Anda di halaman 1dari 29

CEDERA KEPALA

RISKA DIANA NURHASANAH


ANATOMI KRANIUM
Kulit Kepala
(SCALP)
Tulang
Tengkorak
Otak & Selaput
Otak

Sistem Ventrikel

Cairan Serebrospinal
(CSF)

Tentorium
Tulang Tengkorak

Calvaria

Basis
Cranii
elaput Otak & Otak
elaput Otak : - Duramater
- Arachnoid
- Piameter
Otak : - Serebrum
- Serebelum
- Batang Otak
Sistem Ventrikel & Cairan Cerebrospinal (LCS)
VASKULARISASI OTAK (ARTERI)

A. Carotis Interna
(80%)

ARTERI

A. Vertebralis
(20%)
VASKULARISASI OTAK
(VENA)
SARAF KRANIAL
CEDERA KEPALA
Suatu kerusakan pada
kepala, bukan bersifat
kongenital atupun
degeneratif, tetapi
disebabkan oleh serangan
atau benturan fisik dari luar,
yang dapat mengurangi
atau mengubah kesadaran
yang mana menimbulkan
kerusakan kemampuan
kognitif dan fungsi fisik.

(Brain injury association of


America)
• Dewasa muda  kecelakaan
kendaraan
• Orang tua  jatuh
• Pria lebih sering daripada wanita 
2:1
KLASIFIKASI
Cedera tumpul
Mekanisme
Cedera Cedera tembus

Cedera kepala ringan

CEDERA KEPALA Beratnya Cedera Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Fraktur kranium

Cedera difus
Morfologi
Perdarahan

Kontusio
FRAKTUR KRANIUM

Fraktur Linier Berdasarkan


keadaan
Fraktur perlukaan
Berdasarkan
gambaran/pola Kominutif
garis fraktur
Fraktur Diastase Fraktur terbuka

Fraktur
Fraktur tertutup
Depressed

Fraktur
Berdasarkan Konveksitas
lokasi fraktur Fraktur Basis
Kranii
PERDARAHAN SUBDURAL
EPIDURAL
TANDA & GEJALA
 ekimosis periorbital (Raccoon
eyes sign)
 ekimosis retroaurikuler (Battle
sign)
 rhinorrhea dan otorrhea
 gangguan nervus kranialis VII
dan VIII (paresis otot wajah dan
gangguan pendengaran)
PERDARAHAN EPIDURAL

• Pengumpulan darah
diantara tabula interna
dan duramater (ruang
epidural)
• Fraktur linier 
laserasi A. meningea
media (tersering) atau
vena
• Bikonveks atau
cembung
• Gejala klinis khas :
interval lucid
• Gejala  sakit kepala,
mual, muntah,
penurunan kesadaran,
pupil mata anisokor,
yaitu pupil ipsilateral
melebar, hemiparesa
kontralateral.
PERDARAHAN SUBDURAL

• Perdarahan yang
mengumpul diantara
duramater dan
arachnoid (ruang
subdural)
• Robekan pembuluh
darah/ vena-vena
kecil di permukaan
korteks serebri.
• Biasanya mengikuti
dan menutupi
hemisfer otak
• Gejala: sakit kepala,
mual, muntah,
papiledema, pupil
anisokor, sampai
penurunan kesadaran.
PERDARAHAN INTRASEREBRAL

• Pengumpulan
darah fokal
diakibatkan oleh
cedera regangan
atau robekan
pembuluh-
pembuluh darah
intraparenkimal
otak.
• Kebanyakan
dihubungkan
dengan kontusio
serebri
• Gejala  defisit
neurologis, sakit
kepala, muntah,
papiledema
BERATNYA CEDERA

GCS SCORE

GCS 13-15  Cedera Kepala Ringan


(CKR)
GCS 9-12  Cedera Kepala Sedang (CKS)
GCS ≤8  Cedera Kepala Berat (CKB)
CKR (GCS 13- CKS (GCS 9-
CKB (GCS ≤8)
•> 15) 12)
• Sering, ± 80%
• Dintandai  sadar
• ± 10%
penuh & dapat berbicara, • Ditandai  masih • ± 10 %
namun riwayat • Ditandai  tidak
mampu menuruti
disorientasi, amnesia,
perintah sederhana, mampu melakukan
atau kehilangan
namun tampak bingung perintah sederhana
kesadaran sesaat.
atau mengantuk. walaupun status
• ± 90%  pulih
• Defisit neurologis kardiopulmonernya
sempurna.
fokal seperti telah stabil.
• ± 3%  perburukan
hemiparesis. • Memiliki resiko
dengan hasil gangguan • 10-20%  morbiditas dan
neurologis hebat.
perburukan dan jatuh mortalitas paling besar.
• Gejala sisa yang
dalam koma.
menetap  nyeri kepala
kronik, gangguan tidur,
dan ingatan.
PENATALAKSANAAN
PRIMARY SURVEY
AIRWAY
A •Periksa jalan nafas jika ada obstruksi atau benda asing,
pasang endotracheal Tube (ETT) atau pipa orofaring,
suction

BREATHING
B
•Perhatikan laju dan dalam respirasinya, bila tidak mampu
respirasi normal berikan oksigen

CIRCULATION
C •Periksa warna kulit, capillary refill time, tekanan darah dan
denyut nadi serta kontrol perdarahan

DISABILITY
D •Periksa GCS dan refleks pupil dan pemeriksaan mini
neurologis
EXPOSURE
•Lepaskan pakaian  mencari cedera lain yang mungkin
E ada, dengan log roll
- Elevasi kepala 30-45 %
- hiperventilasi
- terapi Osmotik
-kortikosteroid
-barbiturat
- pasang kateter foley
- konsul bedah saraf
KRANIOTOMI

Pembukaan
tengkorak melalui
pembedahan untuk
meningkatkan akses
pada struktur
intrakranial.
Biasanya dilakukan
untuk
menghilangkan
tumor, mengevakuasi
bekuan darah, atau
mengontrol
hemoragi.
INDIKASI KRANIOTOMI

 Volume massa hematoma mencapai >40 ml di


daerah supratentorial atau >20 cc di daerah
infratentorial
 Kondisi pasien yang semula sadar semakin
memburuk secara klinis, serta gejala dan tanda
fokal neurologis semakin besar
 Terjadi gejala sakit kepala, mual, muntah yang
semakin menghebat
 Pendorongan garis tengah >3mm
 Terjadi kenaikam TIK >25 mmHg
 Terjadi penambahan ukuran hematom pada

pemeriksaan ulang CT Scan


 Terjadi gejala akan terjadinya herniasi otak
Pemeriksaan penunjang
CT-SCAN
 M.R.I
 B.A.E.R
 PET
 Fungsi Lumbal CSS
 GDA
 Kimia / elektrolit darah
Komplikasi
 Hematom intrakranial
 hidrosefalus
 Kebocoran CSS
 Subdural hematom kronis
 Kejang post traumatik
 Infeksi
 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Gangguan gastrointestinal
 Neurogenic pulmonary edema (NPE)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai