Mawaris
Mawaris
Mawaris
Mawaris
merupakan serangkaian kejadian mengenai
pengalihan pemilikan harta benda dari seorang
yang meninggal dunia kepada seseorang yang
masih hidup.
Unsur
1) Orang mati, yang disebut pewaris atau
yang mewariskan,
2) Harta milik orang yang mati atau orang
yang mati meninggalkan harta waris,
3) Satu atau beberapa orang hidup sebagai
keluarga dari orang yang mati, yang disebut
sebagai ahli waris.
Warisan
dalam bahasa Arab disebut al-mīrāts
merupakan bentuk dari kata waratsa-yaritsu-
wartsan- yang berarti berpindahnya sesuatu
dari seseorang kepada orang lain, atau dari
suatu kaum kepada kaum lain.
Wajib
Al Qur’an
Jika, istri yang meninggal tidak ada anak laki-laki, cucu Jika sendirian; tidak ada cucu laki-laki dari anak laki-laki.
perempuan atau laki-laki dari anak laki-laki.
Suami Istri
Jika istri yang meninggal tidak memiliki anak laki-laki atau Jika suami yang meninggal tidak memiliki anak laki-laki atau
cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-laki. cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-laki.
3) Mendapat 1Τ8
Istri
Kakek
Ibu Nenek
Jika yang meninggal dunia memiliki anak laki-laki atau cucu Jika yang meninggal tidak memiliki ibu dan hanya ia yang
laki-laki, saudara laki-laki atau perempuan lebih dari dua mewarisinya. Jika neneknya lebih dari satu, maka bagiannya
yang sekandung atau sebapak atau seibu. dibagi rata.
Bapak
Secara mutlak mendapat 1/6, baik orang yang meninggal
memiliki anak atau tidak.
Ketentuan
Pembagian Harta Warisan Zawil
Furud Mawaris dalam
Islam
6) Mendapat 1Τ6
Ahli waris asabah mengambil sisa warisan setelah ahli waris furud.
Ketentuan
Pembagian Harta Warisan
‘Asabah Mawaris dalam
Islam
Jika harta warisan tidak tersisa, ahli waris asabah tidak
mendapatkan apa-apa Ahli waris asabah terbagi menjadi dua,
yaitu: