Metode Geologi Lapangan: Bagian Ke 1

METODE GEOLOGI LAPANGAN
BAGIAN KE 1
IR. WARTONO RAHARDJO

M. INDRA NOVIAN, ST
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN KULIAH
2007-2008
VISI PENDIDIKAN MGL
(PAK TON)
• PENDIDIKAN MGL DI UGM MENJADI

ACUAN PENDIDIKAN LAPANGAN
DI DUNIA GEOLOGI
• PRODUK PENDIDIKAN MGL DARI SUATU
ANGKATAN AKAN MENJADI PAKAR DA-
LAM PEMETAAN GEOLOGI DAN MENJA-
DI TANTANGAN / ANCAMAN BAGI ANG-
KATAN SEBELUMNYA
• PRODUK PENDIDIKAN MGL AKAN MENJADI INSAN YANG :
BANGGA AKAN KEMAMPUAN DAN TANGGUNG
JAWAB TERHADAP DIRINYA SENDIRI
BANGGA MENJADI ALUMNI UGM
BANGGA MENJADI (CALON) AHLI GEOLOGI
BANGGA MENJADI MANUSIA INDONESIA
BANGGA MENJADI WARGA DUNIA
WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

RECIPE TO BE A SUCCESSFUL GEOLOGIST
• MASTERITY OF BASICS OF GEOLOGY
• FLUENCY IN INDONESIAN AS WELL AS ENGLISH LANGUAGES
• COMPUTER LITERATE
• ABLE TO COMMUNICATE FREELY AND EXPRESS HIS/HER VIEWS
CLEARLY IN WRITTEN AS WELL AS IN ORAL FORM
• EASY GOING YET SELF DISCIPLINED, HOLD ON ETHICS, WORK
SMARTLY AND LOVE FIELD WORK
• ABLE TO TAKE OVER RESPONSIBILITY AT OR OVER THE CALL
OF DUTY (ORGANIZATION & LEADERSHIP)
• ABLE TO MANAGE WORK AND TIME WISELY (MANAGEMENT) SO
THAT STILL HAS TIME TO READ AND KEEP ABREAST WITH
LATEST DEVELOPMENTS AND ABLE TO ETERTAIN HIM /
HERSELF AT ANY MOMENT
• EQUALLY AT HOME IN WORKING INDIVIDUALLY AS WELL AS IN A
TEAM, ABLE TO WORK WELL UNDER HEAVY PRESSURE
• CARE FOR SOCIAL & ENVIRONMENTAL PROBLEMS
• HAS A DEEP FAITH IN GOD THE ALMIGHTY AND APPRECIATE
NATURE, CULTURE AND ARTS

METODE GEOLOGI LAPANGAN
• KODE KULIAH : TKG 352 / 3 SKS
• PEMERIAN MATAKULIAH : MGL mempelajari tentang me-

tode dan peralatan yang lazim yang digunakan dalam
pekerjaan lapangan untuk menyiapkan peta geologi
(pekerjaan pemetaan geologi)
• KEGIATAN AKADEMIK :
Kegiatan kelas : Kuliah, PR, Penugasan lain
Kegiatan praktikum : Penggunaan peralatan, Latihan
di lingkungan kampus Grafika
Kegiatan di lapangan : Latihan pengamatan, pengukur-
an, perekaman data, latihan
pemetaan

TUJUAN PEMBELAJARAN MGL
SETELAH MENYELESAIKAN KULIAH MGL MAHASISWA
DAPAT :
• Menguasai penggunaan peralatan lapangan baku yang digunakan
untuk pemetaan geologi
• Menguasai teknik geologi lapangan yang terpenting
• Merencanakan dan melakukan pemetaan geologi
• Memahami metode pemetaan daerah yang berbeda
• Menyiapkan laporan sesuai dengan peta geologi yang dihasilkan
dengan mengikuti pembakuan
• Siap melaksanakan program pemetaan mandiri pada Kuliah Lapanga
• Memahami tentang macam dan kegunaan peta geologi untuk kepen-
tingan geologi maupun non geologi

KEWAJIBAN AHLI GEOLOGI PADA
MASYARAKAT
AHLI GEOLOGI DENGAN BEKAL ILMUNYA HARUS MAMPU
MEMBERIKAN EVALUASI TENTANG KONDISI GEOLOGI
SUATU DAERAH, SEHINGGA DAERAH TERSEBUT DAPAT :
• Dikembangkan dan di tata secara bijaksana, sesuai
dengan keberadaan potensi :
- sumberdaya geologi
- bencana geologi
bersama dengan sumberdaya yang lain, sehingga :
• Memberikan kesejahteraan, kenyamanan dan kea-
manan bagi seluruh makhluk hidup yang ber-
ada di tempat tersebut secara berkesinam-
bungan

AHLI GEOLOGI DAN PEKERJAAN
LAPANGAN
AHLI GEOLOGI DENGAN BEKAL ILMUNYA HARUS MAMPU
MEMBERIKAN EVALUASI KONDISI GEOLOGI SUATU
DAERAH, MENYANGKUT TENTANG :
• Gejala dan proses geologi pada daerah penelitian saat diteliti
(Sesuatu yang DIAMATI dan dicari datanya saat penelitian )
Gejala dan proses geologi yang di masa lalu pernah terjadi di
tempat yang diteliti (Hasil PENAFSIRAN dari data yang ada)
• Potensi geologi daerah penelitian (Hasil PENYIMPULAN
berdasar penafsiran dari data yang ada)
• Potensi positip : Sumberdaya geologi
• Potensi negatip : Bencana geologi
SARANA EVALUASI :
• PETA GEOLOGI daerah tersebut lengkap dengan
penyerta yang diperlukan
PETA GEOLOGI
PETA GEOLOGI : Peta yang menggambarkan kondisi geologi
suatu daerah yang berujud :
• Proyeksi dan pelamparan satuan / kelompok batuan
yang ada di daerah tersebut
• Susunan / arsitektur perlapisan batuan yang ada
• Urutan penumpukan dari satuan-satuan tersebut
DARI PETA GEOLOGI DAPAT :

• Dibaca : Gejala dan Proses geologi apa yang ada di
daerah tersebut
• Ditafsirkan : Gejala dan Proses geologi apa yang
pernah ada atau terjadi di daerah tersebut sepan-
jang waktu geologi
• Disimpulkan : Prakiraan Potensi Geologi Positip dan
Potensi Negatip yang ada di daerah tersebut

KELENGKAPAN POKOK PETA GEOLOGI
• Judul & Identitas Peta
• Penyebaran satuan peta
• Penyebaran unsur geologi berupa bidang
• Penyebaran tanda-tanda struktur
• Legenda / Keterangan
• Beberapa profil
• Kolom stratigrafi

PETA GEOLOGI
PETA GEOLOGI :
Pelamparan lateral satuan batuan
Susunan / arsitektur perlapisan dari satuan batuan yang ada
Urutan penumpukan satuan batuan satu terhadap yang lain
1. Setiap warna menunjukkan

satu satuan batuan
2. Garis batas warna menun-

jukkan pelamparan lateral dari
satuan batuan tersebut

PETA GEOLOGI
PETA GEOLOGI :
A

PETA GEOLOGI
PETA GEOLOGI :
A
B
A B

PETA GEOLOGI
PETA GEOLOGI :
A
B
A B

PETA GEOLOGI
PETA GEOLOGI :
A
URUTAN STRATIGRAFI
B
A B
PROFIL GEOLOGI

PETA GEOLOGI
YANG DAPAT DIBACA DI PETA GEOLOGI :
A. GEJALA dan PROSES geologi apa yang ada di daerah
tersebut saat peta geologi disusun
A GEJALA GEOLOGI
1. Pegunungan, perbukitan,
dataran, danau &sungai
2. Ada 8 satuan batuan yang
berbeda (beku, sed, met)
3. Ada 7 sesar yang berbeda
PROSES GEOLOGI
1. Pelapukan yang mengenai
seluruh batuan yang ada
B 2. Erosi di daerah pegunungan,
A B perbukitan & sungai
3. Ada deposisi di daerah da-
taran & sebagian sungai
PETA GEOLOGI
B. GEJALA dan PROSES geologi apa yang pernah ada / terja-
di di daerah tersebut dimasa lalu
GEJALA GEOLOGI
1. Pernah ada 2 X lautan yang
relatif jernih : 2 X batugmpg
2. Pernah ada daratan & sungai
ketidakselarasan
3. Pernah ada gunung api
PROSES GEOLOGI
1. Pernah terjadi 2 X deposisi
laut dangkal : 2 btgamping
2. Pernah terjadi tektonik aktif :
pengangkatan, sesar, erosi
3. Pernah terjadi subdaksi :
volkanisme, metamorfisme
PETA GEOLOGI
C. Prakiraan POTENSI GEOLOGI POSITIP dan NEGATIP
dari daerah yang dipetakan
POTENSI POSITIP
A 1. Cadangan air di danau
2. Cadangan air tanah di dataran
3. Sumberdaya lahan di dataran
4. Sumberdaya bahan tambang
batuan beku
POTENSI NEGATIP
1. Pelapukan & erosi yang berle-
bihan yang mendangkalkan
B danau
2. Longsoran pada tebing curam
A B
yang kena struktur dan lapuk
3. Potensi banjir pada sungai
yang lebar di daerah dataran
PERANAN PETA GEOLOGI
A
BAGAIMANA HASIL
EVALUASI KONDISI
GEOLOGI DAERAH INI,
SEHINGGA DAERAH
TERSEBUT DAPAT :
dikembangkan dan ditata
secara bijaksana, sesuai
dengan keberadaan potensi
: - sumberdaya geologi
- bencana geologi
bersama dengan sumber-
daya yang lain, sehingga
B
memberikan kesejahteraan, ke-
A B nyamanan dan keamanan bagi
A seluruh makhluk hidup yang ber-
ada di tempat tersebut secara
berkesinambungan

JENIS-JENIS PETA GEOLOGI
• BERDASAR SEKALA YANG DIGUNAKAN
a. Sekala kecil 1 : 250.000, 1: 100.000
b. Sekala sedang 1 : 50.000
c. Sekala besar 1 : 25.000
d. Sekala detail 1 : 10.000, 1 : 5.000
• BERDASAR PETA DASAR YANG DIGUNAKAN

a. Peta topografi :
b. Peta planimetri :
• BERDASAR PENGGAMBARANNYA
a. Penggambaran dengan warna
b. Penggambaran dengan tanda (simbul)

JENIS-JENIS PETA GEOLOGI
Satuan batuan digambarkan Satuan batuan digambarkan

dengan warna dengan simbul (pattern)

VALIDITAS PETA GEOLOGI
SAMPAI KAPAN KEANDALAN PETA GEOLOGI DAPAT
DIPERCAYA / DIPERTAHANKAN ?
• PERMUKAAN BUMI SELALU MENGALAMI PROSES
GEOLOGI MAUPUN NON GEOLOGI :
1. Proses geologi :
2. Proses non geologi :
• SEBAGAI AKIBAT DARI PROSES TERSEBUT, KONDISI

GEJALA PERMUKAAN BUMI JUGA SELALU BERUBAH :
1. Data geologi yang semula ada menjadi tidak ada.
2. Data geologi yang semula tidak ada menjadi ada.
TAFSIRAN KONDISI GEOLOGI BISA BERUBAH TOTAL

PERUBAHAN GEJALA PERMUKAAN
1993
1996 2002
VALIDITAS PETA GEOLOGI
SAMPAI KAPAN KEANDALAN PETA GEOLOGI DAPAT
DIPERCAYA / DIPERTAHANKAN ?
• PETA GEOLOGI HARUS SELALU MENGALAMI REVISI :
Agar data pada Peta Geologi masih dapat digunakan
untuk ealuasi secara benar dan bertanggung jawab:
• REVISI PERLU DILAKUKAN SETELAH :
1. Terjadi pembangunan besar yang meluas dan meru-
bah kondisi permukaan daerah tersebut.
2. Terbit peta dasar, citra satelit, foto udara baru yang
meliputi daerah tersebut.
3. Terjadi bencana besar yang merusak / merubah per-
mukaan daerah tersebut.
4. Muncul teknik pemetaan baru atau teori baru yang
menyangkut daerah tersebut.
5. Masa antara 5 – 10 tahun setelah tahun terbit resmi
PEMETAAN GEOLOGI HARUS DILAKUKAN terus
MENERUS dengan kualitas yang meningkat
PEMETAAN GEOLOGI
DATA MENTAH KONDISI
Apa yang dicari ?
GEOLOGI DI LAPANGAN
Apa yang dilakukan
selanjutnya ?
DATA TERPROSES
Apa yang dihasilkan? PETA GEOLOGI
LAPORAN PEMETAAN GEOLOGI

PETA GEOLOGI
MERUPAKAN SUMBER INFORMASI GEOLOGI PERMUKAAN
DAN BAWAH PERMUKAAN YANG DIPERLUKAN DALAM
PEMBANGUNAN MULTI DISIPLIN (Asikin, 1992)
Disusun, diolah di lapangan
melalui kegiatan GEOLOGI
LAPANGAN dengan meman-
faatkan pengetahuan tentang
METODE GEOLOGI LA-
PANGAN
DISEMPURNAKAN DENGAN :
A. Hasil penyelidikan di lab :
Petrologi\Petrografi
Paleontologi
Radiometri
B. Analisis Struktur
C. Data pustaka / Data sekunder

TARGET PEMETAAN GEOLOGI
KONDISI GEOLOGI YANG HARUS DICARI DATANYA DI
LAPANGAN:
• Geomorfologi :
• Stratigrafi :
• Struktur geologi :
• Potensi sumberdaya dan bencana geologi

PENTAHAPAN PEMETAAN GEOLOGI
1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP RECONNAISSANCE (ORIENTASI)
3. TAHAP PEMETAAN DETAIL
4. TAHAP PEMROSESAN DATA
5. TAHAP PERBAIKAN / PENAMBAHAN DATA

(CHECKING)
6. TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN

TAHAPAN PERSIAPAN
• PERSIAPAN ADMINISTRATIF
Pengurusan ijin kerja lapangan
• PERSIAPAN TEKNIS
Penyiapan peta kerja (termasuk CPJ)
Penyiapan peralatan kerja
Pencarian data sekunder
• RECONNAISSANCE
Orientasi kondisi geologi / geomorfologi umum
Pencarian pangkalan kerja

PERSIAPAN ADMINISTRATIF
• Setelah daerah diperoleh, cari peta RBI yang meliputi

daerah tersebut (Kondisi geografi / topografi terbaru)
• Pada peta RBI tentukan Propinsi, Kabupaten, Keca-
matan dan Kelurahan yang mencakup calon
daerah kerja
• Siapkan surat-surat perijinan untuk dibawa ke Kabu-
paten, Kecamatan dan Kelurahan yang dimaksud
• Pada waktu membawa Surat Ijin ke lapangan, sekalian
lakukan Reconnaissance dan cari tambahan data
sekunder untuk wilayah tersebut

PENYIAPAN PETA
Peta topografi lama
Peta topografi baru

PERSIAPAN ADMINISTRATIF
KABUPATEN KLATEN
KECAMATAN BAYAT
KELURAHAN / DESA
Gunung Gajah Banyuripan
Tawang Kebon
Beluk Krikilan
Jotangan Paseban
Bogem Nengahan
Jarum Krakitan
KECAMATAN WEDI
KELURAHAN / DESA
Brangkal Melikan
Jiwo Wetan
Pemeta harus mengurus perijinan
di Kabupaten Klaten dan Kabupa- KABUPATEN GUNUNG KIDUL
ten Gunung Kidul : KECAMATAN GEDANGSARI
Cari peta / data sekunder di kantor – KELURAHAN / DESA
kantor : Bappeda, PU/Kimpraswil / Tegalrejo
Kehutanan dsb. Kaligayam
PERENCANAAN TEKNIS
• ANALISIS PETA TOPOGRAFI PRA LAPANGAN
1. Penyusunan peta jaringan jalan
2. Penyusunan peta jaringan sungai
3. Penyusunan peta prakiraan satuan relief
4. Penyusunan peta prakiraan struktur (kelurusan) dibantu
citra indraja
5. Penyusunan prakiraan peta geologi berdasar data sekunder
6. Penyusunan prakiraan peta potensi geologi
• KEGUNAAN PETA TOPOGRAFI DI LAPANGAN
1. Untuk sarana Reconnaissance : Penetapan prioritas daerah
kerja, rencana lintasan dan pangkalan
2. Untuk pengeplotan semua lokasi pengamatan : PETA LINTASAN
3. Untuk pengeplotan semua data geologi : PETA GEOLOGI
4. Untuk pengeplotan semua data geomorfologi (dibantu peta relief)
: PETA GEOMORFOLOGI

ANALISIS PETA TOPOGRAFI
PEMBUATAN PETA JARINGAN
Dibuat pada plastik transparansi / diturunkan dari digital map
kemudian dicetak ke plastik transparansi

PENYUSUNAN PETA SATUAN RELIEF
• Pasang plastik transparansi
di atas peta
• Tarik batas morfologi teri-
solir
• Tarik batas daerah dataran
• Tarik batas daerah dengan

kerapatan kontur berbeda
• Tarik batas daerah dengan
pola kontur berbeda

PENYUSUNAN PETA SATUAN RELIEF
Setelah penggambaran
selesai maka terbentuk-
lah peta batas relief
Peta relief ini harus di-
bawa ke lapangan untuk
dasar penyusunan peta
geomorfologi

PETA RELIEF vs. JARINGAN JALAN

PETA RELIEF vs. JARINGAN SUNGAI

LATIHAN PENYUSUNAN PETA RELIEF

ANALISIS KELURUSAN / STRUKTUR

Hasil penarikan kelurusan

ini digambar kembali pada
plastik transparensi dengan
sekala yang sama dengan
sekala peta topo yang digu-
nakan untuk bekerja.


PENYUSUNAN PETA GEOLOGI PRAKIRAAN
DATA SEKUNDER DARI :
• Peta Geologi 1:100.000 atau
1:250.000 P3G yang meli-
puti daerah kerja.
• Atlas Stratigraphic Lexicon
of Indonesia 1954
• Buku van Bemmelen, 1949,
Geology of Indonesia (Teks
& Lampiran peta)
• Proceedings IPA, IAGI,
HAGI
• Jurnal, buku dan produk cetak-
an yang lain
JANGAN MENGAMBIL
DATA DARI KARYA TU-
LIS NON CETAK DARI
MAHASISWA LAIN !!!!

PENYUSUNAN PETA GEOLOGI PRAKIRAAN
Bothe, 1927
Rahardjo, 1993

PENYIAPAN PERALATAN KERJA
PERALATAN LAPANGAN : ALAT TULIS :
Peta topografi Notes Lapangan
Plastik pelindung peta Clipboard
Palu Geologi Pensil HB / H
Kompas Geologi Pensil berwarna (24 warna)
Tongkat Jacob Karet penghapus
GPS Segitiga kecil
Loupe Segitiga besar
Tester HCl Busur derajat
Komparator Jangka besar
Meteran panjang / pendek Plastik transparansi + marker
Kantong sample Marker kantong sample
Kamera foto Cellotape
Hand phone Kertas HVS polos
Tas lapangan / ransel Kertas milimeter
PERALATAN LAIN :
Topi dengan identitas, Obat-obatan pribadi, Jas hujan / Jaket anti
air, Perpustakaan lapangan, Laptop

RECONNAISSANCE
• Merupakan pekerjaan pendahuluan dalam suatu pemetaan
geologi
• Dilaksanakan dengan jalan melakukan orientasi di daerah

yang akan dipetakan secara menyeluruh dengan cepat
dan dilaksanakan melewati lintasan yang mudah (jalan
raya atau jalan lain)
• Bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang :

a. Kondisi geologi / morfologi secara umum
b. Medan mana yang berat, sedang, ringan
c. Tempat menambah perbekalan secara mudah
d. Tempat pelayanan kesehatan
e. Tempat rekreasi

KEGUNAAN RECONNAISSANCE
• Untuk menentukan prioritas daerah kerja
- daerah berat dahulu
- daerah ringan dahulu
- tidak ada perbedaan mau dimulai dari mana
• Untuk menetapkan tempat mana yang akan digunakan
sebagai pangkalan kerja (base camp) dan apakah
mungkin diperlukan suatu flying camp
• Untuk menentukan apakah metode lapangan yang paling
efisien serta untuk menentukan peralatan lapangan
apa yang sangat diperlukan
• Untuk menentukan kendaraan apa yang paling efisien
untuk mencapai daerah wilayah pemetaan
- mana yang harus menggunakan kendaraan umum
- mana yang bisa menggunakan kendaraan sendiri
- mana yang harus jalan kaki

URUTAN PELAKSANAAN
PEMETAAN GEOLOGI
KONFI-
Pengamatan PETA GEOMOR
KOLOM POLA GURASI &
STRATI STRUK- POLA-
Wilayah GEOLOGI FOLOGI
WILAYAH
GRAFI TUR PENYE-
WILAYAH WILAYAH BARAN
KERJA
KERJA KERJA BATAS
LITOLOGI
KOLOM LOKASI
GEOMOR VARIASI
LITO- &
FOLOGI STRUK-
Pengamatan PETA GEOLOGI SEPAN-
LOGI
TUR
KEDU-
SEPAN- DUKAN
Lintasan LINTASAN JANG
JANG
SEPAN-
BATAS
LINTAS- JANG
LINTAS- LITO-
AN LINTASAN
AN LOGI
GEOMOR KOLOM STRUK- KONDISI

KONDISI FOLOGI LITOLOGI TUR &
Pengamatan GEOLOGI SEKITAR SEKITAR SEKITAR VARIASI
TITIK TITIK TITIK LITOLOGI
Suatu titik TITIK AMAT

PELAKSANAAN PENGAMATAN
Pengamatan Wilayah
3
Pengamatan Titik
2
Pengamatan Titik
Pengamatan Lintasan
1
Pengamatan Titik

PENGAMATAN PADA PEMETAAN
GEOLOGI
• DILAKUKAN PADA TITIK YANG TEPAT
• DIPLOT SECARA TEPAT DI PETA KERJA
• COVERAGE-NYA MEMADAI

PENGAMATAN LAPANGAN
GEJALA GEOLOGI MASA KINI
• Lembah dari suatu sungai
yang bersifat perrenial (ma-
sih berair di musim kering)
• Perselingan batupasir kar-
bonatan berfosil dengan
breksi volkanik yang telah
termiringkan terdapat pada
dinding kiri lembah
• Dasar sungai sebagian ter-
isi endapan berupa kerikil
WR/1996/S.Tinalah/Dukuh
dan bongkah batuan beku
sebagian berupa bedrock
PROSES GEOLOGI MASA KINI
• Pelapukan : pembentukan soil di bagian atas batuan
• Erosi : tersingkapnya batuan segar, terbentuknya lembah/tebing
• Transportasi : teronggoknya material lepas dari hulu sungai
PENGAMATAN LAPANGAN
POTENSI GEOLOGI POSITIP
• Endapan pasir/kerikil dan
bongkah kalau jumlahnya
cukup dapat menjadi sum-
ber bahan bangunan
• Air sungai kalau debitnya
mencukupi, kualitasnya me-
madai serta kondisi geo-
morfik sekitarnya mendu-
kung, dapat dimanfaatkan
untuk sumber air irigasi
WR/1996/S.Tinalah/Dukuh
dan atau air minum
POTENSI GEOLOGI NEGATIP
• Kondisi dasar sungai yang masih bersifat bedrock menunjukkan bahwa
dalam keadaan banjir alirannya kuat, sehingga mengancam perukiman
dan lahan di sekitarnya
• Karena tebingnya curam, gerakan tanah dapat terjadi pada bagian yang
batuannya lunak atau keras tetapi mengalami pengkekaran terbuka
PENGAMATAN LAPANGAN
Pada posisi yang lebih baik, lebih
banyak gejala geologi yang dapat
diamati dan diukur
1. Morfologi dan Proses
2. Litologi dan Stratigrafi
3. Struktur geologi
4. Potensi Geologi + / -
Pada daerah yang ter-

batas tidak banyak ge-
jala geologi yang dapat
diamati
PENGAMATAN LAPANGAN
BAGAIMANA KEDUDUKAN BREKSI INI ?
POSISI YANG BENAR MEMBERIKAN

INFORMASI YANG LEBIH BAIK
WR/MGL/TG
WR/2007/Metode Geologi Lapangan UGM/2006-07
– Teknik Geologi UGM
PROSEDUR PENGAMATAN TITIK
1. PENGAMATAN PADA SUATU TITIK
• Sedapat mungkin pada singkapan (outcrop)
• Pengamatan jarak dekat
2. PENGAMATAN DARI SUATU TITIK

• Pengamatan jarak jauh
3. PENGAMATAN MULAI YANG OBVIOUS KE EVIDENT

• OBVIOUS : Undebatable = Nyata, jelas
• EVIDENT : Needs evidence = Harus dibuktikan
SINGKAPAN
1. SINGKAPAN : Kenampakan batuan di alam dalam kea-
daan segar atau agak lapuk, dimana sifat batuan
tersebut secara umum dapat diamati
2. JENIS SINGKAPAN :
SINGKAPAN ALAM :
SINGKAPAN BUATAN :

PENGAMATAN PADA SUATU TITIK
PENGAMATAN MULAI
S YANG BERSIFAT
OBVIOUS KE YANG
b EVIDENT
a
C
B
A
Galian (quarry) pada lereng bukit pada lokasi (…)

kemiringan lereng (…), tersingkap batuan A, B
PENGAMATAN dan C,masing-masing setebal (..), (..) dan (..) m,
SATU TITIK miring sebesar (…) ke arah (…). Batuan C tersu-
sun oleh perselingan antara (a) dan (b), yang kea-
rah atas lapuk menjadi soil (S) setebal (..) m yang
berukuran (..).
PENGAMATAN MULAI
YANG BERSIFAT
OBVIOUS KE YANG
EVIDENT
EVIDENT : Needs evi-

dence = Harus dibuk-
tikan
VARIASI
PENGAMATAN KONDISI GEOMOR- STRUK- &
FOLOGI TUR KOLOM
SATU TITIK GEOLOGI SEKITAR SEKITAR LITOLOGI
TITIK AMAT TITIK TITIK SEKITAR
TITIK

6
S4
5
S3
4
3 S2
2 S1
1
m
VARIASI
PENGAMATAN KONDISI GEOMOR- STRUK- &
FOLOGI TUR KOLOM
SATU TITIK GEOLOGI SEKITAR SEKITAR LITOLOGI
TITIK AMAT TITIK TITIK SEKITAR
TITIK

PENGAMATAN DARI OBVIOUS > EVIDENT

1. CARI POSISI / LOKASI TERBAIK : sehingga karakter morfologi,
batuan, struktur dan yang lain terwakili dengan baik.
2. TENTUKAN UNSUR GEOLOGI YANG OBVIOUS DAN YANG

EVIDENT : Setelah gambaran umum diketahui, dekati singkapan
untuk mengamati, mengetes, mengukur hal-hal yang bersifat evident
3. LAKUKAN PEREKAMAN DATA SECARA CERMAT DAN
LENGKAP : Buat sketsa, buat kolom, ambil foto, ambil sample
4. TENTUKAN LOKASI PENGAMATAN DENGAN CERMAT :
5. CATAT HASIL PENGAMATAN LOKASI TERSEBUT SECARA

SISTEMATIS, LENGKAP DAN JELAS.





PENGEPLOTAN TITIK PENGAMATAN
• KEANDALAN PETA GEOLOGI TERGANTUNG PADA KETE-
PATAN PENGEPLOTAN TITIK PENGAMATAN DI PETA
TEKNIK PENGEPLOTAN :
1. Penggunaan GPS
2. Penembakan (shooting).
3. Orientasi medan.
DATA YANG PERLU DIPLOT :

1. Simbul litologi di titik tersebut (termasuk batas)
2. Nomer titik pengamatan (STA)
3. Simbul struktur

• TEKNIK PENGEPLOTAN
PENGGUNAAN GPS :
1. Di tempat terbuka :
2. Peta : Peta RBI
a. Sistem Koordinat :
91 98 000 mU
x
b. Sistem UTM :
+
91 97 000 mU
04 84 000 mT 04 85 000 mT 04 86 000 mT

PENEMBAKAN (SHOOTING) :
1. Di tempat terbuka :
2. Peta : Peta RBI / Topografi lama
a. Tembak ke titik 1 : baca 
arah kompas dari titik 1 x
ke pengukur. Tarik garis
di peta dari titik 1 sesuai
arah kompas
b. Lakukan prosedur yang
sama untuk titik 2 
c. Perpotongan garis dari
titik 1 dan dari titik 2 me-
rupakan lokasi titik peng-
amatan

X terletak dari G. Mujil
dan dari G. Kembang
X
Titik X terletak pada lereng bukit di timur

Laut desa Ngasinan, sebelah barat desa
Banaran, N 291 E dari G. Djonggol, N 66 E
Dari G. Meling dan N 342 E dari G. Mudjil.
WR/MGL/TG UGM/2006-07
ORIENTASI MEDAN :
1. Di tempat rimbun / bertebing curam :
2. Peta : Peta RBI / Topografi lama
a. Dari titik pengamatan ber- +
jalan sambil mengukur ja-
rak dengan langkah / me-
teran menuju titik tetap
yang dapat dikenali di pe-
ta topografi
b. Dengan memperhatikan
sekala peta plotkan jarak
terukur dengan memper-
hatikan medan + terletak 360 m ke hulu
c. Posisi titik pengamatan dari perpot. S. Puru dgn jalan
dapat ditentukan di peta di utara desa Wareng
• DATA YANG PERLU DI PLOT
SIMBUL LITOLOGI :
34
NOMER STASIUN PE- 22
X
NGAMATAN (STA)
67
76
SIMBUL STRUKTUR: 43
92

PENCATATAN PADA SUATU TITIK




PENGAMATAN DARI SUATU TITIK
WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik

WR/MGL/TG Geologi UGM
UGM/2006-07

UGM/2006-07
SKETSA sebagai bahan tambahan

untuk melakukan pencatatan pada
kenampakan yang jauh

UGM/2006-07

UGM/2006-07
Pasang transparansi dan kutip

gambaran morfologi daerah tsb.

UGM/2006-07
Sketsa morfologi ini pindahkan

ke notes lapangan, jadikan se-
bagai bahan pencatatan dan
dasar untuk perencanaan lo-
kasi pengamatan berikutnya

UGM/2006-07
TITIK YANG LAYAK
SEBAGAI TEMPAT PENCATATAN
. TITIK DIMANA DIJUMPAI KONTAK ANTARA DUA LITOLOGI
TITIK DIMANA TERDAPAT PERBEDAAN MORFOLOGI YANG
MENYOLOK
3. TITIK DIMANA DIJUMPAI STRUKTUR YANG PENTING
4. TITIK DIMANA DIJUMPAI SINGKAPAN YANG BAIK DAN
LENGKAP
. TITIK YANG MENUNJUKKAN POTENSI GEOLOGI POSITIP
DAN ATAU NEGATIP
6. TITIK DIMANA DARI SITU DAPAT DIAMATI BENTANG
ALAM DAERAH SEKITARNYA
. TITIK YANG LETAKNYA LEBIH DARI 2 CM DARI TITIK LAIN
PADA PETA TOPOGRAFI YANG DIGUNAKAN

TITIK YANG LAYAK
. TITIK DIMANA DIJUMPAI KONTAK ANTARA DUA LITOLOGI
JENIS TERDAPAT
TITIK DIMANA KONTAK PERBEDAAN MORFOLOGI YANG
MENYOLOK 1. Kontak keselarasan
2. Kontak intrusi
3. Kontak sesar
4. TITIK DIMANA4.DIJUMPAI SINGKAPAN YANG BAIK DAN
Kontak olistholith
LENGKAP 5. Kontak deferensiasi / perubahan fasies
LITOLOGI
. TITIK YANG YANG BERKONTAK
MENUNJUKKAN POTENSI GEOLOGI POSITIP
1. Batuan sedimen dengan Batuan sedimen
DAN ATAU NEGATIP
2. Batuan sedimen dengan Batuan beku
3. Batuan sedimen dengan Batuan metamorf
4. Batuan beku dengan Batuan beku
. TITIK YANG LETAKNYA
5. Batuan LEBIH DARI 2Batuan
beku dengan CM DARI TITIK LAIN
metamorf
6. Batuan metamorf dengan Batuan metamorf

JENIS KONTAK
1. KONTAK KESELARASAN
• Selaras :
•Tidak Selaras : Dengan bidang erosi :
Tanpa bidang erosi :
2. KONTAK INTRUSI
• Intrusi konkordan :
• Intrusi diskordan :
3. KONTAK SESAR
• Sesar naik, sesar turun, sesar mendatar, sesar oblique
4. KONTAK OLISTHOLITH

KEMUNGKINAN KONTAK BATUAN
KONKORDAN
PERUB. FASIES /
MENDATAR
DIFERENSIASI
OLISTHOLITH
TDK SELARAS
JENIS
DISKORDAN
INTRUSI
OBLIQUE
SESAR
KONTAK
TURUN
INTRUSI
SESAR
SESAR
SESAR
NAIK
SELARAS
BATUAN
YANG
BERKONTAK
SEDIMEN –
SEDIMEN X X X X X X X X
SEDIMEN - BEKU X X X X X X X X X
SEDIMEN –
METAMORF X X X X X X X
BEKU - BEKU X X X X X X X X X
BEKU - METAMORF X X X X X X X
METAMORF –
METAMORF X X X X X

PENGAMATAN KONTAK

UGM/2006-07
PENGAMATAN KONTAK
BATAS ANTARA BATAS ANTARA 2 ANGGOTA

DUA SATUAN DALAM SATU SATUAN
PENGAMATAN KONTAK
Sisipan breksi dalam batupasir

TITIK YANG LAYAK
TITIK DIMANA TERDAPAT PERBEDAAN MORFOLOGI YANG
MENYOLOK

LENGKAP
DAN ATAU NEGATIP
ampi
ng
g
Batu
6. TITIK DIMANA DARI SITU si r t uf
DAPAT DIAMATI BENTANG
u p a
Bat
Endapan Pasir

PERBEDAAN MORFOLOGI YANG
MENYOLOK
Batuan
Beku /
Breksi
au toklas
Bre ti k
ksI
Tuf
- la
p IllI

TITIK YANG LAYAK

LENGKAP
DAN ATAU NEGATIP

SINGKAPAN STRUKTUR

SINGKAPAN STRUKTUR
Tentukan arah gerakan

Sesar ini dengan mem-
perhatikan drag fold nya

UGM/2006-07
SINGKAPAN STRUKTUR
Amati dan kelilingi
singkapan dengan teli-
ti, barang kali suatu
struktur penting ada di
situ tetapi tidak mudah /
segera ditemukan.
? ?
Struktur apa yang anda per-

oleh ? Apa jenis, keduduk-
an dan arah gerakan pada
struktur ini ? ?

TITIK YANG LAYAK
LENGKAP

DAN ATAU NEGATIP

SINGKAPAN BAIK & LENGKAP

Helminthoides
UGM/2006-07
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA
METODE GEOLOGI LAPANGAN TKG 352

TITIK YANG LAYAK
5. TITIK YANG MENUNJUKKAN POTENSI GEOLOGI

Potensi Positip atau Negatip ?

SINGKAPAN POTENSI GEOLOGI

UGM/2006-07
TITIK YANG LAYAK


DARI DATARAN MENGAMATI PERBUKITAN
KE ARAH MANA KITA LIHAT APA ? (OBVIOUS & EVIDENT)

BUAT SKETSA DAN LAKUKAN PEMBAGIAN MORFOLOGI BERDASAR RELIEF
RENCANAKAN UNTUK MENDATANGI TITIK / AREAL YANG MENCURIGAKANWR1992
DARI DATARAN MENGAMATI PERBUKITAN

DARI PERBUKITAN MENGAMATI DATARAN
KE ARAH MANA KITA LIHAT APA ? (OBVIOUS & EVIDENT)

BUAT SKETSA DAN LAKUKAN PEMBAGIAN MORFOLOGI BERDASAR RELIEF
TITIK YANG LAYAK
0 2 cm

Metode Geologi Lapangan: Bagian Ke 1

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Metode Geologi Lapangan: Bagian Ke 1

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

METODE GEOLOGI LAPANGAN

IR. WARTONO RAHARDJO

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

• PENDIDIKAN MGL DI UGM MENJADI

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

• KODE KULIAH : TKG 352 / 3 SKS

• PEMERIAN MATAKULIAH : MGL mempelajari tentang me-

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

DARI PETA GEOLOGI DAPAT :

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

• Judul & Identitas Peta

• Penyebaran satuan peta

• Penyebaran unsur geologi berupa bidang

• Penyebaran tanda-tanda struktur

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

1. Setiap warna menunjukkan

2. Garis batas warna menun-

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

• BERDASAR PETA DASAR YANG DIGUNAKAN

b. Penggambaran dengan tanda (simbul)

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

Satuan batuan digambarkan Satuan batuan digambarkan

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

2. Proses non geologi :

• SEBAGAI AKIBAT DARI PROSES TERSEBUT, KONDISI

TAFSIRAN KONDISI GEOLOGI BISA BERUBAH TOTAL

Apa yang dihasilkan? PETA GEOLOGI

LAPORAN PEMETAAN GEOLOGI

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

• Potensi sumberdaya dan bencana geologi

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

2. TAHAP RECONNAISSANCE (ORIENTASI)

3. TAHAP PEMETAAN DETAIL

4. TAHAP PEMROSESAN DATA

5. TAHAP PERBAIKAN / PENAMBAHAN DATA

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

Penyiapan peralatan kerja

Pencarian data sekunder

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

• Setelah daerah diperoleh, cari peta RBI yang meliputi

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

Peta topografi baru

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

• Tarik batas daerah dengan

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM

Hasil penarikan kelurusan

WR/2007/Metode Geologi Lapangan – Teknik Geologi UGM