Anda di halaman 1dari 13

Pergerakan Bahan Pencemar

Melalui Air dan Produk


Pertanian

Elsa Rosyidah, S.TP., M.IL.

11 October
2018
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Lingkungan
http://www.unusida.ac.id

Ekotoksikologi
Pergerakan Bahan Pencemar Melalui Air dan Produk Pertanian

Dosen Pengampu : Elsa Rosyidah, S.TP., M.IL.

Oleh :

1. Tomy Satryo Laksono


2. Mokh. Yahya
3. M. Ari Setyawan
Kamis, 11 Oktober 2018
EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 4. Rama Dwi Kusuma 2
5. Akhirul Yatim
Zat, Partikel, Organisme atau perilaku yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan secara langsung maupun tidak langsung mengurai kualitas lingkungan hidup.

EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 3
Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air juga dapat disebabkan


oleh adanya logam berat yang berasal dari limbah
industri. Diantaranya adalah berasal dari industri tekstil,
cat, bahan – bahan kimia yang digunakan untuk pupuk,
pestisida dan lain – lain. Selain itu, adanya limbah
logam berat dapat berpengaruh terhadap
keseimbangan mikroorganisme di lingkungan perairan.

EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 4
Pencemaran air yang berasal dari limbah industri dan limbah rumah tangga dapat terbagi
menjadi beberapa kelompok, seperti pada limbah buangan berikut ini:

• Limbah padat, contohnya adalah sampah padat seperti botol minuman, plastik, dan lain – lain.
• Limbah organik, salah satu contohnya adalah berasal dari sisa tumbuhan atau sisa sayuran yang dibuang ke
sungai dapat menyumbat aliran sungai dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
• Limbah anorganik, salah satu contohnya adalah limbah logam berat.Contohnya adalah timbal, air raksa, merkuri,
kalsium. Nikel dan lain – lain.
• Cairan berminyak. Air tidak dapat bercampur dengan minyak sehingga adanya minyak dalam lingkungan perairan
dapat mengganggu mikroorganisme yang hidup dalam lingkungan perairan tersebut. Contohnya adalah sering
terjadi tumpahan minyak di air laut. Hal ini dapat mencemari perairan laut dan mengganggu ekosistem di dalamnya.
• Limbah zat kimia dapat anda temukan pada sabun detergen, shampo dan superpel. Sabun, detergen, shampo
dapat meningkatkan pH di lingkungan air sehingga dapat mengganggu ekosistem di dalamnya. Selain itu, anda
dapat menjumpai pada penggunaan pestisida berlebihan, zat warna kimia dan bahan yang bersifat radioaktif seperti
adanya aplikasi teknologi nuklir.

EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 5
• Pencemaran tingkat pertama. Pencemaran ini adalah
pencemaran yang ringan, tidak menimbulkan kerugian
bagi manusia baik jika dilihat dari kadar zat
pencemarnya maupun dilihat dari waktu kontaknya
dengan lingkungan.
• Pencemaran tingkat kedua. Pencemaran ini merupakan
pencemaran yang sudah menimbulkan iritasi ringan
pada panca indera dan juga pada alat vegetatif lainnya,
serta menimbulkan gangguan pada komponene
ekosistem lainnya.
• Pemcemaran tingkat ketiga. Pencemaran ini merupakan
pencemaran yang sudah sampai menimbulkan reaksi
yang fatal pada tubuh dan juga menyebabkan sakit yang
bersifat kronis.
• Pencemaran tingkat keempat. Pencemaran ini adalah
jenis pencemaran yang paling parah. Pencemaran ini
merupakan pencemaran yang telah menimbulkan dan
juga menybabkan kematian makhluk hidup di suatu
lingkungan yang diakibatkan karena kadar zat
pencemarnya terlalu tinggi.

EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 6
secara sederhana air yang tercemar • Terjadi perubahan pada suhu air
apabila telah berwarna, berbau, atau berasa. • Memiliki pH yang tidak normal.
Namun ternyata dengan melihat tampak luarnya
saja tidaklah cukup. • Terjadi perubahan pada warna, bau, dan juga rasa.
• Adanya endapan, koloidal, dan bahan terlarut.
Pencemaran air juga termasuk dalam
kandungan air tersebut. Maka dari itulah untuk • Timbulnya banyak mikroorganisme.
mengetahui apakan suatu air tercemar atau • Meningkatnya radioaktivitas pada air.
tidak, maka bisa dilihat melalui beberapa
indikator pencemaran air. Beberapa indokator
pencemaran air atau ciri-ciri dari air yang
tercemar adalah sebagai berikut:

TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 7
Membeludaknya Populasi Gulma Perairan akibat Nitrifikasi Urea

EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 8
Terdapat empat jalur utama bagi pestisida untuk
mencapai perairan diantaranya adalah :

• terbang ke area di luar yang disemprotkan,


• melalui perkolasi menuju ke dalam tanah,
• dibawa oleh aliran air permukaan.
• ditumpahkan secara sengaja maupun tidak.

EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 9
Manusia & pertaniannya

Menurut data WHO yang dipublikasikan pada


tahun 1990, dampak dan risiko penggunaan pestisida kimia
selama ini 25 juta kasus dan meningkat pada tiap
tahunnya. Data lain dari ILO pada tahun 1996
menunjukkan 14% pekerja di pertanian terkena bahaya
pestisida dan 10%-nya terkena bahaya yang fatal.
Fenomena seperti ini juga terjadi di sentra pertanian
Indonesia seperti Brebes dan Tegal. Penelitian FAO pada
tahun '92 menunjukkan, ada 19 gejala keracunan yang
disebabkan pestisida pada petani cabe dan bawang. Di
perkebunan Luwu, Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa
80-100% petani yang memeriksakan dirinya ke rumah sakit
mengindikasikan keracunan pestisida.
EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 10
Residu masuk air sungai, mengalir

ke parit-parit sawah, masuk ke saluran

tersier ke saluran sekunder dan terbuang ke

sungai kita. Sungai mengalir masuk kota,

menuju ke hilir dan sebagian rakyat

menggunakan air di hilir untuk mandi, cuci

dan kakus. Pencemaran bertambah runyam,

karena pestisida, sampah rumah tangga dan

produk alami.
EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 11
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air

• Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air
agar tidak tercemar.
• Tidak membuang sampah ke sungai.
• Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
• Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai
bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
• Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar

EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 12
BIG IMAGE

EKOTOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dari Kami Kelompok 2
13

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai