Job shop scheduling secara umum lebih dikenal sebagai shop floor control, yang
merupakan kegiatan penyusunan input (memasang yang diperlukan) menjadi output
(produk). Penjadwalan job shop adalah pengurutan pekerjaan untuk lintas produk yang
tidak beraturan (tata letak pabrik berdasarkan proses). penjadwalan produksi adalah
suatu kegiatan yang sangat penting pada perusahaan manufaktur. Model terdahulu,
yakni flow shop scheduling juga dapat diaplikasikan pada perusahaan atau kegiatan
jasa. Tetapi seperti telah disebutkan, urutan proses di mesin tiap job (pekerjaan)
haruslah sama. Sebagai contoh, kegiatan foto kopi, periklanan, restoran, dan lain-lain.
Jika urutan proses di mesin berbeda, maka model penjadwalan yang tepat adalah job
shop scheduling problem.
Dalam job shop terdapat perbedaan dalam setiap pngerjaan dengan pekerjan yang
lain sehingga dibutuhkan adanya penjawalan untuk dapat meminimumkan pengeluaran
biaya, waktu proses, penggunaan mesin, mengurangi keterlambatan, memangfaatkan
mesin yang sudah ada agar tidak muncul biaya berlebihan. Model ini terutama dapat
diaplikasikan untuk perusahaan manufaktur yang menganut sistem make to order,
seperti pencetakan mold, bengkel bubut, dsb. Selain itu, sebagaimana disebutkan di
atas, model ini juga dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan
pada bidang jasa.
Pada sistem jobshop, proses produksi dilakukan untuk memproses produk-
produk yang sangat bervariasi jenisnya, bergantung dari tingkat pesanan dari pasar.
pada tipe ini prose produksi menggunakan satuan jumlah unit yang dibuat. Suatu pabrik
pada perusahaan maufaktur yang menggunakan proses produksi tipe jobshop memiliki
beberapa buah workcenter yang berbeda fungsinya, dimana tiap workcenter berisi
mesein-mesin dan peralatan yang sesuai dengan fungsi workcenter tsb. Contohnya,
workcenter bubut, drilling, dll. Workcenter tersebut bersifat fleksibel mengingat
perusahaan akan menghasilkan berbagai jenis produk yang bervariasi jenisnya.
Masing-masing produk yang memiliki urut-urutan pengerjaan proses sendiri-sendiri
tersebut diproses pada workcenter yang sesuai dengan kebutuhan spesifikasi masing-
masing produk. Dengan demikian aliran kerja atau aliran produk yang terjadi pada
masing-masing workcenter membentuk aliran tercampur antar satu produk dengan
produk jenis lain.