Kelompok 17
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................iv
1. Karakteristik Industri yang Dipilih...................................................................................................5
2. Proses Bisnis Industri.......................................................................................................................6
3. Proses Bisnis Inti............................................................................................................................19
3.1 Inbound logistic....................................................................................................................19
3.2 Operation..............................................................................................................................19
3.3 Outbound logistic..................................................................................................................19
3.4 Marketing and Sales.............................................................................................................20
3.5 Service..................................................................................................................................20
4. Analisis dan Pembahasan..............................................................................................................20
4.1 Odoo pada Industri Bakery.................................................................................................20
4.2 Benchmarking ERP Sejenis (FlexiBake).............................................................................23
5. Usulan Pengembangan Modul Odoo............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................29
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Porter's value chain...............................................................................................................6
Gambar 2 Proses bisnis industri menggunakan CFD.............................................................................11
Gambar 3 Proses bisnis industri menggunakan CFD (lanjutan)............................................................13
Gambar 4 Proses bisnis industri menggunakan CFD (lanjutan)............................................................14
Gambar 5 Proses bisnis industri menggunakan CFD (lanjutan)............................................................15
Gambar 6 Proses bisnis industri menggunakan CFD (lanjutan)............................................................16
Gambar 7 Proses bisnis industri menggunakan CFD (lanjutan)............................................................17
Gambar 8 Proses bisnis industri menggunakan CFD (lanjutan)............................................................18
Gambar 9 User interface dari Felxibake................................................................................................23
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Proses bisni industri...................................................................................................................7
Tabel 2 Setiap modul yang ada pada Flexibake beserta penjelasannya...............................................24
iv
Tugas Analisis dan Pengembangan Modul Odoo pada Industri Bakery
1. Secara lebih spesifik, industry bakery dalam hal ini akan melakukan proses produksi serta
distribusi produknya berupa kue ke toko-toko kue. Selain itu, industri bakery ini juga akan
menerima pesanan dari end customer dalam jumlah besar.
2. Menggunakan metode persediaan FIFO yang mengatur keluar masuknya barang sesuai
dengan tanggal kadaluarsa. Bahan yang pertama kali masuk ke dalam gudang akan
digunakan pertama kali untuk produksi. Dengan menggunakan metode FIFO ini, proses yang
sedang berjalan akan diselesaikan lebih dulu kemudian menjalankan proses berikutnya. Pada
setiap proses akan mendapatkan waktu untuk pemrosesan dimana proses terus dijalankan
hingga proses tersebut selesai meskipun terdapat proses lain yang datang dan akan masuk
dalam antrian. Begitupula untuk produk yang telah diproduksi lebih dulu harus dikirimkan
kepada pelanggan lebih dulu.
3. Inventory strategy yang digunakan industri bakery, yaitu minimum stock rule karena terdapat
beberapa bahan baku dalam pembuatan kue yang krusial dan digunakan pada banyak resep,
sehingga kekurangan bahan baku tersebut akan menyebabkan produksi kue akan sangat
terganggu. Dengan minimum stock rule, bahan baku akan selalu dipastikan berada pada
rentang jumlah minimum hingga maksimum yang sudah di-set dan jika terjadi kekurangan
bahan maka akan otomatis dilakukan purchase order untuk mencapai level jumlah
maksimum
4. Industri bakery tersertifikasi oleh BPOM dan terstandarisasi berdasarkan SNI ISO 9001, SNI
ISO 22000 atau HACCP, SNI CAC/RCP 1 dari Lembaga Sertifikasi yang diakreditasi oleh KAN
atau oleh badan akreditasi penandatangan IAF/PAC MLA, serta sesuai dengan Peraturan
Badan Standardisasi Nasional Republik Indonesia No. 6 Tahun 2019. [CITATION LAM19 \l
1033 ]
5. Industri bakery dapat melakukan refund atau pengembalian kepada supplier
6. Apabila terdapat produk gagal dan cacat produksi maka scrap yang dihasilkan akan dibuang
7. Diperlukan strategi binis yang baik dalam industry bakery ini dikarenakan banyaknya pesaing
8. Industri bakery dikembangkan menggunakaan teknologi yang mengikuti tren generasi saat ini
sehingga dalam memasarkan produknya perlu mengaplikasikan komunikasi digital. Generasi
saat ini cenderung melakukan eksplorasi terlebih dahulu pada produk yang akan dibeli
melalui website, media sosial dan lain-lain sehingga industry bakery kini juga harus berbasis
teknologi misalnya dengan menggunakan website.
9. Industri bakery ini menggunakan pull market dimana produksi dilakukan berdasarkan
permintaan konsumen serta dilakukan peramalan demand menggunakan data sales order.
5
10. Industri bakery ini juga dapat memprediksi harga karena produk yang dihasilkan tidak tahan
lama sehingga perlu dilakukan optimasi harga. Selain itu juga perlu dilakukan analisis jumlah
produksi yang tepat agar tidak mengalami kerugian.
11. Industri bakery ini memiliki alat transportasi sendiri untuk mengirimkan pesanan kepada
toko-toko roti yang menjadi konsumen serta end customer yang melakukan order dalam
jumlah yang besar.
Berdasarkan model value chain oleh Porter, proses bisnis diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu:
1. Primary activities: Proses bisnis yang terlibat langsung dalam proses pembuatan dan delivery
produk ke pelanggan. Proses bisnis yang termasuk primary activities adalah inbound logistics,
operation, outbound logistics, marketing & sales, serta service.
2. Support activities: Proses bisnis yang berfungsi sebagai pendukung keberjalanan proses bisnis
inti. Proses bisnis yang termasuk support activities adalah firm infrastructure, human
resource management, technology development, dan procurement.
Untuk memetakan proses bisnis industri bakery ini digunakan metode Process Classification
Framework (PCF) oleh American Productivity & Quality Center (APQC). Berikut adalah pemetaan
proses bisnis industri bakery menggunakan PCF APQC.
6
Tabel 1 Proses bisni industri
1. Inbound logistics
1. 1 Provide sourcing governance and perform category management
1. 1. 1 Mengembangkan rencana pengadaan
1. 1. 2 Memastikan persyaratan pembelian
1. 1. 3 Menetapkan rencana manajemen bahan baku
1. 1. 4 Menganalisis pengeluaran perusahaan
1. 2 Develop sourcing and category management strategies
1. 2 1 Mengembangkan source yang dibutuhkan
1 2 2 Membuat list data vendor
1. 3 Select suppliers and develop/maintain contracts
1. 3 1 Memilih pemasok
1. 3 2 Melakukan negosiasi dan membuat kontrak
1. 3 3 Mengelola kontrak
1. 4 Order materials and services
1. 4 1 Melakukan review daftar permintaan
1. 4 2 Mencatat penawaran vendor
1. 4 3 Melakukan receipt order
1. 5 Manage suppliers
1. 5 1 Mengelola informasi pemasok
1. 5 2 Memantau kualitas produk yang dikirim
2. Operations
2. 1 Develop production and materials strategies
2. 1 1 Menentukan kebijakan tenaga kerja dan material
2. 1 2 Menentukan kapasitas
2. 1 3 Menentukan proses produksi
2. 2 Manage demand for products
2. 2 1 Melakukan peramalan permintaan
2. 2 2 Menentukan ketersediaan
2. 3 Create materials plan
2. 4 Create and manage master production schedule
2. 4 1 Membuat MPS
2. 4 2 Melakukan kontrol pada MPS
2. 5 Plan distribution requirements
2. 5. 1 Membuat master data mengenai kebutuhan distribusi
2. 5. 2 Menentukan kebutuhan fasilitas penyimpanan distribusi
2. 5. 3 Membuat rencana distribusi
2. 6 Develop quality standards and procedures
2. 6 1 Menentukan target kualitas
2. 6 2 Menentukan SOP pengecekan kualitas hasil produk
Memberitahukan kualifikasi produk yang diinginkan pada divisi
2. 6 3
produksi kue
2. 7 Schedule production
2. 7 1 Menentukan detail produksi
2. 7 2 Menjadwalkan urutan produksi dan ukuran lot produksi
2. 8 Produce/Assemble product
7
Proses Bisnis Industri
8
Proses Bisnis Industri
7 Technology Development
7 1. Develop and manage IT customer relationship
7 1. 1 Mengelola informasi feedback pelanggan
7 1. 2 Menganalisis kebutuhan untuk SI pengelolaan customer relationship
7 1. 3 Mengimplementasikan sistem informasi customer relationship
7 1. 4 Melakukan evaluasi SI pengelolaan customer relationship
7 2. Develop and manage IT business strategy
7 2. 1 Mengelola data historis penjualan
7 2. 2 Membuat database penyimpanan data relevan
7 2. 3 Menganalisis kebutuhan untuk SI pengelolaan strategi bisnis
7 2. 4 Mengimplementasikan sistem informasi pengelolaan strategi bisnis
7 2. 5 Melakukan evaluasi SI pengelolaan strategi bisnis
8 Human Resources Management
8 1 Develop and implement workforce strategy and policies
Membuat persyaratan keterampilan karyawan sesuai dengan
8 1 1
strategi perusahaan dan lingkungan pasar
Merencanakan persyaratan sumber daya karyawan per unit bisnis /
8 1 2
organisasi
8 1 3 Mengembangkan program rekrutmen
8 1 4 Mengembangkan program pelatihan
8 1 5 Mengembangkan model strategi tenaga kerja
8 2 Recruit/Source candidates
8 2 1 Mencari sumber daya pelayanan yang baru
8 2 2 Menentukan metode dan saluran perekrutan
8 2 3 Melakukan kegiatan perekrutan
8 3 Screen and select candidates
8 3 1 Melakukan seleksi kandidat
8 3 2 Memilih dan menolak kandidat
8 4 Manage applicant information
8 4 1 Mengelola data pelamar
8 4 2 Mengklasifikasikan posisi lengkap dan tingkat pengalaman
8 5 Manage employee performance
8 5 1 Menentukan tujuan kinerja karyawan
8 5 2 Meninjau, menilai, dan mengelola kinerja karyawan
8 5 3 Mengevaluasi dan meninjau program kinerja
9 Procurement
9 1 Manage suppliers
9 1 1 Mencari informasi mengenai kapabilitas supplier
9 1 2 Melakukan inspeksi setiap bahan baku yang dikirimkan oleh supplier
9 2 Order materials and services
9 2 1 Mengendalikan semua aliran material yang masuk
Mencatat dan mendaftar semua bahan baku yang habis dalam
9 2 2
inventori
9 2 3 Melakukan inspeksi harian barang inventaris di pabrik
9
Pada tabel di atas dapat terlihat proses bisnis yang dilakukan oleh setiap fungsi
organisasi/perusahaan. Namun, belum terlihat hubungan antar fungsinya. Oleh karena itu, proses
bisnis dipetakan dalam cross functional diagram agar dapat terlihat keterkaitan antar fungsinya.
Berikut adalah pemetaan bisnis proses dalam cross functional diagram.
Mulai
Understand
markets, customers,
and capabilities
Develop marketing
strategy
Membuat database
penyimpanan data
relevan
Menganalisis
kebutuhan untuk SI
pengelolaan strategi
bisnis
Mengimplementasik
an sistem informasi
pengelolaan strategi
bisnis
Mengembangkan
rencana pengadaan
Memastikan
persyaratan
pembelian
Menetapkan
rencana manajemen
bahan baku
Menganalisis
pengeluaran
perusahaan
Mengembangkan
source yang
dibutuhkan
Mencari informasi
mengenai
kapabilitas supplier
Memilih pemasok
Melakukan
negosiasi
Phase
10
Pada gambar di atas, terlihat bahwa fungsi marketing and sales melakukan aktivitas pertama
yaitu melakukan pemahaman mengenai keadaan pasar saat ini. Setelah itu, dibuat strategi untuk
menghadapi keadaan pasar saat ini agar dapat bersaing dengan kompetitor. Kemudian, fungsi
technology development membuat database untuk menyimpan data yang relevan dalam
mewujudkan strategi bisnis tersebut. Setelah kebutuhan data sudah lengkap dilakukan
implementasi sistem informasi pengelolaan strategi bisnis. Kemudian, strategi bisnis tersebut
direalisasikan salah satunya oleh fungsi inbound logistic untuk mengembangkan rencana
pengadaan. Setelah rencana, persyaratan, hingga kebijakan pengadaan ditetapkan, langkah
selanjutnya yaitu membuat list data vendor/ supplier. Setelah data supplier di list, dilakukan
pencarian informasi mengenai kapabilitas supplier oleh fungsi procurement. Ketika kapabilitas
supplier sudah teridentifikasi maka pada fungsi inbound logistic dapat dilakukan pemilihan
supplier. Selanjutnya, dapat dilakukan negosiasi kepada supplier terpilih.
11
Bakery Industry’s Bussiness Process
Menentukan
Mengelola kontrak kebijakan tenaga
kerja dan material
Membuat
persyaratan
keterampilan
karyawan sesuai
dengan strategi
perusahaan dan
lingkungan pasar
Merencanakan
persyaratan sumber
daya karyawan per
unit bisnis /
organisasi
Mengembangkan
program pelatihan
Mengembangkan
model strategi
tenaga kerja
Mencari sumber
daya pelayanan
yang baru
Menentukan
metode dan saluran
perekrutan
Melakukan kegiatan
perekrutan
Memilih dan
menolak kandidat
Mengelola data
pelamar
Mengklasifikasikan
posisi lengkap dan
tingkat pengalaman
Dari gambar di atas, setelah bernegosiasi kepada supplier, perusahaan dapat menandatangani
kontrak yang sudah disepakati bersama dengan supplier. Selanjutnya, dibuat kebujakan mengenai
tenaga kerja dan material oleh fungsi operation. Kebijakan material dilakukan setelah pemilihan
supplier karena harus menyesuaikan dengan kebijakan supplier yang memasok material. Sedangkan,
untuk kebijakan tenaga kerja setelah dibuat oleh fungsi operation langkah selanjutnya memberikan
kebijakan tersebut kepada fungsi human resource management, untuk dirancang persyaratan,
rekrutmen, hingga pengklasifikasian/penempatan posisi. Setelah penempatan posisi dapat dilakukan
penilaian kinerja terhadap karyawan. Hal lain yang dapat dilakukan setelah masalah mengenai
material dan pekerja selesai adalah menentukan kapasitas pabrik dan menentukan proses produksi
oleh fungsi operation.
12
Bakery Industry’s Bussiness Process
Technology Development Inbound Logistik Procurement Operation Human resource Management Firm Infrastructure
Meninjau, menilai,
Menentukan proses dan mengelola
produksi kinerja karyawan
Melakukan review
daftar permintaan
Mengendalikan
semua aliran
material yang
masuk
Mencatat dan
mendaftar semua
bahan baku yang
ada dalam inventori
Membuat SOP
mengenai source
yang ada saat ini
Melakukan evaluasi
pada SOP source
yang telah ada
Melakukan inspeksi
harian barang
inventaris di pabrik
Menentukan
ketersediaan
Create materials
plan
Membuat MPS
Phase
Dari gambar di atas, sebelum melakukan produksi, dilakukan terlebih dahulu pengolahan data
historis oleh fungsi Technology Development sebagai input peramalan permintaan yang akan
dilakukan oleh fungsi operation. Selain itu, sebelum dilakukan produksi, fungsi procurement juga
melakukan pengecekan bahan baku yang terdapat dalam inventori. Sebelum dilakukan inspeksi
untuk bahan baku yang akan digunakan, dibuat dan dievaluasi terlebih dahulu SOP mengenai bahan
baku yang ada saat ini. Setelah dilakukan inspeksi terhadap bahan baku dalam inventori, fungsi
operation dapat menentukan ketersedian. Selanjutnya, fungsi operation dapat membuat material
plans hingga membuat MPS untuk kebutuhan pemesanan bahan baku kepada supplier.
13
Bakery Industry’s Bussiness Process
Melakukan kontrol
pada MPS
Mencatat
penawaran vendor
Membuat master
data mengenai
kebutuhan disribusi
Melakukan receipt
order
Menentukan
kebutuhan fasilitas
penyimpanan
distribusi
Mengelola
informasi pemasok
Mendesain jaringan
logistik yang
Menentukan target dibutuhkan
kualitas
Mendesain jaringan
logistik yang
Menentukan SOP dibutuhkan
pengecekan kualitas
hasil produk
Melakukan
pengadaan sarana
dan prasarana
Phase
Setelah MPS dibuat, hal yang harus dilakukan adalah memesan bahan baku kepada supplier dan
merancang distribusi produk nantinya. Maka dari itu terdapat dua jalur panah yang berbeda setelah
pembuatan dan kontrol MPS. Untuk panah dibagian kiri, setelah pembuatan MPS dilakukan
pemesanan bahan baku kepada supplier. Pada saat pemesanan, supplier akan memberikan beberapa
penawaran. Oleh karena itu, dilakukan pencatatan penawaran supplier oleh fungsi inbound logistic.
Setelah deal dengan supplier, aktivitas selanjutnya yaitu melakukan receipt order dan mengelola
informasi yang diberikan dari supplier saat melakukan receipt order. Kemudian, dilakukan
pengecekan kualitas bahan baku dari supplier yang dilakukan oleh fungsi procurement. Pada gambar
dibawah dapat terlihat bahwa selanjutnya produksi kue dapat dilakukan termasuk pengelolaan kue
yang gagal produksi. Setelah kue selesai diproduksi, dilakukan pengetesan kualitas kue yang sudah
jadi oleh fungsi operation. Sebelum produk dikirimkan kepada supplier, panah jalur bagian kanan
pada gambar di atas yang mengelola distibusi turut berkontibusi juga untuk perencanaan proses
pengiriman.
14
Bakery Industry’s Bussiness Process
Memberitahukan Melakukan
kualifikasi produk pengadaan alat
yang diinginkan transportasi
pada divisi produksi
kue
Memantau kualitas
produk yang dikirim
Melakukan inspeksi
setiap bahan baku
yang dikirimkan
oleh supplier
Menentukan detail
produksi
Menjadwalkan
urutan produksi dan
ukuran lot produksi
Mengelola inventori
bahan baku
Mengelola produk
cacat produksi
Memantau dan
mengoptimasi
proses produksi
Mengevaluasi
performansi dari
produksi
Melakukan
pengetesan kualitas
sesuai dengan SOP
Mendokumentasikan
hasil pengetesan
Pemilihan,
pengemasan, dan
pengiriman produk
Phase
Kemudian pada gambar di bawah, setelah produksi kue selesai dan perencanaan distibusi sudah
dibuat, dilakukan pengelolaan dan tracebility produk untuk memudahkan jika terjadi kondisi tertentu
yang mengharuskan penarikan produk dari customer. Selain itu, dapat ditetapkan anggaran
pemasaran oleh fungsi marketing and sales. Kemudian, biaya produksi dan anggaran pemasaran
dimasukkan ke dalam laporan oleh fungsi firm infrastructure. Selanjutnya, dilakukan optimasi harga
dan harga yang telah ditentukan dikelola oleh fungsi marketing and sales. Setelah harga sudah pasti,
aktivitas promosi dapat dilakukan. Sebelum produk sampai customer dibuat terlebih dahulu aturan
dankebijakan mengenai pelayanan kepada pelanggan. Setelah peraturan dan kebijakan selesai dibuat
maka produk siap dikirimkan kepada customer dengan armada transportasi yang sudah disiapkan.
15
Bakery Industry’s Bussiness Process
Pengelolaan barang
jadi & tracebiity
barang
Menetapkan
anggaran
pemasaran
Melakukan
pengelolaan laporan
pengeluaran
Mengoptimasi
harga produk
Mengembangkan
dan mengelola
harga
Mengembangkan
dan mengelola
aktivitas promosi
Membuat peraturan
untuk memberikan
pelayanan kepada
pelanggan
Melibatkan
pelanggan untuk
feedback kepuasan
Perencanaan,
pengangkutan, dan
pengiriman produk
keluar
Pengelolaan armada
transportasi
Manage service
delivery resources
Phase
Pada gambar di bawah terlihat bahwa setelah produk dikirimkan dan diterima pelanggan.
Selanjutnya, feedback pelanggan dapat dikelola dan dianalisis sehingga dapat dikembangkan strategi
pengemasan, strategi penjualan, dan customer care. Kemudian dilakukan analisis untuk kebutuhan
sistem informasi customer relationship. Setelah kebutuhan terpenuhi, maka dapat dilakukan
implementasi dan evaluasi sistem informasi pengelolaan customer oleh fungsi technology
development.
16
Bakery Industry’s Bussiness Process
Deliver service to
customer
Mengelola
informasi feedback
pelanggan
Menganalisis dan
merespon masukan
dari pelanggan
Mengembangkan
dan mengelola
strategi
pengemasan
Develop sales
strategy
Develop and
manage sales plans
Menentukan
rencana customer
care
Menganalisis
kebutuhan untuk SI
pengelolaan
customer
relationship
Mengimplementasi-
kan sistem
informasi customer
relationship
Melakukan evaluasi
SI pengelolaan
customer
relationship
Selesai
Phase
17
3. Proses Bisnis Inti
Seperti yang sudah dijelaskan pada subab sebelumnya terdapat proses bisnis inti yaitu proses bisnis
yang terlibat langsung dalam proses pembuatan dan delivery produk ke pelanggan. Dengan
demikian, proses bisnis yang termasuk proses bisnis inti adalah aktivitas yang termasuk dalam
inbound logistics, operation, outbound logistics, marketing & sales, serta service. Berikut penjelasan
masing-masing proses bisnis inti.
3.2 Operation
Kemudian, aktivitas di dalam operation bertujuan untuk mengubah input bahan baku menjadi kue
jadi. Kue merupakan produk yang tidak tahan lama oleh karena itu output dari produksi kue harus
tepat jumlah agar kue tidak banyak dibuang karena sudah expired. Selain itu, setelah kue jadi perlu
dilakukan pengetesan kualitas karena kue akan dikonsumsi oleh manusia. Dalam industri bakery ini
aktivitas di dalam operation di antaranya adalah menentukan kebijakan tenaga kerja dan material,
menentukan kapasitas, menentukan proses produksi, melakukan peramalan permintaan,
menentukan ketersediaan, create materials plan, membuat mps, melakukan kontrol pada MPS,
membuat master data mengenai kebutuhan disribusi, menentukan kebutuhan fasilitas penyimpanan
distribusi, membuat rencana distribusi, menentukan target kualitas, menentukan sop pengecekan
kualitas hasil produk, menentukan sop pengecekan kualitas hasil produk, memberitahukan kualifikasi
produk yang diinginkan pada divisi produksi kue, menentukan detail produksi, menjadwalkan urutan
produksi dan ukuran lot produksi, mengelola inventori bahan baku, mengelola produk cacat
produksi, memantau dan mengoptimasi proses produksi, mengevaluasi performansi dari produksi,
melakukan pengetesan kualitas sesuai dengan sop, dan mendokumentasikan hasil pengetesan.
18
dalam operation di antaranya menentukan kebutuhan logistik, mendesain jaringan logistik yang
dibutuhkan, mendesain jaringan logistik yang dibutuhkan, pemilihan, pengemasan, dan pengiriman
produk, pengelolaan barang jadi, perencanaan, pengangkutan, dan pengiriman produk keluar,
pengelolaan armada transportasi.
3.4 Marketing and Sales
Aktivitas di dalam marketing and sales diperlukan agar produk dapat bersaing di pasar mengingat
usaha bakery sudah banyak di pasar. Dengan demikian, produk dapat disukai oleh pelanggan. Selain
itu, aktivitas di dalam marketing and sales yang mengelola penjualan agar perusahaan mendapatkan
profit. Aktivitas di dalam marketing and sales pada industri bakery ini di antaranya understand
markets, customers, and capabilities, develop marketing strategy, menetapkan anggaran pemasaran,
mengembangkan dan mengelola harga, mengembangkan dan mengelola aktivitas promosi,
menganalisa dan merespon masukan dari pelanggan, mengembangkan dan mengelola strategi
pengemasan, develop sales strategy, develop and manage sales plans.
3.5 Service
Aktivitas di dalam service diperlukan untuk mempertahankan nilai produk melalui pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan. Aktivitas di dalam service pada bakery ini adalah membuat peraturan
untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, melibatkan pelanggan untuk feedback kepuasan,
manage service delivery resources, deliver service to customer, menentukan rencana customer care,
mengembangkan segmentasi pelanggan, menetapkan tingkat pelayanan, mengelola customer care,
mengelola keluhan pelanggan, evaluate customer service operations and customer satisfaction.
Odoo merupakan salah satu aplikasi ERP open source yang memiliki banyak modul yang dapat
mendukung bisnis berbagai bisnis, termasuk pada industri bakery. Dalam mendukung bisnis pada
industri bakery, Odoo memiliki berbagai macam modul. Penjelasan mengenai penggunaan Odoo
pada industri bakery sebagai berikut.
19
- Dalam menjalankan bisnis akan terdapat banyak dokumen yang perlu diorganisir dan
perlu ditandatangani, oleh karena itu dibutuhkan modul documents dan modul sign.
Dengan modul documents, dokumen seperti kontrak kerja, inventaris kendaraan yang
dimiliki, kontrak dengan supplier, dan dokumen penting lainnya dapat disimpan dan lebih
mudah ditemukan. Selain itu, modul sign juga mempermudah supervisi atas dokumen
penting pada industri bakery seperti dokumen kerja sama dengan pihak ketiga, laporan
penjualan, dan lain-lain.
- Modul discuss juga dapat digunakan untuk berdiskusi antar user pada Odoo.
- Modul apps, digunakan untuk melihat available updates dan melakukan updates yang
ada dari aplikasi, maupun menambah modul pihak ketiga yang diinginkan.
- Modul settings, digunakan untuk mengatur setiap modul yang ada, dari pengaturan
siapa yang dapat mengakses modul tertentu, mengatur tampilan homepage, mengatur
kebutuhan security untuk login, dan sebagainya.
b) Penjualan di Industri Bakery,
Dalam melakukan penjualan, Odoo menyediakan modul sales yang dapat mencatat setiap
transaksi dari quotation hingga sales order yang diterima, beserta informasi terkait pesanan
tersebut. Pemasaran online ini dapat dibuat dengan menggunakan modul eCommerce dan
modul website builder, dengan modul ini pelanggan dapat memesan kue dari alamat
website perusahaan. Selain itu, juga terdapat banyak fitur tambahan seperti SEO tools untuk
mendapatkan semakin banyak pelanggan, full marketing stack seperti lead acquisition, lead
tracking, live chat, dan mass mailing, dan fungsi lainnya [ CITATION Odo20 \l 14345 ]. Mass
mailing yang dilakukan dapat pula didukung dengan modul email marketing, dimana dengan
modul ini akan dikirimkan newsletter maupun katalog kue sebagai strategi marketing.
Kemudian, dapat digunakan pula modul CRM untuk melihat, mengatur, dan menganalisis
opportunity yang ada untuk dapat meningkatkan performansi perusahaan. Modul ini juga
membuat salesperson dapat melacak prospek beserta informasi terkait customer dan
manajer dapat melihat sales pipeline dan hal-hal yang dilakukan oleh salesperson [ CITATION
Odo201 \l 14345 ].
c) Produksi Kue
Proses produksi diawali dengan pengadaan bahan baku kue dari supplier. Pada proses ini
digunakan modul purchase. Dengan modul ini akan disimpan Request for Quotations (RFQs)
dan Purchase Order (PO) hingga membuat vendor bill. Karena dalam industri kue kualitas dari
bahan sangat penting, maka terdapat mekanisme refund kepada supplier. Kemudian pada
modul ini terdapat traceability report yang dapat mengetahui pergerakan dari kue dan roti
yang kita jual ada pada toko atau konsumen yang mana. Hal ini berhubungan dengan
kemungkinan jika ada kue atau roti yang rusak atau dalam kondisi buruk dan perlu ditarik
dari pasaran. Dengan adanya traceability, maka batch yang harus dilakukan mudah untuk
dilacak. Selain itu, data mengenai kadaluwarsa produk roti dan kue yang terhubung dengan
nomor batch penjualan juga penting untuk memastikan roti yang akan dijual masih dalam
kondisi yang baik. Oleh karena itu, modul purchase cukup penting dalam industri kue.
20
Kemudian, setelah dilakukan pengadaan bahan baku, maka bahan baku yang dikirim supplier
akan disimpan dalam gudang. Oleh karena itu, digunakan modul Inventory yang akan dapat
menyimpan data produk dan baku yang ada, menyediakan data ketersediaan dari tiap bahan
baku dan produk, dan menyimpan data resep dari tiap produk kue. Selain itu, modul
inventory juga digunakan untuk membuat reordering rules dari pembelian bahan baku. Hal
ini berhubungan dengan inventory strategy yang digunakan industri bakery, yaitu minimum
stock rule. Strategi ini perlu dilakukan karena terdapat beberapa bahan baku dalam
pembuatan kue yang krusial dan digunakan pada banyak resep, sehingga kekurangan bahan
baku tersebut akan menyebabkan produksi kue akan sangat terganggu. Dengan minimum
stock rule, bahan baku akan selalu dipastikan berada pada rentang jumlah minimum hingga
maksimum yang sudah di-set dan jika terjadi kekurangan bahan maka akan otomatis
dilakukan purchase order untuk mencapai level jumlah maksimum-nya. Selain itu, modul
inventory sangat penting pada industri bakery karena pada industri ini bahan baku yang
dimiliki mudah usang atau basi sehingga dibutuhkan kebijakan inventori yang baik.
Kemudian, untuk produksi kue digunakan modul manufacturing. Modul ini digunakan untuk
membuat dan mengatur pembuatan dari sales order dalam bentuk suatu manufacturing
order. Pada proses pembuatan kue akan dilakukan reserve untuk bahan baku pembuatannya
dan data produksi kue, seperti tanggal dan cycle time dari pembuatan order kue tersebut,
selain itu juga terdapat data routing yang berisi langkah-langkah pembuatan kue. Pada
modul manufacturing juga digunakan fitur penjadwalan produksi untuk membuat MPS
(Master Production Schedule) sehingga produksi kue lebih efisien. Proses yang lebih efisien
ini akan mengurangi kemungkinan order yang terlambat dibuat dan pada akhirnya akan
dapat meningkatkan penjualan akibat pelanggan yang puas dengan pelayanan yang
diberikan. Kemudian, pada modul ini juga dilakukan perekaman jumlah scrap yang terbentuk.
Yang mana scrap ini merupakan kue yang tidak sesuai standar sehingga dibuang. Data scrap
ini menjadi penting karena pada industri bakery, kualitas dan cita rasa kue harus konsisten
selalu baik agar pelanggan selalu puas.
d) Keuangan Industri Bakery
Dalam menunjang keuangan dari bisnis bakery ini digunakan modul invoicing. Modul ini
digunakan untuk membuat dan menyimpan seluruh data invoice dan bills, baik dari
konsumen maupun dari supplier. Selain itu, juga disimpan data refund yang dilakukan kepada
supplier. Kemudian data keuangan tersebut dapat diolah dengan modul accounting. Modul
ini juga dapat disinkronisasi dengan bank sehingga proses pembayaran dapat dilakukan
dengan lebih mudah. Selain itu juga modul ini dapat membuat laporan laba rugi, balance
sheet, dan laporan cashflow. Kemudian juga terdapat tampilan mengenai rekap data dari
cash dan pembayaran dengan bank, serta vendor bill dan customer invoices.
Selanjutnya, pada keseluruhan aplikasi terdapat banyak data. Data tersebut tentunya harus
diolah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami seperti diagram, pie chart, pivot table,
dan sebagainya. Maka, untuk mempermudah analisis dan penentuan strategi pengembangan
bisnis, maka sebaiknya juga digunakan modul dashboard. Dengan modul ini, kita dapat
menyaring informasi apa yang sebaiknya dipergunakan oleh upper management.
21
e) Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam mengelola SDM yang ada, maka digunakan modul employees, modul attendance, dan
modul leaves yang digunakan untuk membuat dan menyimpan profil setiap karyawan,
mengatur kontrak kerja, mengatur timesheets dari karyawan, mengatur kehadiran dan cuti,
dan memberikan dashboard per manager [ CITATION Odo203 \l 14345 ]. Kemudian, dapat
pula digunakan modul appraisal untuk melihat performansi setiap karyawan dan
memberikan apresiasi bagi karyawan yang memiliki performansi yang bagus [ CITATION
Odo202 \l 14345 ]. Kemudian, modul ini dapat berkolaborasi dengan modul payroll yang
akan membantu dalam proses pembayaran gaji dari tiap karyawan. Untuk proses rekrutmen
SDM juga dapat digunakan modul recruitment untuk mempublikasikan lowongan pekerjaan,
memudahkan proses seleksi dokumen yang masuk, dan proses pendokumentasian setiap
langkah rekrutmen.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=5b5Hua_iH1k
Dalam menjalankan solusinya sebagai ERP yang berfokus pada mid-size company yang bergerak pada
food industry, berdasarkan [ CITATION Fle20 \l 14345 ], terdapat beberapa modul pada aplikasi ini
yang akan dijelaskan pada Tabel 2 berikut.
22
No. Nama Modul Penjelasan
makanan berdasarkan biaya bahan baku, biaya pekerja, dan
biaya overhead yang dikeluarkan. Selain itu, perhitungan ini
juga dapat dilakukan akurasi penghitungan harga produk untuk
mendapatkan margin yang diinginkan. Modul ini juga dapat
bereaksi secara cepat dalam mengatur harga agar tetap untung.
2 Nutritional Pada modul ini digunakan untuk mengetahui detail nutrisi dari
produk yang ditawarkan, berdasarkan bahan baku, resep, dan
jenis produk yang digunakan. Selain itu, modul ini juga
terintegrasi dengan database CFIA dan USDA yang memuat
database nutrisi secara lengkap. Kemudian, dengan modul ini
juga memungkinkan pembuatan nutrition fact table yang sesuai
dengan standar. Dan dapat pula dilakukan perbandingan nutrisi
antar resep sehingga memudahkan proses research and
development yang akan dilakukan.
3 Labeling Dengan modul ini, dapat dilakukan pembuatan label secara
instan dan dapat menyimpan template dari label berbagai
variasi produk yang dimiliki perusahaan. Dilengkapi pula dengan
drag and drop interface yang memudahkan proses peletakan
barcode, logo, gambar produk, dan deskripsi yang melekat pada
tiap produk. Selain itu, juga dapat dilakukan update secara
instan jika terdapat perubahan pada label produk. Dan pada
modul ini juga terdapat sheet yang berisi spesifikasi produk,
katalog produk, penjualan produk, dan list produk.
4 Sales Modul ini digunakan untuk mengatur seluruh proses yang
berkaitan dengan penjualan, seperti invoicing, sales forecasting,
dan sebagainya. Pada modul ni juga terdapat perangkat seperti
pengingat order, dan invoice otomatis yang dapat
mempermudah proses entry data.
5 Enter Production Pada modul ini terdapat pelaporan untuk jadwal produksi yang
dapat memenuhi lead time dan waktu pengantaran ke
konsumen. Selain itu juga terdapat laporan mengenai work
order, production required, dan segala hal yang berhubungan
dengan produksi. Kemudian setiap resep dapat diatur dengan
baik. Dan terdapat pula forecasting tools untuk memprediksi
jadwal produksi yang baik.
6 Schedule Production Modul ini digunakan untuk menjadwalkan produksi dan
terintegrasi langsung dengan kalender, dapat pula membuat
laporan mengenai bill of material dan work order dari tiap
produk. Dan modul ini otomatis terhubung dengan pengaturan
inventory levels sehingga dapat mengetahui konsumsi bahan
baku dari produksi makanan tersebut.
7 Purchasing Dengan modul ini dapat dilakukan pembuatan purchase order
23
No. Nama Modul Penjelasan
berdasarkan produksi, stok minimum, dan order secara real
time dan otomatis. Modul ini akan secara otomatis mengirim
email kepada supplier mengenai PO yang dibuat. Selain itu, juga
dapat dilakukan perekaman nomor lot untuk bahan baku yang
diterima di inventori.
8 Route Management Dengan modul ini akan dibuat laporan pengantaran dan driver
yang terkait dengan pengantaran tersebut. Selain itu, rute
pengantaran juga dibuat secara efisien dengan bantuan google
maps. Dan pada modul ini juga dilakukan dokumentasi tiap rute
pengantaran pesanan yang dilakukan.
9 Accounting Modul ini terintegrasi dengan QuickBooks, Xero, Sage dan
banyak aplikasi akuntansi lainnya yang membantu pembuatan
laporan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Modul ini
juga terintegrasi dengan credit cards statement dan dapat pula
mengirimkan statements via email.
10 Business Intelligence Modul ini dapat menganalisis customer buying decisions dan
pola dari marketing yang efektif. Selain itu, dapat pula
diidentifikasi kesempatan yang ada dengan menganalisis trend
berdasarkan historis penjualan dan forecast dari penjualan.
11 Lot Tracking Lot tracking digunakan untuk melakukan penarikan kembali dan
pelacakan produk dengan cepat dan mudah. Modul ini dapat
melacak setiap kode lot atau nomor batch dari saat bahan
diterima, dilakukan produksi, dan saat produk jadi dikirimkan.
Modul ini melakukan penarikan kembali berdasarkan kode
supplier dan slip penerimaan atau nomor batch dan kode
produk. Adanya modul ini dapat membantu dalam pemeriksaan
inventoris, pekerjaan yang sedang berlangsung dengan bahan-
bahan yang digunakan serta produk yang diproduksi
menggunakan masing-masing bahan. Selanjutnya, dengan
modul ini dapat membuat laporan dengan daftar pelanggan
yang perlu untuk dihubungi. Modul ini menjadi penting
berkenaan dengan standardisasi dimana dengan peraturan
pemerintah yang lebih ketat, kode lot dan pelacakan batch
diperlukan untuk menyiapkan rencana HACCP dan mematuhi
peraturan seperti sertifikasi FSMA serta BRC dan ISO. Beberapa
manfaat yang diberikan modul ini adalah dapat membantu staf
produksi dengan banyak tag kode untuk bahan-bahan, melacak
setiap langkah dalam proses memanggang, menghemat waktu
dengan konsumsi bahan FIFO., serta melakukan pelacakan dan
menghapus semua inventaris untuk menghindari kontaminasi.
12 Online Ordering Online ordering merupakan modul untuk mengakomodasi
pemesanan secara online berbasis web. Melalui modul ini,
24
No. Nama Modul Penjelasan
pelanggan dapat menempatkan dan memperbarui pesanan
secara terbuka, mengelola pesanan sendiri, dan memasukkan
pengembalian sendiri. Modul ini juga mengizinkan pelanggan
untuk melihat riwayat akun, mencetak ulang faktur, dan
mencari data produk terperinci, termasuk informasi nutrisi.
Modul ini dapat digunakan sebagai portal pemesanan online
untuk memperbarui informasi pesanan pelanggan oleh staf
penjualan seluler dan distributor. Fitur yang disediakan dapat
mengizinkan pelanggan untuk menempatkan dan memperbarui
pesanan secara online, penggunaan waktu cut off, konfirmasi
email, dan izin akses pelanggan. Modul ini mudah digunakan
serta login aman dan tersedia dimana saja.
13 Warehouse Management Warehouse management merupakan modul yang
mengakomodasi pengiriman dan transfer inventaris antar
gudang atau area penyimpanan sehingga modul ini cocok untuk
toko roti yang membutuhkan transfer inventaris antara lebih
dari satu lokasi. Modul ini mampu mempelajari informasi
mengenai lokasi penyimpanan serta membuat laporan untuk
masing-masing lokasi penyimpanan tersebut. Modul ini
terintegrasi dengan modul lot tracking untuk mendapatkan
pembaruan mengenai di mana produk disimpan. Melalui modul
ini, akan didapatkan informasi mengenai tingkat persediaan
real time di gudang yang letaknya jauh, melacak dan mengelola
transfer inventori, didapatkan indormasi inventori cepat dengan
adanya filter laporan terperinci, memenuhi pesanan dari
gudang yang letaknya jauh untuk meningkatkan perputaran
barang, mengelola dan menyimpan kelebihan persediaan di
beberapa lokasi, serta melakukan pelacakan dan penarikan lot
secara instan di semua lokasi.
14 Storage & Freezer Storage and freezer management merupakan modul ini
Management mengatur dan melacak inventori dengan membuat replica dry
store dan freezer. Modul ini dapat membantu mengatur ruang
toko roti dan mengotomatiskan pengelolaan inventori. Modul
ini dapat membantu dalam maksismasi penyimpanan,
mengatur inventori berdasarkan kotak atau palet,
mengumpulkan pengiriman dengan cepat menggunakan daftar
pilih otomatis, menghilangkan kesalahan pengiriman dengan
adanya tag palet dan mengurangi limbah.
15 Direct Store Delivery Modul ini membantu kurir untuk mengeluarkan faktur dimana
saja, kapan saja melalui smartphone. Selain itu, modul ini dapat
membantu dalam mengumpulkan pembayaran dan informasi
25
No. Nama Modul Penjelasan
yang sesuai, mencatat pengeluaran saat itu juga, melacak
inventaris, memasukkan pengembalian untuk penjualan, serta
menyelesaikan laporan akhir. Modul ini dapat meningkatkan
efisiensi pengiriman produk dan menghemat waktu dan biaya.
Modul ini juga dapat memerikss saldo piutang dan persediaan
yang akurat.
16 Route Reconciliation Modul ini dapat membantu dalam mengonfirmasi jumlah
pengiriman untuk pelanggan, melacak pengembalian baru dan
lama, mengelola saldo, memasukkan detail pembayaran dan
kredit, dan mencatat catatan apa pun yang berkaitan dengan
pengiriman. Modul ini melakukan rekonsiliasi rute dengan cepat
dari satu display.
1. Pada proses bisnis industri dilakukan pendokumentasian hasil pengetesan yang dapat
diakomodasi oleh modul manufacturing dengan penambahan fitur untuk pengecekkan
kualitas untuk mengetahui apakah kualitas terpenuhi atau tidak.
2. Pada modul sales ditambahkan business intelligence untuk melakukan analisis menyeluruh
dan membuat keputusan yang tepat. BI dapat menentukan informasi tren produk dan
perkiraan berdasarkan angka historis sehingga dapat dilakukan analisis keputusan dan pola
pembelian pelanggan untuk pemasaran yang lebih efektif. Melalui BI ini dapat dilakukan
optimasi harga untuk menentukan perkiraan biaya, perkiraan harga serta peramalan
demand. Tren pembelian pelanggan dapat dievaluasi serta perubahan biaya dan margin
untuk membuat keputusan. Perkiraan penjualan memungkinkan staf penjualan untuk
memasukkan target penjualan tertentu untuk tahun tersebut baik oleh pelanggan atau
produk [ CITATION Fle20 \l 1033 ].
3. Modul calendar dilengkapi dengan fitur yang dapat terintegrasi dengan modul document
untuk notulensi untuk mencatat hasil diskusi atau rapat. Sehingga notulensi yang disimpan
pada modul document ini dapat diakses pada modul calendar.
4. Penambahan modul nutritional untuk menghitung nutrisi secara instan dan membuat tabel
kebutuhan gizi. Modul nutritional ini dapat menganalisis nutrisi yang akurat, dengan
mempertimbangkan semua variabel, seperti kehilangan air dan penambahan lemak
[ CITATION Fle20 \l 1033 ]. Saat data bahan mentah dimasukkan ke dalam sistem, akan
langsung tersambungkan ke database makanan BPOM untuk sertifkasi. Untuk setiap produk
dan ukuran porsi, sistem akan secara otomatis menghasilkan tabel nutrisi yang mengikuti
pedoman pemerintah. Penambahan modul ini berguna bagi industri bakery untuk
meningkatkan nutrisi dari kue yang diproduksi
5. Penambahan modul route management untuk membantu menyederhanakan proses
pengiriman dan distribusi. Modul ini dapat memberikan laporan pengiriman, perkiraan
pengiriman, serta manajemen distribusi untuk mempermudah rute perencanaan untuk
26
semua toko roti. Modul ini dapat mencatat rute pada menit terkahir dan perubahan yang
dilakukan oleh kurir. Modul ini dapat menyesuaikan terhadap perubahan pesanan penjualan
di menit-menit terakhir, masalah cuaca hanya dengan memindahkan pesanan, kurir, periode
pengiriman, urutan pengiriman, atau hari pengiriman. Dengan modul ini dapat membuat
laporan baru langsung setelah melakukan perubahan apa pun [ CITATION Fle20 \l 1033 ].
Modul ini terhubung dengan Google Maps untuk merencanakan rute yang efisien sehingga
kurir dapat mencari alamat pelanggan serta memiliki alternatif perjalanan lain untuk
pengiriman sekaligus dapat menghindari macet.
27
DAFTAR PUSTAKA
APQC Process Classification Framework (PCF) - Cross Industry - Excel Version 7.2.1. (2019, September
26). Retrieved from APQC: https://www.apqc.org/resource-library/resource-listing/apqc-
process-classification-framework-pcf-cross-industry-excel-7
Hadiwidjojo, C. C. (2016). ANALISIS RANTAI NILAI PADA CV MASTER SENTRA BOGA . Agora, 51-59.
ORGANIZATION VALUE CHAIN. (2015, Juni 17). Retrieved from Binus University school of information
system: https://sis.binus.ac.id/2015/06/17/organization-value-chain/
28