Anda di halaman 1dari 34

DEMAM TIFOID

SMF-ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD SYAMRABU RATO EBUHBANGKALAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS
WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2015
PENDAHULUAN
 Dalam4 dekade terakhir demam tifoid
menjadi masalah kesehatan global bagi
masyarakat dunia. Indonesia merupakan
wilayah darerah endemic demam tifoid
dengan mayoritas angka insidens terjadi pada
kelompok usia 3-19 tahun
 di
jawa timur insidens demam tifoid di
puskesmas dan beberapa rumah sakit
masing-masing 4000 dan 1000 kasus per
bulan, dengan angka kematian 0,8%.
 saat ini merupakan penyakit endemis di
beberapa kota besar di Indonesia, oleh karna
itu perlu penanganan yang cepat dan tepat.
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. Abdul wahid
 Usia : 9 tahun
 Beratbadan : 19 kg
 Alamat : Arosbaya
 Tanggal masuk : 14 April 2015
 Tanggal keluar : 19 April 2015
ANAMNESIS
 KELUHAN UTAMA :
Demam tinggi hari ke 6
 KELUHAN TAMBAHAN:
Batuk, Mual & Muntah, perdarahan gusi,
konstipasi, Nyeri perut
Riwayat penyakit sekarang
 panas sejak 6 hari, meninggi pada malam
hari, panas naik turun, turun jika minum obat
penurun panas, namun panas naik lagi
tetelah beberapa jam minum obat, pusing dan
nyeri kepala, batuk berdahak sudah 3 hari,
tidak pilek tidak sesak, muntah 1 kali gusi
berdarah 1x tadi pagi, sudah 4 hari tidak BAB,
nyeri perut bagian atas, BAK seperti biasa,
nafsu makan dan minum menurun
 Riwayat pengobatan :
Berobat ke bidan dan di beri obat penurun
panas.

 Riwayat penyakit dahulu


Belom pernah sakit seperti ini sebelumnya

 Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada sodara maupun tetangga yang sakit
seperti ini
 Riwayat tumbuh kembang
usia 9 tahun
BB: 19 kg
Sekarang kelas 4 SD

 Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengatakan dulu tidak pernah di
imunisasi sama sekali
 Status gizi
BB: 19 kg Perkiraan berat badan ideal
pada anak usia 6-12taun menurut Behrman
(1992)
𝒖𝒎𝒖𝒓 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒙 𝟕−𝟓 𝟗𝒙𝟕−𝟓
=
𝟐 𝟐
= 29kg
 Kesan gizi : kesan gizi kurang.
 Pemeriksaan
Keadaan umum : Nampak sakit ringan
Kesadaran : composmentis

Vital sign Tensi : 90/70 mmHg RR : 24 x/menit


Nadi : 96 x/menit Suhu : 37.2 ˚C (axila)
 Kepala
Rambut : Hitam Lebat
Ubun-ubun : datar menutup
Mata : simetris, ikterik (-) , konjungtiva
tidak anemis
Hidung :discharge (-), dipsneu (-)
Mulut : mukosa bibir kering, sianosis (-)

 Leher : Pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)


 Thorak paru
Inspeksi: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
jejas (-)
Palpasi : Fremitus suara dan raba simetris, nyeri
tekan (-)
Perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikuler
 Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis terba kuat angkat
Perkusi : Batas atas ICS II Linea parasternal
sinistra, Batas kiri bawah ICS V medial
Linea mid clavicular sinistra,
Batas kanan bawah ICS IV Linea
sternalis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, bising (-)
 Abdomen
 Inspeksi : permukaan datar
 Pelpasi : teraba supel, nyeri tekahipocondrium
kanan dan epigastrium
 Perkusi : timpani seluruh region abdomen
 Auskultasi : bising usus + Normal
 Pinggang : Dalam batas normal
 Alat kelamin : Tidak ada keluhan
 Ekstrimitas Superior : Akral Kering Hangat Merah,
nyeri sendi -
 Ekstrimitas Inferior : Akral kering Hangat merah,
nyeri sendi -
 Kulit : berwarna sawo matang, teraba hangat, tidak
ada gatal-gatal, CRT < 2 detik ptekie (-)
 Neurologi : normal tidak ada keluhan
Hasil Lab
DARAH LENGKAP
WBC 4.5 3.8-10.6 WIDAL
LYM 2.8 1.0-4.4 S typhi H positif titer1/80
MID 0.6 0.0-1.5
GRA 1.2 1.8-7.7 para typhi O positif, titer 1/160
RBC 4.90 4.40-5.90 para typhi AO positif, titer 1/160
HGB 13.3 13.2-17.9 para typhi BO positif, titer 1/320
HCT 41.7 40.0-52.0
MCHC 31.9 32.0-36.0
RDW 13.3 11.5-14.5
PLT 240 150-450
MPV 7.5 0.0-0.0
RESUME
 Pasien laki-laki usia 9 tahun demgan keluhan
demam sejak 6 hari, meninggi padamalam
hari, panas naik turun, turun jika minum obat
penurun panas, panas naik lg tetelah
beberapa jam minum obat, pusing dan nyeri
kepala, batuk berdahak sudah 3 hari, tidak
pilek tidak sesak, muntah 1 kali gusi berdarah
1x, sudah 4 hari tidak BAB, nyeri perut bagian
atas, BAK seperti biasa, nafsu makan dan
minum menurun
RESUME
 Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah
Tensi 90/70 mmHg, nadi 94x/menit, RR 24 x/menit,
suhu 37.2 ˚C (axila), nyeri epigastrium dan
hipokondrium kanan, status gizi kurang, hasil
pemeriksaan laboraturium widal di dapatkan S
typhi H : 1/80S, Para typhi O : 1/160, S para typhi
AO : 1/160, S para typhi BO : 1/320
 DIAGNOSA
Demam tifoid
Tata laksana
1. Infus D5 20 tts/mnit

2. Terfacef 2 x 750 mg

3. Norages 1cc (k/p)

4. Rantin 2 x 1 ampul

Monitoring : monitoring tanda avital, gejala, asupan

obat, tanda dehidrasi


prognosis
 Prognosis demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan
kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi. Dinegara
maju,\dengan terapi antibiotik yang adekuat, angka mortalitas < 1%.
 Munculnya komplikasi seperti
perforasi gastrointestinal atau perdarahan hebat, meningitis,
endokarditis
dan pneumonia, mengakibatkan morbiditas dan mortalitas meningkat
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI

 Demam tifoid adalah suatu penyakit

infeksi sistemik bersifat akut yang di

sebabkan oleh Salmonella typhi.


B. PATOFISIOLOGI

Salmonella thypi

Saluran pencernaan

Diserap oleh usus hslus

Bakteri masuk ke peredaran darah sistemik

Kelenjar limfoid Hati Limpa Endokrin

usus halus Hepatomegali Splenomegali Demam

Tukak Nyeri perabaan

Mual tidak nafsu makan


Perdarahan dan
Perforasi Peribahan nutrisi

Resiko kurang volume cairan


 GEJALA KLINIS

Demam tinggi, Malaise, Letargi,


Anoreksia, nyeri kepala, nyeri perut, diare atau
konstipasi, muntah.

Pada demam tifoid yang berat dapat di


jumpai penurunan kesadaran
 Pemeriksaan penunjang

1. isolasi kuman penyebab

2. uji serologi

3. Pemeriksaan lacak DNA


 TATALAKSANA
1. Antibiotik
 kloramfenikol 50-100 mg/kg/hari, oral atau iv, dibagi
dalam 4 dosis selama 10-14 haro
 Amoksisilin 100 mg/kg/hari oral atau iv selama 10 hari
 Seftriakson 80mg/kg/hari IV atau IM sekali 1 hari selama
5 hari
 Sefiksim 10mg/kg/hari, oral dibagi dlm 2dosis,selama 10
hari.
2. Kortikosteroid
 Diberikan pada kasus berat dengan gangguan kesadaran
 Deksametason 1-3 mg/kg/hari i.v dibagi dlm 3 dosis
hingga ksadaran mmembaik.
 SUPORTIF
 Demam tifoid ringan dapat di rawat di rumah
 Tirah baring
 Isolasi memadai
 Kebutuhan cairan dan kalori cukup

 INDIKASI RAWAT
Semua demam tifoid berat harus di rawat di rumah
sakit untuk:
 Memenuhi kebutuhan cairan dan kalori
 Pemberian antipiretik bila demam >39˚C
 Pemberian diit yang tepat
 Tranfusi darah bila diperlukan pada komplikasi
perdarahan saluran cerna.
 PENCEGAHAN
a. Pengawasan hygiene dan sanitasi lungkungan
hidup
b. Pengawasan hygiene makanan dan miniuman
c. Hygiene perorangan
d. Pemberian vaksin
e. Kesadaran untuk tidak menularkan
PEMBAHASAN
 Anak laki2 9 tahun,
 Panas sejak 6 hari naik turun, meninggi pada malm hari
 Batuk sidah 3 hari
 Mual dan Muntah 1x
 Nyeri kepala
 Nyeri perut bagiana atas
 Gusi berdarah 1 x
 Tidak bab sudah 4 hari
 Penurunan nafsu makan

 Vital sign: Tensi : 90/70 mmHg RR : 24 x/menit


Nadi : 96 x/menit Suhu : 37.2 ˚C (axila)

 Widal : S typhi H positif titer 1/80


S typhi O positif, titer 1/160
S.P thypi positif titer 1/320
KESIMPULAN
 Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik
bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Yanhg penularanya melalui makanan / minuman.

 Walupun gejala demam tifoid pada anak lebih bervariasi,


secara garis besar gejala-gejala yang timbul adalah :
 Demam satu minggu atau lebih.
 Gangguan saluran pencernaan.
 Gangguan kesadaran
KESIMPULAN
 Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis
demam tifoid dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
 Isolasikuman penyebab demam tifoid)

 Uji serologi.

 Pemeriksaan melacak DNA kuman S.typhi


 Antibiotik Kloramfenikol atau Sefalosporin
generasi ke tiga digunakan sebagai obat pilihan
pada kasus demam tifoid
.
 Pencegahannya adalah higiene pribadi yang baik
dan Imunisasi serta vaksinasi aktif dapat
membantu menekan angka kejadian demam tifoid.

Anda mungkin juga menyukai