Anda di halaman 1dari 10

Promotor Kesehatan Puskesmas Dupak

Ririn Safithri,S.KM
PENGERTIAN
 Campak adalah infeksi oleh PARAMIXOVIRUSES
yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh
tubuh dan sangat menular.
PARAMIXOVIRUSES
GEJALA CAMPAK
 Mata merah.
 Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
 Tanda-tanda seperti pilek (misalnya radang
tenggorokan, hidung beringus, atau hidung
tersumbat).
 Demam.
 Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan
tenggorokan.
 Ruam kulit
 Bercak atau ruam berwarna merah-kecokelatan akan
muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian.
Urutan kemunculan bercak ini dari belakang
telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada
akhirnya ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.
Selain itu, penderita juga berpotensi mengalami
pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher.
PENCEGAHAN
 IMUNISASI CAMPAK
 Jadwal Imunisasi Campak Sesuai dengan rekomendasi
IDAI (ikatan dokter anak Indonesia),
 Jadwal Imunisasi Campak yaitu diberikan sebanyak 3
kali:
 1. pada usia 9 bulan
 2. dosis penguatan kedua 15 bulan berikutnya yaitu
pada usia 24 bulan
 3. saat SD kelas 1-6.
Efek Samping Imunisasi Campak
 Pada sekitar 5-15 % pasien mengalami demam ringan
dan kemerahan pada tempat suntikan selama 3 hari.
 Demam, flu dan batuk sering terjadi sekitar setelah 1
minggu penyuntikan
 Sakit ringan dan bengkak pada lokasi suntikan, yang
terjadi 24 jam setelah imunisasi.
Adakah aturan tertentu pada
pemberian vaksinasi campak?
 Vaksin ini sebaiknya TIDAK diberikan bagi:
 Orang yang alergi terhadap dosis vaksin campak sebelumnya.
 Orang yang alergi berat terhadap kanamisin dan eritromisin.
 Wanita hamil, karena efek vaksin campak terhadap janin belum
diketahui.
 Anak dengan infeksi akut disertai demam.
 Anak dengan defisiensi sistem kekebalan.
 Anak dengan pengobatan intensif yang bersifat imunosupresif
(menekan atau mengurangi aktivitas imun).
 Anak yang memiliki kerentanan tinggi terhadap protein telur.

Anda mungkin juga menyukai