Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PADA BPRS SAFIR BENGKULU (PERIODE 2104-2016)

PROPOSAL SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi


Dalam Bidang Ekonomi Syariah

OLEH:

LUFIKA AFRIDANI
NIM 1416142145

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
BENGKULU, 2017 M/ 1438 H
A. Latar Belakang
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah (selanjutnya disebut UU Perbankan Syariah), tujuan

penyaluran dana oleh perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan

pembangunan, meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan

kesejahteraan rakyat. Dari segi kelembagaan, ada dua jenis bank syariah, yaitu

Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Dari segi kegiatan usaha, baik BUS maupun BPRS pada dasarnya sama
dengan kegiatan usaha bank konvensional, yaitu meliputi 3 (tiga) kegiatan
utama: pertama, dalam bidang pengumpulan dana masyarakat dalam bentuk
simpanan/ investasi (liability product/Funding), kedua, dalam bidang
penyaluran dana kepada masyarakat (assets product/Financing), dan kegiatan
ketiga berupa pemberian jasa-jasa bank (services product). Dari kegiatan usaha
tersebut bank syariah mendapatkan penghasilan (income) berupa margin
keuntungan, bagi hasil, fee (ujrah), dan pungutan lainnya, seperti biaya
administrasi. Namun, pendapatan bank syariah sebagian besar masih berasal
dari imbalan (bagi hasil/margin/fee). Imbalan tersebut diperoleh bank syariah
dari kegiatan usaha berupa pembiayaan. Oleh karena itu, sudah semestinya
sistem bagi hasil menjadi sistem yang dominan pada perbankan syari’ah.
Namun dalam kondisi di lapangan, penggunaan produk dengan mekanisme
bagi hasil belum cukup tinggi dibandingkan dengan produk lain dengan sistem di
luar mekanisme bagi hasil. Perbankan syari’ah memiliki produk inti pembiayaan
dengan mekanisme dasar bagi hasil dan dikembangkan dalam beberapa produk
yang berupa pembiayaan musyarakah dan mudarabah. Meskipun prinsip dasar
perbankan syari’ah masih didominasi oleh produk pembiayaan dengan akad jual
beli (tijarah).

Pembiayaan (financing) adalah salah satu jenis kegiatan usaha bank syariah.
Penyediaan dana oleh bank syariah dalam fasilitas pembiayaan tersebut dapat
diberikan berupa transaksi bagi hasil dalam suatu kerjasama usaha antara bank
dengan nasabah berdasarkan akad musyarakah. Pembiayaan berdasarkan akad
musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana atau
barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian hasil
usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati.
Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh
perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya
dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan
keuangan. Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank
dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank
pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran
dananya.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat


Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, perhitungan kinerja keuangan bank adalah
rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. Maka, jika pembiayaan dikelola dengan baik akan sangat
mempengaruhi profitabilitas yang diterima oleh bank dan dapat diukur menggunakan rasio
keuangan. Rasio yang dapat digunakan adalah Return On Equity (ROE), Return On Asset
(ROA) dan Return On Investment (ROI). Pendapatan bank yang dapat diukur dari pengelolaan
asset dan pengelolaan modal yang ada untuk mendapatkan laba bersih dari pembiayaan bagi
hasil yang dikeluarkan oleh bank syariah. Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, peneliti
mengangkat judul “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Kinerja Keuangan Pada
BPRS Safir Bengkulu Periode 2014-2016”.
B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas maka

penulis membatasi permasalahan pengaruh pembiayaan

musyarakah terhadap Kinerja keuangan pada BPRS safir Bengkulu

periode 2014-2016.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan pada BPRS Safir Bengkulu?
2. Seberapa besar pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap
kinerja keuangan pada BPRS Safir Bengkulu?
D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan


penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pembiayaan musyarakah berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan pada BPRS Safir Bengkulu.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan
musyarakah terhadap kinerja keuangan pada BPRS Safir Bengkulu.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi akademisi sebagai
bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam menciptakan ide-ide
penelitian baru serta memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
2. Kegunaan Praktis
a. BPRS Safir
Sebagai masukan yang dapat dijadikan sebagai bahan
informasi untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan pada
BPRS Safir khususnya dalam pembiayaan musyarakah.
b. Pemerintah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan
pertimbangan dalam memutuskan kebijakan yang terkait
dengan perbankan syariah.
c. Masyarakat
Sebagai informasi atau pengetahuan dalam proses
kegiatan pembiayaan musyarakah pada Perbankan Islam.
F. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Nuril Wahidah Rizqi pada tahun 2004 dengan
judul Skripsi “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Ijarah Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah yang
Listing di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2010-2016)”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan “ bagaimana pengaruh pembiayaan
mudharabah, musyarakah dan ijarah terhadap profitabilitas bank syariah indonesia pada periode
2010-2016” dengan menggunakan rasio ROA (Return On Asset). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah, musyarakah dan ijarah berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas bank syariah indonesia pada periode 2010-2016.
Persamaan dari penelitian ini adalah menggunakan metode analisis kuantitatif. Adapun
perbedaan dengan penelitian penulis adalah dari segi tempat penelitian, penulis meneliti pada
BPRS Safir Bengkulu sedangkan Nuril Wahidah Rizqi pada Bank Syariah Di Indonesia (Studi
Empiris Pada Bank Umum Syariah yang Listing di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2010-
2016)”. Kemudian dari segi variabel, variabel penulis yaitu Pengaruh Pembiayaan Musyarakah
sedangkan Nuril Wahidah Rizqi yaitu Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah
Dan Ijarah.
2. Jurnal ilmiah yang ditulis oleh Ahmad Choirudin , Sugeng Praptoyo (2017) dengan judul “Analisis

Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah Pada Bank Umum Syariah”.

Penelitian ini menganalisa tentang faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Deposito Mudharabah (DM), Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Pembiayaan Mudharabah (PM).

Persamaan dari penelitian ini adalah menggunakan metode analisis kuantitatif. Adapun

perbedaan dengan penelitian penulis adalah dari segi variabel judul penulis fokus kepada Pengaruh

Pembiayaan Musyarakah Terhadap Kinerja Keuangan sedangkan Ahmad Choirudin , Sugeng

Praptoyo variabel judul mengenai Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil

Mudharabah.
3. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Keith Komen Kiptis & Daniel Wanyoike, penelitian

yang dilakukan pada tahun 2016 di Nakuru Town, Kenya dengan judul “Influence Of

Bancassurance On Financial Performance Of Commercial Banks In Nakuru Town, Kenya”.

Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama meneliti Kinerja Keuangan. Adapun

perbedaan dengan penelitian penulis adalah dari segi tempat penelitian, penulis meneliti di

kota Bengkulu. Sedangkan Keith Komen Kiptis & Daniel Wanyoike meneliti di kota Nakuru,

Kenya lalu jenis penelitian yang dilakukan Komen Kiptis & Daniel Wanyoike adalah

penelitian Kuantitatif, Kemudian perbedaan dari segi variabel, variabel penulis yaitu

Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Kinerja Keuangan, sedangkan Komen Kiptis &

Daniel Wanyoike yaitu Pengaruh Bancassurance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Di

Kota Nakuru, Kenya.


G. Kajian Teori Dan Kerangka Berpikir
1. Pembiayaan

a. Definisi pembiayaan

Pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan berdasarkan kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

atau bagi hasil.

b. Fungsi Pembiayaan

1. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil yang tidak

memberatkan debitur.

2. Membantu kaum dhu’afa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional karena tidak mampu

memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank konvensional.

3. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh renternir dengan

membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan.


2. Pembiayaan Musyarakah

a. Pengertian Pembiayaan Musyarakah

Dalam kamus istilah keuangan dan perbankan syariah yang dikeluarkan Bank Indonesia dijelaskan

(musyarakah), saling bekerja sama, berkongsi, berserikat, bermitra (cooperation, partnership) adalah

pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana

masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi

berdasarkan nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi

modal yang disertakan dalam usaha.

b. Prinsip-prinsip pembiayaan Musyarakah

1. Proyek atau kegiatan usaha yang akan dikerjakan feasible dan tidak bertentangan dengan syariah.
2. Pihak-pihak yang turut dalam kerja sama memasukkan dana musyarakah dengan ketentuan:
a. Dapat berupa uang tunai atau assets yang likuid,
b. Dana yang terhimpun bukan lagi milik perorangan, tetapi menjadi dana usaha.
3. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

kinerja keuangan merupakan pencapaian prestasi suatu perusahaan atau lembaga keuangan pada

suatu periode tertentu yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang dapat diukur

melalui laporan keuangan dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas.

b. Analisis Rasio Keuangan (Financial Analysis Ratio)

1. Pengertian Rasio keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang

dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi-kondisi keuangan suatu perusahaan atau lembaga keuangan

dalam periode tertentu ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan

jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar

neraca maupun rugi-laba.


2. Manfaat Analisis Rasio
Manfaat analisis rasio keuangan dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu:
a) Pihak Intern (Manajemen)
b) Pihak Ekstern (Investor)
Kerangka Berpikir
Pembiayaan Musyarakah (X) Kinerja Keuangan
(Y)
Indikator: Jumlah Indikator: Rasio
Pembiayaan Musyarakah dari Keuangan
Laporan Keuangan BPRS Profitabilitas:
Safir ROE,ROA,ROI

Keterangan:

Variabel X yaitu Pembiayaan Musyarakah

Variabel Y yaitu Kinerja Keuangan

Menunjukkan adanya pengaruh antara variabel X dan variabel Y.


Hipotesis
Hipotesis ini merupakan jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data-data yang terkumpul.
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka
hipotesis penelitian yaitu:
H1: Pembiayaan Musyarakah berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan pada BPRS Safir
Bengkulu.
H2:Pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan pada BPRS
Safir Bengkulu.
H. Metode Penelitian
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka dengan pendekatan kuantitatf asosiatif yang
bertujuanuntuk mengembangka teori. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu pada penelitian ini ingin melihat
“pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap kinerja keuangan pada BPRS Safir Bengkulu”.
Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dari bulan November 2017 sampai dengan Maret 2018.
Penelitian ini dilakukan Di BPRS Safir Bengkulu yang beralamatkan di Jalan Merapi No.02
Kebun Tebeng Bengkulu.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan BPRS Safir Periode 2014-2016.
2. Sampel
Penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive
sampling, dengan menggunakan laporan keuangan pada BPRS Safir periode 2014-2016.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang didapat atau dikumpulkan dari
semua sumber yang sudah ada. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data sekunder adalah data laporan
keuangan BPRS Safir yang dimaksudkan di sampel
penelitian selama periode tahun 2014 hingga 2016 yang
diperoleh melalui BPRS Safir.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini adalah Studi Kepustakaan, yaitu berupa data
laporan keuangan pada BPRS Safir yang dimaksudkan di
sampel penelitian selama periode tahun 2014 hingga
2016.
Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini variabel independen (X) adalah pembiayaan
musyarakah. Pembiayaan musyarakah adalah sebagai akad kerja sama
pembiayaan antara Islamic Banking, atau beberapa lembaga keuangan
secara bersama-sama, dan nasabah untuk mengelolah suatu kegiatan usaha.
Masing-masing memasukkan penyertaan dana sesuai porsi yang disepakati.
Pengelolaan kegiatan usaha, dipercayakan kepada nasabah. Selaku
pengelola, nasabah wajib menyampaikan laporan berkala mengenai
perkembangan usaha kepada bank-bank sebagai pemilik dana. Adapun
indikator dari pembiayaan musyarakah yaitu jumlah pembiayaan
msyarakah dari laporan keuangan BPRS Safir.
Dalam penelitian ini variabel dependen (Y) adalah kinerja keuangan.
Kinerja keuangan merupakan pencapaian prestasi suatu perusahaan atau
lembaga keuangan pada suatu periode tertentu yang menggambarkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang dapat diukur melalui laporan
keuangan dengan indikator profitabilitas yaitu ROE, ROA, dan ROI.
Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi
dalam penelitian ini dengan mengumpulkan data yang dilakukan dengan
membuat salinan data laporan keuangan BPRS Safir yang menjadi sampel
penelitian.
Teknik Analisa Data
1. Pengujian Kualitas Data
a) Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan data sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Metode yang digunakan
untuk melakukan uji normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan uji Skewness, dengan kriteria kenormalan “ jika rasio
Skewness berada diantara - 2 sampai +2, maka distribusi data adalah
normal.
b) Homogenitas Data
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau
lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi
yang sama. Metode yang digunakan untuk uji homogenitas data dalam
penelitian ini adalah dengan Levenue Test yaitu test of homogenity of
variance.
c) Linearitas Data
Uji linearitas dimaksudkan untuk melihat apakah garis regresi antara
X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Kalau tidak linear maka
analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Metode yang digunakan untuk
menguji linearitas dengan menggunakan uji Anova table.
2. Pengujian Hipotesis
a) Model Regresi Sederhana
Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi sederhana yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh X (Pembiayaan Musyarakah) terhadap Y
(Kinerja Keuangan).
b) Uji t
Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya
signifikan atau tidak.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Koefisiensi determinasi menggambarkan bagian dari
variasi total yang dapat diterangkan oleh model. Semakin besar
nilai R2 (mendekati 1), maka ketepatannya dikatakan semakin baik.
TERIMAKASIH
WASSALAMUALLAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai