Anda di halaman 1dari 86

2012

• PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk


meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar RS.
• Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal dari
komunitas (community acquired infection) atau berasal dari
lingkungan RS (hospital acquired infection) yg sebelumnya
lebih dikenal dengan istilah infeksi nosokomial
• Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi
maka sekarang istilah Infeksi Nosokomial (hospital acquired
infection) diganti dengan istilah baru yaitu Healthcare
Associated Infections (HAIs), dengan pengertian yg lebih luas
tidak hanya di RS tetapi juga infeksi di fasilitas yankes lainnya.
Khusus utk infeksi di RS selanjutnya disebut : Infeksi RS (IRS)
LUWI-PPI 25JAN 2012
Tujuan pengorganisasian program
PPI adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yg
didapat dan ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga profesional
kesehatan, tenaga kontrak, tenaga
sukarela, mahasiswa dan
pengunjung
LUWI-PPI 25JAN 2012
Magnitude of Healthcare - Associated
Infection
• World-wide: 1,400,000/day.
• ICU infection rate: 25%.
• USA: 2,000,000/yr---90,000 deaths ( 274/day).
• Great Britain: 5,000 deaths/year.
• Mexico: Third most common cause of deaths.
• Brazil: 50 & of newborns infected, 12-52% die.
• Sub-Saharan Africa: SSI is common cause of death.
• Worldwide: 4,500 children die of HAI.

LUWI-PPI 25JAN 2012


Economic Impact

• One surgical site infection may cost up to $15-


$30,000 to treat.
• One blood stream infection cost up to $50,000
to treat.
• $40 – $75 billion dollars are spent to treat
HAIs.

LUWI-PPI 25JAN 2012


Healthcare-Associated Infections

The Big Five


• Central line associated blood stream infection
(CLABSI)
• Ventilator associated pneumonia (VAP)
• Surgical site infection (SSI)
• Catheter-associated UTI (CAUTI)
• Clostridium difficile associated disease (CDAD)

LUWI-PPI 25JAN 2012


Blood Stream Infections

14 % of all HAI
• Primary
• Secondary
• Catheter (device)-associated

LUWI-PPI 25JAN 2012


Surgical Site Infection (SSI)

22 % of all HAIs
1.Superficial
2.Deep
3.Organ Space

LUWI-PPI 25JAN 2012


Pneumonia
15% of all HAI
1.Ventilator Associated Pneumonia
(VAP)
2.Aspiration
Pneumonia/pneumonitis
3.Hematogenous

LUWI-PPI 25JAN 2012


FOKUS AREA :
 Program kepemimpinan dan koordinasi (PPI 1; 2; 3; 4)
 Fokus dari program (PPI 5; 5.1; 6; 7; 7.1; 7.1.1; 7.2; 7.3; 7.4;
7.5)
 Prosedur Isolasi (PPI 8 )
 Teknik pengamanan dan hand hygiene ( PPI 9)
 Integrasi program dng peningkatan mutu dan
keselamatan pasien (PPI 10; 10.1; 10.2; 10.3; 10.4; 10.5;
10.6)
 Pendidikan staf tentang program (PPI 11)

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI.1.
Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan PPI.
Individu tersebut kompeten dalam praktek PPI yang
diperolehnya melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman atau
sertifikasi  ICN/IPCN
Elemen Penilaian PPI.1
1. Satu atau lebih individu mengawasi program pencegahan
dan pengendalian infeksi Kualifikasi Individu yang kompeten
sesuai ukuran rumah sakit, tingkat risiko, ruang lingkup program
dan kompleksitasnya.
2. Individu yang menjalankan tanggung jawab pengawasan
sebagaimana ditugaskan atau yang tertulis dalam uraian
tugas

LUWI-PPI 25JAN 2012


• ICN (infection control nurse)/IPCN (Infection prevention and control
nurse), bekerja purna waktu dengan ratio 1 IPCN untuk tiap 100 – 150
TT di RS
• Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection
prevention and control link nurse) dari tiap unit, terutama yg berisiko
terjadinya infeksi
• Kriteria :
 Perawat dng pendidikan min D 3 & memiliki sertifikasi
pelatihan PPI/IPCN
 Memiliki komitmen di bidang PPI
 Memiliki pengalaman sebagai Ka ruangan atau setara
 Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
 Bekerja purna waktu
 Tugas & tanggung jawab PPI  lihat buku pedoman manajerial PPI &
fas yankes lainnya, halaman 17 – 18  IPCN agar membuat Rencana
kerja LUWI-PPI 25JAN 2012
Standar PPI.2.
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan PPI yang
melibatkan dokter, perawat dan tenaga lainnya sesuai ukuran dan
kompleksitas rumah sakit.  Komite PPI

Elemen Penilaian PPI.2.


1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program pencegahan dan
pengendalian infeksi
2. Koordinasi kegiatan PPI infeksi melibatkan dokter
3. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan perawat
4. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan profesional PPI
5. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan urusan rumah tangga (housekeeping)
6. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan tenaga lainnya sesuai ukuran dan
kompleksitas rumah sakit.
LUWI-PPI 25JAN 2012
• Ketua sebaiknya dokter (IPCO/Infection
Prvention and Control Officer)
• Sekretaris sebaiknya IPCN
• Anggota :
• Dokter wakil dari tiap SMF
• Dokter ahli epidemiologi
• Dokter Mikrobiologi/Patologi klinik
• Petugas Lab
BUAT
• Petugas farmasi
• Perawat PPI/IPCN
PROGRAM PPI
• Petugas CSSD
• Petugas Laundry
• Petugas IPSRS/Maintenance
• Petugas Sanitasi
• Petugas House keeping
• Petugas K-3 RS
• Petugas Kamar Jenazah
LUWI-PPI 25JAN 2012
a. Kebijkan kewaspadaan isolasi
• Kebersihan tangan
• Penggunaan APD
• Peralatan perawatan pasien
• Pengendalian lingkungan
• Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
• Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
• Penempatan pasien.
• Hygiene respirasi/etika batuk
• Praktik menyuntik yang aman
• Isolasi dengan dugaan emerging disease
b. Kebijakan tentang pengembagan SDM PPI
c. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yg melibatkan
Tim PPI  kadaluwarsa, single use -- reuse
LUWI-PPI 25JAN 2012
d. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yg rasional
e. Kebijakan pelaksanaan surveilans
f. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yg
melibatkan Tim PPI  termasuk Kebijakan renovasi
bagunan
g. Kebijakan tentang kesehatan karyawan
h. Kebijakan penanganan KLB
i. Kebijakan penempatan pasien
j. Kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK,
Pneumoni
k. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman manajerial dan
buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi RS
LUWI-PPI 25JAN 2012
1. SPO kebersihan tangan
2. SPO penggunaan APD
3. SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
4. SPO Pengendalian kesehatan lingkungan  Penangan limbah
infeksius dan non infeksius ; benda tajam & jarum, darah
dan komponen darah
5. SPO pemrosesan peralatan pasien & penatalaksanaan linen
dan laundry
6. SPO kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
7. SPO penempatan pasien
8. SPO hygiene respirasi/etika batuk
9. SPO praktik menyuntik yg aman
10. SPO praktik untuk lumbal punksi

LUWI-PPI 25JAN 2012


11. SPO tentang pencegahan dan pengendalian IAD, ISK, HAP,
VAP, IDO, flebitis dan dekubitus
12. SPO tentang isolasi (airborne, contact dan droplet)
13. SPO Kebersihan Tangan, Tertusuk Jarum
14. SPO tentang skrining dan penanganan MRSA
15. SPO Surveillance dan KLB
16. SPO single use reuse
17. SPO penanganan makanan
18. SPO pengambilan spesimen

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI.3.
• Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
ilmu pengetahuan terkini, pedoman praktek yang akseptabel
sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, dan
standar sanitasi dan kebersihan.
Elemen Penilaian PPI.3.
1. Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini
2. Program PPI di RS berdasarkan pedoman praktik yang diakui
3. Program PPI perundangan yang berlaku
4. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
standar sanitasi dan kebersihan dari badan-badan nasional
atau lokal.
LUWI-PPI 25JAN 2012
• Terbaru  ada program PPI setiap tahun
• Acuan Program :
• Pedoman manajerial PPI di RS dan fasilitas yan kes lainnya
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya (kesiapan
menghadapi Emreging Infectious Disiesae)
• Pedoman surveilans infeksi
• Pedoman Instalasi Pusat Sterlisasi di RS
• Pedoman PPI di ICU
• Manajemen linen RS
• Pedoman Sanitasi RS
• Pedoman hand hyegine WHO
LUWI-PPI 25JAN 2012
Standar PPI.4.
• Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang cukup
untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian
infeksi.

Elemen Penilaian PPI.4.


1. Pimpinan rumah sakit menunjuk staf yang cukup untuk
program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber daya yang
cukup untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung
program pencegahan dan pengendalian infeksi
LUWI-PPI 25JAN 2012
SUMBER DAYA UNTUK MENDUKUNG
PROGRAM PPI
• Komite PPI , IPCN dan IPCNL ada SK Dir nya dan jumlah cukup
• Sarana kesekretariatan
• Ruangan sekretariat & tenaga sekretariat diupayakan full time
• Komputer dan printer
• ATK
• Sarana komunikasi
• Anggaran atau dana untuk kegiatan
• Diklat
• Pengadaan fasilitas untuk PPI  APD, handrub, desinfectan, dll
• Sistem manajemen Informasi
• Soft ware untuk pengolahan data surveilans

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI.5.
• Rumah sakit menyusun dan menerapkan program yang komprehensif untuk
mengurangi risiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan
tenaga pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian PPI.5.  Lihat program PPI
1. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada pasien
2. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga KPS.8.4)
3. Program termasuk kegiatan surveillance yang sistematik dan proaktif untuk
menentukan angka infeksi biasa (endemik)  acuan buku surveilance Kemkes
4. Program termasuk sistem investigasi outbreak dari penyakit infeksi (lihat juga
Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP 1).  acuan buku surveilance Kemkes
5. Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku
6. Tujuan penurunan risiko dan sasaran terukur dibuat dan direview secara teratur.
7. Program sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, pelayanan dan pasien rumah
sakit. LUWI-PPI 25JAN 2012
 Surveilans
 Investigasi outbreak
 Infection Risk Assessment (ICRA)
 Sterilisasi di RS
 Manajemen laundry dan linen
 Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use
 Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
 Penanganan pembuangan darah dan komponen darah
 Area kamar mayat dan post mortem
 Pembuangan benda tajam dan jarum
 Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
 Isolasi
 Hand hygiene
 Diklat

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 5.1
• Seluruh area pasien, staf dan pengunjung rumah sakit
dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian
infeksi.

Elemen Penilaian PPI 5.1.  Lihat program PPI


1. Semua area pelayanan pasien di rumah sakit dimasukkan
dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Semua area staf di rumah sakit dimasukkan dalam program
pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Semua area pengunjung di rumah sakit dimasukkan dalam
program pencegahan dan pengendalian infeksi

LUWI-PPI 25JAN 2012


• Area pasien
• Area Pengunjung
• Area Staf

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 6.
• Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko dalam
menentukan fokus dari program pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit adalah pencegahan, pengendalian dan
pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Elemen Penilaian PPI 6.  Lihat Kegiatan surveilance


1. Rumah sakit telah menetapkan fokus program melalui
pengumpulan data yang ada di Maksud dan Tujuan a) sampai f)
2. Data yang dikumpulkan a) sampai f) dievaluasi/dianalisis.
3. Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka diambil tindakan
memfokus atau memfokus ulang program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
4. Rumah sakit melakukan asesmen terhadap risiko paling sedikit
setiap tahun dan hasil asesmen didokumentasikan.  ICRA
LUWI-PPI 25JAN 2012
Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data dan tempat
infeksi yang relevan sebagai berikut :
a. Saluran pernafasan, seperti : prosedur dan peralatan terkait
dengan intubasi, dukungan ventilasi mekanis, tracheostomy dan
lain sebagainya.  Data VAP, HAP
b. Saluran kencing, seperti : prosedur invasif dan peralatan terkait
dengan indwelling urinary kateter, sistem drainase urin dan lain
sebagainya  Data ISK
c. Peralatan intravaskuler invasif, seperti insersi dan pelayanan
kateter vena sentral, saluran vena periferi dan lain sebagainya 
IADP, Sepsis Klinis (IADP pd neonatus/bayi), Phlebitis
d. Lokasi operasi, seperti pelayanan dan tipe pembalut luka dan
prosedur aseptik terkait  IDO/ILO
e. Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis,
multi drug resistant organism, virulensi infeksi yang tinggi.
f. Muncul dan pemunculan ulang (emerging atau reemerging)
infeksi di masyarakat.
LUWI-PPI 25JAN 2012
1. Infeksi aliran darah primer (IADP)  Blood Stream Infection
(BSI)  keadaan bakteremia yg Dx nya ditegakkan melalui
pemeriksaan kultur
2. CSEP (clinical sepsis/Sepsis klinis)  IADP pada neonatua &
bayi
3. Hospital Acquired Pneumoia (HAP)
4. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
5. Infeksi Saluran Kemih/ Urinary Tract Infection (ISK/UTI)
6. Infeksi Luka Operasi (Surgical Site Infection/SSI)
7. Phlebitis  mrpk tanda-tanda peradangan pd daerah lokal
tusukan infus . Tada-tanda peradangan tsb adalah merah,
bengkak, terasa spt terbakar dan sakit bila di tekan.
8. Dekubitus
LUWI-PPI 25JAN 2012
• Buat profil/kamus indikator utk
setiap data surveilance
• Lakukan pencatatan harian 
Formulir surveilans harian IRS
DATA- DATA • Lakukan rekap bulanan  formulir
SURVEILANCE survelans bulanan IRS
• Buat laporan hasil surveilance (PPI
10.5, PPI 10.6)
• Lakukan analisa (PPI 10.1, 10.2, 10.3,
TELUSUR DATA 10.4)
• Buat ICRA
• Desiminasi hasil
• Kegiatan integrasi dng kegiatan
PMKP
LUWI-PPI 25JAN 2012
JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
dr Luwi - PMKP 7 Okt 31
Standar PPI 7.
• Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan risiko
infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan risiko infeksi.

Elemen Penilian PPI 7.


1. Rumah sakit telah mengidentifikasi proses terkait dengan risiko infeksi
(lihat juga MPO.5, EP 1)  mis : penggunaan cairan infus
2. Rumah sakit telah mengimplementasi strategi penurunan risiko infeksi
pada seluruh proses (lihat juga MPO.5, EP 1)
3. Rumah sakit mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 sampai
dengan PPI.7.5) yang membutuhkan kebijakan dan atau prosedur,
edukasi staf, perubahan praktik dan kegiatan lainnya untuk mendukung
penurunan risiko
Infection control risk assessment (ICRA) pada EP 1, 2, 3
LUWI-PPI 25JAN 2012
IDENTIFIED RISK ACTIONS TO REDUCE RISK MEASUREMENT
Urinary Tract Infections Monitor catheter care 100% compliance with
catheter care guidelines

LUWI-PPI 25JAN 2012


No JENIS SKOR PRIORITAS TUJUAN TUJUAN STRATEGI EVALUASi PROGRESS
KELOMPOK UMUM KHUSUS /
RISIKO ANALISIS

LUWI-PPI 25JAN 2012


FORM DARI PELATIHAN PPI JCI LUWI-PPI 25JAN 2012
TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Tdk significant Tidak ada cedera

2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet


• Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan
penyakit

LUWI-PPI 25JAN 2012


TINGKAT DESKRIPSI
RISIKO
1 Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)

2 Jarang/unlikey (> 2 – 5 tahun/kali)

3 Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)

4 Sering/Likely (beberapa kali/tahun)

5 Sangat sering/ almost certain (tiap minggu/


bulan)

SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY

LUWI-PPI 25JAN 2012


Probabilitas Tak Significant MINOR Moderat Mayor Katatrospik
1 2 3 4 5
Sangat sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(Tiap minggu/bulan)
5
Sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(bbrp kali/tahun)
4

Mungkin terjadi Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


(1 - < 2 tahun/kali)
3
Jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
(> 2 - < 5 th/kali)
2
Sangat jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
( > 5 thn/Kali)
1
LUWI-PPI 25JAN 2012
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45
(SANGAT TINGGI) hari, membutuhkan tindakan segera,
perhatian sampai ke Direktur RS
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45
(TINGGI) hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top manajemen

MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana


(SEDANG) paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan
klinis sebaiknnya menilai dampak terhadap
bahaya & kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi
(RENDAH) sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan
dng prosedur rutin

LUWI-PPI 25JAN 2012


•Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal,
kejadian seperti ini pernah terjadi kurang dari 2 tahun
yang lalu

•Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien


• meninggal
•Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah
• terjadi kurang 2 tahun yang lalu
•Skoring risiko : 5 X 3 = 15
•Warna Bands : Merah (ekstrim)

LUWI-PPI 25JAN 2012


PPI STANDAR IDENTIFIKASI BIJAK SPO EDU PERUB KEG.
RISIKO STAF PRATIK LAIN
7.1 Sterilisasi alkes
Laundry & linen
7.1.1 Alkes kadaluwarsa
Single use – re use
7.2 Sampah infectious &
cairan tubuh
Darah & komponen
darah
Kamar mayat & post
mortem
7.3 Benda tajam & jarum
7.4 Dapur & makanan
Pengontrolan mesin
7.5 Dampak renovasi,
demolisi, pembangunan

LUWI-PPI 25JAN 2012


No JENIS SKOR PRIORITAS TUJUAN TUJUAN STRATEGI EVALUASi PROGRESS
KELOMPOK UMUM KHUSUS /
RISIKO ANALISIS

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 7.1.
• Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan menjamin pembersihan
peralatan dan sterilisasi yang memadai serta manajemen laundry dan linen
yang benar.
Elemen Penilaian PPI 7.1.
1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di pelayanan sterilisasi sentral
sesuai dengan tipe peralatan Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi dilaksanakan diluar
pelayanan sterilisasi sentral harus sesuai dengan tipe peralatan Pedoman
Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk meminimalisasi risiko
bagi staf dan pasien.  Pedoman manajemen RS
4. Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa semua metode
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah sakit. 
Pengawasan oleh IPCN/ICN

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 7.1.1
• Ada kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi proses pengelolaan
perbekalan yang kadaluwarsa dan menetapkan kondisi untuk
penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali pakai (single-use) bila peraturan
dan perundangan mengijinkan.
Elemen Penilaian PPI. 7.1.1.  Lihat kebijakan & cek ke lapangan
1. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan peraturan dan
perundangan di tingkat nasional dan ada standar profesi yang
mengidentifikasi proses pengelolaan peralatan yang kadaluwarsa
2. Untuk peralatan dan material single-use yang direuse, ada
kebijakan termasuk utk item a) sampai e) di Maksud dan Tujuan.
3. Kebijakan telah dilaksanakan/diimplementasikan
4. Kebijakan telah di monitor.
LUWI-PPI 25JAN 2012
Kebijakan single use ke re-use harus konsisten dengan peraturan dan
perundangan nasional dan standar profesi termasuk identifikasi
terhadap:
a. peralatan dan bahan/material yang tidak pernah bisa di reuse;
b. jumlah maksimum reuse khususnya untuk setiap peralatan dan
bahan/material yang di reuse;
c. tipe pemakaian dan keretakan, antara lain yang mengindikasikan
bahwa peralatan tidak bisa di reuse;
d. proses pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai segera
sesudah digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas; dan
e. proses untuk pengumpulan, analisis, dan penggunaan dari data
pencegahan dan pengendalian infeksi yang terkait dengan
peralatan dan material yang direuse
LUWI-PPI 25JAN 2012
Standar PPI 7.2
• Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan pembuangan
sampah yang tepat
Elemen Penilaian PPI 7.2.
1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola untuk
meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan
Tujuan)  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
2. Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah
dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1,
Maksud dan Tujuan)  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS &
yankes lainnya
3. Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi risiko
penularan.  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya

LUWI-PPI 25JAN 2012


JENIS LIMBAH
Limbah padat:
o Infeksius( kantong kuning0)
o Non infeksius (kantong hitam)
o Daur ulang ( kantong putih)
o Limbah sitotoksik ( kantong ungu)
Limbah cair
o Infeksius
o Non infeksius
Limbah benda tajam

LUWI-PPI 25JAN 2012


LUWI-PPI 25JAN 2012
LUWI-PPI 25JAN 2012
Standar PPI 7.3.
• Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan
benda tajam dan jarum
Elemen penilaian PPI 7.3.
1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus
yang tidak dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse.
2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman atau
bekerja sama dengan sumber-sumber yang kompeten untuk
menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang di tempat
pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau sebagaimana
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.
3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan kebijakan
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.
 Acuan  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
LUWI-PPI 25JAN 2012
LUWI-PPI 25JAN 2012
Standar PPI 7.4.
• Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang terkait
dengan kegiatan pelayanan makanan dan pengendalian
mekanik dan permesinan.

Elemen Penilaian PPI 7.4


1. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani dengan
baik untuk meminimalisasi risiko infeksi
2. Pengontrolan engineering/Engineering control Engineering
control diterapkan untuk meminimalisasi risiko infeksi di area
yang tepat di rumah sakit

LUWI-PPI 25JAN 2012


LUWI-PPI 25JAN 2012
TYPE KRITERIA
A Inspection and Non-Invasive Activities.
Includes, but is not limited to:
• removal of ceiling tiles for visual inspection only, e.g., limited to
1 tile per 50 square feet
• painting (but not sanding)
• wallcovering, electrical trim work, minor plumbing, and activities
which do not generate dust or require cutting of walls or access
to ceilings other than for visual inspection.
B Small scale, short duration activities which create minimal dust
Includes, but is not limited to:
• installation of telephone and computer cabling
• access to chase spaces
• cutting of walls or ceiling where dust migration can be
controlled.
LUWI-PPI 25JAN 2012
TYPE KRITERIA
C Work that generates a moderate to high level of dust or requires
demolition or removal of any fixed building components or assemblies
Includes, but is not limited to:
• sanding of walls for painting or wall covering
• removal of floorcoverings, ceiling tiles and casework
• new wall construction
• minor duct work or electrical work above ceilings
• major cabling activities
• any activity which cannot be completed within a single workshift.
D Major demolition and construction projects
Includes, but is not limited to:
• activities which require consecutive work shifts
• requires heavy demolition or removal of a complete cabling system
• new construction.

LUWI-PPI 25JAN 2012


Low Risk Medium Risk High Risk Highest Risk

Office areas • Cardiology • CCU • Any area caring for


• Echocardiography • Emergency Room immunocompromised
• Endoscopy • Labor & Delivery patients
• Nuclear Medicine • Laboratories • Burn Unit
• Physical Therapy (specimen) • Cardiac Cath Lab
• Radiology/MRI • Medical Units • Central Sterile Supply
• Respiratory • Newborn Nursery • Intensive Care Units
Therapy • Outpatient Surgery • Negative pressure
• Pediatrics isolation rooms
• Pharmacy • Oncology
• Post Anesthesia • Operating rooms
Care Unit including C-section
• Surgical Units rooms

LUWI-PPI 25JAN 2012


Step Three: IC Matrix - Class of Precautions:
Construction Project by Patient Risk
Patient Risk Group Construction Project Type

Type A Type B Type C Type D

Low Risk Group I II II III/IV

Medium Risk Group I II III IV

High Risk Group I II III/IV IV

Highest Risk Group II III/IV III/V IV

Note: Infection Control approval will be required


when the Construction Activity and Risk Level
indicate that Class III or Class IVV control procedures are necessary.
LUWI-PPI 25JAN 2012
Step 4 : Description of Required Infection Control
Precautions
CLASS During Construction Project byUpon
ClassCompletion of Project
I 1. Execute work by methods to 1. Clean work area upon completion of
minimize raising dust from task.
construction operations.
2. Immediately replace a ceiling tile
displaced for visual inspection
II 1. Provide active means to prevent 1. Wipe work surfaces with
airborne dust from dispersing into cleaner/disinfectant.
atmosphere. 2. Contain construction waste before
2. Water mist work surfaces to control transport in tightly covered
dust while cutting. containers.
3. Seal unused doors with duct tape. 3. Wet mop and/or vacuum with
4. Block off and seal air vents. HEPA filtered vacuum before
5. Place dust mat at entrance and exit leaving work area.
of work area 4. Upon completion, restore HVAC
6. 6. Remove or isolate HVAC system system where work was
in areas where work is being performed.
performed.

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 7.5.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama
demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi.

Elemen Penilaian PPI 7.5.


1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai
dampak renovasi atau pembangunan (kontruksi) baru.
2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas
udara dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
dinilai dan dikelola.  ICRA =INFECTION CONTROL RISK
ASSESMEN

LUWI-PPI 25JAN 2012


Step 4 : Description of Required Infection Control Precautions
by Class
CLASS During Construction Project Upon Completion of Project
III 1. Remove or Isolate HVAC system in area 1. Do not remove barriers from work area
where work is being done to prevent until completed project is inspected by
contamination of duct system. the owner’s Safety Department and
2. Complete all critical barriers i.e. Infection Prevention & Control
sheetrock, plywood, plastic, to seal area Department and thoroughly cleaned by
from non work area or implement the owner’s Environmental Services
control cube method (cart with plastic Department.
covering and sealed connection to work 2. Remove barrier materials carefully to
site with HEPA vacuum for vacuuming minimize spreading of dirt and debris
prior to exit) before construction begins. associated with construction.
3. Maintain negative air pressure within 3. Vacuum work area with HEPA filtered
work site utilizing HEPA equipped air vacuums.
filtration units. 4. Wet mop area with cleaner/disinfectant.
4. Contain construction waste before 5. Upon completion, restore HVAC system
transport in tightly covered containers. where work was performed.
5. Cover transport receptacles or carts.
Tape covering unless solid lid.

LUWI-PPI 25JAN 2012


Step 4 : Description of Required Infection Control
Precautions by Class
CLASS During Construction Project Upon Completion of Project
IV 1. Isolate HVAC system in area where work is 1. Do not remove barriers from work area until
being done to prevent contamination of duct completed project is inspected by the
system. owner’s Safety Department and Infection
2. Complete all critical barriers i.e. sheetrock, Prevention & Control Department and
plywood, plastic, to seal area from non work thoroughly cleaned by the owner’s
area or implement control cube method (cart Environmental Services Dept.
with plastic covering and sealed connection to 2. Remove barrier material carefully to
work site with HEPA vacuum for vacuuming minimize spreading of dirt and debris
prior to exit) before construction begins. associated with construction.
3. Maintain negative air pressure within work 3. Contain construction waste before transport
site utilizing HEPA equipped air filtration units. in tightly covered containers.
4. Seal holes, pipes, conduits, and punctures. 4. Cover transport receptacles or carts. Tape
5. Construct anteroom and require all personnel covering unless solid lid.
to pass through this room so they can be 5. Vacuum work area with HEPA filtered
vacuumed using a HEPA vacuum cleaner vacuums.
before leaving work site or they can wear 6. Wet mop area with cleaner/disinfectant.
cloth or paper coveralls that are removed 7. Upon completion, restore HVAC system
each time they leave work site. where work was performed.
6. All personnel entering work site are required
to wear shoe covers. Shoe covers must be
changed each time the worker exits the work
area.
LUWI-PPI 25JAN 2012
Step 4. Identify the areas surrounding the project
area, assessing potential impact

Unit Below Unit Above Lateral Lateral Behind Front

Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group

LUWI-PPI 25JAN 2012


Step 5. Identify specific site of activity e.g., patient rooms, medication room, etc.
__________________________________________________________________
Step 6. Identify issues related to: ventilation, plumbing, electrical in terms of the
occurrence of probable outages.
__________________________________________________________________
Step 7. Identify containment measures, using prior assessment. What types of barriers?
(E.g., solids wall barriers); Will HEPA filtration be required?
_________________________________________________________________
(Note: Renovation/construction area shall be isolated from the occupied areas during
construction and shall be negative with respect to surrounding areas)
Step 8. Consider potential risk of water damage. Is there a risk due to compromising
structural integrity? (e.g., wall, ceiling, roof)
Step 9. Work hours: Can or will the work be done during non-patient care hours?
Step 10. Do plans allow for adequate number of isolation/negative airflow rooms?
Step 11. Do the plans allow for the required number & type of handwashing sinks?
Step 12. Does the infection prevention & control staff agree with the minimum number of
sinks for this project? (Verify against FGI Design and Construction Guidelines for types and
area)
Step 13. Does the infection prevention & control staff agree with the plans relative to clean
and soiled utility rooms?
Step 14. Plan to discuss the following containment issues with the project team. E.g., traffic
flow, housekeeping, debris removal (how and when),
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI.8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk pencegahan
(barrier precaution) dan prosedur isolasi yang melindungi
pasien, pengunjung dan staf terhadap penyakit menular dan
melindungi dari infeksi pasien yang immunosuppressed,
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.

Elemen Penilaian PPI.8


1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular harus
di isolasi sesuai kebijakan rumah sakit dan pedoman yang
direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara pasien
dengan penyakit menular, dari pasien lain yang berisiko tinggi,
yang rentan karena immunosuppressed
LUWI-PPI 25JAN 2012
atau sebab lain dan staf.
3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana cara mengelola
pasien dengan infeksi airborne untuk jangka waktu pendek
ketika ruangan bertekanan negatif tidak tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk berurusan dengan
arus pasien dengan penyakit yang menular
5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di monitor secara
rutin untuk pasien infeksius yang membutuhkan isolasi untuk
infeksi airborne; bila ruangan bertekanan negatif tidak segera
tersedia, ruangan dengan sistem filtrasi HEPA yang diakui
bisa digunakan.
6. Staf dididik tentang pengelolaan pasien infeksius

LUWI-PPI 25JAN 2012


• RS membuat kebijakan dan prosedur tentang isolasi dan prosedur
penghalang (barrier) di rumah sakit. Hal ini berdasarkan cara penularan
penyakit & mengatur pasien yg mungkin infeksius atau yg immunosuppressed,
juga arus masuk pasien dalam jumlah besar dengan infeksi yang menular.
• Kewaspadaan airborne adalah perlu untuk mencegah transmisi bahan
infeksius yg dpt bertahan di udara dalam waktu yang lama. Penempatan
pasien dengan airborne infeksi yang paling bisa adalah di ruangan tekanan
negatif. Bila struktur bangunan tidak dapat segera mengadakan ruangan
tekanan negatif, rumah sakit bisa mensirkulasi udara melalui sistem filtrasi
HEPA (a high-efficiency particulate air) dengan paling sedikit 12 kali
pertukaran udara per jam.
• Kebijakan dan prosesur harus mengatur rencana menangani pasien dengan
infeksi airborne dalam jangka waktu singkat ketika ruangan bertekanan negatif
atau sistem filtrasi HEPA tidak tersedia. Prosedur isolasi juga mengatur untuk
proteksi staf dan pengunjung, lingkungan pasien dan pembersihan ruangan
selama pasien dirawat dan setelah pasien pulang.
LUWI-PPI 25JAN 2012
KEWASPADAAN ISOLASI
Kewaspadaan isolasi adalah suatu strategi yang
dilakukan oleh Rumah Sakit untuk mencegah
infeksi
Kewaspadaan isolasi terdiri dari :
1. kewaspadaan standar
2. kewaspadaan berdasarkan transmisi
Kewaspadaan standar harus di terapkan di setiap
saat tanpa memandang pasien terinfeksi atau
tidak terinfeksi di semua fasilitas kesehatan

LUWI-PPI 25JAN 2012


KEWASPADAAN ISOLASI
Ditujukan kepada semu pasien tanpa mempertimbangkan
infeksi atau non infeksi standard precaution meliputi :
1.Kebersihan tangan,
2.Penggunaan APD (sarung tangan,maske, pelindungmata/wajah.
Gaun/apron),
3. Peralatan perawatan pasien,
4. Pengendalian lingkungan ,
5. Penanganan limbah,
6.Penanganan linen,
7.Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasie
9.Hygiene respirasi/Etika batuk
10.Praktek menyuntik yang aman
11.Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi

LUWI-PPI 25JAN 2012


PPI 8 : KEBIJAKAN KEWASPADAAN ISOLASI PADA PASIEN
DENGAN DUGAAN EMERGING INFECTIOUS DISEASES
• Prinsip : Isolasi pasien ruangan tekanan negatif
• Penerapan kewaspadan isolasi (kewaspadaan
standar dan kewaspdaan transmisi)
• penggunaan APD : APD Respirator (N95, FFP2).
• Dalam waktu 24 jam petugas IGD berkoordinasi
dengan Ketua Tim pokja penanganan infeksi
virus influensa .

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI.9.
• Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan proteksi lainnya,
sabun dan desinfektan tersedia dan digunakan secara benar bila
diperlukan.
Elemen Penilaian PPI 9.
1. RS mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau masker atau
pelindung mata dibutuhkan  Kebijakan penggunaan APD
2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata digunakan secara
tepat dan benar
3. RS mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci tangan,
disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.
4. Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara benar di seluruh
area tersebut
5. RS mengadopsi pedoman hand hygiene dari sumber yang berwenang
LUWI-PPI 25JAN 2012
LUWI-PPI 25JAN 2012
LUWI-PPI 25JAN 2012
LUWI-PPI 25JAN 2012
LUWI-PPI 25JAN 2012
LUWI-PPI 25JAN 2012
Standar PPI.10
• Proses pengendalian dan pencegahan infeksi diintegrasikan
dengan keseluruhan program rumah sakit dalam peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diintegrasikan
ke dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1, EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan pengendalian
infeksi termasuk dalam mekanisme pengawasan dari
program mutu dan keselamatan pasien rumah sakit

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 10.1.
• Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan
kecenderungan infeksi terkait pelayanan kesehatan

Elemen Penilaian PPI 10.1.


1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri
2. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri
3. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri
 Analisa data PPI  Lihat PPI 6 dan PMKP 3.1, PMKP 4

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 10.2.
• Peningkatan mutu termasuk penggunaan
indikator/pengukuran yang berhubungan dengan masalah
infeksi yang secara epidemiologis penting bagi rumah sakit.

Elemen Penilaian PPI 10.2.


1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diukur.
2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting secara
epidemiologis
 Lihat profil/kamus indikator dan hasil analisis

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 10.3.
• Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi proses
untuk menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan ke
level yang serendah mungkin.

Elemen Penilaian PPI 10.3.


1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan
kecenderungan data dan informasi
2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke level
serendah mungkin
 Lihat analisa data dan rencana tindak lanjut  PPI 6, PMKP 3.2,
PMKP 4
LUWI-PPI 25JAN 2012
Standar PPI 10.4.
• Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah
sakit, dengan rumah sakit lain melalui perbandingan data
dasar/ databases.

Elemen Penilaian PPI 10.4.


1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan angka-angka di rumah sakit lain melalui komparasi
data dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada dengan
praktik terbaik dan bukti ilmiah

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 10.5.
• Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit, secara berkala disampaikan kepada pimpinan
dan staf

Elemen Penilaian PPI 10.5.


1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis
2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf perawat
3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada manajemen

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 10.6
• Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke pihak
luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan

Elemen Penilaian PPI 10.6.


1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1)
2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar terhadap
laporan dari Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan

LUWI-PPI 25JAN 2012


Standar PPI 11.
• Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga serta
pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi keterlibatan mereka dalam
pelayanan.

Elemen Penilaian PPI.11


1. Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan pengendalian
infeksi yang mengikut sertakan seluruh staf dan profesional lain, pasien
dan keluarga.
2. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada seluruh staf dan profesional lain.
3. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada pasien dan keluarga  BROSUR-2.
4. Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan praktek-
praktek program pencegahan dan pengendalian (lihat juga KPS.7 dan
TKP.5.4)
5. Edukasi staf secara periodik diberikan sebagai respon terhadap
kecenderungan yang signifikan dalam data infeksi.
LUWI-PPI 25JAN 2012
BUKU-2 YG HARUS PUNYA
• Pedoman PPI di RS dan fasilitas yankes lainnya.
• Pedoman Manjerial PPI
• Pedoman surveilance infeksi
• Pedoman PPI di ICU
• Pedoman manajemen linen
• Pedoman Instalasi sterilisasi

LUWI-PPI 25JAN 2012


LUWI-PPI 25JAN 2012
LUWI-PPI 25JAN 2012

Anda mungkin juga menyukai