Anda di halaman 1dari 10

1.

PENDAHULUAN
Project Charter
Nama Proyek : Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau
Tanggal Mulai Proyek : 01 Januari 2019
Tanggal Selesai Proyek : 01 Maret 2019
Manager Proyek : Mokh. Yahya
Tujuan Proyek
Tujuan Proyek ini adalah sebagai bentuk pemeliharaan wilayah untuk keperluan taman dan
sebagai sarana rekreasi, konservasi lahan perkotaan dan sumber daya alam lainnya atau
keperluan sejarah dan keindahan serta bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota),
Sebagai pengatur iklim mikro agar sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung
lancar, Proyek ini akan dikerjakan selama 2 bulan dengan estimasi total biaya yang
diperlukan sebesar Rp. 203,300,000.
Faktor Penentu Keberhasilan
Berikut ini adalah beberapa faktor penentu keberhasilan proyek, yaitu:
 Manajer proyek
 Tim proyek
 Organisasi
 waktu
 Lingkungan eksternal
Manfaat yang Diharapkan
Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari pemeliharaan ruang terbuka hijau adalah :

 Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu membentuk
keindahan dan kenyamanan (teduh, segar, sejuk)
 Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu pembersih
udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan kelangsungan persediaan air tanah,
pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora dan fauna yang ada (konservasi
hayati atau keanekaragaman hayati).

2. PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN PROYEK


Pendekatan Proyek
Tujuan Proyek
Tujuan dari Proyek ini adalah Pemeliharan Ruang Terbuka Hijau sehinagga fungsi dan
manfaatnya tetap terjaga dari kerusakan akibat kegiatan sehari-hari.
Tahap Pendekatan Proyek
1) Analisis kebutuhan jenis tanaman
2) Perancangan Lanskap taman
3) Pengembangan konsep taman
4) Estimasi waktu dan biaya yang dibutuhkan

3. CAKUPAN PROYEK
Proyek pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau adalah proyek untuk membenahi Tanaman Bahu
Jalan Akses GOR. Pemeliharaan yang akan diimplementasikan pada proyek ini berupa
Pengadaan Tanaman Penghijauan / Tanaman Besar/ Kecil. Dari hasil analisis kebutuhan
tanaman pada jalan akses GOR dibutuhkan suatu paket kebijakan pengadaan tanaman lindung
dan hias untuk pemeliharaan dan perluasan area taman.
Nama Fungsi Deskripsi
Tanaman Besar Untuk digunakan sebagai tanaman/poho n
lindung sehingga menciptakan rasa teduh
dan nyaman.
Tanaman Kecil Untuk digunakan sebagai tanaman/poho n
hias yang lebih banyak dalam pengaturan
komposisi warna daun maupun bunga
sehingga menciptakan rasa indah.

Spesifikasi Kebutuhan Non-Fungsional


Berikut ini adalah daftar kebutuhan non-fungsional pada pemeliharaan taman :
NO Kebutuhan Non-Fungsional
1. Semua tanaman yang diperlukan dalam proyek harus sudah disiapkan.
2. Tanaman yang digunakan harus dalam keadaan terbaik.
3. Tanaman secepatnya dapat berkembang
4. Tanaman yang dipilih harus bisa hidup pada cuaca panas
Ruang Lingkup
Deskripsi Ruang Lingkup Proyek
Ruang Lingkup Proyek adalah sebagai berikut :
 Tanaman yang digunakan untuk proyek ini adalah Tanaman Perdu/Semak, Tanaman
Palm, dan tanaman pelindung.
 Pengadaan tanaman yang digunakan berjumlah 29 dari jenis tanaman yang berbeda
meliputi :
- 16 jenis Tanaman Perdu/Semak
- 7 Jenis Tanaman Palm
- 6 Jenis Tanaman Pelindung
 Penanaman tanaman lindung mempertimbangkan :
- Galian tanah untuk taman
- Galian aspal untuk tanam
- Membuang galian tanah
- Urugan tanah tanam
Penyampaian Proyek
Output dalam proyek ini nantinya berupa laporan-laporan mengenai kerusakan lingkunga n
atau taman yang disebabkan oleh ulah masyarakat maupun karena kurangnya penanganan
yang sesuai.
Kriteria Penerimaan Proyek
Team dari pengembang akan melakukan pengecekan pada tahap akhir setelah proses
penanaman selesai dikerjakan. Selain pengecekan dan pengawasan pada tingkat
keberhasilan pertumbuhan tanaman, pengujian tahap akhir ini juga akan dilakukan oleh klien
dalam hal ini adalah pihak pertama yaitu DLHK Kab. Sidoarjo atau pejabat terkait, dan
apabila semuanya dirasa cukup dan bisa berjalan lancar maka baru akan diserahkan ke pihak
pertama dengan masa pemeliharaan dan pengawasan selama 1 bulan kepada pihak ke dua.
Batasan
A. Tanaman perdu/semak yang digunakan sebagai berikut :
1) Agave Putih
2) Akalipa
3) Andong Merah/Putih
4) Aliander
5) Bakung Amariles
6) Bougenvile (lokal)
7) Bunga sepatu (biasa)
8) Erfak Merah (kuncir)
9) Heleconia
10) Jetrhopa
11) Kamboja Merah/Putih/Kuning
12) Pandan Kodok
13) Puring Bali
14) Sensivera
15) Teh-Tehan
16) Trikaler
B. Tanaman Palm yang digunakan sebagai berikut :
1) Palm Sadeng (batang keras)
2) Palm Putri (batang keras)
3) Pinang Sepuluh (batang keras)
4) Palm Phonix (batang keras)
5) Palm Regu (berumpun)
6) Palm Kuning
7) Pandan Bali
C. Tanaman pelindung yang digunakan sebagai berikut :
1) Bentaro
2) Glodokan Biasa
3) Glodokan Tiang
4) Sono
5) Tabe Puyah
6) Tanjung
D. Teknis penanaman tanaman lindung meliputi :
1) Galian tanah untuk tanam
2) Galian aspal untuk tanam
3) Membuang galian tanah
4) Urugan tanah taman

4. DAFTAR MILESTONE
Berikut daftar milestone proyek pemeliharaan ruang terbuka hijau Bahu Jalan Akses GOR :
Milestone Tanggal
Mulai proyek 01/01/2019
Project charter ditandatangani 05/01/2019
Proposal disetujui 08/01/2019
Perekrutan tim proyek 23/01/2019
Analisa upah dan bahan 27/01/2019
Analisa pekerjaan tanah dan alat 31/01/2019
Penerapan proses pengerjaan 01/02/2019
Monitoring lapangan 10/02/2019
Persetujuan koreksi akhir 22/02/2019
Penyerahan hasil proyek 28/02/2019
Proyek selesai 31/03/2019

5. BASELINE JADWAL DAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE


Untuk mengerjakan Proyek Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau ini diperlukan waktu 90 hari
kerja. Total waktu yang disediakan untuk melakukan pembangunan proyek ini, dari mulai
pembukaan proyek sampai dengan penutupan proyek adalah 4 bulan atau 120 hari kerja.
Baseline Jadwal dan WBS terlampir dalam LAMPIRAN 1: WORK BREAKDOWN
STRUCTURE DAN BASELINE JADWAL.

6. RENCANA MANAJEMEN PERUBAHAN


Dalam perjalanan suatu proyek, hampir selalu ada suatu permintaan perubahan. Untuk
mengantisipasi akan hal tersebut, maka perlu disusun suatu prosedur. Prosedur untuk
mengontrol perubahan dalam suatu proyek sering disebut dengan Prosedur Kontrol Perubahan
(Changes Control Procedure).
Prosedur Kontrol Perubahan
Setiap modifikasi yang telah disetujui, atau perubahan jadwal dan biaya proyek harus
mengacu pada prosedur berikut.
 Pengajuan perubahan dapat berasal dari setiap anggota tim apabila diperlukan,
terutama untuk perubahan yang akan mempengaruhi jadwal dan ruang lingkup kerja.
 Persetujuan pada Form Permintaan Perubahan/Changes Request Form (CRF)
menunjukkan persetujuan terhadap perubahan pada jadwal.
Pengajuan Perubahan
 Suatu perubahan dapat diajukan ke manajer proyek melalui komunikasi formal
(meeting reguler) ataupuan non-formal (melalui bentuk komunikasi lainnya).
 Mengisi Form Permintaan Perubahan (CRF) - (lihat LAMPIRAN 2.1) - untuk
diajukan sebagai usulan perubahan.
 Catat CRF pada Catatan Permintaan Perubahan - (lihat LAMPIRAN 2.2).
Monitor Perubahan
 Apabila Form Permintaan Perubahan telah disetujui, pekerjaan dapat dimulai.
 Project Manager atau manajer proyek akan mengubah jadwal proyek atau rencana
kerja untuk mengakomodasi perubahan yang telah disetujui dan
mempresentasikannya dalam meeting kemajuan proyek untuk disetujui.
 Kemajuan dalam kontrol perubahan akan dilaporkan dalam meeting proyek. Project
Manager harus menanda tangani Form Permintaan Perubahan apabila perubahan
telah diselesaikan.

7. RENCANA MANAJEMEN KOMUNIKASI


Perencanaan Komunikasi
Perencanaan komunikasi menjabarkan kebutuhan komunikasi reguler antar anggota tim
yang terlibat dalam pengerjaan proyek Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau. Komunikas i
tidak harus dilakukan secara formal saja, komunikasi bisa dilakukan secara terbuka dan
informal untuk memfasilitasi transfer pengetahuan (knowledge transfer) antar semua pihak
yang terlibat/berkepentingan. Untuk perencanaan komunikasi yang bersifat formal, akan
dicantumkan pada LAMPIRAN 3: PERENCANAAN KOMUNIKASI yang
menggambarkan komunikasi reguler yang dianggap penting untuk memastikan adanya
informasi yang tepat, keterlibatan, dukungan dan manajemen proyek yang efektif.
Persiapan Pertemuan
Mendistribusikan agenda meeting, selambat-lambatnya sehari sebelumnya. Pembahasan
topik berdasarkan urutan kepentingan dimulai dengan topik yang mudah dan setiap topik
diberikan alokasi waktu.
 Mendistribusikan materi meeting, agenda, serta informasi lokasi dan waktu.
 Setiap anggota tim proyek bertanggung jawab untuk melakukan persiapan, hadir
dan berpartisipasi aktif dalam meeting.
 Pemimpin meeting dan fasilitator memastikan meeting dapat berjalan pada jalurnya
dan efektif, sehingga tujuan meeting dapat dicapai.
 Pemimpin meeting akan menunjuk seorang notulis untuk membuat dokumentasi
meeting dan mendistribusikannya dengan tepat.
 Meeting paling sedikit membahas topik berikut:
- Kemajuan proyek
- Aktivitas yang akan segera dilakukan
- Pembahasan ulang kontrol perubahan (change review)

Direktori Tim Proyek


Direktori tim proyek untuk semua komunikasi sebagai berikut :

Nama Posisi Email Telepon


Mokh. Yahya Project Manager Yahya.adja18@gmail.com 087754053134
Tomy Satryo. L Analisis Perencanaan
Imron G Romanza Pelaksana lapangan
Ari Setyawan Mandor Lapangan
Takrimatul. M Asisten Mandor
Ahdaf Firdaus Pekerja
Imam Baihaqi Pekerja
Akhirul Yatim Pekerja

8. RENCANA MANAJEMEN BIAYA


Proyek ini akan menggunakan metrik nilai yang diterima untuk melacak dan mengelola biaya
dan dasar biaya menyediakan dasar untuk pelaporan, pelacakan, dan pengelolaan biaya.
Baseline biaya untuk Proyek Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau meliputi semua biaya yang
dianggarkan untuk berhasil menyelesaikan proyek. Data selengkapnya terdapat pada bagian
BASELINE BIAYA

No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga


1 2 3

A Tanaman Perdu/Semak Rp 97,614,350.00

B Tanaman Palm Rp 43,892,500.00

C Tanaman Pelindung Rp 30,191,250.00

D Penanaman Tanaman Lindung Rp 13,116,106.65

JUMLAH Rp. 184,814,207

PPn 10 % Rp. 18,481,421

JUMLAH TOTAL Rp .203,295,627

JUMLAH DIBULATKAN Rp. 203,300,000

TERBILANG : Dua Ratus Tiga Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah


9. RENCANA MANAJEMEN PEMBELIAN
Berdasarkan Cakupan Proyek, maka akan diperlukan rencana untuk pengadaan pembelian kebutuhan proyek, berikut adalah baseline
biaya pembelian barang / alat-alat yang diperlukan :

No. Nama Tanaman Ukuran Satuan Volume Harga Sat Jumlah Harga Sat

1 2 3 4 5 6 7

A Tanaman Perdu/Semak
1 Agave Putih 0.50 m Pot 200 Rp 58,200.00 Rp 11,640,000.00
2 Akalipa 0.50 m Phn 1,000 Rp 2,500.00 Rp 2,500,000.00
3 Andong Merah/Putih 0.50 m Pot 3,100 Rp 1,850.00 Rp 5,735,000.00
4 Aliander 0.50 m Pot 1,000 Rp 3,500.00 Rp 3,500,000.00
5 Bakung Amariles 0.30 m Pot 5,000 Rp 1,746.00 Rp 8,730,000.00
6 Bougenvile (lokal) 0.50 m Pot 400 Rp 17,945.00 Rp 7,178,000.00
7 Bunga sepatu (biasa) 0.50 m Pot 500 Rp 2,667.50 Rp 1,333,750.00
8 Erfak Merah (kuncir) 0.25 m Pot 10,000 Rp 1,261.00 Rp 12,610,000.00
9 Heleconia 0.40 m Pot 1,000 Rp 3,395.00 Rp 3,395,000.00
10 Jetrhopa 0.50 m Phn 100 Rp 33,950.00 Rp 3,395,000.00
Kamboja
11 Merah/Putih/Kuning 1.00 m Batang 200 Rp 45,000.00 Rp 9,000,000.00
12 Pandan Kodok 0.40 m Pot 200 Rp 16,500.00 Rp 3,300,000.00
13 Puring Bali 0.50 m Pot 1,000 Rp 4,850.00 Rp 4,850,000.00
14 Sensivera 0.50 m Pot 5,000 Rp 2,425.00 Rp 12,125,000.00
15 Teh-Tehan 0.50 m Phn 200 Rp 5,335.00 Rp 1,067,000.00
16 Trikaler 0.50 m Pot 550 Rp 13,192.00 Rp 7,255,600.00
Jumlah Rp 97,614,350.00
B Tanaman Palm
1 Palm Sadeng (batang keras) 0.5 m Phn 20 Rp 291,000.00 Rp 5,820,000.00
2 Palm Putri (batang keras) 1 - 2, m Phn 100 Rp 72,750.00 Rp 7,275,000.00
Pinang Sepuluh (batang
3 keras) 1,5 - 2 m Phn 50 Rp 82,450.00 Rp 4,122,500.00
4 Palm Phonix (batang keras) 0.5 m Phn 100 Rp 58,200.00 Rp 5,820,000.00
5 Palm Regu (berumpun) 0,5 - 1 m Phn 100 Rp 38,800.00 Rp 3,880,000.00
6 Palm Kuning 0.5 m Phn 200 Rp 48,500.00 Rp 9,700,000.00
7 Pandan Bali 0,5 - 1 m Phn 100 Rp 72,750.00 Rp 7,275,000.00
Jumlah Rp 43,892,500.00
C Tanaman Pelindung
1 Bentaro 2.00 m Phn 500 Rp 46,075.00 Rp 23,037,500.00
2 Glodokan Biasa 2.00 m Phn 150 Rp 24,250.00 Rp 3,637,500.00
3 Glodokan Tiang 2.00 m Phn 150 Rp 38,800.00 Rp 5,820,000.00
4 Sono 2.00 m Phn 150 Rp 33,950.00 Rp 5,092,500.00
5 Tabe Puyah 2.00 m Phn 280 Rp 72,750.00 Rp 20,370,000.00
6 Tanjung 2.00 m Phn 150 Rp 31,525.00 Rp 4,728,750.00
Jumlah Rp 30,191,250.00
10. RENCANA MANAJEMEN CAKUPAN PROYEK
Manajemen Cakupan Proyek adalah pengelolaan proses-proses untuk pendefinisian dan
pengendalian apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek. Pelaksana proyek dan
semua pihak yang berkepentingan harus mempunyai persepsi yang sama tentang hasil dari
proyek dan proses yang akan dilakukan dalam pembuatan hasil proyek. Proses Manajemen
cakupan proyek meliputi:
1. Inisiasi Proyek: proses awal proyek atau transisi dari satu tahap ke tahap berikutnya
2. Perencanaan Cakupan: pembuatan dokumen yang akan digunakan sebagai dasar
pengambilan putusan dalam pelaksanaan proyek
3. Pendefinisian Cakupan: perincian hasil akhir proyek menjadi bagian-bagian komponen
yang lebih kecil dan lebih mudah untuk dikelola
4. Verifikasi Cakupan: proses formal persetujuan akan Cakupan proyek
5. Pengendalian Perubahan Cakupan: Proses pengendalian terhadap perubahan Cakupan
proyek. Cakupan Proyek membangun sistem informasi kepegawaian terdapat pada
bagian 3. CAKUPAN PROYEK

11. RENCANA MANAJEMEN JADWAL

Nama Kegiatan Durasi (Hari) 1.01 5.01 8.01 23.01 27.01 31.01 1.02 10.02 22.02 28.02 31.03

Persiapan dan Perancangan


a. Pengembangan Proposal Proyek 1
b. Persetujuan Proposal Proyek 5
c. Perekrutan Tim Proyek 5
Pengembangan
a. Analisa Upah dan Bahan 3
b. Analisa Pekerjaan Tanah dan Alat 4
c. Penerapan Proses Pengerjaan 30
d. Monitoring Lapangan 30
Implementasi
Persetujuan koreksi akhir 16
Penyerahan hasil proyek 1

Anda mungkin juga menyukai