Anda di halaman 1dari 16

NAPZKIN ECZEMA

Disusun oleh :
FITRIANI DANISHA
102117098
UNIVERSITAS BATAM

PEMBIMBING :

dr. H. Hervina, Sp.KK


DEPARTEMEN / SMF ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
RSUD DR R.M DJOELHAM BINJAI
SUMATERA UTARA
2018
1. DEFINISI

Kelainan yang biasanya muncul pada neonatus dan bayi yang disebabkan oleh
beberapa faktor aktivasi antara lain kontak dengan bahan-bahan kimia,
dan/atau kebersihan yang kurang
2. ETIOLOGI
Penyebab yaitu :
• iritasi terhadap kulit yang tertutup oleh popok oleh karena cara
pemakaian popok yang tidak benar
• faktor fisik
• Kimiawi
• enzimatik dan biogenik (kuman dalam urine dan feses),
3. EPIDEMIOLOGI
• Penyakit ini sering terjadi pada bayi dan anak balita yang menggunakan
popok, biasanya pada usia kurang dari tiga tahun, paling banyak usia 9-
12 bulan
4. FAKTOR RESIKO

• Pemakaian popok terlalu lama


• Panas
• peningkatan pH kulit
• Iritasi kimiawi
• superinfeksi dari Candida
• serta bakteri
5. PATOFISIOLOGI

• Popok bersifat oklusif sehingga menghambat


penguapan dan kulit menjadi lembab,
memudahkan maserasi dan mempermudah
proliferasi mikroorganisme serta lebih mudah
terjadi trauma gesekan. Kulit yang lembab
mempunyai kerentanan yang lebih tinggi terhadap
gesekan, sehingga lebih mudah lecet apabila
terkena gesekan karet popok atau celana
plastik pada permukaan kulit. Saat kulit terlalu
basah akan lebih mudah terjadi abrasi/infeksi, dan
stratum korneum menjadi lebih permeabel
terhadap bahan tertentu. Adanya kenaikan suhu di
area popok karena popok menghambat penguapan
hilangnya panas. Peningkatan suhu ini berakibat
vasodilatasi dan memacu inflamasi
6. DIAGNOSIS
6.1 ANAMNESIS
Keluhan
• Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak merah berbatas tegas, mengikuti bentuk popok yang
berkontak kadang-kadang membasah dan membentuk luka.

6.2 PEMERIKSAAN FISIK


• Dermatitis popok memberikan gejala klinis berupa bercak kemerahan, lembab dan kadang bersisik pada
daerah bokong dan genitalia yang lebih menonjol. Kelainan ini dapat tidak bergejala hingga terasa perih
pada kelainan yang luas.

Predileksi tempat terjadinya iritasi pada dermatitis popok dibagi menjadi 2 bentuk,yaitu:
• convexities dermatitis (daerah W, yaitu area cembung bokong, perut bawah,pubis)
• creases dermatitis (daerah Y, yaitu area cekungan lipatan inguinal, lipatangluteal, perineum,
perianal)
6. DIAGNOSIS

6.3 PEMERIKSAAN PENUNJANG


Bila diduga terinfeksi jamur kandida, perlu dilakukan pemeriksaan KOH / Gram dari kelainan kulit yang basah.
6. DIAGNOSIS
• Jika telah terjadi superinfeksi oleh Candida (Candida Diaper Dermatitis),
akanmenunjukan gejala bercak merah yang mengkilat, papul-papul, dan plak
yang umumnya terjadi pada lipatan kulit. Kadang dijumpai juga bercak
keputihan pada mukosa mulut
• Histopatologi : tidak khas
7.DIAGNOSIS BANDING

• Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik memiliki karakteristik berupa deskuamasi kekuningan dengan latar kemerahan,
mengenai area wajah, rambut dan daerah lipatan
• Psoriais vulgaris
plak eritema yang berbatas tegas namun kelembaban dan skuama putih tidak ditemukan.
• Dermatitis atopi
berupa erupsi pada wajah dan permukaan tubuh namun jarang ditemukan pada anak dibawah
enam bulan
8.PENALAKSANAAN

NONFARMAKOLOGI
Bila kulit basah, kompres dahulu selama ½ - 1 jam, 2- 3 kali sehari sampai kulit
kering. Bahan kompres memakai larutan garam (satu sendok teh
garamdalam 0,5 L air atau menggunakan larutan garam fisiologi NaCl
0,9%), lalu diangin-anginkan biar kering dan olesi lotion atau krim pelindung
8.PENALAKSANAAN

FARMAKOLOGI
• Olesi krim atau salep atau lotion khusus yang melindungi kulit yang sedang meradang terhadap
kontak dengan bahan tertentu dan mengurangi gesekan,kandungan bahan zink oksida biasa
digunakan dengan konsentrasi 10-15%
• Karena absorbsi perkutaneus yang tinggi pada daerah yang inguinal dan sekitarnya,maka penggunaan
steroid topikal (hidrokortison 1-2,5%) harus dibatasi dengan penggunaan jangka pendek (3-7 hari)

• Bila terdapat infeksi Candida albicans maka diberi anti jamur seperti nistatin,klotrimazol,
mikonazol dan dapat ditambah steroid
9.KOMPLIKASI

• infeksi kulit sekunder


10.PROGNOSIS
Prognosis pada dermatitis popok baik jika penyebabnya bisa teratasi dengan
sempurnadan teratur dalam pengobatan, bila bahan iritan penyebab dermatitis
tersebut tidak dapatdisingkirkan dengan sempurna, maka prognosisnya kurang
baik. Keadaan ini sering terjadi pada dermatitis kronis dan berkembang menjadi
lebih parah
11. EDUKASI DAN KOMUNIKASI
Edukasi orangtua sangatlah penting dalam penatalaksanaan dermatitis
popok,terutama tentang bagaimana higine penggunaan popok. Mengganti
popok setiap kali buangair kecil / buang air besar, bersihkan dengan air hangat,
bila perlu dengan sabun dan bilas bersih lalu keringkan
12.PROFESSIONALISME
• Membantu mengontrol kesembuhan pasien dengan memberikan obat
dengan dosis yang tepat.
• Kontrol ulang, bila ada keadaan tidak membaik bisa di rujuk ke Dokter
Spesialis.

Anda mungkin juga menyukai