Anda di halaman 1dari 52

TAHUN 2018

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia

Validasi Data Dapodikdasmen


Tahun 2018
Metodologi Pendataan DAPODIK

INTEGRASI DATA:

1 instrument pendataan meliputi seluruh entitas data pendidikan terintegrasi.


Siswa, sekolah, PTK dan proses pembelajaran.

KARAKTERISTIK DATA:

Individual (by name )


Relational (ber-relasi antar entitas)
Longitudinal (Periodik semester)

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
Metodologi Pendataan DAPODIK

TANTANGAN IMPLEMENTASI TERKAIT KEMAMPUAN SEKOLAH :

1. Sekolah dengan teknologi (SDM, INTERNET, KOMPUTER)


2. Sekolah offfline (SDM, KOMPUTER)
3. Sekolah tanpa Teknologi

Solusi :
- App dapat bekerja dalam keeadaan offline, kondisi online hanya untuk saat sinkronisasi dap
- 1 instalasi dapat digunakan lebih dari 1 sekolah
- App dapat bekerja multiuser dengan menggunakan local network

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
Metodologi Pendataan DAPODIK

TRANSPORTASI DATA :

Sinkronisasi data 2 arah : pengiriman data dari sekolah ke pusat, dan sebaliknya
dari pusat ke sekolah dapat mengirimkan data

Contoh implementasi :
- Penerbitan dan distribusi NISN
- Penandaan data invalid / flagging

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
Awareness…!!
Fakta :
• GIGO (Garbage In, Garbage Out)
• NO DATA NO BUSINESS
• TRANSAKSIONAL

Solusi :
- Pengendalian progress kuantitas
- Pengendalian progress kualitas
Sistematika

1. Tujuan Validasi Data Dapodik


2. Sistematika Validasi Data Dapodik
3. Fitur dan Daftar Validasi Dapodik

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 01
1
Tujuan Validasi Data Dapodik

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 02
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 02
Verifikasi dan validasi

Data Dapodik dapat mendekati beberapa


unsur berikut :
• Kelengkapan
• Kemutakhiran
• Kewajaran
• Integritas Data
Sehingga dapat menjadi acuan dalam menentukan
kebijakan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 03
LAYER VALIDASI

Validasi Front End


Validasi Back End
Validasi Verval
Validasi Transaksi

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 03
Fenomena Pendataan

Data Peserta Didik Data Peserta Didik


di Sekolah di Aplikasi Dapodik

1. Ditemukan data-data siswa “diduga kuat” berganda terdaftar lebih dari satu
kali di dapodik.
Penyebab:
- Kesengajaan dari sekolah untuk menaikkan jumlah siswa.
- Proses mutasi/ perpindahan siswa (siswa di sekolah lama tidak di keluarkan).

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 04
Fenomena Pendataan

2. Ditemukan data-data tidak wajar (outlayer).


Penyebab:
- Human error (salah input)
- Kesengajaan dari sekolah untuk tujuan tertentu (mendapatkan
bantuan pemerintah)
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 05
Fenomena Pendataan

Tidak ada
pembaharuan Data

3. Ditemukan data-data tidak lengkap dan tidak ada pembaharuan.


Penyebab:
- Sekolah belum update/sinkron data dapodik

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 06
2
Sistematika Validasi Data Dapodik

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 07
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 02
Sistematika Validasi
• Deteksi awal dilihat dari rule validasi yang
sudah ada.
Deteksi
• Rule
Validasi
• Dari banyaknya rule validasi yang ada, data
yang masuk ke dalam validasi tersebut
dinyatakan sebagai “suspect”.
Suspect • Item • Tampil peringatan pesan error untuk data yang
record
terkena “suspect” di database dapodik. Data
tersebut kemudian dikategorikan sebagai data
Error • Kategori yang invalid.
Message Invalid
• Data yang dinyatakan sebagai data yang
• Skema Vld
invalid kemudian akan ditampilkan pada
• Iteratif (cron- aplikasi dapodik sekolah melalui menu Validasi
Feedback job)
• Sync sekolah
Dapodikdasmen.
• Validasi Dapodikdasmen sebagai manajemen
Validasi validasi dan verifikasi hasil validasi yang telah
• LPMP
Dapodikd
asmen
• Dinas ditampilkan pada aplikasi dapodik dapat dicek
di masing-masing daerah (LPMP, Dinas
Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota)

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 08
Skema Aliran Data
Sistem Deteksi:
- Rule validasi
Aplikasi - Suspect
Manajemen Data - Error Message Data Invalid
Invalid (Validasi - Feedback dan
Dapodikdasmen) iteratif

DB • Rule untuk mendeteksi kategori data invalid.


Dapodikdas • Selanjutnya temuan record data invalid di
LPMP men beri label invalid beserta pesan
DINAS PROV kesalahannya (error message) di dalam
DINAS database dapodik.
KAB/KOTA • Informasi data invalid akan “turun” ke
aplikasi dapodik sekolah melalui
sinkronisasi.
• Populasi data invalid difasilitasi dalam
aplikasi manajemen data invalid (Validasi
Dapodikdasmen) untuk dijadikan bahan
Operator Sekolah dasar bahan verifikasi ke sekolah-sekolah
untuk diperbaiki oleh operator sekolah .

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 09
3
Fitur dan Daftar Validasi Dapodik

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 10
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 02
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen

Aplikasi Validasi
Dapodik memiliki
beberapa menu
utama di antaranya
adalah :

• Beranda
• Manajemen
Pengguna
• Progress
• Validasi
• Pencarian Data
Pokok

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 11
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen

Beranda menampilkan jumlah persentase valid nya suatu entitas pendataan dalam Aplikasi
Dapodikdasmen yang sudah dikirimkan dan rekap progress sekolah dalam wilayah pengguna
Aplikasi Validasi Dapodik.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 12
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen

Manajemen Pengguna menampilkan list pengguna Aplikasi Validasi dan mengelola akun
pengguna pada unit kerja wilayahnya. Pada Manajemn Pengguna Admin dapatg menambahkan
dan menghapus akun pengguna di bawah unit kerjanya.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 13
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen

Progress menampilkan rekap jumlah sinkronisasi sekolah dalam wilayah pengguna


dan dapat mengakses langsung ke dalam Validasi Sekolah.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 14
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen

Validasi menampilkan rekapan persentase valid nya data berdasarkan Indikator Validasi yang
mensuspect dari lima entitas pengisian pada Aplikasi Dapodikdasmen dengan berbagai macam
daftar validasi di dalamnya guna meminimalisir ketidakwajaran data yang masuk ke database
pendataan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 15
Fitur Menu Validasi Dapodikdasmen

Pencarian Data menampilkan data Satuan Pendidikan berdasarkan pencarian menu SP dan
menampilkan data Guru & Tendik berdasarkan hasil pencarian dari fitur Saring dengan
menginput kata kunci serta memilih data wilayah dan bentuk pendidikannya.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 16
DAFTAR VALIDASI
Data Validasi Peserta Didik

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 17
Data Validasi Peserta Didik

1.Nama Tidak Wajar.


2.Usia Tidak Wajar.
3.Nomor Telepon Invalid.
4.Email Invalid.
5.Nama Ibu Tidak Wajar.

Pada menu peserta didik pada bagian biodata dilakukan validasi untuk
mensuspect isian
yang dianggap tidak wajar (tidak sesuai dengan anjuran pengisian), seperti pada
nama sering ada tanda baca yang terinput ke dalam aplikasi dapodik.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 18
Data Validasi Peserta Didik
1. Nama Tidak Wajar.
1. Nama tidak diisi (kosong)
2. Panjang karakter nama kurang dari 3 karakter
3. Nama mengandung karakter non huruf (termasuk angka)
4. Nama mengandung tiga atau lebih karakter yang sama berurutan
5. Nama tidak mengandung huruf vokal (a,i,u,e,o)
6. Nama mengandung karakter enter
7. Nama tanpa spasi dengan panjang karakter lebih dari 16 karakter
2. Usia Tidak Wajar.
1. Tanggal lahir diisi dengan 1900-01-01
2. Usia PD kurang dari usia wajar minimal untuk jenjangnya
3. Usia PD melebihi usia wajar maksimal untuk jenjangnya
3. Nomor Telepon Invalid.
1. Nomor telepon mengandung karakter selain angka
2. Nomor telepon tidak diawali dengan 0 (nol)
3. Nomor telepon kurang dari 6 karakter
4. Email Invalid.
1. Email tidak diisi
5. Nama Ibu Tidak Wajar.
1. Sama seperti kriteria “nama tidak wajar”

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 18
Data Validasi Peserta Didik

6. PD ada dalam 2 atau lebih rombel


dengan jenis rombel sama dalam satu
periode semester.
7. Ganda di Satu Sekolah.
8. Ganda di Sekolah Berbeda.

Data individu peserta didik pun sering ditemukan berganda, ditemukan berganda di dalam dua
rombel meskipun dalam satu sekolah , hal ini terjadi akibat penggunaan data prefill yang sudah
kadaluarsa.

Berganda di sekolah berbeda pun dapat dialami akibat penambahan manual oleh operator
sekolah akibat tidak melakukan proses Tarik PD ketika proses penambahan peserta didik
tersebut.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 19
Data Validasi Peserta Didik

9. Nomor KIP Invalid.


10.NISN Tidak Valid.
11.Tanggal lahir PD seragam dalam
satu sekolah.

Isian pada no KIP dan NISN memiliki format yang harus sesuai dengan jumlah
karakter,
banyak ditemukan data yang tidak sesuai format , bahkan dalam suatu validasi
tidak jarang ditemukan isian tanggal lahir untuk peserta didik memiliki isian
yang seragam dalam satu sekolah

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 20
Data Validasi Peserta Didik
9. Nomor KIP Invalid.
1. Panjang nomor KIP kurang dari 6 karakter
10. NISN Tidak Valid.
1. NISN kurang dari 10 karakter
2. NISN diisi dengan karakter selain angka
3. NISN diisi dengan karakter yang sama secara berurutan. Contoh: ‘1111111111’, ‘2222222222’, dst
11. Tanggal lahir PD seragam dalam satu sekolah.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 18
Data Validasi GTK

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 21
Data Validasi GTK

1. Nama Tidak Wajar.


2. Usia Tidak Wajar.
3. Nomor Telepon Invalid.
4. Email Invalid.
5. Nama Ibu Tidak Wajar.
6. NUPTK tidak wajar

Pada menu GTK pada bagian biodata dilakukan validasi untuk mensuspect isian
yang dianggap tidak wajar (tidak sesuai dengan anjuran pengisian), seperti pada
nama sering ada tanda baca yang terinput ke dalam aplikasi dapodik.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 22
Data Validasi GTK
1. Nama Tidak Wajar.
1. Nama tidak diisi (kosong)
2. Panjang karakter nama kurang dari 3 karakter
3. Nama mengandung karakter non huruf (termasuk angka)
4. Nama mengandung tiga atau lebih karakter yang sama berurutan
5. Nama tidak mengandung huruf vokal (a,i,u,e,o)
6. Nama mengandung karakter enter
7. Nama tanpa spasi dengan panjang karakter lebih dari 16 karakter
2. Usia Tidak Wajar.
1. Tanggal lahir diisi dengan 1900-01-01
3. Nomor Telepon Invalid.
1. Nomor telepon mengandung karakter selain angka
2. Nomor telepon tidak diawali dengan 0 (nol)
3. Nomor telepon kurang dari 6 karakter
4. Email Invalid.
1. Email tidak diisi
5. Nama Ibu Tidak Wajar.
1. Sama dengan kriteria “nama tidak wajar”
6. NUPTK tidak wajar
1. NUPTK kurang dari 16 karakter
2. NUPTK mengandung karakter selain angka
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 18
Data Validasi GTK

7. PTK tidak memiliki sekolah induk.


8. PTK Induk Ganda.
9. Ganda di Satu Sekolah.
10.Ganda di Sekolah Berbeda.

Pada menu GTK bagian penugasan individu pendekatan validasi dilakukan pada
pengisian “sekolah induk” , dan satu PTK hanya boleh induk di satu sekolah.
PTK berganda pun sering ditemukan terutama bagi sekolah yang melakukan
proses registrasi menggunakan data prefill yang sudah pernah digunakan dan
penambahan PTK langsung tanpa melakukan proses Tarik PTK.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 23
Data Validasi Guru

11.TMT Pengangkatan Tidak Wajar.


12.TMT CPNS Tidak Wajar.
13.NIP kurang dari 18 karakter.
14.PTK status PNS, NIP kosong.
15.PTK non-PNS, NIP terisi.
16.PTK status PNS, NUPTK kosong.

Pada menu GTK bagian kepegawaian, pendekatan validasi dilakukan pada isian
data untuk TMT pengangkatan dan TMT CPNS terutama bagi guru guru yang
sudah menjadi PNS karena masih ditemukan banyak data NIP yang tidak
terisi/terlengkapi dengan benar.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 24
Data Validasi GTK
11. TMT Pengangkatan Tidak Wajar.
1. TMT dikurangi tanggal lahir, kurang dari 16 tahun
12. TMT CPNS Tidak Wajar.
1. TMT CPNS lebih dari tanggal lahir
2. TMT CPNS lebih dari TMT PNS
13. NIP kurang dari 18 karakter.
14. PTK status PNS, NIP kosong.
15. PTK non-PNS, NIP terisi.
16. PTK status PNS, NUPTK kosong.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 18
Data Validasi GTK

17.Max golongan != max TMT pangkat


golongan.
18.Pendidikan terakhir PTK kurang dari
SMA.

Pada menu GTK bagian data rinci GTK untuk isian riwayat kepangkatan dan
riwayat golongan , pendekatan validasi mencari isian data yang tidak sesuai
antara TMT dan Golongan terakhirnya. Pendekatan lain pun dilakukan terhadap
riwayat pendidikan GTK yang kurang dari jenjang SMA.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 25
Data Validasi Sekolah

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 26
Data Validasi Sekolah

1.Tidak Sync.
2.Belum Sync Semester Ini.
3.Belum Sync 2 Semester.
4.Belum Sync 3 Semester.

Beberapa sekolah berada dalam suspect tidak pernah melakukan sinkronisasi,


ada yang tidak sinkron saat semester berjalan, satu semester kemarin hingga 3
semester ke belakang.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 27
Data Validasi Sekolah

5. Nama sekolah tidak wajar.


6. Nomor Telepon Invalid.
7. Email Invalid.
8. Bentuk Pendidikan Salah.
9. Status Sekolah Salah.
10.NPSN ganda.

Pada isian data menu sekolah terdapat pengisian yang tidak wajar diantaranya
nama, nomor telpon, email yang tidak sesuai dengan aturan pengisian.
Terkadang pula ditemukan bentuk pendidikan serta status sekolah yang tidak
sesuai dengan data sebenarnya.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 28
Data Validasi Sekolah
5. Nama sekolah tidak wajar.
1. Nama mengandung karakter "?" (tanda tanya)
2. Nama mengandung karakter "!" (tanda seru)
3. Nama mengandung karakter "=" (sama dengan)
4. Nama mengandung karakter ":" (titik dua)
5. Nama sekolah kurang dari 4 karakter
6. Nama sekolah mengandung karakter "\" (garing terbalik)
6. Nomor Telepon Invalid.
1. Nomor telepon mengandung karakter selain angka
2. Nomor telepon tidak diawali dengan 0 (nol)
3. Nomor telepon kurang dari 6 karakter
7. Email Invalid.
8. Bentuk Pendidikan Salah.
1. Bentuk pendidikan sekolah tidak sama dengan nama sekolah
9. Status Sekolah Salah.
1. Status sekolah tidak sama dengan nama sekolah
10. NPSN ganda.
1. NPSN yang sama dimiliki oleh lebih dari satu sekolah

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 18
Data Validasi Sekolah

11.Sekolah negeri menolak BOS.


12.Sekolah menerima BOS, tidak
mengisi nomor rekening.

Validasi terhadap pengisian menerima BOS bagi sekolah negeri , karena sering
sekali ditermukan sekolah negeri yang tidak mengupdate pilihan untuk
menerima BOS.
Serta tidak mengisi no rekening bagi sekolah-sekolah yang menerima BOS maka
sistem akan melakukan kroscek lebih dalam lagi.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 29
Data Validasi Sekolah

13.Kepala Sekolah Kosong


14.Sekolah tidak memiliki guru.
15.SMA/SMK tidak memiliki
tendik.

Kondisi sekolah yang sudah pernah registrasi aplikasi


Dapodik namun belum mengisi data-data PTK karena
belum ditambahkan, seringkali dialami oleh sekolah baru.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 30
Data Validasi Sekolah
16.Sekolah memiliki akses internet
tidak memiliki sumber listrik.
17.Sekolah negeri tidak memiliki tanah.
18.Sekolah non LB memiliki siswa ABK lebih dari
10 orang.
19.SMK tidak memiliki Bengkel.
20.Sekolah tidak memiliki ruang kelas dan ruang
guru.

Pendekatan validasi pada isian sarpras berikutnya adalah mensuspect sekolah


yang mengisi memiliki akses internet namun sumber listriknya tidak ada dan
untuk sekolah negeri yang tidak memiliki luas tanah yang dimilikinya.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 31
Data Validasi Rombongan Belajar

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 32
Data Validasi Rombongan Belajar

1.Rombel Ganda.
2.Rombel Salah Tingkat.

Pendekatan validasi pada isian rombongan belajar dengan mensuspect isian


pada tingkat dan nama rombel yang sama dan berulang maka akan dinyatakan
ganda.
Rombongan belajar dengan tingkat yang tidak sesuai dengan bentuk
pendidikan sekolah pun sering ditemukan, mungkin hal ini dikarenakan
pengisian menggunakan aplikasi di luar program dapodik.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 33
Data Validasi Rombongan Belajar

1. Jumlah siswa dalam satu rombel


tidak wajar.
2. Jumlah rombel jenis kelas dalam
satu sekolah tidak wajar.

Pendekatan validasi pada isian rombongan belajar dengan mensuspect isian


pada tingkat dan nama rombel yang sama dan berulang maka akan dinyatakan
ganda.
Rombongan belajar dengan tingkat yang tidak sesuai dengan bentuk
pendidikan sekolah pun sering ditemukan, mungkin hal ini dikarenakan
pengisian menggunakan aplikasi di luar program dapodik.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 34
Data Validasi Rombongan Belajar

1. Rombel jenis kelas tidak


memiliki prasarana.
2. Rombel jenis kelas tidak
memiliki wali kelas.

Pendekatan validasi pada isian rombongan berikutnya dilakukan


terhadap rombongan belajar yang tidak mengisi prasarana kelas nya
dimana dan juga tidak mengisi wali kelas untuk rombongan belajar
tersebut.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 35
Data Validasi Sarana dan Prasarana

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 36
Data Validasi Sarana dan Prasarana

1. Sekolah memiliki lab computer.


tidak memiliki sumber listrik.
2. Lab komputer tidak memiliki
komputer.
3. Ruang kelas tidak memiliki
kursi/meja.

Pendekatan validasi pada isian sarpras seperti bila sekolah


mempunyai bangunan fisik (prasarana) laboratorium
namun tidak ada daya listrik dan sarana lainnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 37
Data Validasi Sarana dan Prasarana
1. Rombel jenis kelas tidak ada prasarana.
2. Sekolah tidak memiliki ruang kelas.
3. Sekolah tidak memiliki ruang guru.
4. SMA/SMK tidak memiliki perpustakaan.
5. SMA/SMK tidak memiliki laboratorium.
6. SMA/SMK tidak memiliki kamar mandi.
7. SMK tidak memiliki bengkel.

Pendekatan validasi pada isian sarpras berikutnya adalah


mensuspect sekolah yang tidak memiliki bangunan fisik (prasarana)
/ tidak mengisi pada aplikasi dapodik.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 38
Data Validasi Sarana dan Prasarana

1. Dimensi ruang kelas tidak wajar.


2. Jumlah ruang kelas rusak berat >= 50
persen.
3. Jumlah ruang kelas rusak total >= 50
persen.
4. Jumlah ruang kelas rusak berat +
rusak total >= 50 persen.

Pendekatan validasi pada isian sarpras berikutnya adalah mensuspect sekolah


yang mengisi data prasarana namun dengan kondisi yang tidak wajar baik itu
dari luas bangunan tersebut ataupun kondisi ruang kelas tersebut.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 39
Terima Kasih

Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dapo.dikdasmen@kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai