Anda di halaman 1dari 23

Mutu pelayanan puskesmas

mutu

SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
1 Proses tidak diukur dg baik

2 Proses tidak dimonitor dg baik

3 Proses tidak dikendalikan dg baik

4 Proses tidak dipelihara dg baik

5 Proses tidak disempurnakan


Sistem Manajemen Mutu

mengukur
memonitor

Sistem
menyempurnakan Manajemen
Mutu
mengendalikan

memelihara
Mutu pelayanan puskesmas

Komitmen
Leadership

SISTEM
SISTEM Mengukur PELAYANAN
MANAJEMEN Memonitor -Struktur
Mengendalikan -Proses
MUTU Memelihara
Menyempurnakan -Outcome
Mendokumentasik
an
Mengukur Indikator

Memonitor

Standar/
Mengendalikan
SPO

Ringkas, Rapih,
Memelihara
Resik, Rawat, Rajin

CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
6

Health care
regulation
(Nihal Hafez, 1997)

SUATU AKSI SOSIAL YANG


DILAKUKAN (OLEH PEMERINTAH)
UNTUK MEMPENGARUHI SECARA
LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG
TERHADAP PERILAKU DAN FUNGSI
TENAGA KESEHATAN DAN/ATAU
ORGANISASI KESEHATAN
Mekanisme regulasi 7

Perijinan (lisensi)
Sertifikasi
Akreditasi
Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen
persyaratan 8
Standard

Akreditasi Lembaga yang Organisasi atau Kepatuhan pada Standar maksimal


(sukarela), contoh: diakui, biasanya sebagian fungsi standar, on-site yang dapat dicapai
organisasi evaluation, kepatuhan untuk memacu
akreditasi RS, yan LSM
tsb tidak diharuskan perbaikan mutu yang
med dasar oleh hukum kontinyu

Lisensi (wajib): Pemerintah atau Individu atau Bagian dari regulasi Standar minimal untuk
lisensi tenaga konsil organisasi untuk menjamin melindungi pasien,
kompetensi minimum menjamin keamanan,
kesehatan, lisensi
Bagian dari regulasi dan meminimalkan
fasilitas pelayanan resiko
untuk menjamin
standar minimal suatu
fasilitas pelayanan
Sertifikasi Lembaga yang Individu/organisasi Evaluasi persyaratan Standar lembaga
(sukarela/wajib): diberi kewenangan, yang ditetapkan, (misalnya ISO) untuk
pendidikan/pelatihan mengevaluasi
sertifikasi ATLS, pemerintah, atau
tambahan, dan kepatuhan terhadap
sertifikasi LSM kompetensi di bidang spesifikasi rancangan
tehnologi tertentu lembaga
kesehatan, Menunjukkan bahwa
sertifikasi berbagai organisasi
pusat di RS mempunyai
pelayanan, tehnologi
atau kapasitas khusus
Definisi Akreditasi
 ISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a
national healthcare accreditation body of the
achievement of its accreditation standards by a
healthcare organisation, demonstrated through an
independent external peer assessment of that
organisation’s level of performance in relation to the
standards.
 Akreditasi adalah pengakuan oleh public melalui
lembaga akreditasi pelayanan kesehatan nasional pada
suatu organisasi pelayanan kesehatan atas tingkat
pencapaian terhadap standar akreditasi yang
diwujudkan melalui penilaian eksternal oleh peer secara
independen thd tingkat kinerja terkait dengan standar
tsb.
AKREDITASI MERUPAKAN
SALAH SATU BENTUK AUDIT
EKSTERNAL
UNTUK MENILAI SISTEM
PELAYANAN DAN SISTEM
MUTU APAKAH SUDAH SESUAI
DENGAN STANDAR YG
DITETAPKAN
Akreditasi puskesmas dan
fasyankes tingkat
pertama
 Pengakuan terhadap puskesmas, klinik
pratama, praktik dokter dan praktik
dokter gigi yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi
yang ditetapkan oleh Menteri setelah
dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat
pertama itu memenuhi standar
pelayanan fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang telah ditetapkan untuk
meningkatkan mutu pelayanan secara
berkesinambungan
Penyelenggaraan
Pelayanan
Peraturan (Produksi):
Kebijakan
Perundangan -mengukur
Pedoman Outcome
Pedoman Kr.Acuan -memonitor
Prosedur Pelayanan
Acuan -mengendalikan
Manual Kepuasan
Standar -memelihara
-menyempurnakan
-mendokumentasikan

Akreditasi

Standar
Akreditasi
Akreditasi Puskesmas

Pelayanan Klinis

Pelayanan
Yang Penyelenggaraan
Upaya Puskesmas
diakreditasi
Administrasi manajemen
Puskesmas
Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 772 (802) elemen penilaian (EP):

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP


Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 90
(121) EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (UPBS) dengan 53
EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Puskesmas (KMPP)
dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDG’s (SKM) dengan 55 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dengan 58 EP
4 Bab standar akreditasi klinik
(TOTAL 503 EP)
 Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK) : 122 EP
 Bab II Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) : 151 EP
 Bab III Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK): 172 EP
 Bab IV Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) : 58
EP
Standar akreditasi Praktik
Dokter Mandiri (227 EP)
 Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Praktik
Mandiri (KMPM) dengan 71 EP
 Bab II Layanan Klinis dan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (LKPM) dengan 156 EP
Struktur standar

Bab:
Standar:
Kriteria :
Maksud dan Tujuan:
Elemen Penilaian
1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan.

Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan
dalam perencanaan.

Maksud dan Tujuan --- pola pikir

Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan
bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan
sektor terkait dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis
kesehatan komunitas (community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas …..dst

Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan
lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan
masyarakat dan sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan
harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
Bab I
Persyaratan Umum Klinik

Standar

1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik

Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.

Persyaratan Lokasi

Kriteria

1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah

Maksud dan Tujuan: ---- POLA PIKIR

 Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan sesuai rasio ketersediaan
pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk.

 Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan jumlah
penduduk dituangkan dalam rencana strategik Klinik atau rencana pembangunan Klinik

Elemen Penilaian:

1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio jumlah
penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan

2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah

3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan

4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku


Cara penilaian

 Tiap pembuktian pada elemen diberikan


nilai:
0 = jika belum ada sama sekali atau baru
sebagian kecil ada ( 0% – 20 %)
5 = jika sebagian besar sudah
dilaksanakan (20 – 79 %)
 10 = jika sudah dilaksanakan (80 – 100 %)
 Skor total untuk tiap kriteria =
jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x 100 %
jumlah elemen pd tiap kriteria x 10
 Skor total untuk tiap bab=
jumlah skor semua elemen pada tiap bab x 100 %
jumlah elemen pd tiap bab x 10
Pelaksanaan survei
 Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen
eksternal dan internal
 Telusur:
 Wawancara:
 Pimpinan puskesmas
 Penanggung jawab program
 Staf puskesmas
 Lintas sektor
 Masyarakat
 Pasien, keluarga pasien
 Observasi:
 Pelaksanaan kegiatan
 Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
(rekaman/records)

Anda mungkin juga menyukai