Anda di halaman 1dari 16

Worldcom

Astri Rianti Putri 15651100

Diana Indriyani L. 15651101

Yunanda Siswa 15651102


Daftar isi
Latar Belakang  Pemaparan Kasus

Alasan Menyetujui
Landasan Teori Manipulasi

Dampak
Pengenalan Kasus

Awal Kasus Akhir Kasus

Farewell
Latar belakang
Setiap perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan
laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Informasi dalam laporan keuangan harus disajikan secara benar
dan jujur dengan mengungkap fakta sebenarnya yang menjadi kepentingan
banyak pihak. Dengan demikian, laporan keuangan dituntut untuk
disajikan dengan integritas yang tinggi.

Namun, pada kenyataannya saat ini banyak sekali kasus-kasus hukum


yang melibatkan manipulasi akuntansi seperti sejumlah perusahaan-
perusahaan besar di Amerika seperti Enron dan Worldcom, maupun
beberapa kasus di Indonesia, seperti Bank Lippo dan Kimia Farma,
membuktikan bahwa ada keterlibatan pihak-pihak dalam, seperti Chief
Executive Officer (CEO), komisaris, komite audit, internal auditor, dalam
melakukan kecurangan akuntansi. Hal ini menurunkan tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja perusahaan ditandai dengan turunnya harga
saham perusahaan. Fenomena skandal keuangan yang terjadi juga dapat
menunjukkan suatu bentuk kegagalan integritas laporan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan infomasi pengguna laporan keuangan karena
penyajian laba dalam laporan keuangan tidak menunjukkan kondisi
ekonomi perusahaan yang sebenarnya.
LANDASAN TEORI
 Manipulasi akuntansi (accounting manipulation) adalah
penyimpangan yang disengaja dari standar akuntansi yang berlaku
umum untuk menggelembungkan hasil keuangan yang dilaporkan.

Manipulasi akuntansi dimaksudkan untuk menyembunyikan
kegagalan atau kecurangan keuangan dari auditor dan para pemilik
kepentingan.
 Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.
 Dalam penyusunan laporan keuangan terdapat aturan yang harus
diikuti sesuai dengan standar yang berlaku di Negara masing-
masing. Seperti halnya di Indonesia standar yang berlaku saat ini
adalah PSAK. Dalam penyajiannya tentu saja sebuah laporan
keuangan harus menyatakan keadaan perusahaan yang sebenarnya.
Tapi dilihat dari arti pentingnya angka dalam laporan keuangan itu
sendiri tidak sedikit yang memanipulasi laporan keuangan demi
kepentingan khusus.
WORLDCOM
Long Distance Discount Services, Inc (LDDS) pada awalnya berdiri di
Hattiesburg, Mississippi pada tahun 1983.Kemudian pada tahun 1985 Bernard

Ebbers LDDS dipilih menjadi CEO nya. Perusahaan LDDS go public pada
tahun 1989 melalui merger dengan Advantage Companies Inc, sejak saat itu
nama perusahaan diganti menjadi LDDS WorldCom pada tahun 1995, dan
kemudian diganti lagi menjadi WorldCom pada tahun 2003.
Pertumbuhan perusahaan WorldCom yang paling utama didorong
oleh akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan telekomunikasi lainnya yang
terjadi selama tahun 1990 an dan mencapai puncaknya dengan dengan
mengakuisisi MCI pada tahun 1998. Diantaranya perusahaan yang bergabung
atau dibeli oleh WorldCom adalah Advanced Communications Corp pada
tahun 1992, Metromedia Communication Corp pada tahun 1993, Resurgens
Communications Group pada tahun 1993, IDB Communications Group, Inc
pada tahun 1994, Williams Technology Group, Inc pada tahun 1995, dan MFS
Communications Company pada tahun 1996. Akuisisi MFS termasuk UUNET
Technologies, Inc, yang telah diakuisisi oleh MFS lama sebelum merger
dengan WorldCom.Pada Februari 1998, WorldCom melakukan pembelian
online CompuServe yang merupakan pelopor dari perusahaan induk Blok H
& R nya. WorldCom kemudian mempertahankan Compuserve. Divisi
Layanan Jaringan, menjual layanan online untuk America Online dan
menerima pembagian jaringan AOL & ANS.
Awal Kasus
Pada awal tahun 2000 Worldcom mengalami kemerosotan yang

di sebabkan oleh dot-com bubble. Nilai pasar saham perusahaan
Worldcom turun dari sekitar 150 milyar dollar ini terjadi pada bulan
januari tahun 2000 menjadi hanya sekitar $150 juta pada 1 Juli 2002.
Pendapatan juga nilai saham terus mengalami penurunan dan utang
semakin banyak. Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers sebagai
CEO, Scott Sullivian sebagai CFO, David Myers sebagai Auditor
Senior memutuskan mengambil keputusan dengan cara mengubah
laporan keuangan.
Penyebab yang sangat tampak terhadap kasus Worldcom itu
sendiri adalah adanya sifat keserakahan pada Bernard J. Ebbers
(CEO Worldcom) hal itu terlihat ketika meminjam uang perusahaan
untuk memborong saham Worldcom (yang diyakininya akan terus
naik) tetapi dalam kenyataannya digunakan untuk kepentingan
pribadinya sendiri sehingga Bernard J. Ebbers tidak mengembalikan
pinjaman tersebut
PEMAPARAN KASUS
Ada dua cara yang mereka tempuh untuk memanipulasi
laporan keuangan. Pertama mereka membukukan “Line Cost” sebagai

pemasukan, kenyataannya merupakan pengeluaran. Kedua mereka
meningkatan pendapatan dengan entri akun palsu di tulis sebagai
“akun pendapatan yang tidak teralokasi”.

Biaya operasional ke aset


- Cara CFO mempengaruhi laba rugi:
Pendapatan xxx (tidak berubah)

HPP xxx (tidak berubah)

Biaya Operasional:
Biaya Jaringan: xxx (Penurunan besar)
Biaya komputer: xxx (Penurunan besar)
Penjualan bersih xxx (Penurunan besar)
-

Cara CFO mempengaruhi Neraca:
Aset :
Aset Komputer xxx (Kenaikan besar)
Aset leasing xxx (Kenaikan besar)

Utang xxx (Tidak berubah)


Equity:
Laba yang tidak dibagi xxx (Kenaikan besar)

Berdasarkan data Worldcom $14,7 milyar pada tahun
2001 disajikan sebagai biaya prediksi. Seperti utang pajak
tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi
untuk memperoleh pendapatan. Pada 8 Agustus, Worldcom
mengakui bahwa mereka telah menggunakan akun
cadangan secara tidak benar. Dakwaan yang dilaporkan
pada tanggal 28 Agustus adalah bahwa akun cadangan
dikurangi untuk menutupi biaya jaringan yang telah
dikapitalisasi.
Pada Tahun 2002, Chyntia
Cooper salah satu Auditor TERBONGKARNYA
Internal WorldCom merasa ada KASUS
yang tidak beres dengan laporan

keuangan di situ. Kecurigaaanya
semakin nyata ketika dia
menanyakan perihal keuangan
kepada CEO Sullivian namun
malah di suruh agar tidak ikut
campur. Pada masa itu
WorldCom menggunakan jasa
perusahaan Arthur Endersen
sebagai Auditor Eksternal
Independen. .Sedangkan Arthur
Andersen sendiri dalam terlilit
skandal Enron tidak lama yang
sebelum itu. Jadi dibilang
kredibilitas perusahaan Arthur
Andersen sendiri mulai
dipertanyakan.
Chyntia bersama beberapa rekannya membentuk sebuah
tim kecil untuk melakukan investigasi . Chyntia yang menjabat
sebagai Vice President dalam divisi tersebut, mereka mengaudit
pada malam hari secara sembunyi-sembunyi. Tetapi perjuangan


para tim ini tidaklah sia-sia. Pada bulan Mei mereka berhasil
menemukan sebuah lubang keuangan perusahaan mereka.
Cooper lalu memutuskan menghubungi kepala komite
audit mengenai penemuan timnya. Pada tanggal 20 Juni
diselenggarakan rapat komite audit dewan direksi untuk
mendengarkan Cooper dan Sullivan. Pada pertemuan itu sang
CFO berusaha menjelaskan strategi akuntasi yang dilakukan dia
dan berusaha mendapat dukungan dari para dewan, namun
gagal. Pada tanggal 24 Juni komite audit meminta Sullivian dan
Myers untuk mengundurkan diri. Myers mengundurkan diri
namun Sullivian enggan mengundurkan diri sehingga harus di
pecat. Pada hari berikutnya WorldCom mengumumkan keadaan
keungan mereka keluar. Akhirnya dunia tahu kalau perusahaan
ini memalsukan pendapatannya sebesar 3,8 miliar dolar US dan
kemudian perusahaan WoldCom menyatakan dirinya pailit.

Arthur Andersen menyetujui tindakan manipulasi
karena :
 Tidak adanya integritas dalam praktik audit
Arthur Andersen, sehingga kecurangan yang
dilakukan tidak diungkapkan dalam opini
auditor.
 Adanya hubungan antara Arthur Andersen
dengan Sullivan dan Myers yang merupakan
pekerja di KAP Arthur Andersen sebelum
bergabung dengan Worldcom.
Dampak

 Nilai saham turun drastis dari $64,5 menjadi $2
dan akhirnya turun lagi menjadi kurang 1 sen.
 Pegawai mengalami kerugian dana pensiun.
 Memberhentikan karyawan sebanyak 17.000
orang.
 Worldcom mengalami kebangkrutan dan
akhirnya pailit.
AKHIR DARI KASUS


Bernard Ebbers Scott Sullivian

Kebangkrutan WorldCom merupakan kebangkrutan terbesar


dalam sejarah Amerika dengan nilai asetnya sebesar 103,9 miliar
dolar US. Ebbers akhirnya di penjara selama 25 tahun karena
terbukti ikut terlibat dan Sullivian di kenakan hukuman penjara
selama 5 tahun.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai