Anda di halaman 1dari 7

BAB III

BAGI HASIL PADA


BANK SYARIAH
PENDAHULUAN
• Penerapan BUNGA
dinyatakan riba yang haram
hukumnya menurut syariah
Islam
• Sebagai gantinya, sistem
ekonomi Islam
memberlakukan BAGI HASIL
• Dalam prakteknya, ketentuan
bagi hasil usaha harus
ditentukan di muka atau pada
awal akad usaha disepakati
oleh para pihak.
NISBAH atau RATIO
BAGI HASIL
• Nisbah merupakan ratio atau porsi
bagi hasil yang akan diterima oleh
tiap-tiap pihak yang melakukan
akad kerja sama usaha, yaitu
pemilik dana (shahibul maal) dan
pengelola dana (mudharib) yang
tertuang dalam akad dan telah
ditandatangani pada awal sebelum
dilaksanakan kerja sama usaha
• Misalnya, porsi bagi hasil
berdasarkan suatu perbandingan
40 : 60, maksudnya adalah hasil
usaha didistribusikan :
– 40% kepada pemilik
dana/investor (shahibul maal)
– 60% kepada pengelola dana
(mudharib)
Mekanisme perhitungan bagi hasil
dapat didasarkan pada dua cara,
yaitu :

1. Profit Sharing (Bagi Laba)


Perhitungan bagi hasil yang
mendasarkan pada laba, yaitu
pendapatan usaha dikurangi beban
usaha. Misal, pendapatan usaha Rp
1.000,00 dan beban usaha Rp 700,00
maka laba yang akan dibagi adalah Rp
300,00 (Rp1.000,00-Rp700,00)

Dalam hal ini semua pihak yang terlibat


dalam akad akan mendapat bagi hasil
sesuai dengan laba yang diperoleh
bahkan tidak mendapatkan laba apabila
pengelola laba mengalami kerugian
Disini unsur keadilan dalam berusaha
betul-betul diterapkan, bila laba besar
maka pemilik juga mendapatkan bagian
besar dan sebaliknya
2. Revenue Sharing (Bagi
Pendapatan)
Perhitungan bagi hasil yang
mendasarkan pada pendapatan
usaha tanpa dikurangi beban usaha.
Misal, pendapatan usaha Rp
1.000,00 dan beban usaha Rp
700,00 maka dasar untuk
menentukan bagi hasil adalah
pendapatan yang Rp 1.000,00 tanpa
harus dikurangi beban

 Sepanjang pengelola memperoleh


revenue maka pemilik dana
mendapat bagi hasilnya (tanpa
memperhatikan beban usaha)
 Pengelola dana harus menjalankan
usaha dengan prinsip prudent atau
usaha penuh kehati-hatian sehigga
resiko kerugian dapat ditekan sekecil
mungkin
KONSEP BAGI
HASIL
Dalam bank syariah, konsep bagi
hasil sebagai berikut :
1. Pemilik dana menginvestasikan
dananya melalui lembaga
keuangan bank yang bertindak
sebagai pengelola dana
2. Pengelola/bank syariah
mengelola dana tersebut dalam
sistem pool of fund, selanjutnya
bank akan menginvestasikan
dana tersebut ke dalam
proyek/usaha yang layak dan
menguntungkan serta memenuhi
aspek syariah
3. Kedua belah pihak
menandatangani akad yang
berisi ruang lingkup kerja sama,
nominal, nisbah, dan jangka
waktu berlakunya kesepakatan
tersebut
MEKANISME
PERHITUNGAN BAGI
HASIL
1. Hitung saldo rata-rata harian (SRRH)
sumber dana sesuai klasifikasi dana
yang dimiliki, mis.: tabungan
mudharabah dan investasi mudharabah
2. Hitung saldo rata-rata tertimbang sumber
dana yang telah tersalurkan ke dalam
investasi dan produk-produk aset lainnya
3. Hitung total pendapatan yang diterima
dalam periode berjalan
4. Bandingkan antara jumlah sumber dana
dengan total dana yang telah disalurkan
5. Alokasikan total pendapatan kepada
masing-masing klasifikasi dana yang
dimiliki sesuai dengan data saldo rata-
rata tertimbang
6. Perhatikan nisbah sesuai kesepakatan
yang tercantum dalam akad
7. Distribusikan bagi hasil sesuai nisbah
kepada pemilik dana sesuai klasifikasi
dana yang dimiliki

Anda mungkin juga menyukai