Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS :

STROKE E.C INFARK SEREBRI


BERULANG SISTEM KAROTIS
KANAN FAKTOR RESIKO
HIPERTENSI
DOKTER PEMBIMBING : DR. PAULINA THIOMAS, SP. S

OLEH :
DR. ANALISA ILMIATY
RSUD KOTA TANGERANG
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. H.S.


• Usia : 47 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
• Alamat : Kp. Bojong Rt. 05/010 Kunciran, Tangerang
• Masuk RS : 9 Juli 2018
• No. RM : 00163154
ANAMNESIS (ALLOANAMNESIS)

Pasien datang dengan keluhan tiba-tiba tidak sadar sejak 1


hari SMRS. Keluhan di dahului bicara pelo. Keluhan ini
dirasakan saat pasien sedang beraktivitas. Pasien merasa sulit
menggerakkan mulutnya terutama bagian kanan. Bibir
mencong ke kiri. Pasien meneteskan air liur, pasien juga
merasakan kelemahan separuh tubuh bagian kanan.
Nyeri kepala, kejang, demam, mual, tersedak, baal sekitar mulut,
dan pandangan berbayang disangkal. Tidak ada riwayat kepala
terbentur atau trauma. Pasien juga tidak ada keluhan muntah,
pusing berputar, dan juga telinga berdenging. BAK dan BAB
pasien tidak ada keluhan.
• Riwayat stroke (+) Januari 2016  kelemahan separuh tubuh bagian
kiri.

RP. Dahulu • Riwayat hipertensi (+) Januari 2016 tidak terkontrol


• Riwayat DM tidak diketahui

4
RP. • Riwayat stroke dalam keluarga disangkal
• Riwayat hipertensi tidak diketahui

Keluarga • Riwayat DM tidak diketahui

R.
Pengobata • Pasien mengonsumsi obat Amlodipin 1x10 mg, dan tidak rutin minum
obat.

n
R. Alergi • Alergi obat , cuaca dan makanan disangkal

R. • Pasien sehari-hari hanya beraktivitas dirumah semenjak serangan


stroke yang pertama.
• Jarang olahraga, tidak merokok dan tidak konsumsi alkohol.

Psikososial • Sering makan ikan laut dan makanan asin.


PEMERIKSAAN FISIK
KU
• KU tampak sakit berat
• Kesadaran : coma (E1 M1 V1)
Tanda vital :
• TD : 190/110 mmHg
• HR 109 x/menit
• Suhu : 37ºC
• RR : 26x/menit
• SpO2 : 99%
Status generalisata :
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : KGB tidak membesar
• Jantung : BJ I/II regular, murmur (-) gallop (-)
• Paru : vesikuler +/+ , rhonki -/-, wheezing -/-
• Abdomen : supel, BU (+), normal, nyeri tekan epigastrium (-)
• Ekstremitas : akral hangat, oedem tungkai -/-, ulkus (-)
• STATUS NEUROLOGIK
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Koma
GCS : E1 V1 M1 = 3
• Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk :-
Kernig sign : tidak terbatas
Brudzinki I/II/III : -/-/-
NERVUS OKULOMOTORIS
Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerakan Mata
Medial Tidak dapat dilakukan Tidak dapat
dilakukan
Atas Tidak dapat dilakukan Tidak dapat
dilakukan
Bawah Tidak dapat dilakukan Tidak dapat
dilakukan
Ukuran Pupil Pupil bulat isokor Ø ODS 3 mm
Refleks Cahaya Langsung + +
Refleks Cahaya Konsensual + +
Akomodasi Baik Baik
NERVUS
TROKHLEARIS
Kanan Kiri
Gerakan Mata Medial Bawah Tidak dapat Tidak dapat
dilakukan dilakukan

Kanan Kiri
Gerakan mata ke lateral Tidak dapat Tidak dapat
dilakukan dilakukan

NERVUS ABDUSENS Arkus Faring Tidak dilakukan

Daya Kecap Lidah 1/3 Tidak dilakukan


NERVUS belakang
GLOSOFARINGEUS & Uvula Letak ditengah,
NERVUS VAGUS gerak simetris
Menelan Tidak dilskuksn

Refleks muntah Tidak dilakukan


• Motorik
Kekuatan Otot Lateralisasi ke kanan
• Sensorik
Tonus : Normal Normal
Nyeri : hemihipalgesia dekstra
Normal Normal
Raba : hipestesia dekstra
Atropi : - -
Suhu : tidak dilakukan
- -
• Fungsi Vegetatif
Klonus
Miksi : baik
Kaki : -/-
Defekasi : baik
Patella : -/-
Keringat : baik

• Fungsi luhur
MMSE : tidak dilakukan
• Reflek Fisiologis

Reflek trisep : ++/++ • Refleks Patologis


Reflek brachioradialis: ++/++ Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Reflek patella : ++/++
Oppenheim : -/-
Reflek Achilles : ++/++
Gordon : -/-
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Tanggal 9 Juli 2018
HEMATOLOGY
Leukosit 12,2 4.0 – 10.6 10^3/uL
Eritrosit KIMIA DARAH
5,53 3.90 – 5.50 10^6/uL GULA DARAH
Hemoglobin 10,1 12.0 – 16.0 g/dL GDS 119 70 – 140 mg/dl
Hematokrit GINJAL
34 37.0 – 47.0 % Ureum 40 10 – 50 mg/dl
MCV 62 81 – 99 fL Kreatinin 1,5 < 0.9 mg/dl
MCH 18 27 – 31 Pg ELEKTROLIT
Natrium 147 135 - 145 Mmol/L
MCHC 30 33 – 37 g/dL Kalium 3,6 3,5 – 5,5 Mmol/L
Trombosit 661 150 – 450 10^3/uL Klorida 96 - 106 Mmol/L
106
(Cl)
LED 18 <10 Mm/jam Kalsium MRR Mmol/L
1,14
Basofil 0 0-1 % Ion (Ca++)
Eosinofil 0 1-3 %
Limfosit 19 20-40 %
Neutrofil 72 50-70 %
segmen
Monosit 9 2-8 %
RONTGEN THORAKS TGL 9 JULI 2018

 
Pemeriksaan Foto Thoraks AP
Trakea di tengah.
Cor :
Bentuk dan letak normal
Tak tampak infiltrat paru kanan kiri
Kontur diafragma baik
Sinus kostofrenikus kanan-kiri lancip
Kesan:
Cor tak membesar, elongatio aorta
Pulmo dalam batas normal
EKG TGL 9 JULI 2018

Kesan : sinus reguler, HR


100x/menit, gelombang P
normal, interval PR
normal, kompleks QRS
normal, abnormalitas
segmen ST elevasi pada
V3 dan V4.
Terdapat RVH dan LVH.
CT BRAIN NON KONTRAS TGL 9 JULI 2018

Kesan :
Cenderung infark luas pada
teritori arteri cerebri media dan
anterior kiri
Watershed infarction posterior
kanan dan infark pada pons
paramedian kiri
Tak tampak tanda peningkatan
tekanan intrakranial saat ini
DIAGNOSIS

Diagnosis Klinis : Penurunan kesadaran cum Hemiparese d


Diagnosis Etiologi : CVA Infark Serebri Berulang
Diagnosis Lokalisasi : Sistem Karotis Kiri
Diagnosis Faktor Risiko : Hipertensi
 
DIAGNOSIS BANDING

Diagnosa Klinis : Penurunan kesadaran cum Hemiparese dextra


Diagnosa Etiologi : Susp. CVA Haemoraghic
Diagnosa Lokalisasi : Sistem Karotis Kiri
Diagnosa Faktor Resiko : Hipertensi
PENGOBATAN
Medikamentosa :
02 10 lpm face mask
Infus Ns 0,9% 1.000cc/24jam
Iv. Ranitidine 2x1 amp
Iv. Citicolin 2x100 mg
Iv. Manitol 4x125 cc tapp off/hari
Aspilet 1x80 mg
Amlodipin 1x10 mg
Nikardipin 2 mg

PROGNOSIS
Quo ad vitam : malam
Quo ad functionam : malam
Quo ad sanationam : malam
FOLLOW UP TGL 10 JULI 2018

S O A P
Koma, E1 M1 V1
Pasien Cek Respon (-)
Brain
dilaporka Mata : Pupil midriasis Pasien
maksimal +/+, reflex Death DNR (+)
n apnea cahaya langsung dan
tidak langsung -/-, refleks
kornea -/-
Nadi karotis : Tidak teraba
Pasien
Jantung : BJ tidak
dinyatak
terdengar an
Paru : Suara nafas meningg
tidak ada
al pkl
Abdomen : BU tidak ada
08,19
Ekstremitas : Akral dingin
+/+ WIB
DEFINISI STROKE

Menurut WHO stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang
disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak, dimana
secara mendadak( dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam
beberapa jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah
fokal di otak yang terganggu.
DIAGNOSIS PADA KASUS

SKOR STROKE SIRRIRAJ

• (2,5 x kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x headache) + (0,1 x diastole) – (3 x n ateroma) –


12
• Pada pasien didapatkan : (2,5 x 2) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 110) – (3 x 1) - 12 =1

• Hasil  1 Stroke Non Perdarahan / Infark


• Dimana :
Derajat kesadaran  0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor.
Muntah  0 = tidak ada; 1 = ada.
Nyeri kepala  0 = tidak ada; 1 = ada.
Ateroma  0 = tidak ada; 1 = salah satu/ lebih (DM, angina, penyakit pembuluh darah).

• Hasil : Skor > 1 : perdarahan intraserebri


Skor < 1 : infark serebri
DIAGNOSIS PADA KASUS

SKOR GAJAH
MADA
DIAGNOSIS PADA KASUS

Gejala Umum Klinis Sistem Karotis Sistem Vertebrobasiler


Motorik  Hemiparese kontralateral dengan lesi  Hemiparese alternans dengan lesi
 Parese saraf otak motorik ipsilateral  Parese motorik saraf otak
dengan ekstremitas sejajar * kontralateral dengan ekstremitas

Sensorik  Hemihipestesi kontralateral dengan  Hemihipestesi alternans dengan


lesi lesi
 Gangguan sensibilitas saraf otak  Ganguan sensibilitas saraf otak
sensorik ipsilateral dengan sensorik kontralateral ekstremitas
ekstremitas *
Penglihatan  Hemiamnopsia homonim kontralateral  Hemianopsia homonim (satu atau
 Amaurosis fugax dua sisi lapang pandang)
 Black out (buta kortikal)

Gangguan lain  Afasia (dominan otak kiri)  Gangguan keseimbangan


 Agnosia (non dominan)  Vertigo dan diplopia
KLASIFIKASI BERDASARKAN PERJALANAN
KLINIS
• Gangguan akut fungsi fokal serebral dengan gejala
Transient Ischemic kurang dari 24 jam dan disebabkan trombus atau
Attack (TIA) emboli.
Reversible
Ischemic • Gejala berlangsung > 24 jam, membaik dalam 24-48
jam
Neurogical Deficit • PRIND membaik dalam beberapa hari (3-4 hari)
(RIND)in
Stroke
Evolusion • Gejala/tanda neurologis fokal terus memburuk setelah
48 jam.
(Progressing • Berlangsung bertahap dari ringan sampai berat
Stroke)
Complete Stroke
• Kelainan neurologis yang bersifat menetap, tidak
Non berkembang lagi.
Haemmorhagic
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. CT Scan
Gold Standar untuk membedakan stroke infark dengan stroke perdarahan.
Infark  gambaran hipodense
Stroke Perdarahan gambaran hiperdens

2. MRI
Pemeriksaan ini sangat baik untuk menentukan adanya lesi di batang otak (sangat
sensitif)..
PENATALAKSANAAN DI RUANG RAWAT INAP

1. Cairan
2. Nutrisi
3. Pencegahan dan penanganan komplikasi
4. Penatalaksanaan medis lain
PROGNOSIS

1. Sekitar 50% penderita yang mengalami kesembuhan dan kembali

menjalankan fungsi normalnya.

2. Penderita lainnya mengalami kelumpuhan fisik, mental, dan tidak mampu

bergerak, berbicara atau makan secara normal.

3. Sekitar 20% penderita meninggal di rumah sakit.


PERMASALAHAN

• Bagaimana cara membedakan dalam


mendiagnosa stroke infark dan stroke
hemoragic?
• Apa saja faktor risiko yang dapat terjadi
pada stroke?
DIAGNOSIS PADA KASUS

Perbedaan stroke infark dan stroke perdarahan dalam


mendiagnosa pasien.

Stroke Non Hemoragik Stroke Hemoragik

- Kelumpuhan/kelemahan terjadi saat - Kelumpuhan/kelemahan terjadi


pasien istirahat (pada saat tidur atau saat pasien beraktivitas*
pada saat pasien baru bangun tidur)
- Tidak terdapat tanda-tanda TTIK (nyeri - Terdapat tanda-tanda TTIK (nyeri
kepala, muntah, kejang, penurunan kepala, muntah, kejang, penurunan
kesadaran) kesadaran)*
- Tekanan darah tidak meningkat tinggi - Tekanan darah meningkat tinggi
dari biasanya*
FAKTOR RISIKO
DAPAT DIMODIFIKASI:
 Hipertensi,

 Penyakit Jantung (Fibrilasi


Atrium), TIDAK DAPAT
 Diabetes Melitus DIMODIFIKASI:
 Usia,
 Merokok & Konsumsi Alkohol
 Jenis Kelamin,
 Dislipidemia
 Ras/Suku, Dan
 Kurang Aktifitas  Faktor Genetik.
 Stenosis Arteri Karotis.
 Obesitas
PENEGAKKAN DIAGNOSIS PADA HIPERTENSI

1. Anamnesis
• Keluhan nyeri kepala disangkal
• Pasien memiliki penyakit hipertensi yang tidak
terkontrol
2. Pemeriksaan fisik
• Tekanan darah 190/110  Hipertensi Emergency
11/11/18

30
11/11/18
DAFTAR PUSTAKA

Baehr, M dan M. Frotscher. Diagnosis Topik Neurologi Duus. 2010. Jakarta: EGC

Brasher, Valentina L. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan Manajemen. 2008. Jakarta: EGC.

Bornstein, Nathan M. Stroke Practical Guide for Clinicians. 2009. Basel: Kargel.

Gofir, Abdul. Manajemen Stroke, Evidance Based Madacine. 2009. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press

Kumar, Cotran, Robbins, Buku Ajar Patologi Volume 2. 2007.Jakarta: EGC

Sudoyo, Aru W dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. 2010. Jakarta: Pusat Penerbit Ilmu

Penyakit Dalam

Anda mungkin juga menyukai