Anda di halaman 1dari 40

STRUKTUR ATOM &

SISTEM PERIODIK
Sejarah Teori Atom
• Abad 5 SM, filsuf Yunani Democritus
semua materi terdiri atas partikel yang sangat kecil dan
tidak dapat dibagi lagi yg dinamakan atomos (tidak dapat
dibelah atau dibagi)
• 1808, ilmuwan Inggris John Dalton menjelaskan
mengenai blok penyusun materi disebut atom
• Teori atom modern
Teori Atom Dalton

 Tiap unsur kimia tersusun atas partikel terkecil yang


disebut atom
 Semua atom dari suatu unsur tertentu adalah identik,
mempunyai massa dan sifat yang sama
 Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau
lebih.
 Dalam senyawa kimia, atom-atom dari unsur yang
berlainan melakukan ikatan perbandingan numerik
sederhana
 Dalam reaksi kimia, yang terjadi hanyalah pemisahan,
penggabungan atau penyusunan ulang atom-atom
• Hipotesis I
atom dari unsur yang satu berbeda dengan
atom dari unsur yang lain contoh : H2O
• Hipotesis II
untuk membentuk suatu senyawa dibutuhkan
jumlah spesifik dari ataom tersebut.
Hal ini merupakan perluasan dari Hukum
Perbandingan Tetap (Law Of Definite
Proportion) Joseph Proust (1799), bahwa
sampel-sampel yang berbeda dari senyawa
yang sama selalu mengandung unsur-unsur
penyusunnya dengan perbandingan massa
yang sama
• Hipotesis II
Hukum Perbandingan Berganda (Law of Multiple
proportion)  jika dua unsur dapat bergabung
membentuk lebih dari 1 senyawa, maka massa-
massa dari unsur yang pertama dengan dengan
suatu massa tetap dari unsur yang kedua akan
berbanding sebagai bilangan bulat yang kecil
contoh : Gas CO dan CO2
• Hipotesis III
Hukum Kekekalan Massa (Law of Consevation
of Mass)  Materi tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan
Teori Atom Modern
Model atom Thomson

• Model atom roti kismis


• Atom merupakan bola bermuatan positif dan di dalamnya
pada tempat tertentu terdapat elektron,
• sehingga atom secara keseluruhan bermuatan netral
Model atom Rutherford

Atom terdiri dari inti atom yang


bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif
yang bergerak mengelilingi inti atom
dengan lintasan yang berbentuk elips
Model atom Bohr
• Memperbaiki model atom Rutherford
• Elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan tertentu sehingga
elektron berada pada tingkat energi tertentu sesuai lintasannya.
• Elektron dapat berpindah dari lintasan yang satu ke lintasan lain dengan
memancarkan atau menyerap energi.
• Selama elektron berada dalam lintasannya, tidak terjadi penyerapan
atau pemacaran energi
Model Atom Mekanika Kuantum
• Penyempurna model atom Bohr
• The atom of any element consists of three basic types of particles:
 the electron (a negatively charged particle)
 the proton (a positively charged particle), and the neutron (a neutrally
charged particle).
• Posisi elektron di dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti. Hanya dapat
diperkirakan kemungkinan ditemukannya elektron pada suatu tempat tertentu,
yang disebut orbital
elektron
0
1 e

• ditemukan pertama kali oleh Thomson pada tahun 1897 dengan menggunakan
tabung sinar katoda.
• Tabung katoda dibuat dari tabung gelas yang mempunyai 2 lempengan logam.
Lempengan pertama dihubungkan ke pusat positif dan lainnya ke pusat negatif.
Lempeng yang dihubungkan ke pusat positif disebut anoda dan lempeng lainnya
disebut katoda. Tabung tersebut diisi dengan gas.
• Hasil percobaannya disimpulkan bahwa sinar katoda merupakan partikel
bermuatan negatif yang dinamakan elektron.
Proton

 Pada tahun 1886 Eugene Goldstein Sinar tersebut


melakukan percobaan menggunakan dinamakan sinar
tabung yang menyerupai tabung sinar positif yang disebut
proton. Massanya
katoda, yang dinamakan tabung Crook.
1836 x massa
 Dari hasil percobaannya didapatkan sinar
elektron, dan diberi
yang keluar dari saluran belakang
katoda.
simbol . 1
1
Neutron

• Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan percobaan dengan


menembaki atom Be menggunakan sinar α
• hasil penembakan tersebut menandakan adanya partikel tidak bermuatan.
• Partikel tidak bermuatan tersebut memiliki daya tembus yang besar dan
dinamakan neutron.
Partikel Lambang Penemu Massa Massa (kg) Muatan
(sma)
Proton P Goldstein 1,00728 1,67265X10-27 +1
(1897)
Neutron n James 1,00866 1,67495X10-27 0
Chadwick
(1932)

Elektron E J. J Thomson 0,00055 9,10953X10-31 -1


(1897)
Isotop, Isoton dan Isobar
Isoton adalah
atom-atom
Isotop adalah unsur yang
unsur yang memiliki jumlah
mempunyai neutron sama Isobar adalah
nomor atom tetapi nomor atom-atom unsur
sama , tetapi atom berbeda. yang mempunyai
nomor massa Contoh: nomor massa
berbeda. tetapi nomor atom
14 16
Contoh 14 - 6 = 8
C
6 8O berbeda.
Contoh:
16 18 17 16 - 8 = 8
8 0 8 O 8 O 24 24
11 Na 12 Mg
• Elektron dalam atom memiliki 4 karakteristik :
– Energi (kulit)
– Sub tingkat energi (sub kulit)
– Orbital
• Posisi/kedudukan elektron tidak dapat ditentukan
dengan pasti (ketidakpastian Heisenberg)
• Kemungkinan ditemukannya elektron dalam orbital
dapat ditentukan dari bilangan kuantumnya.
• Model atom mekanika kuantum merupakan model
yang digunakan hingga saat ini
Bilangan Kuantum
• Kedudukan elektron dalam atom dapat diterangkan dengan
persamaan fungsi gelombang Schrödinger ()
• Penyelesaian  diperoleh 3 Bilangan:
 Bilangan Kuantum Utama (n)
 Bilangan Kuantum Azimuth (l)
 Bilangan Kuantum Magnetik (m)
• 2 elektron dalam 1 orbital dibedakan dengan Bilangan Kuantum
Spin (s)

16
Bilangan kuantum utama (n)
Menunjukkan letak elektron pada kulit atau tingkat energi utama.

n = 1 disebut Kulit K
n = 2 disebut Kulit L
n = 3 disebut Kulit M
n = 4 disebut Kulit N
n = 5 disebut Kulit O
n = 6 disebut Kulit P
n = 7 disebut Kulit Q
Bilangan kuantum Azimut (l)
– Menunjukkan letak elektron dalam subkulit, serta juga
menggambarkan jumlah subkulit.

– Nilai (l) adalah dari 0 sampai (n-1) untuk :


• n = 1 maka = 0  l = 0, disebut subkulit s
• n = 2 maka = 0, 1  l = 1, disebut subkulit p
• n = 3 maka = 0, 1, 2  l = 2, disebut subkulit d
• n = 4 maka = 0, 1, 2, 3  l = 3, disebut subkulit f
• Jumlah sublevel/ subkulit yang terdapat pada suatu
tingkatan energi equal dengan prinsip bilangan
kuantum.
• Contoh:
– tingkat energi kedua akan mempunyai 2 subkulit
dan tingkat energi ketiga akan mempunyai 3
subkulit.
– Subkulit yang pertama disebut subkulit s. Yang
kedua disebut subkulit p. Dan yang ketiga disebut
subkulit d.
Bilangan kuantum magnetik (m)

– Menunjukkan orientasi orbital dalam ruangan dan


juga menunjukkan banyaknya orbital pada subkulit.
– Untuk setiap l, harga m = -l sampai dengan +l.
– Contoh :
• l=0 maka m = 0
• l=1 maka m = -1, 0, +1
• l=2 maka m = -2, -1, 0, +1, +2,
• l=3 maka m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Menunjukkan orbital
m = – l, …, sampai + l
l= 0
l= 2
m= 0 m = –2 –1 0 +1 +2
Orbital = s
Orbital = d

l= 1 l= 3
m = –1 0 +1 –3 –2 –1 0 +1 +2 +3
m=
Orbital = p Orbital = f
21
Bilangan kuantum spin (s)

– Menunjukkan arah putaran elektron dalam


orbital. Pada orbital maksimum terdapat dua
elektron dengan arah yang berlawanan.
– Nilai s adalah -1/2 dan +1/2
– Karena elektron hanya mempunyai 2 nilai spin,
maka suatu orbital atom tidak mungkin
mengandung lebih dari 2 elektron.
• Subkulit dan Orbital
– Orbital merupakan suatu ruang yang ditempati
maksimal sampai dengan 2 elektron.
– Setiap subkulit mempunyai jumlah orbital dan
elektron yang berbeda.
• Cara yang mudah untuk menghitung jumlah elektron
total yang terdapat dalam suatu tingkatan energi
adalah 2n2.
Konfigurasi Elektron
• Merupakan susunan elektron dalam atom atau
molekul.
• Suatu subkulit dituliskan dalam notasi” nxy”, dimana:
– n melambangkan jumlah kulit atom
– x melambangkan subkulit atom
– y menunjukkan jumlah elektron pada subkulit
atom
• Subkulit atom akan dituliskan berurutan sesuai
dengan peningkatan energi.
• Contoh: Helium (He)
1s2
– Angka 1 menunjukkan prinsip bilangan kuantum
(n) yang menggambarkan tingkatan energi.
– Huruf “s” merupakan bilangan kuantum
momentum angular yang menggambarkan bahwa
ada 2 elektron atom helium menempati orbital
“s”.
– Eksponen 2 menunjukkan jumlah elektron total
pada orbital atau subkulit.
• Untuk mengetahui susunan atom - atom tata ruang
elektron dalam atom perlu diikuti aturan sebagai
berikut :
a. Prinsip Aufbau
b. Prinsip Hund
c. Prinsip Pauli
A. Prinsip Aufbau
• Bila suatu atom pada kondisi ‘ground state’ (energi orbitalnya
paling rendah), konfigurasi elektronnya mengikuti prinsip
Aufbau.
• Pengisian orbital atom oleh elektron sesuai dengan energi
relatifnya; orbital dengan energi lebih rendah akan terisi
elektron lebih dahulu.

Contoh:
Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
11
Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
21
Bentuk
Orbital
s
Orbital p
Orbital d
Salah satu dari 7 orbital f
b. Prinsip Hund

• Berdasarkan susunan elektronnya: suatu atom stabil


apabila orbitalnya terisi elektron penuh atau
setengah penuh

• Contoh:
• Subkulit d yang berisi setengah penuh atau penuh (5
elektron) akan lebih stabil dibandingkan subkulit s
atau subkulit berikutnya.

• Hal ini dikarenakan energi yang dibutuhkan elektron


untuk mempertahankan elektron setengah penuh
pada subkulit d lebih kecil daripada subkulit s yang
penuh.
c. Prinsip Pauli

• Tidak ada dua elektron dalam suatu atom yang


memiliki keempat bilangan kuantum yang sama.
• Bila 2 elektron dalam suatu atom memiiki nilai
bilangan n, l dan m yang sama, maka kedua elektron
tersebut pasti memiliki nilai bilangan s yang berbeda.
LATIHAN SOAL
• Suatu atom oksigen mempunyai 8 elektron. Tuliskan
keempat bilangan kuantum untuk masing-masing
elektron pada ground state!
• Gambarkan diagram orbital untuk elemen Cr dan Cu!
• Tuliskan konfigurasi elektron untuk potassium dan
kalsium!
• Oksigen

1s2 2s2 2p4


Elektron n l m s Orbital
1 1 0 0 +1/2 1s
2 1 0 0 -1/2
3 2 0 0 +1/2 2s
4 2 0 0 -1/2
5 2 1 -1 +1/2
6 2 1 0 + 1/2 2px, 2py, 2pz
7 2 1 1 +1/2
8 2 1 -1 -1/2
• Potasium (K)  19 elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
• Kalsium (Ca)  20 elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Anda mungkin juga menyukai