berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun parasit.
peradangan satu atau lebih bronkhus, dapat bersifat akut
dan kronik (Dorland, 2002) ANATOMI PERNAPASAN ANATOMI Organ pernapasan berguna bagi transportasi gas-gas dimana organ-organ pernapasan tersebut dibedakan menjadi bagian dimana udara mengalir (yaitu rongga hidung, pharynx, larynx, trachea) dan bagian paru-paru yang berfungsi melakukan pertukaran gas-gas antara udara dan darah.
Saluran pernapasan atas terdiri dari: hidung, faring, laring dan
trakea
Saluran pernapasan bwah terdiri dari : bronkus dan paru.
ANATOMI BRONKITIS AKUT Peyebab yang paling sering adalah virus seperti rhinovirus, dan lain-lain. Umumnya ringan.
Berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa
minggu), rata-rata 10-14 hari. Pemeriksaan Radiologi - Biasanya normal atau terdapat peningkatan corakan bronkovaskular - pada umumnya gejala menghilang dalam 10-14 hari - bila tanda-tanda klinis menetap hingga 2-3 minggu perlu dicurigai proses kronis atau infeksi bakteri sekunder. BRONKITIS KRONIK Kondisi kronis atau berulang (rekuren) dari batuk produktif yang terjadi selama 3 bulan dalam setahun dan berlangsung selama 2 tahun.
adalah bronkitis yang biasanya datang secara berulang
dalam jangka waktu yang sama. Terutama pada perokok. ETIOLOGI - Spesifik : asma, defisiensi imunologi, benda asing, penyakit paru yang telah ada misal bronkiektasis dan lain-lain. - Non spesifik : asap rokok dan polusi udara FAKTOR RESIKO
Bronkitis kronis dapat dipicu oleh berbagai faktor
risiko seperti merokok, polusi udara, hiperaktifitas dari bronkus, infeksi saluran nafas berulang, Infeksi sinus dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan atas dan menimbulkan batuk kronik, anomali saluran pernapasan dan lain sebagainya. PATOFISIOLOGI Terjadi hipertropi dan hiperplasia kelenjar mukosa bronkus sehingga terjadi penyumbatan mukus di intraluminal Akibatnya, terjadi obstruksi parsial pada saluran nafas sehingga udara terperangkap di bronkus dan peribronkus.
Pada bronkitis kronis, terjadi peradangan dan edema
mukosa pada bronkus akan memicu terjadinya peningkatan vaskularisasi dan penebalan pada dinding bronkus dan peribronkus. semakin lama peradangan, semakin kronis sehingga terdapat sel-sel radang kronis di sekitar bronkus dan peribronkus.
Apabila peradangan ini berlanjut dan tidak ditangani
dengan baik, maka akan terjadi kronisitas menjadi emfisema, yaitu udara dalam paru semakin banyak sehingga mendorong diafragma ke bawah. Akibatnya kapasitas paru akan menurun. PATOFISIOLOGI DIAGNOSIS • Tanda klinis dari peradangan akut ini adalah demam dan batuk produktif yang akut.
• Sedangkan saat dalam fase kronis, maka tandanya berupa iritasi
bronkial dengan penambahan sekresi dan batuk produktif yang mengandung sputum dan terjadi pada setiap hari selama sekurang- kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam setahun, dan paling sedikit selama 2 tahun berturut-turut.
Pemeriksaan fisik : jika masih awal kadang tanpa keluhan namun pada auskultasi bisa didapatkan ronkhi.
Pemeriksaan penunjang berupa darah lengkap (dapat terjadi
peningkatan leukosit pada infeksi bakteri), foto thorax dan cek sputum. FOTO THORAX BRONKITIS THORAK : AP, simetri, Inspirasi dan kondisi cukup Hasil : - Tampak corakan bronkovaskular dan air broncogram meningkat - Tampak infiltrat diperibronkial pulmo dextra - Spasium intercosta melebar - COR : CTR <0,56 dengan elongasi aorta - Tak tampak kelainan pada system tulang yang tervisualisasi Kesan : • Bronkitis kronis PENGOBATAN Antibiotik : penisilin, quinolon Mukolitik Ekspektoran (pengencer dahak) Antipiretik Bronkodilator (melonggarkan napas) Antitusif (penekan batuk) PROGNOSIS Dubia ad vitam : Pada kasus bronkhitis yang berat dan tidak diobati prognosisnya jelek, survivalnya tidak akan lebih dari 5-10 tahun.
Dubia ad sanam : Pada pasien bronkhitis tergantung pada berat
ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat pertama kali. Bila tidak ada komplikasi, prognosis brokhitis akut pada anak umumnya baik. Pada bronkhitis akut yang berulang. Bila anak merokok (aktif dan pasif) maka dapat terjadi kecenderungan untuk menjadi bronkhitis kronik kelak pada usia dewasa PROGNOSIS Dubia ad fungsional : pada bronkitis dapat kembali seperti semula (pada bronkitis dengan infeksi awal)
Dubia ad kosmetika : baik (pada bronkitis awal/tanpa
komplikasi) KOMPLIKASI Otitis media akut : Mikroorganisme patogen penyebab bronkhtis menyebar dan masuk ke dalam saluran telinga tengah dan menimbulkan peradangan sehingga terjadi infeksi.
Pneumonia : radang paru yang disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur dan benda asing. Jika bronkhitis tidak ditangani dengan baik dan bila daya tahan tubuh anak jelek, maka proses peradangan akan terus berlanjut menjadi bronkhopneumonia. TERIMAKASIH