
KESENJANGAN DATA
Data pada kelebihan berat
badan (berusia 5-19 tahun)
dikumpulkan kurang sering
dan kurang sistematis
Dalam beberapa kasus,
data tidak dianalisis
menggunakan Standar WHO
Anak Pertumbuhan, atau
salah satu atau kedua
indikator tidak dilaporkan.

Gambar A.22.1 Prevalensi wasting (garis


biru) dan underweight (garis hijau) pada
anak dibawah 5 tahun, 2005-2015
1
SITUASI Gambar
Gambar A.23.1.
A.23.2. Sumber air
Penggunaan minum
sumber airyang
minum
digunakan secara
yang dikembangkan, global, 2015
oleh wilayah WHO, 2015

Pada tahun 2010, dari target


Pada tahun
cakupan 88%2015,
telahhanya
bertemuadadan
tiga
negara
pada dengan
tahun 2015,cakupan
6.6 miliar kurang
orang
dari 50%, dengan
menggunakan cakupan>
sumber air minum90%
diperkirakan dengan
ditingkatkan, di semua0.7 wilayah
miliar
WHO dengan
menggunakan pengecualian
sumber yang tidak
digarapDaerah
atau Afrika WHO
air permukaan.
2
MENCAPAI TARGET 2030

Cakupan pelayanan air minum yang dikelola dengan aman akan


menjadi sumber air bagi banyak negara, dan tingkat kemajuan
harus lebih cepat daripada mereka selama periode MDG untuk
mencapai target cakupan universal pada 2030.

Fokus meningkat pada kualitas air akan membutuhkan


perhatian yang lebih besar dan manajemen risiko pasokan air
minum.

Pemasok air minum juga perlu memastikan bahwa sumber air tidak
terkontaminasi dengan bahan kimia beracun seperti arsen dan
fluoride yang dapat terjadi secara alami, terutama di tanah.
3
KESETARAAN
Gambar A.23.3. Akses untuk meningkatkan air Dalam kedua daerah pedesaan dan
minum di pedesaan, oleh kuantil kesejahteraan perkotaan, rumah tangga kaya memiliki
akses yang lebih besar untuk pasokan air
ditingkatkan dari rumah tangga miskin.
Poorest Richest
Gambar A.23.1. Proporsi populasi yang
86% menggunakan sumber air minum, 2015

66%
1
SITUASI
Gambar A.24.2
Gambar Penggunaan
A.24.1 fasilitas
Fasilitas sanitasi sanitasi
yang
yang berkembang, padaglobal,
digunakan secara WHO region,
2015 2015
- 46 negara = <50% fasilitas sanitasi
yang baik
Cakupan
- 57 negarad penggunaan
= hanya 26%fasilitas
cakupan
sanitasi meningkat
median dari
untuk fasilitas 54%
cuci
menjadi
tangan,sekitar 68% secara
terutama global
di Afrika
antara
- Pada 2015,1990 dan orang
946 juta 2015 BAB di
tempat terbuka.
- Pada 2015, hanya ada 3 negara
dgn cakupan <50% dan cakupan
>90% disemua wilayah WHO
kecuali negara Africa
2 3
KESETARAAN
MENCAPAI TARGET 2030
Gambar A.24.3 Akses untuk
Untuk mencapai target SDG, perlunya mengembangkan sanitasi di perkotaan
mengurangi BAB pada tempat
terbuka, mempromosikan cuci tangan,
dan meningkatkan pengelolaan & Poorest Richest
pengolahan limbah tinja, terutama di
perkotaan. 90%

Sanitation Safety Planning adalah


pendekatan tahap demi tahap yang
dapat mengembangkan manajemen
limbah tinja.
34%

Keuntungan ini akan berkontribusi


untuk mencapai target SDG untuk
mengurangi kematian dan penyakit
(termasuk penyakit tropis terabaikan)
Gambar A.24.1 Proporsi populasi menggunakan sanitasi
yang maju, 2015
1
SITUASI
Gambar A.25.1 Persentase populasi yang memasak
dengan bahan bakar bersih, WHO Region, 2014 Pada 2014, 3,1 miliar orang
mengandalkan bahan bakar padat dan
minyak tanah untuk memasak

Pada 2012, paparan polusi udara rumah


tangga seperti dari penggunaan energi
yang tidak efisien untuk memasak
diperkirakan telah menyebabkan sekitar
4,3 juta kematian akibat penyakit jantung
iskemik, stroke, penyakit paru obstruktif
kronik, kanker paru-paru dan pneumonia
pada anak.
2
MENCAPAI TARGET 2030
Ada kebutuhan untuk investasi lebih lanjut & inovasi dalam teknologi
energi rumah tangga, untuk memastikan bahwa terjangkau, dapat
diterima & tersedia bahkan untuk RT termiskin

Saat ini ada sejumlah inisiatif Pedoman WHO:


global yang bekerja untuk Memberikan rekomendasi berbasis
memastikan akses ke energi kesehatan yang bahan bakar tidak harus
rumah tangga bersih digunakan dalam rumah (batubara
diproses, minyak tanah)
United Nations Secretary- menekankan pentingnya mengatasi
General’s Sustainable Energy for energi rumah tangga akhir-kegunaan,
All initiative, the Integrated Global termasuk ruang pemanasan dan
Action Plan for the Prevention and pencahayaan, selain memasak
Control of Pneumonia and
Diarrhoea, and the Global kombinasi teknologi pada titik penggunaan
Alliance for Clean Cookstoves dapat dianggap bersih untuk kesehatan
3
KESETARAAN Ketergantungan
Gambar A.25.2 Persentase populasi yang pada bahan bakar & Keluarga perkotaan
memasak dengan bahan bakar bersih, oleh teknologi di rumah
wilayah WHO dan area tempat tinggal, 2014
jauh lebih mungkin
berhubungan erat untuk menggunakan
dengan kemiskinan bahan bakar bersih
dan kesenjangan dari keluarga
sosial. pedesaan
Gambar A.25.1 Proporsi penduduk dengan
ketergantungan utama pd bahan bakar bersih (%)
1
SITUASI
Gambar A.26.1 Distribusi penduduk perkotaan
dunia dengan konsentrasi partikulat dengan Diperkirakan 3,0 juta kematian
diameter aerodinamis dari 2,5 µm atau kurang disebabkan oleh paparan polusi luar
ruangan, khususnya partikel
ambient. secara global ada
peningkatan kualitas udara di luar
ruangan telah dibuat selama
dekade terakhir, 90% dari penduduk
yang hidup di kota-kota pada tahun
2014 terkena partikulat materi
dimana konsentrasi kualitas udara
melebihi pedoman WHO.
2
MENCAPAI TARGET 2030
RESOLUSI WHA 68.8
TENTANG KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
Tahun 2030, mengurangi
dampak lingkungan per Mengatasi dampak
Upaya tersebut meliputi
kapita yang merugikan dari kesehatan dari
monitoring dan
kota, termasuk dengan polusi udara
mengevaluasi dampak
diadopsi dengan
membayar perhatian khusus kesehatan dari polusi
suara bulat oleh
untuk kualitas udara dan udara, mengembangkan
seluruh 194 negara
pedoman berbasis
pengelolaan sampah kota anggota WHO mei
kesehatan bagi
dan lainnya 2015, & meminta
kebijakan-sektor tertentu,
WHO dan negara-
dan membangun
negara anggota
kapasitas nasional untuk
untuk lebih
kolaborasi lintas sektoral
memperkuat
untuk mengatasi polusi
upaya & kerjasama
udara sebagai ancaman
internasional untuk
serius bagi kesehatan
mengatasi polusi
masyarakat.
udara.
3 4
KESETARAAN KESENJANGAN DATA

Gambar A.25.1 Konsentrasi rata-rata


tahunan dari partikel halus (PM2.5) di
Polusi udara
Kebijakan-kebijakan daerah perkotaan (µg/m3), 2014
mempengaruhi semua
yang berkelanjutan
kelompok pendapatan,
dengan meningkatkan
sebagai partikel
penggabungan kedua
perjalanan panjang
teknologi & tindakan-
menjauhkan dan semua
tindakan non-teknologi
orang bernafas dengan
untuk mengurangi
udara yang sama.
permintaan &
Namun, orang yang
konsumsi,
tinggal di dekat jalan
meningkatkan kadar
raya atau sumber polusi
daur ulang dan
lainnya mungkin lebih
meningkatkan efisiensi.
terpengaruh.
1
SITUASI
Gambar A.27.1 Jumlah orang yang dilaporkan
terbunuh pada bencana alam, 2000-2015 Secara global, 331 bencana alam yang
terdaftar pada tahun 2015, yang
menyebabkan 22.662 kematian dan
mempengaruhi 90.200.000 orang.
Bencana teknologi, termasuk bencana
industri dan transportasi, menyumbang
sepertiga dari semua jenis bencana
pada tahun 2015 tetapi mempengaruhi
jumlah yang lebih kecil dari orang-orang
seperti mereka cenderung lebih
terlokalisasi.
2
MENCAPAI TARGET 2030

Memperkuat ketahanan dan kapasitas


adaptif terhadap bahaya yang terkait
dengan iklim dan bencana alam di 1
semua negara Mencegah resiko baru

Sebagai bagian dari agenda 2


pengembangan 2015, Sendai memitigasi risiko bencana
Framework bertujuan utnuk yang ada
mengurangi resiko bencana & 3
kehilangan nyawa, mata mengurangi paparan
pencaharian, dan kesehatan melalui bahaya
integrase dan multisektoral aksi
untuk: 4
meningkatkan kesiapan
untuk respon & pemulihan.
3
KESETARAAN
Gambar A.7.2 index INFORM resiko bencana alam, 2014

Dalam populasi yang


terkena dampak,
dampak bencana
biasanya lebih besar di
antara rentan dan
kelompok status sosial
ekonomi rendah. upaya
lebih lanjut diperlukan
untuk mengurangi
paparan dan
kerentanan, dan untuk
mengatasi driver risiko
bencana yang
mendasari
Upaya lebih lanjut diperlukan untuk mengurangi
paparan dan kerentanan, untuk mengatasi risiko
bencana yang mendasari, seperti kemiskinan &
ketidaksetaraan, perubahan iklim & variabilitas,
urbanisasi yg tidak terencana & cepat, &
pengelolaan lahan yg buruk.

Gambar A.27.1 Rata-rata angka kematian


karena bencana alam (per 100 000
populasi), 2011-2015
1 Gambar A.28.2 Tingkat Kecenderungan pada
SITUASI pembunuhan, wilayah WHO, 2000-2012
Gambar A.28.1 Distribusi kematian pembunuhan
secara global menurut umur-jenis kelamin, 2012

Salah satu pendorong utama tingkat pembunuhan


adalah akses ke senjata, dengan sekitar setengah
dari semua kasus pembunuhan yang dilakukan
dengan senjata api.
2
MENCAPAI TARGET 2030
3
KESETARAAN
Memotong tingkat dunia dari
kekerasan interpersonal. Meskipun
tidak seambisius target SDG, yang Pembunuhan dan sebagian
bertujuan untuk menghilangkan bentuk kekerasan interpersonal
beberapa bentuk kekerasan dalam
sangat terkait dengan faktor sosial
15 tahun ke depan.
seperti norma sosial,
ketidaksetaraan gender,
kemiskinan dan pengangguran,
Beberapa lembaga PBB telah bersama dengan faktor risiko lintas
berfokus pada pengurangan sektor lainnya seperti akses mudah
kekerasan sebagai prioritas, termasuk dan penyalahgunaan alkohol dan
WHO, UNESCO, UNODC, UNDP, UNICEF senjata api.
dan PBB Perempuan, serta Majelis
Umum PBB.
4
KESENJANGAN DATA
Tabel A.28.1 Angka Kematian akibat
pembunuhan (per 100 000 populasi), 2012

Sangat sedikit -pendapatan


rendah dan negara-negara Afrika
telah berfungsi sistem pendaftaran
kematian. Selain itu, kurangnya
definisi yang konsisten untuk kasus
pembunuhan di database sistem
peradilan, penggunaan sumber
data yang berbeda, dan kualitas
sistem pelaporan semua
berkontribusi terhadap kesulitan
secara akurat menilai tingkat
pembunuhan.
1
SITUASI
Gambar A.29.1 Tren kematian cedera secara globalakibat
Antara sekitar tahun 1990 dan
konflik, 1990-2015
2011 ada penurunan baik
jumlah dan intensitas perang
dan konflik. Meskipun WHO
memperkirakan kematian
global yang langsung konflik
(kematian cedera) berbeda
secara substansial tahun,
terjadi penurunan rata-rata
yang signifikan secara statistik
selama 1990-2010 dari 2% per
tahun jika genosida rwanda
pada 1994 dikecualikan.
Gambar A.29.2 Tren kematian cedera secara global akibat konflik, 1990-2015

Sejak 2011, bagaimanapun, telah ada kemajuan jumlah kematian akibat konflik,
terutama karena tingkat peningkatan konflik di timur tengah. Tampaknya mungkin
bahwa tingkat kematian konflik untuk 2015 mungkin mirip dengan atau melebihi
orang-orang untuk tahun 1990.
Gambar A.29.3. Diperkirakan kematian langsung dari konflik besar (per 100 000
penduduk), 2001-2015

Konflik yang sedang berlangsung di Afghanistan, Irak &


Suriah untuk jumlah yang signifikan dari kematian terkait
konflik, dengan tiga negara tersebut terhitung sekitar
dua pertiga dari kematian konflik global pada 2014.
Konflik yang sedang berlangsung Nigeria yang paling
mematikan keempat - dua kali lipat angka tahun
sebelumnya sebagai konflik dengan kelompok militan
Boko Haram diintensifkan.
2
MENCAPAI TARGET 2030
3
KESETARAAN
Untuk memecahkan siklus
ketidakamanan dan
SDG 16 menyediakan
mengurangi risiko, reformis
kerangka kerja global untuk
nasional dan mitra
fokus yang lebih besar dan
internasional perlu
tindakan di negara-negara
membangun lembaga-
konflik dan pasca konflik. Hal
lembaga yang sah yang
ini akan membutuhkan
dapat memberikan tingkat
integrasi yang lebih besar dari
berkelanjutan keamanan
upaya sektor kesehatan
warga negara, keadilan dan
dengan sektor lain, dan
kerja
dukungan kemanusiaan dan
pembangunan.
4
KESENJANGAN DATA

Semua metode ini berpotensi pada


masalah pengukuran substansial,
Perkiraan angka kematian konflik
mungkin bias advokasi &
cenderung mengandalkan
keterbatasan karena bahaya &
perhitungan jumlah tubuh, dilaporkan
situasi keamanan. Akibatnya, ada
oleh Organisasi non-pemerintah dan
variasi yang luas dalam perkiraan
kelompok-kelompok atau atas survei
melaporkan kematian konflik global
atau retrospektif kematian di rumah
dari berbagai sumber, dan tingkat
tangga.
ketidakpastian yang luas dalam
perkiraan tersebut.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai