Penyulit Kala 3 Dan 4
Penyulit Kala 3 Dan 4
KALA 4
OLEH: Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin, S.ST.,M.Kes
Fisiologi Kala IV
Berguna untuk mengetahui terjadinya laserasi (adanya robekan) yang dapat menyebabkan adanya
perdarahan pasca persalinan apabila tidak ditangani lebih lanjut dan segera. Terjadinya laserasi atau
robekan serviks, vagina dan perineum dapat diklarifikasikan berdasarkan luas robekan. Robekan
perineum hampir terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
persalinan berikutnya. Hal ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan cara menjaga jangan sampai
dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat. Sebaliknya kepala janin akan lahir jangan
ditekan terlalu kuat dan lama.
(pada derajat 3 dan 4 jangan mencoba menjahit laserasi perineum, sageralah RUJUK)
Pemantauan dan evaluasi lanjut
1. Tanda Vital
Pemantauan tekanan darah pada ibu pasca persalinan digunakan untuk memastikan bahwa ibu tidak
mengalami syok akibat banyak mengeluarkan darah.
Adapun gejala syok yang diperhatikan antara lain:
nadi cepat, lemah (110 kali/menit atau lebih),
tekanan rendah (sistolik kurang dari 90 mmHg,
pucat,
berkeringat atau dingin,
kulit lembab,nafas cepat (lebih dari 30 kali/menit),
cemas,
kesadaran menurun atau tidak sadar serta produksi urin sedikit sehingga produksi urin menjadi
pekat,
dan suhu yang tinggi perlu diwaspadai juga kemungkinan terjadinya infeksi dan perlu penanganan
lebih lanjut.
2. Kontraksi uterus
selanjutnya………..
Sebelum meninggalkan ibu pastikan bahwa ia dapat berkemih sendiri dan keluarganya
mengetahui bagaimana menilai kontraksi dan jumlah darah yang keluar.
Perkiraan darah yang hilang
Definisi kehilangan darah normalnya <500ml setelah bayi lahir, namun untuk menilai jumlah kehilangan
darah sangat sulit sehingga lebih mudahnya menilai dari segi definisi fungsional.
Definisi fungsional adalah menilai kehilangan darah yang potensial menghilangkan ketidakstabilan
hemodinamik.
caranya dengan mengetahui adanya perubahan TTV :
a. Pasien mengeluh lemah
b. Menggigil
c. Berkeringat dingin
d. Nadi >100x/mnt
e. Pernafasan lemah
f. TD < 90 mmHg
g. kadar Hb (<8 gr%)
Adapun teori lain mengatakan cara tak langsung untuk mengukur jumlah kehilangan darah adalah
melalui penampakan gejala dan tekanan darah. Apabila perdurahan menyebabkan ibu lemas, pusing
dan kesadaran menurun seta tekanan darah sistolik turun lebih dari 10mmHg dari kondisi sebelumnya
maka telah terjadi perdarahan lebih dari 500ml. Bila ibu mengalami syok hipofolemik maka ibu telah
kehilangan darah 50% dari total jumlah daráh ibu (2000-2500ml)
TRIMKASIH………….