Kwu Uas
Kwu Uas
Bahan Baku
Pentol
Daging sapi
Tepung ketela
Telur
Merica secukupnya
Bawang Putih secukupnya
Garam secukupnya
Bumbu penyedap secukupnya
Bumbu Kacang
Kacang
Bawang putih secukupnya
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Kecap secukupnya
Cabe secukupnya
Bahan Penolong dan
Peralatan yang digunakan
Bahan Penolong
Air untuk membuat pentol
Arang untuk membakar pentol
4
Jadwal Kegiatan Produksi
Jumlah Pentol Bakar yang
Minggu ke-
diproduksi
1 100
2 50
3 30
Aspek Kemitraan
Pihak-pihak yang terlibat dalam
usaha kami diantaranya adalah :
Toko klontong dilingkungan sekitar
Dalam usaha ini kami bermitra dengan toko klontong dilingkungan sekitar.
Hal tersebut digunakanuntuk memenuhi kebutuhan produksi, terutama
dalam hal pembuatan bumbu kacang untuk pentol bakar.
Toko yang menjual ketela
Seperti diketahui usaha kami menggunakan ketela sebagai bahan pembuatan
tepung yang kemudian digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pentol.
Sehingga, menjadi sangat penting untuk bermitra dengan penjual ubi ketela.
Penjual tusuk sate
Tusuk sate digunakan untuk memudahkan proses pembakaran pada pentol
dan juga untuk menambah keunikan serta kemasan pentol yang mudah
dibawa. Sehingga menjadi penting untuk bermitra dengan penjual tusuk
sate.
Aspek Green
Chemistry
Mencegah Limbah Kimia
Produk yang kami buat sudah secara maksimal menerapkan prinsip green
chemistry ini, yaitu mencegah limbah kimia (limbah berbahaya). Hal tersebut
kami terapkan antara lain sebagai berikut :
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk merupakan
bahan alam yang aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya
Produk yang dihasilkan merupakan produk yang mudah terurai
Kemasan yang digunakan adalah daun pisang dan bukan plastik,
sehingga lebih ramah lingkungan
Desain Sintesis Kimia yang Tidak Berbahaya
Sama halnya dengan prinsip nomer satu, yaitu produk yang kami hasilkan
disentesis/ dibuat dari bahan-bahan alam yang diproses sendiri tanpa
bantuan mesin atau bahan kimia berbahaya.
Gunakan Pelarut yang Aman
Prinsip ini memiliki arti yaitu tidak menggunakan bahan-bahan tambahan
yang berbahaya seperti pewarna, pengawet, dan lain sebagainya. Karena
produk kami merupakan produk rumahan, maka kami tidak menggunakan
bahan tambahan/bahan kimia dalam bentuk apapun, baik itu pewarna
ataupun pengawet. Adapun, pelarut yang kami gunakan hanyalah air.
Meningkatkan Efisiensi Energi
Meningkatkan efisiensi energi berarti menggunakan energi
seminimal mungkin. Dalam proses pembuatan produk, kami
menggunakan arang sebagai bahan dasar untuk proses
pembakaran. Hal tesebut, dirasa lebih menghemat energi
daripada membaar dengan menggunakan kompor gas.
Gunakan Bahan Baku Terbarukan
Bahan baku terbarukan salah satunya adalah produk
pertanian. Produk kami menggunakan ketela sebagai bahan
dasar pembuatan tepung, sehingga prinsip tersebut telah kami
terapkan.
Desain Produk yang Terdegradasi
Desain produk yang terdegradasi berarti produk yang
dihasilkan dapat dengan mudah diuraikan oleh
mikroorganisme. Produk yang kami, telah menerapkan prinsip
tersebut. Hal ini sesuai dengan prinsip nomer 1 yang telah
dijelaskan sebelumnya.