Anda di halaman 1dari 18

Andi Riska Roswati

Nuratika Ilyas
Mulyana Anwar
Andryana Agrevita
Nurhudaya Fauziah .L
Putri Yuniar
Megawati Yunus

KELOMPOK 4
PENGERTIAN WAHAM

Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu


keyakinan klien yang tidak sesuai dengan
kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat
diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan
kontrol (Direja, 2011).
KLASIFIKASI WAHAM

Waham agama
contoh : “ kalau saya mau masuk surga saya harus mengunakan pakaian
putih setiap hari ‘’

Waham kebesaran
Contoh : “ saya ini pejabat di departemen kesehatan lhooooo........” “ saya
punya tambang emas !”

Waham curiga
“ saya tau ...........semua saudara saya ingin menghancurkan hidup saya
karena mereka semua iri dengan kesuksesan yang di alami saya”.

Waham somatik
Contoh :” klien selalu mengatakan bahwa diri nya sakit kanker,namun
setelah di lakukan pemeriksaa laboraturium tidak di temuka ada nya sel
kanker pada tubuh nya.
ETIOLOGI

Gangguan orientasi realitas menyebar dalam lima kategori utama


fungsi otak. Menurut Kusumawati, (2010) yaitu :

Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuan


menilai dan menilik terganggu.

Gangguan fungsi emosi, motorik, dan sosial mengakibatkan


kemampuan berespons terganggu, tampak dari perilaku nonverbal
(ekspresi dan gerakan tubuh) dan perilaku verbal (penampilan
hubungan sosial).

Gangguan realitas umumnya ditemukan pada skizofrenia.

Gejala primer skizofrenia (bluer) : 4a + 2a yaitu gangguan asosiasi,


efek, ambivalen, autistik, serta gangguan atensi dan aktivitas.

Gejala sekunder: halusinasi, waham, dan gangguan daya ingat


Rentang Respon
Neurobiologi

adaptif Maladaptif

Pikiran logis Pikiran kadang Gangguan proses


Persepsi akurat menyimpang pikir : waham,
Emosi konsisten Illusi halusinasi
Reaksi emosional Kerusakan emosi
dengan berlebihan dan Peruilaku tidak
pengalaman kurang sesuai
Perilaku sosial Perilaku tidak Ketidakteraturan
sesuai Isolasi sosial
Hubungan sosial
Tanda dan Gejala

Gangguan fungsi kognitif

Fungsi persepsi Depersonalisasi dan halusinasi.

Fungsi emosi

Fungsi motorik.

Fungsi sosial kesepian.


PENGKAJIAN
1. Data umum: meliputi nama, pekerjaan, umur, alamat, jenis kelamin, pendidikan,
agama, status pernikahan, suku dll.

2. Riwayat penyakit

3. Faktor predisposisi
a. Faktor perkembangan
b. Faktor sosial budaya
c. Faktor psikologis
d. Faktor biologis

4. Faktor presipitasi seperti Faktor sosial budayaFaktor biokimiaFaktor psikologis

5. Mekanisme koping

6. manifestasi klinis
Pohon Masalah
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI

Tindakan keperawatan pada klien


a. Tujuan
1). Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap
2). Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
3). Klien menggunakan obat dengan prinsip enam benar

b. Tindakan
1). Bina hubungan saling percaya
2). Tindakan mendukung atau membantah waham klien
3). Yakinkan klien berada dalam keadaan aman
4). Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
5). Berikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan
realitas
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Klien

a. Tujuan
1). Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien
2). Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan
yang belum terpenuhi oleh wahamnya
3). Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan klien
secara optimal

b. Tindakan keperawatan
1). Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien
2). Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat klien waham di
rumah, follow up, dan keteraturan pengobatan, serta lingkungan
yang tepat untuk klien
3). Diskusikan dengan keluarga kondisi klien yang memerlukan bantuan
Strategi komunikasi dan pelakasanaan
a. Orientasi
1). Salam terapeutik
2). Evaluasi / Validasi
3). Kontrak

b. Kerja

c. Terminasi
1). Evaluasi subjectif
2). Evaluasi Objectif
3). Rencana tindak lanjut
Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan

Waham
kebesaran

SP 1 p: SP 2 p :

Membina hubungan saling percaya Mengidentifikasi kemampuan positif


pasien
Jangan membantah atau
mendukung waham klien Beri pujian pada penampilan klien
yang dimiliki pada masa lalu dan
Yakinkan klien dalam keadaan saat ini.
aman dan terlindung
Tanyakan apa yang bisa dilakukan
Observasi apakah waham klien
mengganggu aktivitas sehari- Jika klien selalu bicara tentang
harinya. wahamnya dengarkan sampai
wahamnya tidak ada
SP 3 p: SP 4 K:

Klien dapat mengidentifikasi Klien dapat berhubungan dengan


kebutuhan yang belum terpenuhi. realitas
Observasi kebutuhan klien sehari-
hari Berbicara dengan klien dalam
konteks realitas (realitas diri, orang
Diskusikan kebutuhan klien yang lain, waktu, dan tempat)
tidak terpenuhi
Sertakan klien dalam terapi
Hubungkan kebutuhan yang tidak aktivitas kelompok: orientasi
terpenuhi dengan timbulnya waham. realitas.

Tingkatkan aktivitas yang dapat Berikan pujian pada tiap kegiatan


memenuhi kebutuhan klien dalam positif yang dilakukan oleh klien.
memerlukan waktu dan tenaga.

Atur situasi agar klien tidak


mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
SP 6 k:
SP 5 k:
Klien dapat menggunakan obat
dengan benar
Klien dapat dukungan dari
keluarga
Diskusikan denga klien dan
keluarga tentang obat, dosis,
Diskusikan dengan keluarga
efek samping dan akibat
tentang :
penghentian
Gejala waham
Cara merawatnya
Diskusikan perasaan klien
Lingkungan keluarga
setelah minum obat
Follow up dan obatAnjurkan
Berikan obat dengan prinsip 5
keluarga melaksanakannya
benar dan observasi setelah
dengan bantuan perawat.
minum obat.

Anda mungkin juga menyukai